suatu saat? Smith menjawab bahwa seperti halnya dengan harga barang-barang lain, maka ”harga” tenaga manusia ditentukan oleh tarik-menarik antara kekuatan
permintaan dan penawarannya. Ia mengatakan bahwa tingkat upah tinggi dan meningkat apabila permintaan akan tenaga kerja tumbuh lebih cepat daripada
penawaran akan tenaga kerja atau pertumbuhan penduduk. Kuncinya di sini adalah pertumbuhan permintaan akan tenaga kerja, sebab seperti yang disebutkan di atas,
akhirnya penduduk akan menyesuaikan diri dengan permintaan akan tenaga kerja. Reaksi pertumbuhan penduduk karena peningkatan permintaan akan tenaga
memerlukan waktu, sehingga apabila permintaan tumbuh dengan cepat maka tingkat upah akan bertahan pada tingkat yang tinggi atau untuk beberapa waktu justru
meningkat. Sebaliknya, apabila permintaan tumbuh lebih lambat daripada pertumbuhan penduduk, maka tingkat upah merosot. Dan apabila tingkat upah terus
merosot dan jatuh dibawah tingkat upah subsistensi, maka laju pertumbuhan penduduk itu sendiri berubah menjadi negatif.
Smith dalam Boediono 1950 menyatakan ”Permintaan akan tenaga manusia, seperti juga permintaan akan barang-barang lain, mengatur produksi tenaga kerja, ia
akan mempercepat produksi tersebut terlalu lambat, dan menyetopnya apabila terlalu cepat”.
2.10. Penelitian Terdahulu
Joni Harmes 2000 melalui penelitian yang berjudul ”Analisis pertumbuhan dan proses transformasi struktur ekonomi Regional Kota Medan” menunjukkan
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kota Medan selama kurun waktu 26 tahun terhitung dari tahun 1975 sampai 2000 memiliki rata-rata 6,76 per tahun, yang
mana tipology pertumbuhan ekonomi Regional Kota Medan berdasarkan analisis kuantitatif selama kurun waktu 26 tahun 1975-2000 dapat diklasifikasikan ke dalam
kategori daerah relatif maju tetapi tertekan retarded region di mana laju pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,76 per tahun, lebih rendah dari tingkat propinsi
7,60 per tahun, dan selama 26 tahun kurun waktu pengamatan 1975-2000, diketahui pertumbuhan PDRB Kota Medan telah mengalami peningkatan sebesar
390,37, dan sedangkan pertumbuhan PDRB Propinsi Sumatera Utara dalam kurun waktu yang sama meningkat sebesar 509,36.
Harjoni 2004 melalui penelitian yang berjudul ”Menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan dampak pemekaran Aceh Tenggara” menunjukkan bahwa angkatan kerja, pengeluaran pembangunan dan investasi
pertanian mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, sedangkan investasi pertanian dan PDRB per kapita di kedua
Kabupaten pada tahun 1986-1999 lebih tinggi bila dibandingkan dengan pendapatan per kapita pada tahun 1997-2001 setelah pemisahan Kabupaten secara administratif,
sementara pertumbuhan angkatan kerja adalah relatif sama baik sebelum maupun sesudah pemisahan secara administratif 1997-2001.
Azwar 2009 melalui penelitian yang berjudul ”Analisis Pengembangan wilayah pada daerah pusat pertumbuhan Kota Tebing Tinggi” menunjukkan
terjadinya pertumbuhan ekonomi sebesar 5,98., dan penambahan sarana dan prasarana, baik dari sarana pendidikan dan kesehatan pada TK sebanyak 115 unit,
pada SD sebanyak 6 Unit dan SMP adalah 4 unit dan sarana prasarana kesehatan
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Puskesmas Pembantu sebanyak 14 unit, gedung Rumah Sakit Bersalin sebanyak 3 unit, gedung Balai Kesehatan dan Optik sebanyak 2 unit dan ketimpangan pendapatan
rumah tangga pada wilayah pusat-pusat pertumbuhan di Kota Tebing Tinggi yang tergolong sedang distribusi pendapatan yang relatif tidak merata.
Sarman P. Sagala 2009 dalam Jurnalnya yang berjudul ”Analisis Kecamatan sebagai pusat pertumbuhan di Kabupaten Bangka Propinsi Bangka Belitung”
menunjukan jika LQ 1 sektor ke i pada Kecamatan Kabupaten Bangka tergolong sektor Basis, sektor i Kecamatan Kabupaten Bangka lebih spesialis dari pada sektor
yang sama di Kabupaten Bangka, Jika LQ 1 menunjukkan sektor ke i pada Kecamatan di Kabupaten Bangka tergolong sektor non basis, atau sektor i Kecamatan
di Kabupaten Bangka kurang spesialis dari pada sektor yang sama di Kabupaten Bangka. Jika LQ = 1 menunjukkan ke swasembadaan self-sufficiency sektor i pada
Kecamatan di Kabupaten Bangka, atau sektor i Kecamatan di Kabupaten Bangka memiliki spesialis yang sama dengan sektor yang sama di Kabupaten Bangka.
2.11. Kerangka Penelitian