Diagram Detail Level 1 Proses 6

Gambar 5.1 ERD Sistem Penerimaan Karyawan yang Diusulkan Keterangan : 1. Entitas user memiliki hubungan atau kardinalitas many to one dengan entitas status_pelamar, artinya minimal 1 atau banyak user hanya dapat memiliki satu status. 2. Entitas FPK merupakan suatu form yang digunakan oleh divisi-divisi untuk melakukan permintaan karyawan baru. FPK tersebut diisi melalui web perusahaan. Entitas FPK memiliki kardinalitas one to many dengan entitas user. Artinya, satu FPK dapat diakses oleh banyak user. Dalam hal ini usernya adalah divisi yang membutuhkan karyawan. fpk fpk_id user_id jabatan level jumlah_kebutuhan jenis_kelamin usia_dari usia_sampai pendidikan pengalaman deskripsi_jabatan user user_id username password hak_akses status_pelamar fpk_id user_id status biodata biodata_id user_id nama_depan nama_belakang tempat_lahir tanggal_lahir agama jenis_kelamin alamat no_telp no_hp email formasi_jabatan1 formasi_jabatan2 formasi_jabatan3 ekspektasi_gaji pengalaman_kerja pengalaman_kerja_id user_id nama_perusahaan tanggal_masuk tanggal_keluar jabatan riwayat_pendidikan riwayat_pendidikan_id user_id sekolah kota tingkat_pendidikan program_studi tanggal_masuk tanggal_keluar nilai pelatihan pelatihan_id user_id nama penyelenggara lokasi tanggal_mulai tanggal_selesai keahlian keahlian_id user_id nama deskripsi bahasa bahasa_id user_id nama baca tulis dengar mengajukan memiliki memiliki M N 1 N M 1 N N M N M M 1 M 3. Entitas Biodata memiliki kardinalitas one to many dengan entitas user, artinya banyak user pelamar hanya memiliki satu biodata. 4. Entitas Pengalaman Kerja, Entitas Pelatihan, Entitas Riwayat Pendidikan, Entitas Bahasa dan Entitas Keahlian memiliki hubungankardinalitas one to many dengan entitas user. Artinya, satu user pelamar dapat memiliki banyak pengalaman kerja, pelatihan, riwayat pendidikan, bahasa dan keahlian.

4.4.2 Normalisasi

Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pengelompokkan data menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Dalam proses normalisasi, persyaratan sebuah tabel masih harus dipecah didasarkan adanya kesulitan kondisi pengorganisasian data seperti untuk menambah atau menyisipkan, menghapus atau mengubah, serta pembacaan data dari tabel tersebut. Bila masih ada kesulitan, maka tabel harus dipecah menjadi beberapa lagi, dan dilakukan proses normalisasi kembali sampai diperoleh tabel yang optimal. Secara umum proses normalisasi dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap tidak normal Unnormal, normalisasi tahap 1, normalisasi tahap 2 dan normalisasi tahap 3. pada tahap yang ketiga biasanya sudah akan diperoleh tabel yang optimal. 1. Bentuk Unnormalisasi UnF Dalam bentuk tidak normal, entitas memiliki elemen data yang berulang dan masih satu entitas tunggal. Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap