Bramanta Ginting : Rancangan Dapur Pelebur Untuk Melebur Alumunium Dan Paduannya Dengan Kapasitas 30kg Untuk Keperluan Lab.Foundry, 2008.
USU Repository © 2009
dari bahan. Koefisien dari daya hantar panas juga tergantung dari suhu karena koefisien ini akan berkurang nilainya bila suhu dinaikkan.
Oleh karena itu dalam pemilihan bata tahan api untuk lapisan dinding dapur dan alas dapur bahannya haruslah ditentukan dan dipilih sebaik mungkin agar
dapat bertahan lama, tidak mudah pisah dan dapat meningkatkan efesiensi dapur.
2.7.1 Pemilihan Bata Tahan Api
Batu tahan api yang umum digunakan untuk dapur pelebur tipe krusibel adalah bata tahan api yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
- Tidak melebur pada suhu yang relatif tinggi - Sanggup menahan lanjutan panas yang tiba-tiba ketika terjadi pembebanan
suhu - Tidak hancur di bawah pengaruh tekanan yang tinggi ketika digunakan pada
suhu yang tinggi - Mempunyai koefisien thermal yang rendah sehingga dapat memperkecil
suhu yang keluar - Memiliki tekanan listrik tinggi jika digunakan untuk dapur listrik
Bahan tahan api ini diklasifikasikan dalam beberapa jenis yaitu golongan Asam, Basa dan Netral. Pemilihan ini sesuai dengan dapur apa yang akan
dipergunakan. Adapun bahan-bahan dari bahan tahan api ini adalah: 1.
Bahan Tahan Api Jenis Asam
Bramanta Ginting : Rancangan Dapur Pelebur Untuk Melebur Alumunium Dan Paduannya Dengan Kapasitas 30kg Untuk Keperluan Lab.Foundry, 2008.
USU Repository © 2009
Biasanya terdiri dari pasir silica dan tanah liat tahan api fire clay. Silica adalah bentuk murni melebur pada suhu 1710
C. Bahan tahan api ini terdiri dari hidrat alumina silica Al
2
O
3
, 2SiO
2
, 2H
2
O. 2.
Bahan Tahan Api Jenis Basa Biasanya terdiri dari magnesia, clionie magnesia dan dolomite magnesia
mempunyai titik lebur tinggi dan baik untuk melawan korosi, bahan-bahan ini terdiri dari 20 – 30 MgO dan 70 – 80 cliromite dolomite terdiri
dari kalsium karbonat dan magnesia CaCO
3
, MgCO
3
Dolomite stabil yang terdiri dari CaCO
3
, SiO
3
dan MgO adalah bahan tahan api yang lebih baik dari pada dolomite biasa sehingga lebih tidak mudah retak.
3. Bahan Tahan Api Jenis Netral
Terdiri dari carbon, grafit, cliromite dan silimanite. Bahan tahan api ini tidak membentuk phasa cair pada pemanasan penyimpan kekuatan pada
suhu tinggi jenis cliromite terbuat dari biji cliromite yang komposisinya terdiri dari 32 FeO dan 68 CrO
3
dan mempunyai titik cair sekitar 2189
C silimate terdiri dari 63 Al
2
O
3
dan 37 SiO
2
dan mempunyai titik cair sekitar 1900
C.
2.7.2 Bahan Tahan Panas
Bahan dasar untuk pembuatan batu bata yang dibakar adalah tanah liat. Tanah liat itu terjadi dari tanah napal tanah nawas asam kersik yang dicampur dengan
bahan yang alin seperti pasir. Bahan dasar tanah liat didapat di alam dalam
Bramanta Ginting : Rancangan Dapur Pelebur Untuk Melebur Alumunium Dan Paduannya Dengan Kapasitas 30kg Untuk Keperluan Lab.Foundry, 2008.
USU Repository © 2009
berbagai-bagai susunan yang dapat dipakai begitu saja untuk industri batu bata. Dua sifat menyebabkan tanah liat cukup dipakai untuk industri bakar.
1. Keadaan liat atau dapat diremas yang perlu untuk tetap berada dalam
bentuk yang sekali diberikan. 2.
Struktur seperti batu bata yang baru terjadi setelah hasil pembakaran. Jika panas terlampau tinggi dalam pembakaran, maka bahan bakar dapat
melebur. Tidak semua jenis tanah liat melebur pada saat yang sama. Dasar dan susunan bahan-bahan itu menentukan besarnya derajat panas yang dibutuhkan.
Untuk menggantikan struktur asli dalam struktur batu bata atau untuk melebur batu bata.
Tanah napal atau tanah tawas asam kersik atau batu bata mengandung Veldspaat susunannya adalah:
- Tanah tawas 39,56
- Asam kersik 46,50
- Air 13,94
lit 14 hal 64 Di mana asam kersik itu sendiri melebur pada suhu 1800
C. Untuk tanah tawas meleburnya dibutuhkan suhu yang tinggi lagi jadi jika asam kersik dan tanah
tawas bersenyawa dengan asam kersik menjadi tanah tawas asam kersik maka persenyawaan ini pada suhu 1200
C sudah merupakan kaca. Kualitas hasil yang didapat bertalian rapat dengan susunan. Tanah liat, zat
bakar, panas yang terjadi ketika membakar dan lamanya membakar. Bahan tahan panas yang dipakai untuk dapur ini adalah batu bata liat bakar
yang termasuk golongan bahan tahan api jenis asam dimana konduktivitas dari bata ini adalah 0,69 Wm
C. Pemilihan batu ini berdasarkan penelitian yang kami
Bramanta Ginting : Rancangan Dapur Pelebur Untuk Melebur Alumunium Dan Paduannya Dengan Kapasitas 30kg Untuk Keperluan Lab.Foundry, 2008.
USU Repository © 2009
lakukan pada batu bata ini yaitu batu bata dipanasi sampai suhu kurang lebih 1000
C di dalam oven pemanas dilakukan berulang kali dan teliti keadaannya. Ternyata batu bata tanah liat ini tidak mengalami perubahan bentuk struktur
mekanis dan fisiknya secara besar atau batu bata tanah liat bakar ini mampu dan sesuai untuk digunakan pada dapur peleburan ini.
Dengan tahannya batu bata tanah liat ini dipanasi sampai suhu sekitar 1000 C,
sedangkan suhu dapur yang direncanakan hanya lebih kurang 800 C sehingga
batu ini dapat digunakan untuk dapur pelebur ini, selain itu konduktivitas dari batu bata ini juga kecil sehingga dapat mengurangi panas yang keluar dari ruang
bakar maka efesiensi panas dapat lebih ditingkatkan.
2.8 Semen Tahan Api