17
c. Keuntungan
Keuntungan
harus dikuantifikasi
dengan jelas
untuk menghindarkan perbedaan dan sengketa pada waktu alokasi
keuntungan atau penghentian musyarakah.
Setiap keuntungan mitra harus dibagikan secara proporsional atas dasar seluruh keuntungan dan tidak ada jumlah yang ditentukan di
awal yang ditetapkan bagi seorang mitra.
Seorang mitra boleh mengusulkan bahwa jika keuntungan melebihi jumlah tertentu, kelebihan atau prosentase itu diberikan
kepadanya.
Sistem pembagian keuntungan harus tertuang dengan jelas dalam akad.
d. Kerugian
Kerugian harus dibagi di antara para mitra secara proporsional menurut saham masing-masing dalam modal.
4. Biaya Operasional dan Persengketaan
a. Biaya operasional dibebankan pada modal bersama.
b. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika
terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari‟ah setelah tidak tercapai
kesepakatan melalui musyawarah.
2.3.1.2 Jenis Musyarakah
Secara umum, musyarakah terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
18
1. Musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan bagian
dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad. Maksud dari musyarakah permanen adalah syirkah
uqud yang terbagi menjadi empat jenis, yaitu: a.
Inan, yaitu Usaha bersama kongsi dimana modal dan keahlian yang diberikan tidak sama
b. Mufawadhah, yaitu Usaha bersama dimana modal dan keahlian yang
diberikan sama jumlah dan kualitasnya c.
Abdan, yaitu Usaha bersama dimana modal yang diberikan adalah keahlian tenaga
d. Wujuh, yaitu Usaha bersama dimana modal yang diberikan adalah
nama baik 2.
Musyarakah menurun musyarakah mutanaqisha adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana entitas akan dialihkan secara bertahap
kepada mitra sehingga bagian dana entitas akan menurun dan pada akhir masa akad mitra akan menjadi pemilik penuh usaha tersebut.
Sumber : Academia.edu
2.3.1.3 Mekanisme pembiayaan
Pada sisi pembiayaan, akad musyarakah dapat diterapkan pada beberapa hal, diantaranya adalah:
1. Musyarakah permanen
a. Pembiayaan proyek
b. Modal ventura
Universitas Sumatera Utara
19
2. Musyarakah Mutanaqisah
a. Pembiayaan real estate.
Sumber : Academia.edu
2.3.2 AI-mudharabah
Pengertian AI-mudharabah adalah akad kerja sama antara dua pihak, di mana pihak pertama menyediakan seluruh modal dan pihak lain menjadi
pengelola. Keuntungan dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Apabila rugi maka akan ditanggung pemilik modal selama kerugian
itu bukan akibat dari kelalaian si pengelola. Apabila kerugian diakibatkan kelalaian pengelola, maka si pengelolalah yang bertanggung jawab.
a. mudharabah muthlaqah merupakan kerja sama antara pihak pertama dan pihak lain yang cakupannya lebih luas. Maksudnya tidak dibatasi
oleh waktu, spesifikasi usaha dan daerah bisnis. b. mudharabah muqayyadah merupakan kebalikan dari mudharabah
muthlaqah di mana pihak lain dibatasi oleh waktu spesifikasi usaha dan daerah bisnis.
Dalam dunia perbankan Al-mudharabah biasanya diaplikasikan pada produk pembiayaan atau pendanaan seperti, pembiayaan modal kerja. Dana untuk
kegiatan mudharabah diambil dari simpanan tabungan berjangka seperti tabungan haji atau tabungan kurban. Dana juga dapat dilakukan dari
deposito biasa dan deposito spesial yang dititipkan nasabah untuk usaha tertentu.
Sumber : Academia.edu
Universitas Sumatera Utara
20
2.3.2.1 Aplikasi Mudharabah
Mudharabah dalam perbankan syari‟ah biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan dan pendanaan. Sedangkan pada sisi
penghimpunan dana mudharabah diterapkan pada a. Tabungan berjangka, yaitu tabungan yang dimaksudkan untuk tujuan
khusus, yaitu seperti tabungan haji, dan tabungan kurban, dan sebagainya;
b. Diposito biasa dan special, diposito special special investment, dimana dana yang dititipkan nasabah, khusus untuk bisnis tertentu, misalnya saja
dalam murabahah ataupun ijarah saja. Sedangkan pada sisi pembiayaan, mudharabah diterapkan untuk :
a. Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan jasa; b. Investasi khusus, disebut juga mudharabah muqayyadah, dimana sumber
dana khusus dengan penyaluran yang khusus dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul maal.
