Penerapan metode network application profiling pada email (studi kasus pada PT. Prawedanet Aliansi Teknologi)

(1)

PENERAPAN METODE

NETWORK APPLICATION PROFILING

PADA EMAIL

(STUDI KASUS PADA PT. PRAWEDANET ALIANSI

TEKNOLOGI)

Oleh

Rijal Hidayat

NIM: 104091002845

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011


(2)

PENERAPAN METODE

NETWORK APPLICATION PROFILING

PADA EMAIL

(STUDI KASUS PT. PRAWEDANET ALIANSI TEKNOLOGI)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh

Rijal Hidayat

NIM: 104091002845

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011


(3)

PENERAPAN METODE

NETWORK APPLICATION PROFILING

PADA EMAIL

(STUDI KASUS PT. PRAWEDANET ALIANSI TEKNOLOGI)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komputer

Oleh Rijal Hidayat NIM: 104091002845

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Herlino Nanang, MT. Imam M. Shofi, MT. NIP. 19731209 200501 1 002 NIP. 197202058 200801 1 010

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, MIT. NIP. 197105220 200604 1 002


(4)

(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta,29 Juli 2011

Rijal Hidayat 104091002845


(6)

ABSTRAK

RIJAL HIDAYAT (104091002845), Penerapan Metode Network Application Profiling Pada Email (Studi Kasus PT. Prawedanet Aliansi Teknologi). (Di bawah bimbingan Herlino Nanang dan Imam M. Shofi)

Email fasilitas di internet untuk keperluan surat menyurat atau Electronic mail, biasa disebut email atau e-mail, adalah metode pertukaran pesan digital dari pengirim untuk satu atau lebih penerima. sistem email pada saat ini didasarkan pada model store and forward. Salah satu masalah yang dihadapi perusahaan adalah kelambatan dari aplikasi email, padahal dari aplikasi email penting dalam kegiatan perusahaan yaitu sebagai tempat lalu lalangnya dokumen perusahaan yang penting yang harus diterima dengan cepat agar dapat diketahui, digunakan, dan disetujui apabila memang dokumen yang penting dan harus segera disetujui. Untuk membantu menyelesaikan masalah yang tersebut diatas, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode Network Application Profiling. Penulis melakukan penelitian tersebut dengan menggunakan metode penumpulan data studi pustaka, wawancara, dan observasi di kantor PT. Prawedanet Aliansi Teknologi. Penulis menggunakan metode Network Application Profiling sebagai metode untuk menganalisa. Analisa yang dilakukan menggunakan aplikasi Wireshark dan CA NetQoS SuperAgent serta CA NetQoS NetVoyant. Output yang dihasilkan adalah berupa laporan dan rekomendasi dalam proses pemecahan masalah dan penyelesaian masalah. Analisa tersebut dilakukan sebagai dokumentasi agar supaya adanya catatan kejadian dan penanganan masalah yang dapat dilakukan.

Kata Kunci : Email, Network Application Profiling, Wireshark, CA NetQoS SuperAgent, CA NetQoS NetVoyant.

Xviii + 107 Halaman; 47 Gambar; 9 Tabel; 3 Lampiran Daftar Pustaka: 11 (1997-2010)


(7)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Alhamdulillah, tiada sanjungan dan pujian yang berhak diucapkan, selain hanya kepada Allah SWT. Dzat yang Maha Kaya dan Maha Kuasa, yang telah memberikan nikmat yang tak terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENERAPAN METODE NETWORK APPLICATION

PROFILING PADA EMAIL (STUDI KASUS PT. PRAWEDANET

ALIANSI TEKNOLOGI)”

. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada teladan kebaikan, pembawa dan penabur cahaya iman dan Islam, Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan umatnya yang setia mengikuti sunnahnya dengan hati yang selamat sampai hari kiamat.

Penulis bersyukur atas segala ilmu pengetahuan dan aktifitas yang telah diperoleh serta mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan tulus kepada semua pihak yang telah memberi bantuan dan membimbing penulis selama menjalani studi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Harapan bahwa skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, merupakan kebahagiaan tersendiri bagi penulis walaupun disadari

bahwa “tidak ada gading yang tak retak” tidak ada sesuatu pun yang sempurna

melainkan Allah SWT Sang Maha Penguasa Alam Semesta.

Demikian pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan


(8)

2. Yusuf Durrachman, MIT, Ketua Program Studi Teknik Informatika.

3. Ibu Viva Arifin, MMSI, Sekretaris Program Studi Teknik Informatika dan juga sebagai penasehat akademik untuk TI B angkatan 2004, yang telah banyak sekali membantu baik itu motivasi dan bantuan dalam hal akademik. 4. Bapak Herlino Nanang MT, dan Bapak Imam M. Shofi, MT, selaku dosen

pembimbing yang telah sabar dan penuh pengertian memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Garin Ganis selaku president director PT. Prawedanet Aliansi Teknologi yang telah banyak memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian serta memberikan dorongan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.

6. Bapak Ahmady Satriawan selaku pimpinan PT. Prawedanet Aliansi Teknologi yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melakukan penelitian di PT. Prawedanet Aliansi Teknologi.

7. Bapak Sugeng Rohmadhi Sudarsono, dan seluruh staff PT. Prawedanet Aliansi Teknologi yang telah dengan sabar membantu dan mengarahkan penulis dalam melakukan penelitian di PT. Prawedanet Aliansi Teknologi. 8. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu dan Staff Program Studi Teknik Informatika.

9. Ayahanda Rojali HM beserta Ibunda Tercinta Suryati yang selalu mengiringi

do’anya dalam setiap langkah, juga kakanda Umi wahyu dan Ida Fahmida

yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk terus berkarya dan menjadi orang yang lebih baik di kemudian hari semoga doa itu itu selalu


(9)

menyertai penulis menjadi manusia yang sukses dan memberikan kebanggaan serta kebahagian bagi keluarga.

