Sejarah Singkat Berdirinya BPRS Wakalumi

BAB III GAMBARAN UMUM BPRS WAKALUMI

A. Sejarah Singkat Berdirinya BPRS Wakalumi

Sejarah berdirinya BPR Syari’ah di Indonesia sebagai salah satu bentuk jenis Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia tidak bisa lepas dari sejarah BPR-BPR pada umumnya. Bank Perkreditan Rakyat BPR yang status hukumnya disahkan dalam paket kebijaksanaan keuangan moneter dan perbankan melalui PAKTO tangal 27 Oktober 1988, pada dasarnya merupakan penjelmaan modal baru lumbung Desa dan Bank Desa dengan beraneka ragam namanya yang ada khususnya di pulau Jawa sejak akhir 1890-an hingga tahun 1967, sejak keluarnya UU pokok Perbankan, status hukumnya diperjelas dengan izin dari Menteri Keuangan. Dengan adanya keharusan izin tersebut, diikuti dengan upaya-upaya pembenahan terhadap badan-badan kredit Desa yang berproses menjadi lembaga keungan bank. 1 Bank Wakalumi ini berdiri dipelopori oleh adanya keinginan para karyawan alumni Citibank untuk membuat suatu BPR. Pada awalnya para karyawan alumni Citibank tersebut ingin mendirikan sebuah yayasan yang diberi nama Wakalumi Wakaf Karyawan Dan Alumni Muslim Citibank. Yayasan ini bergerak dalam bidang sosial dan pendidikan bagi anak yatim, miskin dan dhuafa khususnya. 1 Warkum Sumitro Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait BAMUI dan TAKAFUL di Indonesia, Jakarta: Djambatan, 2001, cet. Ke-I h. 105 Adapun tujuan didirikan BPRS Wakalumi ini selain sebagai unit bisnis yang profesional dan Islami, juga untuk menyediakan dana berkesinambungan guna mendukung kegiatan yayasan. 2 Pada tanggal 9 April 1990, yayasan ini resmi mendirikan perseroan berupa BPR yang beroperasi dengan menggunakan sistem konvensional. Namun berdasarkan Akte Notaris B.R.A.Y Mahyastoeti Notonagoro No. 78 tanggal 9 Juni 1994, perseroan ini menyetujui masuknya Bank Muamalat sebagai pemegang saham dengan kepemilikan sebesar 49 persen. Dengan masuknya Bank Muamalat ini, sistem operasional yang digunakan BPR yang tadinya menggunakan sistem operasional secara konvensional dirubah menjadi menggunakan sistem operasional secara syariah. Mulai dari Komisaris dan Direktur dipegang oleh orang-orang dari Bank Muamalat, dengan posisi Bank Wakalumi berada di bawah Bank Muamalat. Dengan adanya bantuan teknis dan manajemen dari Bank Muamalat, kinerja Bank Wakalumi menjadi semakin baik. Setelah melalui transisi untuk melakukan konversi sistem operasional, maka sejak tahun 1995, perseroan resmi beroperasi dengan sistem syariah. Dengan surat keputusan menteri keuangan RI No. Kep 016KM. 171995tanggal 16 Juni 1995, maka Bank Wakalumi merupakan BPR pertama yang merubah sistem operasional dari konvensional menjadi sistem operasional syariah. 2 Bprs Wakalumi Company Profil Bank syariah wakalumi, h. 2 Mulai tahun 2003, keterkaitan antara Bank Wakalumi dengan Bank Muamalat lebih ditingkatkan lagi dengan menjadikan Bank Wakalumi sebagai mitra kerja Bank Muamalat. Melalui proses yang panjang BPRS Wakalumi telah mampu menjadi suatu lembaga keuangan yang sehat, baik dari segi asset maupun kinerja usaha secara umum. Hal ini dibuktikan dengan produktivitas dan peningkatan asset yang cukup berarti dari waktu ke waktu. Kini Bank Wakalumi memiliki 4 kantor kas yang tersebar di wilayah Kabupaten Tangerang. BPRS Wakalumi ini telah mengalami beberapa kali perubahan modal dasar, berawal dari Rp. 300 juta meningkat menjadi Rp. 1,5 milyar, kemudian pada tahun 2005 meningkat menjadi Rp. 6 milyar. Sejak masuknya Bank Muamalat pada tahun 1994, kepemilikan perseroan terbuka bagi sapa saja yang memiliki komitmen yang sama untuk mengembangkan ekonomi umat. 3

B. Visi, Misi dan Motto BPRS Wakalumi