Mudharabah juga dapat dilakukan dengan memisahkan atau mencampurkan dana mudharabah. Seperti dalam penjelasan dibawah ini,
yaitu : a. Dana harta-harta lainnya, Pemisahan total antara dana mudharabah
termasuk harta mudharib. Teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihan dari teknik ini
ialah bahwa pendapatan dan biaya dapat dipisahkan dari masing-masing
Universitas Sumatera Utara
21
dana dan dapat dihitung dengan tepat. Selain itu, keuntungan atau kerugian dapat dihitung dan dialokasikan dengan benar. Sedangkan
kekurangan teknik ini terutama menyangkut masalah moral hazard dan preferensi invertasi seorang mudharib.
b. Dana mudharabah dicampur dan disatukan dengan sumber-sumber dana lainnya.
System ini menghilangkan munculnya masalah etika dan moral hazard seperti di atas, namun dalanm system ini pendapatan dan biaya
mudharabah tercampur dengan pendapatan dan biaya lainnya. Mudharabah dalam bank syari‟ah terdapat manfaat dan risikonya,
manfaat mudharabah tersebut terbagi menjadi lima, yaitu : 1. Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha
nasabah semakin meningkat. 2. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan
secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan atau hasil usaha bank sehingga bank tidak pernah mengalami negative spread.
3. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow atau kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah.
4. Bank akan lebih selktif dan hati-hati dalam mencari usaha yang benar- benar halal, aman, dan menguntungkan karena keuntungan yang konkret
dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan. 5. Prinsip bagi hasil dalam mudharabah atau musyarakah ini berbeda dengan
prinsip bungan tetap dimana bank akan menagih penerima pembiayaan
Universitas Sumatera Utara
22
dari nasabah satu jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang dihasilkan nasabah, sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi.
Sedangkan resiko dari mudharabah, yaitu : 1. streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang disebut
dalam kontrak; 2. Lalai dan kesalahan yang disengaja;
3. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah jika nasabah tidak jujur. Selain manfaat dan resiko yang ada pada bank syari‟ah, terdapat
pula permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pembiayaan mudharabah. Berdasarkan teori perbankan kontemporer, prinsip
mudharabah dijadikan sebagai alternatif penerapan sistem bagi hasil. Meskipun demikian, dalam praktiknya ternyata signifikansi bagi hasil
dalam memainkan operasional investasi dana bank peranannya sangat lemah. Menuru
t beberapa pengamatan perbankan syari‟ah, hal ini terjadi karena beberapa alasan, diantaranya :
a. Standar moral Terdapat anggapan bahwa standar moral ynag berkembang di
kebanyakan komunitas muslim tidak memberi kebebasan penggunaaan bagi hasil sebagai mekanisme investasi.
b. Ketidakefektifan modal pembiayaan bagi hasil Pembiayaan bagi hasil mudharabah tidak menyediakan berbagai
macam kebutuhan pembiayaan dari ekonomi kontemporer. c. Berkaitan dengan para pengusaha
Universitas Sumatera Utara
23
Keterkaitan bank dengan pembiayaan sistem bagi hasil untuk membantu perkembangan usaha lebih banyak melibatkan pengusaha secara
langsung daripada sistem lainnya pada bank konvensional. Bank syari‟ah memerlukan informasi yang lebih rinci tentang aktivitas bisnis yang
dibiayai dan besar kemungkinan pihak bank turut mempengaruhi setiap pengambilan keputusan bisnis mitranya.
d. Dari segi biaya Pemberian pembiayaan berdasrkan sistem bagi hasil memerlukan
kewaspadaan yang lebih tinggi dari pihak bank. e. Segi teknis
Problem teknis menyangkut penggunaan sistem bagi haasil berkaitan dengan
pihak bank,
nasabah, perhitungan
keuntungan.bank membutuhkan pengetahuan yang luas mengenai perilaku aktivitas
ekonomi yang berguna untuk memprediksi keuntungan. Dari sisi nasabah, kebutahurufan masih menyelimuti dunia muslim.
f. Kurang menariknya sistem bagi hasil dalm aktivitas bisnis Dalam dunia bisnis dan industri, biaya yang dikeluarkan dari dana-dana
yang diperoleh berdasarkan sistem bagi hasil tidak diketahui secara pasti.
Sumber : Academia.edu
2.3.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mudharabah