Cara pemberian suplemen besi harian banyak didiskusikan di negara sedang berkembang. Beberapa penelitian didapati adanya kontroversi
tentang pemberian suplemen besi yang lebih baik, apakah harian atau mingguan serta berapa lama dikonsumsi agar didapati absorbsi besi
dalam tubuh yang potensial, mengurangi efek samping dan efisien dalam hal biaya tetapi memberikan hasil yang baik.
6
Penelitian di Thailand mendapatkan hasil bahwa pemberian suplemen besi sekali seminggu
selama 16 minggu memberikan efek penambahan tinggi badan pada anak prasekolah yang menderita anemia dibandingkan dengan
pemberian suplemen besi harian.
10
Penelitian di Vietnam melaporkan pemberian suplemen besi harian dan mingguan selama 12 minggu sama-
sama berpengaruh terhadap peningkatan kadar hemoglobin dan pertumbuhan pada anak gizi kurang yang menderita anemia ringan dan
yang tidak menderita anemia pada usia 6 bulan sampai 2 tahun.
11
Penelitian di Kenya melaporkan bahwa pemberian suplemen besi harian lebih efektif dibandingkan mingguan selama 12 minggu khususnya status
hematologi pada anak prasekolah yang menderita anemia ringan dan yang tidak menderita anemia.
12
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka diperlukan penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan status gizi pada anak
Tengku Mirda Zulaicha : Pengaruh suplementasi besi sekali seminggu Dan sekali sehari terhadap status gizi Pada anak sekolah dasar, 2008.
USU Repository©2008
sekolah dasar yang mendapat suplemen besi sekali sehari dan sekali seminggu?
1.3. Hipotesis
Pemberian suplemen besi sekali seminggu dan sekali sehari memberikan pengaruh yang sama terhadap peningkatan status gizi pada anak sekolah
dasar.
1.4. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan status gizi setelah pemberian suplemen besi sekali seminggu dengan sekali sehari pada
anak sekolah dasar.
1.5. Manfaat penelitian
Untuk mengetahui perbedaan status gizi setelah pemberian suplemen besi sekali seminggu dan sekali sehari pada anak yang tidak menderita
anemia. Mendapatkan gambaran status gizi anak SD dan faktor yang berhubungan dengan status gizi sehingga berguna dalam upaya
pencegahan serta penanggulangan gangguan gizi yang terjadi. Dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan untuk menunjang program
pemerintah dalam mengentaskan masalah gizi.
Tengku Mirda Zulaicha : Pengaruh suplementasi besi sekali seminggu Dan sekali sehari terhadap status gizi Pada anak sekolah dasar, 2008.
USU Repository©2008
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Metabolisme Zat Besi
Besi adalah elemen yang sangat penting , merupakan komponen Hb yang berguna untuk transportasi oksigen ke jaringan. Besi bersama dengan
protein globin dan protoporfirin berperan dalam pembentukan Hb.
13
Besi merupakan nutrisi mikro yang paling penting bagi tubuh. Total kadar besi tubuh dewasa 55 mgkgBB atau sekitar 4 gram, kira-kira 67
sebagai pembawa oksigen hemoglobin, 3 terdapat pada mioglobin, 30 pada ferritin dan hemosiderin, 0,07 sebagai besi transferin dan
0,2 sebagai hem enzim. Bayi baru lahir mengandung besi 0,5 gram.
14
Absorbsi besi memegang peranan penting pada regulasi homeotasis besi. Ada 3 faktor yang menentukan jumlah besi yang
diabsorbsi dari makanan, yaitu jumlah total besi dari makanan, bioavaibilitas besi dan kontrol absorbsi besi pada sel mukosa usus. Besi
kemudian didistribusikan ke seluruh organ tubuh.
15
2.1.1. Jumlah Total Besi dalam Makanan
Jumlah total besi menentukan jumlah besi yang diabsorbsi di usus. Semakin banyak jumlah zat besi dalam suatu makanan, maka zat besi
yang diabsorbsi akan bertambah banyak. Pada Adebe jumlah besi yang 5
Tengku Mirda Zulaicha : Pengaruh suplementasi besi sekali seminggu Dan sekali sehari terhadap status gizi Pada anak sekolah dasar, 2008.
USU Repository©2008
diabsorbsi dapat meningkat maksimal sampai 3,5 mghari.
15
Kadar besi pada setiap jenis makanan berbeda-beda seperti tertera pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Kadar besi pada jenis makanan
15
Jenis makanan Jumlah besi100 g
Persentase absorbsi Tepung beras
0,9 1
Roti 2,0 5
Tepung gandum 2,3
5 Minyak ikan
0,9 10
Ikan makarel 1,0
10 Ikan sarden
1,5 10
Kerang 7,1 10
Daging sapi 2,4
10 Daging ayam
3,0 10
Daging babi 3,0
10 Daging sapi ginjal
6,5 10
Daging sapi hati 12,1
10
2.1.2. Bioavaibilitas Besi
Ada 2 bentuk besi dalam usus, yaitu dalam bentuk non hem sekitar 90 dari makanan. Besi non hem dalam bentuk garam ferri yang tidak terlarut.
