II.5.3 Portland Pozzolan Cement
Portland pozzolan cement adalah suatu semen hidrolis yang terdiri dari campuran yang homogen antara semen portland dengan pozolan halus, yang di
produksi dengan menggiling klinker semen portland dan pozolan bersama-sama, atau mencampur secara merata bubuk semen portland dengan bubuk pozolan, atau
gabungan antara menggiling dan mencampur, dimana kadar pozolan 6 sampai dengan 40 massa semen portland pozolan.
Sedangkan pozzolan adalah bahan yang mengandung silika atau senyawanya dan alumina, yang tidak mempunyai sifat mengikat seperti semen, akan tetapi dalam
bentuknya yang halus dan dengan adanya air, senyawa tersebut akan bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida pada suhu kamar membentuk senyawa yang
mempunyai sifat seperti semen. Bahan pozzolan tersusun atas :
• 45 - 72 SiO2
• 10 - 18 Al2O3
• 1 - 6 Fe2O3
• 0,5 - 3 MgO
• 0,3 - 1,6 SO3
Semen Portland Pozzolan terutama digunakan untuk jenis pekerjaan beton di lingkungan agresif atau bangunan maritim, karena sifat kekedapannya yang baik dan
mempunyai ketahanan terhadap serangan sulfat. Yang termasuk ke dalam kategori ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
Konstruksi beton massa yang membutuhkan panas hidrasi rendah,
seperti bendungan.
Bangunan yang memerlukan kekedapan air yang tinggi, seperti bangunan sanitasi dan bangunan penampung air..
Bangunan-bangunan yang berhubungan langsung dengan zat asam
dan sulfat seperti saluran air, cerobong asap, pabrik-pabrik pembuatan zat kimia, dan lain-lain.
Adapun sifat-sifat beton dengan adanya pozzolan ini adalah 1.
Mengurangi jumlah air yang digunakan 2.
Panas hidrasi rendah 3.
Mempunyai pori-pori yang kecil, sehingga beton lebih kedap 4.
Penyusutan yang relatif kecil, sehingga dapat menghindari retak rambut Jenis dan penggunaan antara lain sebagai berikut:
1. Jenis IP-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk
semua tujuan pembuatan adukan beton 2.
Jenis IP-K yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua tujuan pembuatan adukan beton, semen untuk tahan sulfat sedang dan
panas hidrasi sedang 3.
Jenis P-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi
Universitas Sumatera Utara
4. Jenis P-K yaitu semen porland pozolan yang dapat dipergunakan untuk
pembuatan beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi, serta untuk tahan sulfat sedang dan panas hidrasi rendah
Tabel di bawah ini memberikan syarat kimia dan fisik dari jenis IP-U, IP-K, P-U, P-K.
Tabel 2.7. Syarat Kimia Jenis IP-U, IP-K, P-U, P-K No Jenis uji
Satuan IP-U IP-K
P-U P-K
1 MgO
Maks 6,00 Maks 6,00 Maks 6,00 Maks 6,00 2
SO
3
Maks 4,00 Maks 4,00 Maks 4,00 Maks 4,00 3
Hilang pijar Maks 5,00 Maks 5,00 Maks 5,00 Maks 5,00
Tabel 2.8 Syarat Fisik IP-U, IP-K, P-U, P-K No Jenis uji
Satuan IP-U
IP-K P-U
P-K 1
Kehalusan dengan alat blaine
m
2
kg Min
280 Min
280 Min
280 Min
280 2
Kekekalan dengan autoclave
• Pemuaian
• penyusutan
Maks 0,80
Maks 0,20
Maks 0,80
Maks 0,20
Maks 0,80
Maks 0,20
Maks 0,80
Maks 0,20
4 Panas hidrasi
• umur 7 hari
• umur 28 hari
Kalg Kalg
- -
Maks 70
Maks 80
- -
Maks 60
Maks 70
5 Kandungan udara dari
mortar volume
Maks 12
Maks 12
Maks 12
Maks 12
6 Kuat tekan
• umur 3 hari
• umur 7 hari
• umur 28 hari
Kgcm
2
Kgcm
2
Kgcm
2
Min 125
Min 200
Min 250
Min 110
Min 165
Min 205
- Min
115 Min
215 -
Min 90 Min
175
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini digunakan portland pozzolan cement produksi PT. Semen Padang, dimana jenis semen ini telah memenuhi SNI 15-2049-94 tipe IP-U
dan IP-K dan ASTM C 595 M-95a tipe IP IP MS. Portland pozzolan cement ini digunakan untuk semua jenis tujuan pembuatan
adukan beton, untuk ketahanan terhadap serangan sulfat dan panas hidrasi sedang seperti pembuatan bendungan dam, bangunan tepi pantai.
II.6 Pengaruh Kualitas Semen terhadap Kekuatan Tekan Beton II.6.1 Kehalusan Semen
Makin halus semenpartikel-partikel semen, akan menghasilkan kekuatan tekan yang tinggi. Hal ini karena makin luasnya permukaan yang bereaksi dengan air
dan kontak dengan agregat
II.6.2 Komposisi Kimia
1. C
3
S dan C
2
S C
3
S memberikan konstribusi yang besar pada perkembangan kekuatan awal, sedangakan C
2
S memberikan konstribusi kekuatan pada umur yang lebih panjang.
2. C
3
A C
3
A mempengaruhi kekuatan tekan sampai pada tingkat tertentu pada umur 28 hari dan pengaruh ini makin kecil sampai pada nol umur setelah satu atau
dua tahun.
Universitas Sumatera Utara