Jonerikson Simanjuntak : Pengaruh Penggunaan Vitamin C Pada Khasiat Antipiretik Parasetamol Pada Merpati Jantan Columba livia, 2009.
3.7.6 Pemberian Suspensi Parasetamol Baku Dosis 300 mgKg BB Sebagai Pembanding
Merpati ditimbang beratnya, diukur suhu tubuhnya dengan cara mengukur suhu rektalnya dengan selang waktu 10 menit sebanyak tiga kali dan dihitung
suhu rata-ratanya. Kemudian disuntikkan 2,4-dinitrofenol secara intramuskular pada bagaian dada dengan dosis 8 mgKg BB. Suhu rektal diukur dengan selang
waktu 10 menit. Pada menit ke-20 diberikan suspensi parasetamol baku dosis 300 mgKg BB secara oral. Pengukuran suhu dilanjutkan sampai menit ke-120. Setiap
percobaan dilakukan pengulangan sebanyak enam kali. Hasil percobaan dapat
dilihat pada lampiran 6 halaman 59. 3.7.7 Pengujian Pengaruh Penggunaan Vitamin C dosis 50 mgKg BB pada
Parasetamol Merek Dagang dosis 300 mgKg BB
Merpati ditimbang beratnya, kemudian diberikan larutan vitamin C dosis 50 mgKg BB secara oral selama tujuh hari berturut-turut, setelah pemberian
vitamin C pada hari keenam merpati dipuasakan selama 18 jam. Setelah pemberian vitamin C hari ketujuh, empat jam kemudian diukur suhu tubuhnya
dengan cara mengukur suhu rektalnya dengan selang waktu 10 menit sebanyak tiga kali dan dihitung suhu rata-ratanya. Kemudian disuntikkan 2,4-dinitrofenol
secara intramuskular pada bagaian dada dengan dosis 8 mgKg BB. Suhu rektal diukur dengan selang waktu 10 menit. Pada menit ke-20 diberikan suspensi
serbuk tablet parasetamol merek dagang dosis 300 mgKg BB secara oral. Pengukuran suhu dilanjutkan sampai menit ke-120. Setiap percobaan dilakukan
pengulangan sebanyak enam kali. Hasil percobaan dapat dilihat pada lampiran 6
halaman 59.
Jonerikson Simanjuntak : Pengaruh Penggunaan Vitamin C Pada Khasiat Antipiretik Parasetamol Pada Merpati Jantan Columba livia, 2009.
3.7.8 Pengujian Pengaruh Penggunaan Vitamin C dosis 50 mgKg BB pada Parasetamol Generik dosis 300 mgKg BB
Merpati ditimbang beratnya, kemudian diberikan larutan vitamin C dosis 50 mgKg BB secara oral selama tujuh hari, setelah pemberian vitamin C pada
hari keenam merpati dipuasakan selama 18 jam. Setelah pemberian vitamin C hari ketujuh, empat jam kemudian diukur suhu tubuhnya dengan cara mengukur suhu
rektalnya dengan selang waktu 10 menit sebanyak tiga kali dan dihitung suhu rata-ratanya. Kemudian disuntikkan 2,4-dinitrofenol secara intramuskular pada
bagaian dada dengan dosis 8 mgKg BB. Suhu rektal diukur dengan selang waktu 10 menit. Pada menit ke-20 diberikan suspensi serbuk tablet parasetamol generik
dosis 300 mgKg BB secara oral. Pengukuran suhu dilanjutkan sampai menit ke- 120. Setiap percobaan dilakukan pengulangan sebanyak enam kali. Hasil
percobaan dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 59. 3.7.9 Pengujian Pengaruh Penggunaan Vitamin C dosis 50 mgKg BB pada
Parasetamol Baku dosis 300 mgKg BB
Merpati ditimbang beratnya, kemudian diberikan larutan vitamin C dosis 50 mgKg BB secara oral selama tujuh hari, setelah pemberian vitamin C pada
hari keenam merpati dipuasakan selama 18 jam. Setelah pemberian vitamin C hari ketujuh, empat jam kemudian diukur suhu tubuhnya dengan cara mengukur suhu
rektalnya dengan selang waktu 10 menit sebanyak tiga kali dan dihitung suhu rata-ratanya. Kemudian disuntikkan 2,4-dinitrofenol secara intramuskular pada
bagaian dada dengan dosis 8 mgKg BB. Suhu rektal diukur dengan selang waktu 10 menit. Pada menit ke-20 diberikan suspensi parasetamol baku dosis 300 mgKg
Jonerikson Simanjuntak : Pengaruh Penggunaan Vitamin C Pada Khasiat Antipiretik Parasetamol Pada Merpati Jantan Columba livia, 2009.
BB secara oral. Pengukuran suhu dilanjutkan sampai menit ke-120. Setiap percobaan dilakukan pengulangan sebanyak enam kali. Hasil percobaan dapat
dilihat pada lampiran 6 halaman 59.
3.8 Analisis Data