Agar dapat diabsorbsi, bentuk garam ferri ini diubah menjadi bentuk ferro sehingga dapat berikatan dengan protein transpor dalam usus halus yaitu
apotransferin, kemudian membentuk transferin serum. Bentuk yang kedua yaitu bentuk hem sekitar 10 dari makanan. Besi hem dapat langsung
diabsorbsi oleh reseptor khusus pada membran mukosa usus halus tanpa memperhatikan cadangan besi dalam tubuh, asam lambung ataupun zat
makanan yang dikonsumsi.
2,13
Tengku Mirda Zulaicha : Pengaruh suplementasi besi sekali seminggu Dan sekali sehari terhadap status gizi Pada anak sekolah dasar, 2008.
USU Repository©2008
Bioavaibilitas besi dipengaruhi oleh komposisi zat gizi dalam makanan. Beberapa jenis makanan terdapat kandungan yang dapat
meningkatkan absorbsi besi dan menghambat absorbsi besi seperti yang tertera pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Faktor yang mempengaruhi absorbsi besi di saluran pencernaan
15-17
Meningkatkan absorbsi Menghambat absorbsi
Vitamin C buah dan sayur Asam hidroklorida
Gula Asam amino daging, hati, ikan
Bahan yang difermentasi kedelai Antasida
Sekresi pankreas Hipoklorhidria
Fitat sereal Fosfat sayuran
Tanin teh dan kopi Polyphenol coklat, teh, kopi
Kalsiumsusu dan produk susu
2.1.3. Mukosa Usus
Mukosa usus memegang kontrol utama pada proses absorbsi besi. Besi hem di dalam lambung dipisahkan dari proteinnya oleh asam lambung
dan enzim proteosa. Kemudian besi hem mengalami oksidasi menjadi hemin yang akan masuk ke dalam sel mukosa apikal dari enterosit dan
memasuki sel dengan utuh. Besi hem diangkut oleh alat transpor heme
carrier protein 1 HCP1. HCP1 adalah membran protein dalam usus
bagian proximal, tempat terbesar di mana besi diabsorbsi. Adanya HCP1 pada sel mengaktifkan pengambilan hem dalam bentuk besi protoporfirin
dan zink protoporfirin. Kemudian besi hem akan dipecah oleh enzim hemeoxigenase
menjadi ion feri bebas dan porfirin dalam enterosit
Tengku Mirda Zulaicha : Pengaruh suplementasi besi sekali seminggu Dan sekali sehari terhadap status gizi Pada anak sekolah dasar, 2008.
USU Repository©2008
duodenum. Ion feri bebas ini akan bergabung dalam jalur intraselular sebagai besi inorganik yang kemudian diangkut ke peredaran darah oleh
ferroportin.
13,18
Sementara besi non hem di lumen usus akan berikatan dengan apotransferin membentuk kompleks transferin besi yang kemudian
akan masuk ke dalam sel mukosa dibantu oleh alat transpor divalent metal
transporter 1 DMT1. DMT1 adalah membran protein yang terdapat pada
bagian apikal dan basolateral membran enterosit. Besi non hem akan dilepaskan dan apotransferin akan kembali ke dalam lumen usus.
Selanjutnya sebagian besi bergabung dengan apoferitin membentuk feritin, sedangkan besi yang tidak diikat oleh apoferitin akan masuk ke
peredaran darah dan berikatan dengan apotransferin membentuk transferin serum Gambar 2.1.
14,18
Gambar 2.1. Absorbsi besi di usus halus
18
Tengku Mirda Zulaicha : Pengaruh suplementasi besi sekali seminggu Dan sekali sehari terhadap status gizi Pada anak sekolah dasar, 2008.
USU Repository©2008
2.1.4. Distribusi Besi
Distribusi besi ke seluruh jaringan tubuh dijelaskan pada Gambar 2.2. Saat tubuh dalam keadaan seimbang, 1 sampai 2 mg besi memasuki dan
meninggalkan tubuh setiap harinya. Setelah diabsorbsi dalam enterosit duodenum, besi bersirkulasi dalam plasma untuk berikatan dengan
transferrin. Besi dalam tubuh terbanyak dalam bentuk hemoglobin yang merupakan prekursor eritroid dan sel darah merah yang matang.
