I.3. Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan nilai kuat tekan dan kapasitas balok beton bertulang yang dihasilkan oleh beton yang
menggunakan semen portland pozzolan PPC dengan beton yang menggunakan semen portland tipe I PCI, dengan mix design yang sama sehingga dapat diambil
kesimpulan seberapa besar kuat tekan dan kapasitas yang dihasilkan oleh beton yang menggunakan PPC dengan beton yang menggunakan PCI.
I.4. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini akan dibatasi : 1.
Pengujian kuat tekan pada umur 3, 7 dan 21 hari dan kapasitas balok beton bertulang pada umur 3 hari.
2. Faktor air semen tetap.
3. Mutu beton yang digunakan adalah K-200 f `c= 200 kgcm
2
. 4.
Baja tulangan yang digunakan adalah baja polos BjTP 240 fy= 240 kgcm
2
. Dan dalam penelitian ini digunakan tulangan baja 20 mm.
5. Distribusi butiran agregat halus pasir dan agregat kasar campuran antara
batu pecah dan kerikil dirancang dengan ketentuan memenuhi gradasi zona 2 untuk agregat halus dan gradasi dengan diameter maksimum 40 mm untuk
agregat kasar. Agregat kasar dan agregat halus berasal dari quarry selayang, Binjai.
6. Semen yang digunakan adalah semen portland pozzolan PPC dan semen
portland tipe I PCI produksi P.T Semen Padang Indonesia. 7.
Benda uji yang digunakan adalah
Universitas Sumatera Utara
Silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
Balok beton bertulang dengan dimensi penampang 15 x 25 cm dan
panjang 3 m. Tabel 1.1 Benda Uji
Benda Uji Silinder Benda Uji Balok
Umur Umur
Jenis Semen 3 hari 7 hari 21 hari 3 hari
Portland Pozzolan 2 2
2 1
Portland Tipe I 2
2 2
1 Jumlah
4 4
4 2
Jumlah benda uji 12 unit silinder beton 2 unit balok beton
8. Pengujian dilakukan pada balok beton over reinforced yang dibebani dengan
beban P terpusat dengan pembebanan maksimum seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
P h=25 cm d=20 cm
b = 15 cm 1,5 m
1,5 m Gambar 1.1 Penampang dan Skema Pembebanan
Universitas Sumatera Utara
9. Balok yang diuji bertulangan tunggal hanya mempunyai tulangan tarik saja
sedangkan tulangan tekannya tidak ada, hal ini supaya gaya tekan yang bekerja pada balok dipikul sepenuhnya oleh beton.
10. Perhitungan tulangan berdasarkan SK SNI T-15-1991-03.
I.5. Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah kajian eksperimental laboratorium, yang meliputi :
1. Penyediaan bahan
2. Pemeriksaan bahan
Analisa ayakan agregat halus dan agregat kasar
Berat jenis dan absorbsi agregat halus dan agregat kasar
Kandungan organik pada agregat halus
Pencucian pasir melalui ayakan no. 200
Kandungan bubuk dan liat pada agregat halus
Berat isi untuk agregat halus dan agregat kasar
3. Mix design
4. Pembuatan benda uji
Benda uji yang digunakan adalah
Benda uji silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
Benda uji balok beton bertulang dengan dimensi penampang 15 x 25 cm dan panjang 3 m.
5. Pengujian slump slump test
6. Pengujian kuat tekan beton
7. Perencanaan balok over reinforced
Universitas Sumatera Utara
8. Pengujian kapasitas balok beton bertulang
Universitas Sumatera Utara
I.6 Sistematika Penulisan