3.4. 2. Ekstrak Etanol Daun Sirih Hutan Dengan Sokhlet
Sampel ditimbang setiap 20 gr Dibungkus dengan kertas saring
Dimasukkan ke dalam timbal Sebanyak 200 ml pelarut etanol
kedalam labu alas bulat 500 ml Dimasukkan batu didih kedalam labu alas
Dirangkai alat Sokhlet Dididihkan pada suhu ± 78
o
C selama ± 5-6 jam hingga 9-10 siklus
Dipekatkan dengan alat Rotary evaporator Diuapkan kembali dengan alat water bath
Ditimbang beratnya
3.4.3. Analisis Minyak Atsiri Daun Sirih Merah dengan GC-MS
Cuplikan Diinjeksikan kedalam GC-MS
Diamati Kromatogram yang dihasilkan
Hasil 140 gr ampas daun sirih hutan yang telah dikeringkan
Hasil ekstrak yang masih bercampur dengan pelarut
Hasil Ekstrak
Uji Pestisida Nabati
3.4.4. Uji Pestisida Nabati Daun Piper aduncum L
Pengumpulan larva Bactrocela carambolae Toples plastik dilubangi, dan ditempelkan
kain kasa tanah berhumusdimasukkan kedalam toples
dimasukkan pakan larva jambu biji kedalam toples
Didiamkan dalam ruangan 1-3 hari sebelum penyemprotan pestisida T= 27
C
Diamati selama ± 7 hari Uji Pestisida Nabati Daun Piper aduncum L
Penyemprotan Pestisida nabati
Hasil Pengamatan Larva dimasukkan kedalam toples 10 ekor larvatoples
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Penentuan Kadar Minyak Atsiri
Minyak atsiri daun sirih hutan diperoleh dengan metode hidrodestilasi menggunakan alat Stahl. Proses isolasi sebanyak 10 kali penyulingan. Dari hasil destilasi daun sirih
hutan yang telah dikeringkan pada suhu kamar sebanyak 1500 gram diperoleh rata-rata 0,52 bb gram dalam setiap 150 gram daun sirih hutan.
Tabel 4.1 Hasil Hidrodestilasi Minyak Atsiri daun Sirih Hutan No. Sampel gram Minyak Atsiri gram Persentase
1 150 0,38 0,25 2 150 0,58 0,39
3 150 0,51 0,25 4 150 0,67 0,46
5 150 0,98 0,15 6 150 0,96 0,24
7 150 0,70 0,33 8 150 0,66 0,44
9 150 0,82 0,27 rata-rata g 150 0,52 0,30
4.1.2. Penentuan Kadar Ekstrak Etanol Daun Sirih Hutan Dengan Alat Sokhlet