Jonerikson Simanjuntak : Pengaruh Penggunaan Vitamin C Pada Khasiat Antipiretik Parasetamol Pada Merpati Jantan Columba livia, 2009.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengaturan Suhu
Bila laju pembentukan panas didalam tubuh lebih besar daripada laju hilangnya panas, panas akan timbul dan suhu tubuh akan meningkat. Sebaliknya,
bila kehilangan panas lebih besar, panas tubuh dan suhu tubuh akan menurun Guyton dan Hall, 2007.
Menurut Guyton dan Hall 2007, pembentukan panas adalah produk utama metabolisme, antara lain:
1. Laju metabolisme basal semua sel tubuh
2. Laju metabolisme tambahan yang disebabkan oleh aktivitas otot
3. Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengaruh tiroksin
4. Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengaruh epinefrin,
norepinefrin dan rangsangan simpatis terhadap sel. 5.
Metabolisme tambahan yang diperlukan untuk pencernaan, absorpsi, dan penyimpanan makanan.
Menurut Sherwood 2001 pengeluaran panas melalui : a.
Radiasi Emisi energi panas dari permukaan tubuh hangat dalam bentuk gelombang
elektromagnetik.
Jonerikson Simanjuntak : Pengaruh Penggunaan Vitamin C Pada Khasiat Antipiretik Parasetamol Pada Merpati Jantan Columba livia, 2009.
b. Konduksi
Adalah perpindahan panas antara benda-benda yang berbeda suhunya yang berkontak langsung satu sama yang lain
c. Konveksi
Perpindahan energi panas melalui arus udara. d.
Evaporasi. Keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas menentukan suhu
tubuh Ganong, 2002. Suhu inti tubuh, sekitar 37,1
O
C Guyton dan Hall, 2007 atau 36,5
O
C sampai 37,5
O
C Blenkinsopp et al, 2009 disebut “set-point” Guyton dan Hall, 2007. Suhu inti tubuh dapat dipertahankan karena adanya kemampuan pada pusat
termoregulasi untuk mengatur keseimbangan antara panas yang dihasilkan dengan panas yang hilang Harrison, 1999. Hipotalamus berfungsi sebagai termostat
tubuh Sherwood, 2001. Area preoptik dari hipotalamus memiliki kemampuan yang berfungsi sebagai termostatik pusat pengaturan suhu tubuh. Walupun sinyal
yang ditimbulkan oleh reseptor suhu di hipotalamus sangat kuat dalam mengatur suhu tubuh, reseptor suhu di bagian lain dari tubuh mempunyai peranan tambahan
dalam pengaturan suhu. Hal ini terjadi pada reseptor suhu di kulit dan beberapa jaringan khusus di tubuh bagian dalam Guyton dan Hall, 2007.
2.2 Demam