Menurut Aminah 1995 daun sirih hutan mengandung senyawa-senyawa seperti heksana, sianida, saponin, tanin, flavonoid, dan steroid, alkanoid, dan minyak
atsiri yang dapat berfungsi sebagai insektisida. Dilapiole yang di isolasi dari daun sirih hutan juga dilaporkan mempunyai aktivitas insektisida terhadap kumbang Ceretoma
tingomarianus. Minyak atsiri buah sirih hutan yang dianalisa melalui analisa GC-MS komponen senyawa kimia utama diantaranya yaitu γ-tripena, tetradekana, isokariofilen,
α-kariofilen, naftalena, miristin, dan apioel Yuliasri et al. 2003.
Hasil penelitian Arneti 2012, menunjukkan bahwa konsentrasi 0,5 ekstrak metanol daun sirih hutan dapat menyebabkan kematian larva Crocidolomia pavonana
sebesar 17,7. Sedangkan hasil penelitian oleh Bernard et al 1995, perlakuan dengan ekstrak etanol daun sirih hutan Piper aduncum L pada konsentrasi 0,4 ww dalam
pakan buatan dapat mematikan larva pengerak batang jagung Ostriniia nubialis sebesar 98.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengidentifikasi komponen kimia minyak atsiri serta melakukan uji pestisida nabati
dari hasil isolasi dan ekstrak etanol dari ampas sisa isolasi daun sirih hutan Piper aduncum L terhadap larva lalat buah Bactrocela carambolae pada jambu biji.
1.2. Permasalahan
1. Komponen senyawa kimia utama apakah yang terkandung dalam minyak atsiri
daun Sirih hutan hasil hidrodestilasi menggunakan alat Sthal dan dianalisa dengan metode analisa GC-MS?
2. Bagaimanakah bioaktivitas minyak atsiri dan ekstrak etanol daun sirih hutan
sebagai pestisida nabati terhadap larva lalat buah Bactrocera carambolae pada jambu biji ?
1.3. Pembatasan Masalah
1. Daun Sirih hutan diperoleh dari Pancur Batu, Deliserdang.
2. Daun Sirih hutan diperoleh dengan metode hidrodestilasi menggunakan
alat Sthal dan hasil ekstraksi menggunakan alat Soklet.
1.4. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui komponen senyawa kimia utama yang terkandung dalam
minyak atsiri daun Sirih hutan yang berasal dari daerah Pancur Batu, Deliserdang melalui analisa GC-MS.
3. Untuk mengetahui potensi minyak atsiri dan hasil ekstrak etanol daun Sirih
hutan Piper aduncum L sebagai pestisida nabati terhadap larva Bactrocela carambolae pada jambu biji.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi di bidang kimia organik mengenai komponen senyawa kimia yang terdapat dalam minyak atsiri dan potensi
minyak atsiri dan hasil ekstrak etanol daun sirih hutan sebagai pestisida nabati.
1.6. Lokasi Penelitian
Uji penyulingan minyak atsiri dan ekstrak etanol daun Sirih hutan dilakukan di Laboratorium Kimia Organik FMIPA USU Medan, untuk uji analisa spektroskopi GC-
MS dilakukan di Laboratorium FMIPA-UGM, dan untuk uji pestisida nabati dilakukan di Laboratorium Badan Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan
BBPPTP Departemen Pertanian Medan.
1.7. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara eksperimen laboratorium dan sebagai objek penelitian adalah daun Sirih hutan yang diperoleh dari Pancur Batu. Daun Sirih hutan diiris kecil
– kecil lalu dikeringkan pada suhu kamar, kemudian dimasukkan kedalam labu Stahl. Minyak atsiri yang diperoleh dipisahkan dari lapisan airnya kemudian ditambahkan
Na
2
S0
4
anhidrous untuk menghilangkan kandungan airnya, kemudian didekantasi. Minyak atsiri yang diperoleh dianalisa dengan metode GC-MS untuk mengetahui
komponen kimianya. Sedangkan ekstrak etanol dengan menggunakan alat Sokhlet berasal dari hasil sisa isolasi daun sirih hutan, dan uji potensi minyak atsiri sebagai
pestisida nabati dengan metode perbandingan konsentrasi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pestisida