Physical Layer Data Link Layer

pengirim dan penerima, karakter sinkronisasi Sync, error control dan flow control. Adapun contoh protokol yang digunakan pada lapisan kedua ini antara lain SDLC Synchronous Data Link Control, HDLC High Level Data Link Control dan BDLC Burroughs Data Link Control.

3. Network Layer

Lapisan ini merupakan lapisan ketiga model OSI. Lapisan ketiga ini berfungsi untuk menangani masalah jaringan komunikasi secara lebih rinci yang meliputi memberikan layanan pengiriman data dengan menentukan rute pengiriman dan mengendalikannya sehingga tidak terjadi kemacetan dan data dapat sampai di tempat tujuan dengan baik. Pada lapisan ini, data atau informasi yang berupa pesan- pesan akan dibagi-bagi dalam bentuk paket-paket data yang dilengkapi dengan berbagai header tertentu pada setiap paket data tersebut. Contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini antara lain IP Internet Protocol dan X.25. IP merupakan protokol yang paling banyak digunakan untuk mengakses internet. IP ini terdiri dari dua bagian yaitu interface dan lapisan yang lebih tinggi TCP serta format dan mekanisme kerja protokol ini. IP menyediakan dua layanan pada interface terhadap lapisan TCP, yaitu layanan send yang digunakan untuk meminta transmisi dan data layanan deliver yang digunakan untuk menginformasikan pemakai akan adanya kedatangan unit data.

4. Transmission Layer

Lapisan ini merupakan lapisan keempat dari model OSI. Lapisan ini memberikan layanan secara transparan terutama dalam error recovery dan data flow control. Adapun contoh yang digunakan pada lapisan keempat ini antara lain TP-NBS dan TCP. TCP Transmission Control Protocol dikembangkan pada awal 1980-an dan menjadi protokol standar untuk ARPAnet pada tahun 1983. TCP secara fisik dirancang untuk menyediakan aliran data terminal yang satu ke terminal lain dalam satu jaringan, yang mana jaringan-jaringan pembentukannya memiliki perbedaan jenis topologi, bandwidth, delay, ukuran paket dan parameter lainnya. 5. Session Layer Merupakan lapisan kelima dari model OSI. Lapisan ini menerapkan suatu mekanisme control dialog antara dua aplikasi. Lapisan ini berfungsi untuk menyediakan sarana pembangunan hubungan dan pengontrolan terhadap kerja sama antar komputer atau program aplikasi yang sedang berkomunikasi.