10. Guest who yang dengan sabar selalu memberikan doa dan menyemangati penulis dalam menyelesaikan studi penulis.

11. Sahabat-sahabatku, khususnya Indika In Amullah yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan dan memberikan arahan serta masukkan dalam pengerjaan tugas akhir ini, Budi Dedhi Prasetyo, Muhamad Iqbal, Wahyu Al Baihaqi, Muhammad Nurullah, Adnan, Fitria Yuni Utari, Utie Yustiawati, sahabat yang selalu ada kala susah maupun senang. ”thank’s for everything”. 12. Teman-teman Program Studi Teknik Informatika Kelas B angkatan 2004,

yang telah memberi warna lain dalam kehidupan penulis selama kuliah. 13. Semua pihak yang sudah membantu dan tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja dan tentunya agar dapat dikembangkan lebih jauh di masa mendatang.

Jakarta, 29 Juli 2011 Penulis


(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PERSETUJUAN ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN iii

LEMBAR PERNYATAAN iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xvi

DAFTAR ISTILAH xvii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Penelitian 1

1.2 Perumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 4

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Metodologi Penelitian dan Analisa Sistem 6

1.7 Sistematika Penulisan 7

BAB II LANDASAN TEORI 9

2.1 Protokol 9


(11)

2.3 Network Application Profiling 18

2.4 Email 24

2.5 CA NetQoS 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46

3.1 Latar Belakang Perusahaan 43

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 44

3.2 Metode Pengumpulan Data 46

3.3 Metode Analisa Sistem 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52

4.1 Latar Belakang Perusahaan 52

4.1.1 Profile perusahaan 52

4.1.2 Visi dan misi perusahaan 53

4.1.3 Struktur organisasi perusahaan 53

4.2 Tahap Analisa Sistem 55

4.2.1 Identifikasi issue performance 62

4.2.2 Asessment aplikasi 63

4.2.3 Capture transaksi aplikasi 64

4.2.4 Diagnosa dan prediksi 87

4.2.5 Laporan dan rekomendasi 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 100

5.1 Kesimpulan 100

5.2 Saran 102

DAFTAR PUSTAKA 103


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Skenario pengetesan 65

Tabel 4.2 Kondisi jaringan client 66

Tabel 4.3 Skenario test client 88

Tabel 4.4 Kondisi jaringan user lantai 3 89

Tabel 4.5 Kondisi jaringan user lantai 7 92

Tabel 4.6 Environment Test User Lantai 3 95

Tabel 4.7 Environment Test User Lantai 7 96

Tabel 4.8 Rekapitulasi Response Time – User Lantai 3 97 Tabel 4.9 Rekapitulasi Response Time – User Lantai 7 97


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 OSI Reference Model 10

Gambar 2.2 Wireshark 16

Gambar 2.3 Tampilan Pada Wireshark 18

Gambar 2.4 Diagram Alur Kerja Network Application Profiling 20

Gambar 2.5 Sistem Penerimaan Email 27

Gambar 2.6 Tampilan Salah Satu Web Based Email 29

Gambar 2.7 Proses Penerimaan Email 30

Gambar 2.8 SMTP Server 31

Gambar 2.9 Fasilitas Email 34

Gambar 2.10 SuperAgent 37

Gambar 2.11 Fungsi SuperAgent 38

Gambar 2.12 Timeframe Transaksi 39

Gambar 2.13 Arsitektur SuperAgent 39

Gambar 2.14 Cara Kerja NetVoyant 40

Gambar 2.15 Arsitektur NetVoyant 41

Gambar 3.1 Diagram Alur Kerja Network Application Profiling 48

Gambar 4.1 Struktur Organisasi 54


(14)

Gambar 4.3 List Transaction Time Email 57

Gambar 4.4 Physical Connection 58

Gambar 4.5 Logical Connection 58

Gambar 4.6 Response time network All To mail1.prawedanet.co.id 60 Gambar 4.7 Packet Loss Network All To mail1.prawedanet.co.id 61

Gambar 4.8 Volume Data Aplikasi (Byte) Login 68

Gambar 4.9 Ringkasan Delay Transaksi Login 69

Gambar 4.10 Volume Data Aplikasi (Byte) klik_My Document _tampilan_awal 70 Gambar 4.11 Ringkasan Delay Transaksi_MyDocument_Tampilan_Awal 71 Gambar 4.12 Volume Data Aplikasi klik_My Document _Tampilan_Lanjutan 72 Gambar 4.13 Ringkasan delay Klik_My Document _Tampilan_Lanjutan 73 Gambar 4.14 Tampilan Transaksi Client Server Decode 74 Gambar 4.15 Tier Pair - Total Byte Transaksi Klik Inbox 76

Gambar 4.16 Ringkasan Delay Transaksi Klik Inbox 77

Gambar 4.17 Volume Data Transaksi Klik Group 78

Gambar 4.18 Delay Transaksi Klik Group 79

Gambar 4.19 Pertukaran Data Transaksi Klik Group 81

Gambar 4.20 Volume Data Aplikasi (Byte) Klik_GroupDocument 83 Gambar 4.21 Ringkasan Delay Transaksi – Klik_GroupDocument 84 Gambar 4.22 Pertukaran Data Client Server Untuk Transaksi Klik_Group

Document 86

Gambar 4.23 Jumlah Beban User Pada Periode Waktu 14 Pebruari 2011


(15)

Gambar 4.24 Utilisasi CPU Server Aplikasi Email 14 Peb 2011 14:00 - 15:00 91 Gambar 4.25 Utilisasi CPU Server Aplikasi Email 14 Peb 2011 15:00 - 16:00 91 Gambar 4.26 Utilisasi Memory Server Aplikasi Email 14 Peb 2011 14:00 - 15:00 91 Gambar 4.27 Utilisasi Memory Server Aplikasi Email 14 Peb 2011 15:00 - 16:00 92 Gambar 4.28 Jumlah Beban User Pada Periode Waktu 17 Pebruari 2011

11:00-12:00 93

Gambar 4.29 Utilisasi CPU Server Aplikasi 17 Pebruari 2011 11:00 - 12:00 94 Gambar 4.30 Utilisasi Memory Server Aplikasi 17 Pebruari 2011 11:00 - 12:00 94 Gambar 4.31 Volume Data Aplikasi (Byte) Klik_GroupDocument 83


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian 105

Lampiran 2 Surat SK Pembimbing Skripsi 106


(17)

DAFTAR ISTILAH

Istilah Arti

Transaksi/Task Aplikasi/Transaksi

User/Transaksi

Satu unit dasar dari aktivitas user dalam konteks aplikasi, seperti mendapatkan record dari database.

Tier

Suatu host/system dalam suatu arsitektur aplikasi seperti server web, server aplikasi, server database, pc client

Pasangan Tier/Tier Pair

Dua tier yang berkomunikasi secara langsung dalam konteks alur/flow data. Contoh: pc client dan server web/aplikasi, server aplikasi dan server database

Delay

Aplikasi/Application Delay

Waktu processing total pada tiap tier. Delay Aplikasi juga disebut Delay Processing.

Delay Latency/Delay Akibat Latency/Effect of

Latency

Waktu kumulatif pengaruh dari propagasi (perambatan) message aplikasi pada jaringan. Delay propagasi adalah suatu persamaan matematis dari kecepatan perambatan sinyal komunikasi dan jarak antara dua tier. Latency perangkat juga menambahkan delay propagasi. Biasanya, ketika conversation aplikasi berubah arah(satu application


(18)

turn), aplikasi harus menunggu propagasi message aplikasi melewati jaringan.

Delay Bandwidth/Delay Akibat Bandwidth/Effect

of Bandwidth

Waktu kumulatif pengaruh bandwidth dari link dengan speed terendah antara dua tier. Delay transmisi packet adalah merupakan persamaan matematis dari besar paket. Semakin rendah speed transmisi, akan menyebabkan delay semakin besar. Delay Protocol/Delay

Akibat Protokol/Effect of Protocol

Waktu kumulatif dari pengaruh packet loss, mekanisme protocol TCP, dll

Delay Congestion/Delay Akibat Congestion/Effect

of Congestion

Waktu kumulatif dari pengaruh queing dan congestion yang dialami di jaringan antar dua tier.


(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat mempengaruhi segala bidang dalam kehidupan manusia, seperti dalam bidang pendidikan, hiburan, perekonomian, telekomunikasi dan banyak bidang lainnya yang terkena dampak perkembangan teknologi informasi tersebut. Salah satu hasil perkembangan teknologi informasi tersebut adalah Email.

Perkembangan teknologi informasi perangkat lunak saat ini telah menjadikan email, suatu aplikasi yang berfungsi sebagai sarana penunjang komunkasi yang memiliki fitur untuk mengirimkan informasi baik informasi penting ataupun tidak penting berupa pesan elektronik dalam bentuk teks. Karena fungsi tersebut, menjadikan email sebagai salah satu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Dan untuk memberikan gambaran dari kinerja aplikasi email maka terkadang dibutuhkan suatu analisa lebih mendalam tentang aplikasi tersebut agar diketahui bagaimana aplikasi tersebut bekerja dan kinerjanya. Network Application Profiling dapat memberikan gambaran umum dari kinerja aplikasi email. Kinerja aplikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk process time, bandwidth latency, distance latency, dan congestion latency. Dimana dengan mengetahui dampak yang diakibatkan oleh faktor tersebut maka akan diketahui kinerja aplikasi, apakah karena


(20)

jaringan yang lambat atau karena dari faktor aplikasi tersebut yang lambat sehingga mempengaruhi kinerja secara keseluruhan.

Oleh karena itu penulis ingin melakukan analisa dari aplikasi email dengan menggunakan software Wireshark dan NetQoS SuperAgent dan NetQoS NetVoyant, dimana dengan software tersebut dapat mendeskripsikan beberapa penyebab buruknya kinerja aplikasi dan mendiskripsikan pula bagaimana aplikasi bekerja karena buruknya kinerja jaringan.

Dari permasalahan yang telah dibahas, maka penulis memilih judul “PENERAPAN METODE NETWORK APPLICATION PROFILING PADA EMAIL (STUDI KASUS PT. PRAWEDANET ALIANSI TEKNOLOGI)”.

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam skripsi ini adalah:

1. Bagaimana mendiskripsikan aplikasi bekerja akibat buruknya kinerja jaringan.

2. Bagaimana mendeskripsikan aplikasi yang bekerja pada jaringan. 3. Bagaimana membuat keputusan yang tepat akan masalah yang terjadi. 4. Bagaimana menerapkan hasil network application profiling pada PT.


(21)

5. Bagaimana memberikan gambaran dan dokumentasi dari permasalahan aplikasi dan jaringan.

1.3.Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, batasan masalah yang dibahas meliputi :

1. Menggunakan aplikasi wireshark dan fluke clearsight untuk melakukan analisa dan pengujian pada aplikasi dan jaringan pada perusahaan tersebut

2. Melakukan pengujian terhadap suatu aplikasi yang berjalan pada suatu jaringan agar diketahui karakteristik aplikasi dan jaringan yang ada pada perusahaan tersebut serta menegetahui kinerja.

3. Melakukan analisa permasalahan apakah masalah itu terjadi pada sisi aplikasi atau jaringan.

4. Hasil analisa ini memberikan gambaran performa dengan menampilkan statistik dan grafik dari aplikasi tersebut serta rekomendasi untuk melakukan perbaikan pada permasalahan yang terjadi.

5. Analisa ini mengukur process time, bandwidth latency, distance latency, dan congestion latency karena hal tersebut yang mempengaruhi performa aplikasi dan jaringan.

