2.2.3 Fungsi Wireshark
Wireshark menganalisa data yang melintas pada media transmisi dan mempresentasikan informasi yang didapat secara logis
sesuai dengan model OSI Reference Model. Hal-hal yang dapat dilakukan wireshark :
1. Network Administrator menggunkan wireshark untuk troubleshoot masalah jaringan.
2. Network security menggunakan wireshark untuk memecahkan masalah security jaringan.
3. Pengembang menggunakannya untuk debug implementasi protocol. 4. Pengguna menggunakannya untuk belajar protocol jaringan
internalnya. 5. Mengcapture informasi pada jaringan.
6. Mendiagnosa permasalahan. 7. Melakukan decode pada frame.
8. Melakukan filtering pada trace file.
2.2.4 Tampilan Antarmuka Wireshark
Gambar 2.3 Tampilan Pada Wireshark Jendela utama Wireshark terdiri dari komponen-komponen berikut :
1. Menu Bar 2. Toll Bar
3. Filter Bar 4. Summary
5. DetailProtocol Tree View 6. Data View
7. Status Tool Bar
2.3 Network Application Profiling
2.3.1 Pendahuluan
Pada umumnya jaringan disalahkan atas semua permasalahan yang terjadi, tetapi seringkali yang sebenarnya justru bukan karena jaringan
penyebabnya. Untuk membuktikan itu dibutuhkan suatu analisa yang
tidak hanya mencari permasalahan pada jaringan semata. Maka dibutuhkan network application profiling untuk membuktikan dan
memberikan masukan dimana masalah sebenarnya yang terjadi, dilihat dari sudut pandang jaringan dan aplikasi.
2.3.2 Pengertian Network Application Profiling
Network Application Profiling merupakan hasil dari proses capture dan analisa dari suatu task-task aplikasi dalam suatu jaringan, yaitu
identifikasi task yang akan dianalisa, capture karakter trafik hingga level packet, dan pengukuran interaksi user dan menjadikannya sebagai
dokumentasi aktivitas jaringan aplikasi tersebut untuk referensi dimasa mendatang.
2.3.3 Metodologi Network Application Profiling
Metodologi Network Application Profiling membutuhkan suatu transaksi aplikasi yang dicapture sebagai input untuk analisa
karakteristiknya terhadap jaringan dan diukur kebutuhan resource jaringannya. Terdapat lima tahapanalur pekerjaan dalam melakukan
kegiatan network application profiling. Tahapan pekerjaan tersebut dapat dilihat pada diagram alur pekerjaan network application profiling
dibawah ini.
Gambar 2.4 Diagram alur kerja network application profiling
Metodologi Network Application Profiling dimulai dari :
1. Identifikasi Isu Performance
Pada tahapan ini akan dilakukan pengamatan terhadap keluhan- keluhan user, penggunaan resource infrastruktur, dan berbagai
macam isu kegagalan aplikasitransaksi yang ada. Setiap permasalahan dideskripsikan dengan detail sebagai identifikasi
awal untuk penentuan metodologi detail dalam pemecahan masalah.
Dimana pada tahapan ini akan didapatkan hasil yang dapat digunakan untuk melakukan detail terhadap berbagai hal yang
berhubungan dengan jaringan dan aplikasi yang akan dianalisa nantinya, dengan melakukan pengamatan secara langsung
dengan cara melakukan wawancara dan melihat dokumen- dokumen yang ada pada perusahaan.
2. Assessment Aplikasi
Pada tahapan ini dilakukan untuk melakukan dan identifikasi bagaimana aplikasi digunakan pada jaringan. Bagian dari
pekerjaan ini adalah mengumpulkan informasi bagaimana aplikasi dideploy, arsitektur aplikasi, lokasi user dan server,
berapa jumlah user di tiap lokasi, dan frekuensi penggunaan aplikasi oleh user. Penentuan transaksi yang representatif dalam
penggunaan aplikasi oleh user pada jaringan dan sesuai dengan keluhan user pada tahapan identifikasi permasalahan.
Informasi tentang kondisi jaringan dimana aplikasi akan berjalan, termasuk distribusi aplikasi existing dan penentuan
bagaiman pengaruh dari aplikasi baru pada distribusi aplikasi existing. Data assessment aplikasi secara detail diperlukan
dalam perencanaan sumber daya jaringan untuk aplikasi baru.
3. Capture Transaksi Aplikasi
Pada tahap ini dilakukan untuk mendapatkan data transaksi yang dilakukan oleh user pada aplikasi dengan menggunakan capture
agent pada jaringan liveoperasional. Hasil capture data diimport ke tool application performance analysis untuk analisa perilaku
aplikasi pada jaringan yang ditest. Response time untuk setiap transaksi yang dicapture dan dilakukan perhitungan untuk
mendapatkan baseline dari response time dengan menggunakan tool wireshark dan NetQoS.