Diperkirakan 10 sampai 15 berada dalam otot bentuk mioglobin dan beberapa jaringan dalam bentuk enzim dan sitokrom. Di dalam sumsum
tulang sebagian besi dilepaskan ke dalam eritrosit retikulosit yang selanjutnya bersenyawa dengan porfirin membentuk hem dan
persenyawaan globulin dengan hem membentuk hemoglobin. Setelah eritrosit berumur + 120 hari fungsinya kemudian menurun dan selanjutnya
dihancurkan di dalam sel retikuloendotelial. Hemoglobin mengalami proses degradasi menjadi biliverdin dan besi. Selanjutnya biliverdin akan
direduksi menjadi bilirubin sedangkan besi akan masuk ke dalam plasma dan mengikuti siklus kembali seperti yang disebutkan di atas atau akan
tetap disimpan sebagai cadangan tergantung aktivitas eritropoesis.
19
Tengku Mirda Zulaicha : Pengaruh suplementasi besi sekali seminggu Dan sekali sehari terhadap status gizi Pada anak sekolah dasar, 2008.
USU Repository©2008
Gambar 2.2. Distribusi besi dalam tubuh
19
Cadangan besi terdiri dari 2 bentuk, yang pertama ferritin yang bersifat mudah larut, tersebar di sel parenkim dan makrofag, terbanyak di
hati. Bentuk kedua adalah hemosiderin yang tidak mudah larut yang ditemukan terutama dalam sel Kupfer hati dan makrofag di limpa dan
sumsum tulang. Cadangan besi berfungsi untuk mempertahankan homeostasis besi dalam tubuh, apabila pemasukan besi dari makanan
tidak mencukupi maka terjadi mobilisasi besi dan cadangan besi untuk mempertahankan kadar Hb.
14
2.2. Peranan Zat Besi
Selain dibutuhkan untuk pembentukan Hb, zat besi juga terdapat dalam beberapa enzim, seperti peroksidase, ribonukleotida reduktase dan
Tengku Mirda Zulaicha : Pengaruh suplementasi besi sekali seminggu Dan sekali sehari terhadap status gizi Pada anak sekolah dasar, 2008.
USU Repository©2008
katalase, komponen sitokrom yang berperan dalam metabolisme oksidatif,
sintesis DNA, neurotransmiter dan proses katabolisme yang kerjanya membutuhkan ion besi.
1,14,19
Dalam sistem imunologi, besi berperan melawan infeksi dengan cara meregulasi produksi interleukin 1 IL-1 atau dengan menghambat
induksi nitrik oksidasintetase.
20
Besi juga berpengaruh terhadap perkembangan otak yang prosesnya berjalan sejak trimester 2, sebagian besar selesai pada usia 3
tahun dan sebagian kecil berlanjut sampai masa remaja. Otak menyerap zat besi dari plasma melalui reseptor transferin yang terdapat di sel
endotel pembuluh darah otak dan mekanisme mobilisasi besi.
21
Apabila terjadi defisiensi besi maka akan terjadi gangguan pembentukan myelin,
gangguan metabolisme neurotransmiter dan gangguan metabolisme energi protein yang akan mengakibatkan gangguan kognitif pada masa
bayi dan anak.
22
Besi berperan dalam masa tumbuh kembang bayi dan anak. Mekanisme peranan besi dalam pertumbuhan belum jelas. Ada beberapa
pendapat ahli tentang peran besi sebagai komponen enzim dan komponen sitokrom yang berpengaruh terhadap pertumbuhan. Antara lain
yaitu sebagai komponen enzim ribonukleotida reduktase yang berperan dalam sintesis DNA yang bekerja secara tidak langsung terhadap
pertumbuhan jaringan yang kemudian dapat berpengaruh pada
Tengku Mirda Zulaicha : Pengaruh suplementasi besi sekali seminggu Dan sekali sehari terhadap status gizi Pada anak sekolah dasar, 2008.
USU Repository©2008
pertumbuhan.
1
Selain itu besi sebagai komponen sitokrom berperan dalam produksi
Adenosine Triphosphate ATP dan sintesis protein yang
juga berpengaruh pada pertumbuhan jaringan.
19
Beberapa teori berkembang melalui penelitian yang ada. Suatu penelitian
mengemukakan teori pada pertumbuhan fetus, bahwa peranan besi dapat merangsang ekspansi volume plasma sebagai adaptasi maternal terbesar
sehingga perfusi uteroplasenta meningkat. Sehingga selain terjadi peningkatan Hb, berat badan dan tinggi badan lahir bertambah selama
dalam kandungan.
23
Penelitian di Kenya melaporkan tentang peranan besi pada anak sekolah dasar, ternyata dapat meningkatkan nafsu makan
sehingga terjadi peningkatan status gizi.
24
Penelitian lain mengemukakan teori peranan besi sebagai prooksidan yang dapat merusak radikal bebas
melalui reaksi oksidasi DNA dan aktivasi enzim lipid peroksidase. Reaksi ini merangsang respon sitokin selular yang kemudian meregulasi faktor
pertumbuhan.
25
2.3. Kebutuhan Zat Besi