6. Metodologi yang digunakan untuk melakukan analisa adalah metode network application profiling.


(22)

1.4.Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian

Dengan dilakukannya network application profiling ini diharapkan dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak perusahaan yang bersangkutan karena penelitian ini bertujuan:

a. Dapat mendiskripsikan aplikasi bekerja akibat buruknya kinerja jaringan.

b. Dapat mendeskripsikan aplikasi yang bekerja pada jaringan. c. Dapat membuat keputusan yang tepat akan masalah yang terjadi. d. Dapat menerapkan hasil network application profiling pada PT.

Prawedanet Aliansi Teknologi.

e. Dapat memberikan gambaran dan dokumentasi dari permasalahan aplikasi dan jaringan.

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis

1) Mendapatkan pengetahuan yang berhubungan akan jaringan secara nyata dan mendapatkan pengetahuan akan kinerja dari suatu jaringan baik kinerja jaringan yang bagus maupun yang tidak bagus.

2) Memiliki kemampuan akan menangani permasalahan dari suatu aplikasi yang bekerja pada suatu jaringan.


(23)

3) Memiliki kemampuan untuk melakukan analisa dari suatu aplikasi yang bekerja pada jaringan suatu perusahaan.

4) Memperoleh pengalaman dalam hal pembuatan dan pelaksanaan dalam hal analisa aplikasi dan jaringan yang lebih detail dan tepat.

5) Untuk memberikan gambaran umum akan perusahaan yang diperlukan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja yang sesuai dengan bidangnya dan sebagai pengalaman kerja.

b. Bagi Perusahaan

1) Dapat memanfaatkan teknologi sebagai dampak positif kepada perusahaan terhadap penunjang kebutuhan dalam penyajian informasi.

2) Dapat memberikan informasi kepada perusahaan akan kinerja dari aplikasi email.

3) Dapat memberikan gambaran keadaan dari kinerja jaringan yang ada pada perusahaan untuk kebutuhan dimasa yang akan datang.

4) Mendapatkan aplikasi dan jaringan yang memiliki kinerja yang baik.

c. Bagi Universitas

1) Diharapkan sebagai sumbangan karya ilmiah dalam disiplin ilmu khususnya dalam bidang teknologi informasi.


(24)

2) Berguna sebagai penambah hasil-hasil penelitian yang dapat dijadikan bahan bacaan bagi peneliti lain yang berminat mengkaji permasalahan atau topik yang serupa.

1.5. Metodologi Penilitian

1.5.1. Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka

Studi pustaka, dilakukan dengan membaca buku-buku yang berkaitan, mencari melalui situs-situs khususnya tentang semua hal-hal yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir ini.

2. Studi Lapangan a) Observasi

Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan pengamatan langsung pada objek yang ada pada badan atau instansi terkait untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.

b) Wawancara

Melakukan wawancara pada pihak yang berkaitan dengan alur permasalahan. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan bahan penulisan dan penjelasan mengenai pengamatan yang dilakukan.


(25)

c) Tempat dan Waktu

Pelaksanaan penelitian dilakukan bertempat di PT. Prawedanet Aliansi Teknologi. Penelitian berlangsung dari tanggal 01 Februari 2011 sampai dengan 31 Maret 2011.

1.5.2. Metode Analisa Sistem

Adapun metode yang digunakan penulis dalam melakukan analisis adalah dengan menggunakan metode network application profiling. Dimana metode adalah kegiatan proaktif memahami dan kuantifikasi perilaku aplikasi pada jaringan. NAP merupakan bagian dari pengelolaan performance aplikasi jaringan yang lebih menitikberatkan pada analisa isu performance aplikasi menggunakan analisa level paket suatu transaksi aplikasi.

1.6.Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulis dalam menyusun skripsi ini, pembahasan terbagi kedalam 5 (lima) bab yang diuraikan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi pembahasan mengenai uraian tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Manfaat dari network application profiling.


(26)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi pembahasan tentang landasan teori, definisi dan komponen pembangun yang ada dalam penyusunan skripsi ini. BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi pembahasan mengenai metodologi yang penulis gunakan dalam analisa berdasarkan metodologi analisa.

BAB IV PEMABAHASAN DAN HASIL

Bab ini berisi pembahasan proses analisa sebagai solusi berdasarkan permasalahan yang ada.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai Kesimpulan dan Saran yang penulis peroleh dari penulisan dan penyusunan skripsi ini.


(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Protokol

2.1.1 Definisi Protokol

Protokol adalah serangkaian aturan yang mengatur operasi unit-unit fungsional agar komunikasi bisa terlaksana. (Stallings:435)

Menurut (Sutanta:523) protokol adalah suatu set aturan yang mengatur bagaimana suatu komputer bisa berkomunikasi dengan menggunakan layanan-layanan (services) yang disediakan.

2.1.2 Arsitektur Protokol

Arsitektur protokol adalah struktur urutan dari hardware dan software yang mendukung pertukaran data diantara sistem dan mendukung aplikasi terdistribusi. (Stallings:32)

Standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO adalah model referensi Open System Interconnection (OSI). Teknik pada model referensi OSI yang diterapkan untuk mengatur transmisi data adalah teknik layer (lapisan), dimana setiap sistem dipandang sebagai kumpulan sub sistem atau lapisan yang disusun bertingkat logis.

Model referensi OSI ini didefinisikan menjadi tujuh lapisan protokol komunikasi, yaitu:


(28)

Gambar 2.1 OSI reference model 1. Physical Layer

Merupakan lapisan pertama dari model referensi OSI yang berfungsi untuk mengatur sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data, spesifikasi mekanis dan elektris, mengirim data atau informasi dalam bentuk digit biner. Pada lapisan pertama ini terjadi hubungan secara fisik antara satu terminal dengan terminal lain atau server atau peripheral lainnya. Adapun contoh protokol yang digunakan pada lapisan pertama ini antara lain X21, X21 bis, RS232 dan lain sebagainya.

