Faktor Penarik .1 Informasi Tentang Transmigrasi
Nissye Dian Lestari : Masyarakat Transmigran Jawa Di Desa Hitam Ulu I, Kabupaten Sarolangun Bangko, Jambi 1981- 1990, 2009.
merupakan mantan pejuang tahun 1948 dan ketika diberangkatkan mengikuti transmigrasi ada sebagian yang sudah pensiun dan adapula yang masih bertugas dinas. Pada tahun
1980an kehidupan mantan pejuang dan tentara yang masih bertugas sangatlah sederhana karena gaji-gaji para ABRI pada masa itu belum terorganisir dengan baik. Sebab tidak
semua mantan-mantan pejuang terdata oleh pemerintah serta sarana prasarana yang kurang sehingga informasi dan komunikasi berjalan dengan lamban. Ditambah dengan kecilnya
gaji yang mereka terima mengakibatkan kehidupan mereka cukup memprihatinkan dengan istri dan beberapa anak yang mereka nafkahi. Oleh karena itu mereka ingin merubah
kehidupan lebih baik dan sekaligus dapat menjaga keutuhan wilayah Indonesia.
33
Untuk memenuhi syarat sebagai transmigran telah diatur pada pasal 25 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 42 Tahun 1973 Tentang Penyelenggaraan Transmigrasi
yang menyebutkan bahwa untuk menjadi transmigran wajib memenuhi syarat-syarat : warga negara Republik Indonesia, berkelakuan baik, berbadan sehat, sukarela, mempunyai
Dari hal diatas, maka Para transmigran memiliki latar belakang dan faktor pendorong yang berbeda-beda dalam mengikuti proyek penempatan transmigrasi yang
dilaksanakan pemerintah ke Pulau Sumatera khususnya ke desa Hitam Ulu I serta dalam prosesnya.
3.2 Faktor Penarik 3.2.1 Informasi Tentang Transmigrasi
33
Wawancara Bapak Tasiran tanggal 17 Maret 2009 dikediamannya Jalan Singkep.
Nissye Dian Lestari : Masyarakat Transmigran Jawa Di Desa Hitam Ulu I, Kabupaten Sarolangun Bangko, Jambi 1981- 1990, 2009.
kemampuan dan keterampilan kerja, tunduk dan patuh pada peraturan-peraturan tentang penyelenggaraan transmigrasi
34
Maka pemerintah membuat strategi penerangan yaitu memberikan pengertian umum kepada masyarakat akan arti pentingnya transmigrasi dalam pembangunan bangsa,
sehingga dengan demikian diharapkan masyarakat dapat menyakini bahwa transmigrasi merupakan salah satu alternatif jawaban memerangi kesulitan hidup terutama di daerah
yang terkena terancam bencana alam, daerah kritis dan tandus, daerah yang padat penduduknya serta di daerah yang terkena pembangunan proyek-proyek
.
35
Agar penerangan dapat menjangkau masyarakat luas maka penerangan transmigrasi dilaksanakan dengan sistem langsung maupun tidak langsung. Yang dimaksud secara
lansung yaitu penerangan dilakukan oleh petugas-petugas penerangan transmigrasi dalam masyarakat. Misalnya melalui rapat-rapat desa, sarasehan dan kelompok-kelompok yang
ada dalam masyarakat, sedangkan yang dimaksud secara tidak langsung yaitu penerangan yang dilaksanakan melalui saran media massa maupun tokoh-tokoh masyarakat. Misalnya
melalui anjangsana tokoh-tokoh masyarakat, berita-berita pembangunan lewat Televisi Republik Indonesia TVRI, surat kabar, pertunjukan rakyat, pameran pembangunan, dan
sebagainya. .
Dan kegiatan penerangan transmigrasi ini memerlukan kerjasama antara pihak transmigrasi dengan instansi-instansi lainnya, misalnya Dinas Penerangan Daerah, para
Pamong Desa maupun tokoh-tokoh masyarakat. Dengan demikian kebijaksanaan program transmigrasi lebih dikenal dalam masyarakat.
34
Warsito, Rukmadi. Op.cit. hlm 170.
35
Ibid. hlm 189.
Nissye Dian Lestari : Masyarakat Transmigran Jawa Di Desa Hitam Ulu I, Kabupaten Sarolangun Bangko, Jambi 1981- 1990, 2009.
Setelah adanya penerangan maka penduduk dapat lebih mengerti tentang transmigrasi, sehingga bagi penduduk yang ingin ikut harus mengisi formulir pendaftaran
lihat lampiran II dan menyelesaikan administrasi calon transmigran penempatan transmigrasi ke pulau Sumatera. Dengan kriteria calon transmigran sebagai berikut : umur
kepala keluarga 20-40 tahun, status harus kawin, istri tidak mengandung lebih dari 3 bulan, tidak membawa anak bayi berumur kurang dari 6 bulan, tidak membawa anggota keluarga
yang berumur lebih dari 60 tahun. Kemudian diadakan tahap penyeleksian dimaksudkan untuk memperoleh tenaga-
tenaga yang produktif yang benar-benar mampu untuk tumbuh dan berkembang dalam waktu yang relatif singkat di daerah baru. Maka ditentukanlah penilaian yang menyangkut
mental, fisik maupun administrasi. Dengan calon transmigran yang terpilih yaitu : penduduk yang berumur potensial tidak lebih dari sekitar 40 tahun, memiliki motivasi
tinggi, penduduk yang relatif paling memerlukan seperti petani yang tidak memiliki tanah, buruh tani, petani kecil, dan sebagainya serta nilai tambahannya penduduk yang
memiliki keterampilan khusus seperti guru, tukang kayu, pandai besi, dan sebagainya untuk mengantisipasi kekurangan tenaga terampil dalam menjalani kehidupan didaerah baru
nantinya.
36
Menurut informasi dari transmigran asal Pekalongan Jawa Tengah Bapak Gasbi yang beralamat di jalan Natuna, bahwa mereka diberi tontonan gratis yaitu layar tancep
tentang transmigrasi dari pemerintah setempat. Di film tersebut diperlihatkan daerah hutan