Nilai Tanahan Pembumian Persyaratan lain Metode Pengukuran Tahanan Pembumian Metode Von Werner

1 m 2 Sumber: PUIL 2000, hal 82

d. Nilai Tanahan Pembumian

Untuk sistem pembumian rumah tangga kondisi berikut harus terpenuhi. 2.8 Dimana : R a = Besar tahanan pembumian Ia = Arus listrik yang menyebabkan operasi otomatis dari gawai proteksi yang tergantung dari jenis dan karakteristik gawai proteksi yang digunakan. Dalam hal ini gawai dengan karakteristik waktu terbalik invers yaitu pengaman lebur PL atau sekering atau pemutus sirkit misalnya MCB dan Ia haruslah arus yang menyebabkan bekerjanya gawai proteksi dalam waktu 5 detik.

e. Persyaratan lain

• Penghantar aluminium tanpa perlindungan mekanis tidak diperkenankan dipakai sebagai penghantar bumi • Penghantar bumi harus dilindungi jika menembus langit-langit atau dinding, atau berada di tempat dengan bahaya kerusakan mekanis. • Pada penghantar bumi harus dipasang sambungan yang dapat dilepas untuk keperluan pengujian resistans pembumian, pada tempat yang mudah dicapai, dan sedapat mungkin memanfaatkan sambungan yang karena susunan instalasinya memang harus ada. • Sambungan penghantar bumi dengan elektroda bumi harus kuat secara mekanis dan menjamin hubungan listrik dengan baik, misalnya dengan menggunakan las, Universitas Sumatera Utara klem, atau baut kunci yang tidak mudah lepas. Klem pada elektroda pipa harus menggunakan baut dengan diameter minimal 10 mm.

II.6 Metode Pengukuran Tahanan Pembumian

1,4 Nilai tahanan pembumian merupakan suatu syarat aman tidaknya suatu sistem pembuamian yang dibuat. Untuk mengetahui nilai Tahanan Pembumian ini maka dapat dilakukan beberapa metode untuk mengukurnya, metode-metode tersebut adalah sebagai berikut.

a. Metode Von Werner

Metode ini disebut juga dengan metode empat batang karena menggunakan empat elektroda dalam pengukurannya. Skema pengukuran dengan metode ini terlihat pada Gambar 2.8 Gambar 2.8 Metode Pengukuran Von Werner a a a 1 3 2 4 Universitas Sumatera Utara Cara pengukuran dilakukan dengan terlebih dahulu mengatur jarak antar elektroda. Seperti terlihat pada gambar, jarak antar elektroda adalah sejauh a meter, sehingga jarak antara terminal secara berurut adalah sama. Setelah dibuat rangkaian seperti gambar maka proses pengukuran dapat dikerjakan. Peralatan ukur akan mengalirkan arus melalui terminal 1 dan 4 lalu susut tegangan pada terminal 2 dan 3 akan diukur. Jika beda tegangan antara elektroda 2 dan 3 adalah ∆V, dan arus yang dialirkan melalui elektroda 1 dan 4 adalah I, maka perbandingan ini adalah Nilai tahanan pentanahan R . sesuai dengan Persamaan 2.9 2.9

b. Pengukuran dengan Volt meter dan Amperemeter