Jenis-Jenis Bank Analisis Hubungan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus Pada Bank Muamalat Cabang BSD)

10

2. Jenis-Jenis Bank

a. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya

1 Bank Sentral Menurut Martono 2010:11, Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur mengawasi perbankan serta menjalan fungsi sebagai lender of the last resort. Di Indonesia yang dimaksud dengan Bank Sentral adalah Bank Indonesia.. Fungsi utama Bank Sentral adalah mengatur masalah- masalah yang berhubungan dengan keuangan suatu negara secara luas, baik di dalam maupun ke luar negeri. Di Indonesia tugas Bank Sentral dipegang oleh Bank Indonesia BI Kasmir, 2008:177. a Tujuan Bank Indonesia Menurut UU RI No. 23 Tahun 1999 Pasal 7, dijelaskan tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud Bank Indonesia melaksanakan kebijakan berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus 11 mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.. b Tugas Bank Indonesia Menurut Martono 2010:14, Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut:  Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter  Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran  Mengatur dan mengawasi bank. 2 Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya meberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.Kasmir, 2008:36. Fungsi pokok bank umum adalah : Siamat, 2004:88 a Menyediakan mekanisme alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi b Menciptakan uang c Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat d Menawarkan jasa-jasa keuangan lain. Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum menurut UU No. 10 Tahun 1998 adalah : Siamat, 2004:88 a Menghimpun dana dari masyarakat b Memberi kredit 12 c Menerbitkan surat pengakuan hutang d Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya e Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah f Menempatkan dana pada, meminjamkan dana dari atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel tunjuk, cek atau sarana lainya g Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan antara pihak ketiga h Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga i Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak custodian j Melakukan penempatan dana kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercacat di bursa efek k Membeli melalui pelanggan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang di beli tersebut wajib dicairkan secepatnya l Melakukan kegiatan anjak piutang factoring, kartu kredit dan kegiatan wali amanat trustee 13 m Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil n Melakukan kegiatan lain misalnya kegiatan dalam valuta asing o Kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang. 3 Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.Kasmir, 2008:36. BPR dalam melakukan kegiatannya tidak sama dengan kegiatan yang dilakukan oleh bank konvensional bank umum. Ada kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu: Manurung dan Rahardja, 2004:121 a Menghimpun dana: simpanan tabungan dan simpanan deposito b Menyalurkan dana: kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit perdagangan c Larangan-larangan bagi bank BPR: menerima simpanan giro, mengikuti kliring, melakukan kegiatan valuta asing, melakukan kegiatan perasuransian.

b. Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya

Dilihat dari aspek kepemilikannya dalam arti siapa yang memiliki bank tersebut yang dapat dlihat dari akte pendiriannya dan 14 berapa jumlah saham yang dimiliki. Dilihat kepemilikannya jenis bank terdiri dari: Martono,2010:28 1 Bank Milik Pemerintah Pada bank ini akte pendirian dan sahamnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga keuntungan yang diperolehnya juga dimiliki oleh pemerintah. Pada saat ini bank milik pemerintah terdiri dari: a Bank Negara Indonesia 1946 BNI b Bank Rakyat Indonesia BRI c Bank Tabungan Negara BTN d Bank Mandiri. Disamping itu terdapat bank milik pemerintah daerah yang tersebar disetiap provinsi, antara lain: a BPD DKI Jakarta b BPD Jawa Barat c BPD Sumatera Selatan d BPD Sumatera Utara e BPD Maluku. 2 Bank Milik Swasta Nasional Pada jenis bank ini akte pendirian dan sahamnya dimiliki oleh swasta nasional. Demikian pula pembagian keuntungan yang diperoleh juga oleh swasta nasional. Beberapa bank milik swasta nasional antara lain: a Bank Central Asia 15 b Bank Bumi Putera c Bank Muamalat d Bank Danamon e Bank Lippo f Bank Internasional Indonesia. 3 Bank Milik Koperasi Pada jenis bank ini akte pendirian dan sahamnya dimiliki oleh koperasi yang berbadan hukum. Contoh bank yang dimiliki koperasi: Bank Bukopin. 4 Bank Milik Swasta Asing Pada jenis bank ini merupakan cabang dari bank yang sahamnya dimiliki oleh swasta asing maupun pemerintah asing. Dengan demikian kantor pusatnya di luar negeri dan keuntungannya juga dimiliki swasta asing. Beberapa bank swasta asing antara lain: a Deutche Bank b American Express Bank c Bank of Tokyo d City Bank e Hongkong Bank f Bangkok Bank. 5 Bank Campuran 16 Pada jenis bank ini sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. Beberapa bank campuran antara lain: a Bank Merincorp b Bank Sakura Swadarma c Inter Pacific Bank d Sanwa Indonesia Bank e Sumitomo Niaga Bank.

c. Jenis Bank Menurut Operasionalnya

1 Bank Konvensional Menurut Kasmir 2007:30, mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Hal ini disebabkan tidak terlepasnya dari sejarah bangsa Indonesia di mana asal mula bank di Indonesia dibawa oleh kolonial Belanda Barat. Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode yaitu: a Menetapkan bunga sebagai harga jual, baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula harga beli untuk produk pinjamannya kredit juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah spread based. 17 b Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan konvensional menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau presentase tertentu seperti biaya administrasi biaya provisi, sewa, iuran, dan biaya-biaya lainnya. System pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based. 2 Bank Syariah Menurut Manurung dan Rahardja 2004:223 bank syariah adalah bank yang menjalankan fungsi intermediasinya berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Bank syariah merupakan salah satu lembaga keuangan dari beberapa lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan pronsip-prinsip syariah. Penentuan harga bank yang berdasarkan prinsip syariah terhadap produknya sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan prinsip syariah menrapkan aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain baik dalam hal untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya. Penentuan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah dengan cara: Kasmir, 2007:31 a Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil mudharabah b Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal musharakah 18 c Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan murabahah d Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan ijarah e Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain ijarah wa iqtina. Sedangkan penentuan biaya-biaya jasa bank lainnya bagi bank yang berprinsip syariah juga sesuai syariah islam. Kemudian sumber penentuan harga atau pelaksanaan kegiatan bank prinsip syariah dasar hukumnya adalah al-Quran dan sunnah rasul. Bank berdasarkan prinsip syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu.

3. Fungsi Bank