Kerangka Konseptual Desain Penelitian Tempat dan Waktu Populasi Penelitian Perkiraan Besar Sampel

Berdasarkan baku rujukan antropometri menurut Centers for Disease Control CDC tahun 2000 untuk menentukan klasifikasi status gizi digunakan z-score sebagai batas ambang. 35

2.6. Kerangka Konseptual

BESI Proses enzimatik Metabolisme oksidatif Kognitif Neurotransmiter Proses imunologi Proses katabolisme Sintesis DNA Gambar 2.3. Kerangka konseptual Fetus - Ekpansi volume plasma ↑ - Perfusi uteroplsenta ↑ - Hb ↑ - BB ↑ - TB ↑ Nafsu makan ↑ STATUS GIZI : Perusak radikal bebas - Reaksi oksidatif DNA - Aktivasi lipid peroksidase Respon sitokin seluler Regulasi faktor pertumbuhan Komponen enzim Ribonukleotida reduktase sintesis DNA Komponen Sitokrom Pertumbuhan jaringan produksi ATP sintesis protein - BB ↑ - TB ↑ ANAK Melawan infeksi Tengku Mirda Zulaicha : Pengaruh suplementasi besi sekali seminggu Dan sekali sehari terhadap status gizi Pada anak sekolah dasar, 2008. USU Repository©2008 BAB 3. METODOLOGI

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah uji klinis acak tersamar tunggal untuk mengetahui respons pemberian suplemen besi sekali seminggu dibandingkan dengan sekali sehari terhadap peningkatan status gizi pada anak sekolah dasar yang tidak menderita anemia.

3.2. Tempat dan Waktu

Tempat penelitian adalah di lokasi PT Perkebunan III Aek Nabara, Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan dalam kurun waktu 5 bulan yaitu November 2006 sampai April 2007.

3.3. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah anak SD yang berusia 6 sampai 13 tahun yang tidak menderita anemia. Sampel penelitian ditentukan berdasarkan cara randomisasi sederhana dan kemudian dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan, yaitu kelompok 1 yang mendapat suplementasi besi sekali seminggu dan kelompok 2 yang mendapat suplementasi besi sekali sehari. 17 Tengku Mirda Zulaicha : Pengaruh suplementasi besi sekali seminggu Dan sekali sehari terhadap status gizi Pada anak sekolah dasar, 2008. USU Repository©2008

3.4. Perkiraan Besar Sampel

Besar sampel ditentukan dengan rumus uji hipotesis terhadap rerata 2 populasi berpasangan. 36 n 1= n 2 = 2 Z α + Zβ Sd d 2 n = jumlah sampel Bila ditetapkan α = 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95, maka: Z α = deviat baku normal untuk α = 1,96 Bila β = 0,20 dan power = 0,80 maka: Z β = deviat baku normal untuk β = 0,842 Sd = Simpang baku dari rerata selisih = 1,0 10 d = Selisih rerata kedua kelompok yang bermakna clinical judgement = 0,4 Dengan menggunakan rumus di atas maka diperoleh jumlah sampel masing-masing kelompok= 48

3.5. Kriteria Penelitian