2.Data Link Layer

Merupakan lapisan kedua dari model OSI. Lapisan ini memiliki tanggung jawab untuk menjalankan sejumlah fungsi tertentu antara lain memecah data atau informasi menjadi beberapa beberapa frame tertentu yang dilengkapi dengan bit-bit alamat


(29)

pengirim dan penerima, karakter sinkronisasi Sync, error control dan flow control.

Adapun contoh protokol yang digunakan pada lapisan kedua ini antara lain SDLC (Synchronous Data Link Control), HDLC (High Level Data Link Control) dan BDLC (Burroughs Data Link Control).

3. Network Layer

Lapisan ini merupakan lapisan ketiga model OSI. Lapisan ketiga ini berfungsi untuk menangani masalah jaringan komunikasi secara lebih rinci yang meliputi memberikan layanan pengiriman data dengan menentukan rute pengiriman dan mengendalikannya sehingga tidak terjadi kemacetan dan data dapat sampai di tempat tujuan dengan baik.

Pada lapisan ini, data atau informasi yang berupa pesan-pesan akan dibagi-bagi dalam bentuk paket-paket data yang dilengkapi dengan berbagai header tertentu pada setiap paket data tersebut. Contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini antara lain IP (Internet Protocol) dan X.25.

IP merupakan protokol yang paling banyak digunakan untuk mengakses internet. IP ini terdiri dari dua bagian yaitu interface dan lapisan yang lebih tinggi (TCP) serta format dan mekanisme kerja protokol ini.


(30)

IP menyediakan dua layanan pada interface terhadap lapisan TCP, yaitu layanan send yang digunakan untuk meminta transmisi dan data layanan deliver yang digunakan untuk menginformasikan pemakai akan adanya kedatangan unit data.

4. Transmission Layer

Lapisan ini merupakan lapisan keempat dari model OSI. Lapisan ini memberikan layanan secara transparan terutama dalam error recovery dan data flow control. Adapun contoh yang digunakan pada lapisan keempat ini antara lain TP-NBS dan TCP. TCP (Transmission Control Protocol) dikembangkan pada awal 1980-an dan menjadi protokol standar untuk ARPAnet pada tahun 1983.

TCP secara fisik dirancang untuk menyediakan aliran data terminal yang satu ke terminal lain dalam satu jaringan, yang mana jaringan-jaringan pembentukannya memiliki perbedaan jenis topologi, bandwidth, delay, ukuran paket dan parameter lainnya. 5. Session Layer

Merupakan lapisan kelima dari model OSI. Lapisan ini menerapkan suatu mekanisme control dialog antara dua aplikasi. Lapisan ini berfungsi untuk menyediakan sarana pembangunan hubungan dan pengontrolan terhadap kerja sama antar komputer atau program aplikasi yang sedang berkomunikasi.


(31)

Layanan yang diberikan pada lapisan session ini meliputi pembentukan dan pemutusan hubungan antara dua entitas presentasi dan mengatur pertukaran data, menentukan batas dan melakukan sinkronisasi operasi data antara entitas presentasi. 6. Presentation Layer

Merupakan lapisan keenam dari model OSI. Lapisan ini berhubungan dengan sintaks data yang dipertukarkan antara entitas aplikasi. Tujuannya adalah untuk mengatasi masalah perbedaan format penyajian data.

Pada lapisan keenam ini akan dilakukan konversi agar data atau informasi yang dikirim dapat dimengerti oleh penerima. Selain itu, lapisan ini memberikan pelayanan pengelolaan pemasukan data, pertukaran, peragaan dan pengendalian struktur data. Lapisan ini juga menyediakan fasilitas untuk melakukan kompresi dan enkripsi-dekripsi data agar keamanan data dan informasi terjamin.

7. Application Layer

Lapisan paling atas atau lapisan ketujuh dari model OSI adalah lapisan application. Lapisan ini bertugas untuk mengatur interaksi antara pengguna komputer dengan program aplikasi yang dipakai.

Protokol pada lapisan ini secara langsung melayani pemakai dengan memberikan layanan informasi yang berhubungan dengan


(32)

aplikasi-aplikasi dan pengelolaannya yang meliputi inisialisasi, pemeliharaan, terminasi dan merekam data yang berhasil diperoleh selama pengoperasian aplikasi. Beberapa hal penting yang perlu mendapat perhatian dalam lapisan ini antara lain transfer, akses dan manajemen file, e-mail dan terminal virtual.

Selain standar OSI, terdapat standar lainnya yaitu model referensi TCP/IP, yang didefinisikan menjadi empat lapisan protokol komunikasi, yaitu:

1. Network Interface/physical layer

Berfungsi meletakan frame-frame data yang akan dikirim ke media jaringan. Layer ini bertugas mengatur semua hal yang diperlukan sebuah paket IP.

Protokol yang berjalan dalam lapisan ini adalah beberapa arsitektur jaringan lokal seperti : Ethernet, Token Ring, serta layanan teknologi WAN seperti POTS, ISDN, Frame Relay, dan ATM.

2. Internet Layer

Berfungsi untuk melakukan routing dan pembuatan paket IP menggunakan teknik encapsulation. Layer ini memiliki tugas utama untuk memilih rute terbaik yang akan dilewati oleh sebuah paket data dalam sebuah jaringan dan layer ini juga bertugas untuk melakukan packet switching untuk mendukung tugas utama tersebut.

Protokol yang digunakan pada layer ini yaitu: Internet Protokol (IP), Internet Control Message Protokol (ICMP), Address


(33)

Resolution Protokol (ARP), dan Reverse Address Resolution Protokol (RARP).

3. Transport Layer/Host-to-Host Layer

Berfungsi membuat komunikasi antar dua host. Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari sumber data ke tujuan dengan cara membuat logical connection diantara keduanya.