Capture Agent diletakkan pada sisi client dan sisi server untuk mendapatkan data komponen performance di tiap area seperti
server, client, dan jaringan. Pada pengetesan environment jaringan lab, WAN simulator diletakkan diantara client dan
server dalam satu segmen jaringan LAN untuk mengemulasikan parameter jaringan seperti latency dan bandwidth.
4. Diagnose dan Prediksi
Pada tahapan ini akan dilakukan untuk mendapatkan diagnos yang terjadi terhadap parameter jaringan dan impact yang terjadi
terhadap protokol transport dan mendapatkan karakteristik yang terjadi pada aplikasi apabila dilakukan perbandingan terhadap
jaringan yang berbeda dari jaringan yang digunakan pada aplikasi.
Dimana akan didapatkan perubahan terhadap kinerja dari aplikasi dan karakteristik disebabkan apabila di jaringan yang
dilakukan pengujian terhadap aplikasi ini memiliki bandwidth ayng lebih besar maka akan didapatkan hasil yang berbeda dari
yang didapat dibandingkan dengan jaringan yang saat ini digunakan oleh aplikasi.
5. Laporan dan Rekomendasi
Pada tahapan ini akan menghasilkan laporan dari langkah- langkah yang dilakukan sebelumnya, dimana laporan tersebut
akan menjelaskan masalah yang terjadi apakah dari sisi jaringan atau dari sisi aplikasi.
Laporan tersebut akan memaparkan segala komponen yang mempengaruhi kinerja dari aplikasi dan jaringan itu sendiri.
Dimana komponen yang tersebut saling keterkaitan satu sama lain seperti halnya bandwidth dari jaringan yang digunakan.
Sementara rekomendasi adalah hasil akhir dari analisa terhadap kinerja aplikasi dan jaringan yang akan mendefinisikan
pemecahan terhadap masalah yang terjadi disertai dengan alasan dari diberikannya rekomendasi tersebut.
2.3.4 Tujuan Network Aplication Profiling
Untuk mendapatkan pengetahuan seberapa efisien aplikasi yang berjalan didalam jaringan, mengetahui apakah aplikasi sensitive
terhadap latency, dan mengetahui apakah aplikasi terpengaruh oleh jaringan yang dipergunakan.
2.4 Email
2.4.1 Pengertian Email
Email adalah fasilitas di internet untuk keperluan surat menyurat atau Electronic mail, biasa disebut email atau e-mail, adalah
metode pertukaran pesan digital dari pengirim untuk satu atau lebih penerima. sistem email pada saat ini didasarkan pada model store-and-
forward. Email
server menerima,
meneruskan, mengirim
dan menyimpan pesan. Sebuah pesan email terdiri dari tiga komponen
yaitu amplop pesan, header pesan, dan badan pesan. Header pesan berisi informasi kontrol, termasuk, alamat email pengirim dan satu
atau lebih alamat penerima http:en.wikipedia.orgwikiEmail. Biasanya informasi deskriptif juga ditambahkan, seperti kolom
subyek dan tanggal pengiriman pesan. Sebagaimana layaknya kegiatan surat-menyurat melalui jasa pos, email mampu menangani
jasa pengiriman berita dan dokumen dalam bentuk data elektronik file, termasuk jasa e-card kartu ucapan elektronik.
Untuk memanfaatkan fasilitas email, sebelumnya harus memiliki sebuah alamat email, yang lazim disebut email address atau
email account. Account email dapat diperoleh dari sebuah situs penyedia fasilitas email. Hingga saat ini, fasilitas email banyak
disediakan secara gratis oleh situs-situs internetlokal dan internasional tidak dibedakan fungsinya.
Bentuk umum sebuah alamat email adalah sebagai berikut: namasitus.com
nama : identitas alamat pemilik email user id.
: dibaca at artinya di.
situs.com : alamat situs penyedia fasilitas email.
Kode akhiran situs seperti .com atau .net menyesuaikan kategori yang dimiliki situs penyedia fasilitas email tersebut.
anda01telkom.net
untuk urusan pribadi.
anda02telkom.net atau
anda01yahoo.com untuk urusan bisnis.
2.4.2 Latar Belakang Email
Dalam dunia nyata pada umumnya, kita sering menggunakan surat untuk mengabarkan suatu berita. Namun kekurangan media surat
adalah lamanya waktu yang dibutuhkan dari pengirim ke penerima. Masalah ini dapat dipecahkan dengan menggunakan media telepon.
Namun sayangnya jika menggunakan telepon untuk jarak penelepon dan penerima telepon yang cukup jauh, biasanya
memerlukan biaya yang tidak murah, karena menggunakan SLJJ atau SLI Sambungan Langsung Internasional. Oleh karena itu diperlukan
media lain yang dapat membantu mengatasi kendala waktu, jarak dan biaya ini.
Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan email electronic mail. Email merupakan suatu solusi
yang cukup murah, dapat diakses dari mana saja, dan jarang mengalami keterlambatan pengiriman, karena secara umum jika tidak
ada masalah biasanya email dapat dikirimkan paling lama dalam waktu 5 menit saja.
Namun bukan berarti dengan menggunakan email tidak akan ada masalah yang terjadi. Tabel dibawah ini menyajikan kelebihan
dan kekurangan menggunakan surat, telepon, maupun email.
2.4.3 Sejarah Penggunaan Email
Email yang pertama kali dikirim dilakukan oleh seorang engineer bernama Ray Tomlinson. pada tahun 1971. Sebelumnya,
orang hanya dapat mengirimkan pesan kepada orang lain pada mesin yang sama. Dengan menggunakan teknologi baru ini, Tomlinson
berhasil mengirimkan pesan ke mesin komputer yang lain dengan menggunakan tanda sebagai tujuan mesin penerima email.
Email tidaklah lebih dari pesan teks sederhana text message. Pesan dikirimkan dari sebuah mesin misalnya A ke mesin lainnya
misalnya B, dan orang lain membaca pesan yang dikirim dari komputer A di komputer B. Walaupun sekarang ini email dapat
ditambahkan attachment, pada dasarnya email juga tetap merupakan sebuah pesan teks sederhana.
2.4.4 Sistem Penerimaan Email
Sistem penerimaan email dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini.
Gambar 2.5 Sistem penerimaan email
2.4.4.1 Cara Penerimaan Email
Ada dua jenis cara penerimaan email, yaitu dengan POP Post Office Protocol ataupun dengan Web Based Email
Email yang dapat dilihat dari website, menggunakan tekonologi IMAP Internet_Message_Access_Protocol. POP
saat ini sudah memasuki versi 3, sehingga lebih dikenal dengan nama POP3 Post Office Protocol version 3.
Dengan menggunakan POP3, maka email dapat diambil dari server dan disimpan di email client seperti
Outlook Expres, Eudora, dan The Bat, sedangkan dengan menggunakan Web Based Email seperti Yahoo dan Gmail,
pemakai dapat membaca email yang diterimanya dan melakukan interaksi dengan email tersebut membaca,
menulis, membalas, menghapus, dll secara user friendly.
Sekarang ini hampir sebagian besar layanan email, baik yang
gratis maupun
yang menarik
bayaran, sudah
menyediakan keduanya, POP dan web-based email. Berikut ini diberikan tabel berupa kelebihan dan kekurangan penggunaan
email berbasiskan POP maupun Web Based Email.
Gambar 2.6 Tampilan salah satu web based mail
2.4.4.2 Proses Penerimaan Email
Pada penerimaan email dengan menggunakan POP3, digunakan suatu program yang dinamakan email client. Email
client berfungsi untuk menerima email-email yang masuk ke komputer pengguna. Beberapa contoh email client adalah
Outlook Express, Microsoft Outlook, The Bat, Eudora, dan masih banyak lagi yang lainnya.
POP3 biasanya selalu disandingkan dengan SMTP Simple Mail Transfer Protocol. Fungsi dari keduanya saling
mendukung, di mana POP3 digunakan untuk mengambil email dari komputer server ke komputer client pengguna, dan
SMTP digunakan untuk mengirimkan email dari komputer client yang dititipkan ke pada komputer server untuk
dikirimkan ke komputer server tujuan. Perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 2.7 Proses penerimaan email
Terlihat pada
gambar di
atas bahwa
POP3 menggunakan port 110 dan SMTP menggunakan port 25.
Perbedaan Web Based Email dengan POP3 email adalah bahwa pada Web based email tidak diperlukan komunikasi
pada port 110 dan port 25 untuk menerima dan mengirim email, karena semuanya sudah dilakukan oleh email server.
a. SMTP Server
Perhatikan gambar di bawah ini. Pada dasarnya email yang dikirim oleh SMTP server akan ditampung
sementara oleh komputer server untuk dikirim ke komputer server tujuan. Komputer server pengirim dan komputer
server penerima berinteraksi pada port 25 untuk melakukan pengiriman email.
Gambar 2.8 SMTP server
Logika serah-terima email adalah sebagai berikut: Misalnya ada pengguna dengan alamat email
akuaku.com ingin mengirimkan email ke
kamukamu.com dari email
client. Ketika akuaku.com
mengirimkan email ke kamukamu.com
terjadi hal-hal berikut ini:
1. Email client melakukan komunikasi dengan aku.com menggunakan port 25.
2. Email client berkomunikasi dengan SMTP server, memberitahukan kepada SMTP server mengenai alamat
pengirim dan penerima sekaligus dengan isi pesan yang dikirimkan.
3. SMTP server mengambil alamat tujuan dan membaginya menjadi dua bagian