PERUBAHAN MEMBRAN MIOKARDIUM DEFEK MOLEKULAR

2.4.2. PERUBAHAN MEMBRAN MIOKARDIUM

Cairan membran sel miokardium mengalami perubahan pada penderita sirosis hati khususnya kanal K + dan kalsium Ca 2+ pada miokardium dan dinding sel pembuluh darah. Hal inilah yang selanjutnya menyebabkan perubahan tonus pembuluh darah sistemik. Dan selanjutnya perubahan kanal ion pada membran jantung ini akan menyebabkan perubahan elektrofisiologi sejumlah sel yang berkontribusi dalam peningkatan rangsangan miokardium. 4

2.4.3. DEFEK MOLEKULAR

Perangsangan simpatis akan mempengaruhi denyut dan rangkaian elektromekanikal jantung. Jalur yang berperan dalam peningkatan denyut jantung dan kontraksi serta depolarisasi miosit ini terjadi melalui beberapa step Gambar 2.3 . Ikatan norepineprin dengan reseptor beta – bloker akan mensitumulasi protein G, adenilsiklase, aktivasi cAMP- dependent phosphokinase A dan kanal phosphorylase Na + akan meningkatkan pemasukan arus Na + kedalam sel yang selanjutnya akan meningkatkan depolararisasi potensial aksi fase 4 dan selanjutnya akan meningkatkan denyut jantung. Phosphorilasi dari kanal Ca 2+ dan reseptor ryanodine RyR2 akan memudahkan arus masuk kalsium dari ektrasel ke intrasel dan pelepasan Ca 2+ dari retikulum sarkoplasma yang akan mengubah Troponin C menjadi komplek C- Ca 2+. Kompleks Troponin C- Ca 2+ ini akan menginisiasi Delvi Naibaho : Hubungan Pemanjangan Interval QTc Dengan Derajat Disfungsi Hati Pada Penderita Sirosis Hati, 2008 USU e-Repository © 2008 cross- bridge cycling antara aktin dan miosin yang melatarbelakangi kontraksi molekuler. 3 Beberapa defek reseptor dan post reseptor ini dijumpai pada penderita sirosis hati antara lain menurunnya densitas dan sensitivitas adrenoreseptor , perubahan fungsi protein G dan adenilsiklase, dan perubahan sifat fisik dari miosit membran plasma yang mungkin berperan dalam abnormalitas reseptor dan aliran ion, serta menurunnya densitas dan menurunnya fungsi kanal Ca 2+ tipe-L. Pada akhirnya semua defek ini dilaporkan dapat mempengaruhi respon kronotropik dan rangkaian elektromekanikal jantung. 3,4,5,28 Disamping itu perangsangan simpatis juga mempengaruhi durasi potensial aksi miosit dan serabut Purkinje. Mekanisme molekuler yang mendasari efek sistem adrenergik terhadap durasi potensial aksi bersifat kompleks dan tidak sepenuhnya dipahami. Aktivasi adrenoreseptor 1 pada miosit ventrikel merupakan peranan dari phosphokinase A dependent phosphorilasi dari kanal Ca 2+ tipe – L dan kanal K + . Peningkatan ini akan memperlambat pemasukan arus Ca 2+ ke dalam sel dan mengakibatkan pemanjangan fase plato potensial aksi fase 2 selanjutnya peningkatan arus keluar kalium dan inaktivasi arus kalsium menyebabkan terjadinya fase repolarisasi fase 3 yang akan memperpendek durasi potensial aksi. Sepertinya abnormalitas kanal ion inilah yang mendasari pemanjangan interval QT pada penderita sirosis hati 3, . 5, Delvi Naibaho : Hubungan Pemanjangan Interval QTc Dengan Derajat Disfungsi Hati Pada Penderita Sirosis Hati, 2008 USU e-Repository © 2008 Gambar 2.3. Mekanisme defek molekuler pemanjangan interval QTc pada sirosis hati. dikutip 3

2.4.4. KARDIOTOKSIN