Layer ini juga bertugas memecah data dan menyatukan kembali data yang diterima dari application layer kedalam aliran data yang sama antara sumber dan pengirim data.

Ada dua cara pengiriman data, connection-oriented (menggunakan protokol TCP) atau connectionless-oriented (menggunakan protokol UDP). Protokol TCP memiliki orientasi terhadap realibilitas data. Sedangkan protokol UDP lebih berorientasi kepada kecepatan pengiriman data.

4. Application Layer

Berfungsi menyediakan akses aplikasi terhadap jaringan TCP/IP. Layer ini menangani high level protokol, masalah representasi data, proses encoding, dan dialog kontrol yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan.

Protokol-protokol pada layer ini antara lain: Telnet, DHCP, DNS, HTTP, FTP, SMTP, SNMP, dan lainnya.


(34)

2.2 Wireshark

Gambar 2.2 Wireshark 2.2.1 Pendahuluan

Wireshark merupakan salah satu aplikasi open source yang digunakan sebagai alat analisa protocol jaringan. Wireshark dikembangkan oleh lebih dari 600 pengembang selama lebih dari Sembilan tahun dan tidak kurang 300.000 download per bulannya. Karena wireshark open source maka bebas untuk digunakan, didistribusikan dan dimodifikasi dengan menggunakan lisensi GNU (General Public License).

2.2.2 Definisi Wireshark

Wireshark merupakan salah satu program protocol analyzer yang akan membantu dalam menyelesaikan masalah pada komunikasi jaringan, menganalisa dan mengoptimasi performa jaringan, dan perencanaan yang berkaitan dengan perkembangan jaringan di masa yang akan datang.

Wireshark bersifat open-source yang bebas didistribusikan dan dimodifikasi dibawah GNU General Public License Informasi mengenai Wireshark dapat dilihat dari situs resmi Wireshark di


(35)

2.2.3 Fungsi Wireshark

Wireshark menganalisa data yang melintas pada media transmisi dan mempresentasikan informasi yang didapat secara logis sesuai dengan model OSI Reference Model.

Hal-hal yang dapat dilakukan wireshark :

1. Network Administrator menggunkan wireshark untuk troubleshoot masalah jaringan.

2. Network security menggunakan wireshark untuk memecahkan masalah security jaringan.

3. Pengembang menggunakannya untuk debug implementasi protocol. 4. Pengguna menggunakannya untuk belajar protocol jaringan

internalnya.

5. Mengcapture informasi pada jaringan. 6. Mendiagnosa permasalahan.

7. Melakukan decode pada frame. 8. Melakukan filtering pada trace file.


(36)

2.2.4 Tampilan Antarmuka Wireshark

Gambar 2.3 Tampilan Pada Wireshark

Jendela utama Wireshark terdiri dari komponen-komponen berikut : 1. Menu Bar

2. Toll Bar 3. Filter Bar 4. Summary

5. Detail/Protocol Tree View 6. Data View

7. Status Tool Bar

2.3 Network Application Profiling 2.3.1 Pendahuluan

Pada umumnya jaringan disalahkan atas semua permasalahan yang terjadi, tetapi seringkali yang sebenarnya justru bukan karena jaringan penyebabnya. Untuk membuktikan itu dibutuhkan suatu analisa yang


(37)

tidak hanya mencari permasalahan pada jaringan semata. Maka dibutuhkan network application profiling untuk membuktikan dan memberikan masukan dimana masalah sebenarnya yang terjadi, dilihat dari sudut pandang jaringan dan aplikasi.

2.3.2 Pengertian Network Application Profiling

Network Application Profiling merupakan hasil dari proses capture dan analisa dari suatu task-task aplikasi dalam suatu jaringan, yaitu identifikasi task yang akan dianalisa, capture karakter trafik hingga level packet, dan pengukuran interaksi user dan menjadikannya sebagai dokumentasi aktivitas jaringan aplikasi tersebut untuk referensi dimasa mendatang.

2.3.3 Metodologi Network Application Profiling

Metodologi Network Application Profiling membutuhkan suatu transaksi aplikasi yang dicapture sebagai input untuk analisa karakteristiknya terhadap jaringan dan diukur kebutuhan resource jaringannya. Terdapat lima tahapan/alur pekerjaan dalam melakukan kegiatan network application profiling. Tahapan pekerjaan tersebut dapat dilihat pada diagram alur pekerjaan network application profiling dibawah ini.


(38)

Gambar 2.4 Diagram alur kerja network application profiling

Metodologi Network Application Profiling dimulai dari : 1. Identifikasi Isu Performance

Pada tahapan ini akan dilakukan pengamatan terhadap keluhan-keluhan user, penggunaan resource infrastruktur, dan berbagai macam isu kegagalan aplikasi/transaksi yang ada. Setiap permasalahan dideskripsikan dengan detail sebagai identifikasi


(39)

awal untuk penentuan metodologi detail dalam pemecahan masalah.

Dimana pada tahapan ini akan didapatkan hasil yang dapat digunakan untuk melakukan detail terhadap berbagai hal yang berhubungan dengan jaringan dan aplikasi yang akan dianalisa nantinya, dengan melakukan pengamatan secara langsung dengan cara melakukan wawancara dan melihat dokumen-dokumen yang ada pada perusahaan.

2. Assessment Aplikasi

Pada tahapan ini dilakukan untuk melakukan dan identifikasi bagaimana aplikasi digunakan pada jaringan. Bagian dari pekerjaan ini adalah mengumpulkan informasi bagaimana aplikasi dideploy, arsitektur aplikasi, lokasi user dan server, berapa jumlah user di tiap lokasi, dan frekuensi penggunaan aplikasi oleh user. Penentuan transaksi yang representatif dalam penggunaan aplikasi oleh user pada jaringan dan sesuai dengan keluhan user pada tahapan identifikasi permasalahan.

