Penelitian Terdahulu Analisis Permintaan Masyarakat Terhadap Produk Perbankan Syariah ( Studi Kasus: Bank Muamalat Kecamatan Medan Marelan)

45 x 800 600 400 1 3 5 y Merupakan grafik yang mengilustrasikan berapa banyak produk yang akan ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga tertentu. Kurva penawaran membentuk slope positif dari kiri bawah ke kanan atas. Kurva penawaran membentuk slope positif karena sesuai dengan Hukum Penawaran yaitu bahwa harga produk berbanding lurus dengan jumlah produk yang akan ditawarkan produsen. Contoh kurva permintaan berdasarkan jumlah barang x dan harga y Gambar 2.2 Kurva Penawaran Dalam gambar diatas, terlihat bahwa ketika harga barang y meningkat dari harga Rp. 400 menjadi Rp. 600. Maka jumlah barang x yang ditawarkan juga semakin bertambah yakni dari 1 unit menjadi 3 unit. Kemudian, ketika harga barang y kembali meningkat dari Rp. 600 menjadi Rp. 800. Maka Jumlah barang x yang ditawarkan juga bertambah dari 3 unit menjadi 5 unit.

2.11 Penelitian Terdahulu

Ada banyak penelitian mengenai produk perbankan syariahyang menjadi preferensi dan acuan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. Yang pertama, penelitian yang dilakukan oleh Dr. Dedi Rianto Rahadi mengenai Sikap Nasabah Universitas Sumatera Utara 46 Terhadap Produk Bank Syariah pada tahun 2008 dengan menggunakan metode Chi Square Test menunjukkan bahwa hasil analisis dari nasabah berdasarkan karakteristik jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan terakhir, penghasilan perbulan tidak semua sikap nasabah sama terhadap atribut produk Bank Syariah. Khusus untuk nasabah berdasarkan karakteristik penghasilan perbulan tidak mempunyai perbedaan sikap terhadap semua atribut produk Bank Syariah. Jenis Produk Bank Syariah yang paling banyak diminati adalah tabungan dan bank Sumsel Syariah yang menjadi pilihan nasabah dalam menempatkan dananya. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Aiyub yang merupakan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh pada tahun 2007 mengenai Analisis Perilaku Masyarakat terhadap keinginan menabung dan memperoleh pembiayaan pada Bank Syariah di Nangroe Aceh Darussalam menunjukkan hasil bahwa sebagian besar masyarakat tidak mengetahui tentang system maupun produk perbankan syariah, sehingga keadaan ini memberikan nilai potensi yang kurang terhadap pengembangan Bank Syariah. Namun demikian keinginan menabung dan memperoleh pembiayaan sangat tinggi sekali. Pemetaan terhadap keinginan untuk menabung dan memperoleh pembiayaan pada Bank Syariah terlihat bahwa keseluruhan kabupaten dan kota memiliki nilai potensial yang tinggi diatas 85 dan yang tertinggi adalah kabupaten Aceh Barat 98, Aceh Besar 97, Bener Meriah 96, Lhokseumawe 95, Aceh Utara 94, Aceh Tengah 86 dan Sabang 84. Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh Wiwiek Rabiatul Adawiyah pada tahun 2010 menunjukkan hasil bahwa ada tujuh faktor yang menjadi seleksi Universitas Sumatera Utara 47 konsumen terhadap Bank Syariah di Purwokerto antara lain : Faktor Persepsi, Faktor Bukti Fisik, Faktor Proses, Faktor Harga, Faktor Orang, Faktor Sosial, dan Faktor Lokasi. Faktor yang paling dominan dipertimbangkan konsumen dalam memilih Bank Syariah adalah faktor persepsi dengan Variance 32,056 dari variasi yang ada. Pengetahuan konsumen terhadap Bank Syariah masih terbatas, sebagian besar konsumen hanya mengetahui tentang riba dan syariah. Sedangkan istilah istilah dalam perbankan syariah seperti ijarah, Mudharabah, Musyakarah dan murabahah masih belum diketahui dan dimengerti oleh konsumen.Alasan utama konsumen menabung di Bank Syariah adalah karena kombinasi dari alasan agama dan alasan keuntungan.

2.12 Hipotesis Penelitian