Struktur Ruang Kota Medan

Edy Hermanto : Bangkitan Pergerakan Perjalanan Ke Tempat Kerja Studi Kasus Perumahan Johor Indah Permai I Medan, 2009 Keterangan: 1. Bagian paling dalam kota City core 2. Bagian tengah kota inner zone 3. Bagian luar kota Periperal zone Tidak selamanya gerakan sentripetal berasal dari luar langsung menuju kebagian yang paling dalam nuclear zone, yaitu bertahap yaitu pergerakan dari luar ke bagian tengah saja atau dari bagian tengah menuju ke bagian sentral, demikian pula pergerakan sentripugal pergerakan bagian dalam langsung bagian luar peripheral zone, bisa dari bagian pusat kebagian tengah inner zone dan bagian tengah menuju bagian luar peripheral zone.

2.10 Struktur Ruang Kota Medan

Medan cenderung menggunakan teori Burgess, zone kosentris, Alonso dengan teori structural, teori Historis, yaitu penduduk bermukim di pinggiran-pinggiran kota karena, lahan masih relatip murah, timbulnya pemukiman-pemukiman baru setelah tersedianya inprastruktur, sarana dan prasarana, adanya jalur transportasi yang menghubungkan daerah pinggiran kepusat kota, yaitu dengan dibangunnya jalan lingkar dalam dan jalan lingkar luar dan pindahnya perkantoran pemerintahan. Edy Hermanto : Bangkitan Pergerakan Perjalanan Ke Tempat Kerja Studi Kasus Perumahan Johor Indah Permai I Medan, 2009 Sumber: Penelitian lapangan 2007 Gambar 2.7 Penyebaran Sarana dan Prasarana Akibat terjadinya perpindahan masyarakat dari pusat kota kedaerah pinggiran kota, akan meningkatkan kebutuhan akan sandang, pangan dan papan perumahan oleh pemerintah melalui perum-perumnas dan dibantu pengembang-pengembang dari pihak swasta membangun perumahan untuk memenuhi akan kebutuhan perumahan masyarakat. Dalam pengadaan dan menentukan lokasi perumahan,pengembang mempertimbangkan keberadaan lokasi-lokasi yang strategis dan murah dan juga ketersediaan akan infrastrutur, jaringan jalan, sistem angkutan, sarana air bersih listrik, dan bahan bangunan serta factor ekonomi lainnya.berdasrkan factor-faktor tersebut lokasi perumahan berada jauh dari pusat kota dan kegiatan sehari-hari. Akibatnya mobilitas warga dari rumah ke tempat aktifitasnya seperti ketempat kerja, sekolah, tempat rekreasi serta fasilitas umum lainnya, makin bertambah jumlah pergerakan yang di bangkitkan oleh suatu daerah dan jumlah pergerakan yang tertarik kedaerah tujuan dalam suatu daerah kajian yang dipengaruhi oleh struktur rumah tangga ,pendapatan sosial ekonomi Ortuzar, 1994, Edy Hermanto : Bangkitan Pergerakan Perjalanan Ke Tempat Kerja Studi Kasus Perumahan Johor Indah Permai I Medan, 2009 berdasarkan tujuan pergerakan berbas rumah household adalah ketempat kerja, pendidikan, rekreasi, sosial belajar Bruton, 1985.

2.11 Penataan Ruang Kota