Informasi tentang kondisi jaringan dimana aplikasi akan berjalan, termasuk distribusi aplikasi existing dan penentuan bagaiman pengaruh dari aplikasi baru pada distribusi aplikasi existing. Data assessment aplikasi secara detail diperlukan dalam perencanaan sumber daya jaringan untuk aplikasi baru.


(40)

3. Capture Transaksi Aplikasi

Pada tahap ini dilakukan untuk mendapatkan data transaksi yang dilakukan oleh user pada aplikasi dengan menggunakan capture agent pada jaringan live/operasional. Hasil capture data diimport ke tool application performance analysis untuk analisa perilaku aplikasi pada jaringan yang ditest. Response time untuk setiap transaksi yang dicapture dan dilakukan perhitungan untuk mendapatkan baseline dari response time dengan menggunakan tool wireshark dan NetQoS.

Capture Agent diletakkan pada sisi client dan sisi server untuk mendapatkan data komponen performance di tiap area seperti server, client, dan jaringan. Pada pengetesan environment jaringan lab, WAN simulator diletakkan diantara client dan server dalam satu segmen jaringan LAN untuk mengemulasikan parameter jaringan seperti latency dan bandwidth.

4. Diagnose dan Prediksi

Pada tahapan ini akan dilakukan untuk mendapatkan diagnos yang terjadi terhadap parameter jaringan dan impact yang terjadi terhadap protokol transport dan mendapatkan karakteristik yang terjadi pada aplikasi apabila dilakukan perbandingan terhadap jaringan yang berbeda dari jaringan yang digunakan pada aplikasi.


(41)

Dimana akan didapatkan perubahan terhadap kinerja dari aplikasi dan karakteristik disebabkan apabila di jaringan yang dilakukan pengujian terhadap aplikasi ini memiliki bandwidth ayng lebih besar maka akan didapatkan hasil yang berbeda dari yang didapat dibandingkan dengan jaringan yang saat ini digunakan oleh aplikasi.

5. Laporan dan Rekomendasi

Pada tahapan ini akan menghasilkan laporan dari langkah-langkah yang dilakukan sebelumnya, dimana laporan tersebut akan menjelaskan masalah yang terjadi apakah dari sisi jaringan atau dari sisi aplikasi.

Laporan tersebut akan memaparkan segala komponen yang mempengaruhi kinerja dari aplikasi dan jaringan itu sendiri. Dimana komponen yang tersebut saling keterkaitan satu sama lain seperti halnya bandwidth dari jaringan yang digunakan. Sementara rekomendasi adalah hasil akhir dari analisa terhadap kinerja aplikasi dan jaringan yang akan mendefinisikan pemecahan terhadap masalah yang terjadi disertai dengan alasan dari diberikannya rekomendasi tersebut.


(42)

2.3.4 Tujuan Network Aplication Profiling

Untuk mendapatkan pengetahuan seberapa efisien aplikasi yang berjalan didalam jaringan, mengetahui apakah aplikasi sensitive terhadap latency, dan mengetahui apakah aplikasi terpengaruh oleh jaringan yang dipergunakan.

2.4 Email

2.4.1 Pengertian Email

Email adalah fasilitas di internet untuk keperluan surat menyurat atau Electronic mail, biasa disebut email atau e-mail, adalah metode pertukaran pesan digital dari pengirim untuk satu atau lebih penerima. sistem email pada saat ini didasarkan pada model store-and-forward.

Email server menerima, meneruskan, mengirim dan menyimpan pesan. Sebuah pesan email terdiri dari tiga komponen yaitu amplop pesan, header pesan, dan badan pesan. Header pesan berisi informasi kontrol, termasuk, alamat email pengirim dan satu atau lebih alamat penerima (http://en.wikipedia.org/wiki/Email).

Biasanya informasi deskriptif juga ditambahkan, seperti kolom subyek dan tanggal pengiriman pesan. Sebagaimana layaknya kegiatan surat-menyurat melalui jasa pos, email mampu menangani jasa pengiriman berita dan dokumen dalam bentuk data elektronik (file), termasuk jasa e-card (kartu ucapan elektronik).


(43)

Untuk memanfaatkan fasilitas email, sebelumnya harus memiliki sebuah alamat email, yang lazim disebut email address atau email account. Account email dapat diperoleh dari sebuah situs penyedia fasilitas email. Hingga saat ini, fasilitas email banyak disediakan secara gratis oleh situs-situs internetlokal dan internasional (tidak dibedakan fungsinya).

Bentuk umum sebuah alamat email adalah sebagai berikut:

[email protected]

 nama : identitas alamat pemilik email (user id).

 @ : dibaca at (artinya di).

 situs.com : alamat situs penyedia fasilitas email.

Kode akhiran situs (seperti .com atau .net) menyesuaikan kategori yang dimiliki situs penyedia fasilitas email tersebut.

[email protected] untuk urusan pribadi.

[email protected] atau [email protected] untuk urusan bisnis.

2.4.2 Latar Belakang Email

Dalam dunia nyata pada umumnya, kita sering menggunakan surat untuk mengabarkan suatu berita. Namun kekurangan media surat adalah lamanya waktu yang dibutuhkan dari pengirim ke penerima. Masalah ini dapat dipecahkan dengan menggunakan media telepon.


(44)

Namun sayangnya jika menggunakan telepon untuk jarak penelepon dan penerima telepon yang cukup jauh, biasanya memerlukan biaya yang tidak murah, karena menggunakan SLJJ atau SLI (Sambungan Langsung Internasional). Oleh karena itu diperlukan media lain yang dapat membantu mengatasi kendala waktu, jarak dan biaya ini.

Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan email (electronic mail). Email merupakan suatu solusi yang cukup murah, dapat diakses dari mana saja, dan jarang mengalami keterlambatan pengiriman, karena secara umum (jika tidak ada masalah) biasanya email dapat dikirimkan paling lama dalam waktu 5 menit saja.

