Flowchart DAD Diagram Aliran Data

jadi, aliran data yang meninggalkan suatu proses selalu diberi label yang berbeda dari aliran data yang masuk.

2.5.3 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol Kendall, 2010. Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan. Diagram ini dibuat setelah penganalisis mendapat data dari wawancara dengan pengguna.

2.5.4 Diagram Nol

Diagram nol adalah pengembangan diagram konteks dan bisa mencakup sampai sembilan proses Kendall, 2010. Memasukkan lebih banyak proses pada level ini akan terjadi dalam suatu diagram yang kacau dan sulit dipahami. Setiap proses diberi nomor bilangan bulat, umumnya dimulai dari sudut kiri atas diagram dan mengarah ke sudut kanan bawah. Penyimpanan data utama dari sistem mewakili file-file master dan semua entitas eksternal dimasukkan ke dalam diagram nol.

2.5.5 Diagram Detail

Setiap proses dalam diagram nol bisa dikembangkan untuk menciptakan diagram yang lebih detail Kendall, 2010. Pada proses diagram nol yang dikembangkan itu disebut parent process proses induk dan diagram yang dihasilkan disebut child process diagram anak. Diagram anak tidak bisa menghasilkan keluaran atau menerima masukan dimana proses induknya juga tidak menghasilkan atau menerima. Semua aliran data yang menuju atau keluar dari proses induk harus ditunjukkan mengalir ke dalam atau keluar dari diagram anak. Diagram anak ditetapkan nomor yang sama seperti proses induknya di dalam diagram nol. Sebagai contoh, proses 3 akan berkembang ke diagram 3. Pada diagram 3, proses-proses tersebut akan diberi nomor 3.1, 3.2, 3.3, dan seterusnya. Ketentuan ini memungkinkan penganalisis mengikuti rangkaian proses di setiap tingkat pengembangan. Bila diagram nol menggambarkan proses- proses 1, 2, 3, diagram anak 1, 2, 3 dan semuanya berada pada level yang sama.

2.6 Metode Pengembangan Sistem

Untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan perusahaan menggunakan suatu metodologi yang disebut metodologi pengembangan sistem. Sistem sendiri mempunyai siklus hidup dalam melakukan kinerjanya, sistem akan terus bekerja dan suatu saat harus dikembangkan menjadi suatu sistem baru untuk mengatasi berbagai sistem yang telah berjalan sebelumnya. Dalam mengembangkan suatu sistem, diperlukan suatu siklus pengembangan. Dalam penelitian ini akan digunakan suatu pengembangan sistem, yaitu yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle SDLC.

2.6.1 Metode Pengembangan SDLC System Development Life Cycle

Metode Pengembangan Sistem yang digunakan dalam perancangan Sistem Informasi ini adalah menggunakan SDLC System Development Life Cycle atau yang biasa dikenal dengan daur hidup pengembangan sistem. SDLC yang terkenal adalah SDLC model klasik yang biasa disebut dengan model waterfall. Alasan penulis menggunakan waterfall dikarenakan metode ini mempunyai tahapan- tahapan yang jelas, nyata dan praktis. Setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya pengulangan dalam tahapan sehingga pengembangan sistem yang dilakukan dapat memperoleh hasil yang diinginkan. Seperti yang berlaku pada kebanyakan proses, pengembangan sistem informasi juga memiliki daur hidup. Daur hidupnya dinamakan daur pengembangan sistem informasi O’Brien, 2002. SDLC ini merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi. Metode ini mencakup sejumlah fase atau tahapan. Berikut ini adalah tahapan-tahapan atau fase dalam metode SDLC menurut Abdul Kadir : 1. Analisis Sistem  Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Permintaan dapat datang dari seorang manajer di luar sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya masalah atau menemukan adanya peluang baru. Namun, adakalanya inisiatif pengembangan sistem baru berasal dari bagian yang bertanggungjawab terhadap pengembangan sistem informasi, yang