Namun bukan berarti dengan menggunakan email tidak akan ada masalah yang terjadi. Tabel dibawah ini menyajikan kelebihan dan kekurangan menggunakan surat, telepon, maupun email.

2.4.3 Sejarah Penggunaan Email

Email yang pertama kali dikirim dilakukan oleh seorang engineer bernama Ray Tomlinson. pada tahun 1971. Sebelumnya, orang hanya dapat mengirimkan pesan kepada orang lain pada mesin yang sama. Dengan menggunakan teknologi baru ini, Tomlinson


(45)

berhasil mengirimkan pesan ke mesin komputer yang lain dengan menggunakan tanda @ sebagai tujuan mesin penerima email.

Email tidaklah lebih dari pesan teks sederhana (text message). Pesan dikirimkan dari sebuah mesin (misalnya A) ke mesin lainnya (misalnya B), dan orang lain membaca pesan yang dikirim dari komputer A di komputer B. Walaupun sekarang ini email dapat ditambahkan attachment, pada dasarnya email juga tetap merupakan sebuah pesan teks sederhana.

2.4.4 Sistem Penerimaan Email

Sistem penerimaan email dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini.


(46)

2.4.4.1Cara Penerimaan Email

Ada dua jenis cara penerimaan email, yaitu dengan POP (Post Office Protocol) ataupun dengan Web Based Email (Email yang dapat dilihat dari website, menggunakan tekonologi IMAP (Internet_Message_Access_Protocol). POP saat ini sudah memasuki versi 3, sehingga lebih dikenal dengan nama POP3 (Post Office Protocol version 3).

Dengan menggunakan POP3, maka email dapat diambil dari server dan disimpan di email client (seperti Outlook Expres, Eudora, dan The Bat), sedangkan dengan menggunakan Web Based Email (seperti Yahoo dan Gmail), pemakai dapat membaca email yang diterimanya dan melakukan interaksi dengan email tersebut (membaca, menulis, membalas, menghapus, dll) secara user friendly.

Sekarang ini hampir sebagian besar layanan email, baik yang gratis maupun yang menarik bayaran, sudah menyediakan keduanya, POP dan web-based email. Berikut ini diberikan tabel berupa kelebihan dan kekurangan penggunaan email berbasiskan POP maupun Web Based Email.


(47)

Gambar 2.6 Tampilan salah satu web based mail

2.4.4.2Proses Penerimaan Email

Pada penerimaan email dengan menggunakan POP3, digunakan suatu program yang dinamakan email client. Email client berfungsi untuk menerima email-email yang masuk ke komputer pengguna. Beberapa contoh email client adalah Outlook Express, Microsoft Outlook, The Bat, Eudora, dan masih banyak lagi yang lainnya.

POP3 biasanya selalu disandingkan dengan SMTP (Simple Mail Transfer Protocol). Fungsi dari keduanya saling mendukung, di mana POP3 digunakan untuk mengambil email dari komputer server ke komputer client (pengguna), dan SMTP digunakan untuk mengirimkan email dari komputer client yang dititipkan ke pada komputer server untuk dikirimkan ke komputer server tujuan. Perhatikan gambar di bawah ini:


(48)

Gambar 2.7 Proses penerimaan email

Terlihat pada gambar di atas bahwa POP3 menggunakan port 110 dan SMTP menggunakan port 25. Perbedaan Web Based Email dengan POP3 email adalah bahwa pada Web based email tidak diperlukan komunikasi pada port 110 dan port 25 untuk menerima dan mengirim email, karena semuanya sudah dilakukan oleh email server.

a. SMTP Server

Perhatikan gambar di bawah ini. Pada dasarnya email yang dikirim oleh SMTP server akan ditampung sementara oleh komputer server untuk dikirim ke komputer server tujuan. Komputer server pengirim dan komputer server penerima berinteraksi pada port 25 untuk melakukan pengiriman email.


(49)

Gambar 2.8 SMTP server

Logika serah-terima email adalah sebagai berikut: Misalnya ada pengguna dengan alamat email [email protected]

ingin mengirimkan email ke [email protected] dari email client. Ketika [email protected] mengirimkan email ke

[email protected] terjadi hal-hal berikut ini:

1. Email client melakukan komunikasi dengan aku.com menggunakan port 25.

2. Email client berkomunikasi dengan SMTP server, memberitahukan kepada SMTP server mengenai alamat pengirim dan penerima sekaligus dengan isi pesan yang dikirimkan.

3. SMTP server mengambil alamat tujuan dan membaginya menjadi dua bagian


(50)

 Bagian pertama : kamu  Bagian kedua : kamu.com

4. SMTP server melakukan komunikasi dengan DNS (Domain Name Server) dan meminta alamat IP dari kamu.com.

5. Setelah IP didapatkan, SMTP server aku.com berkomunikasi dengan STMP server kamu.com menggunakan port 25, dengan cara yang persisi sama yang dilakukan antara email client dengan SMTP server aku.com.

6. Setelah pesan masuk ke mesin server kamu.com, pengguna [email protected] melihat pesan email, entah dengan POP3 maupun dengan IMAP.

b. POP3 Server

Hal yang terjadi pada POP3 Server sebenarnya sangatlah sederhana, yaitu hanya mengumpulkan email yang masuk saja, dan mengirimkannya melewati port 110 ke komputer client jika client meminta email-email tersebut. Untuk melihat maupun mengambil email dengan menggunakan POP3 maupun web based email, diperlukan username dan password agar tidak sembarang orang dapat melihat email tersebut.


(51)

2.4.5 Manfaat Fasilitas Email Manfaatnya antara lain:

1. Efektif untuk keperluan surat menyurat termasuk bagi pengiriman surat kepada beberapa orang sekaligus dengan isi berita yang sama misalnya agenda pertemuan, promosi produk, undangan penikahan dan sebagainya.

2. Efisien untuk mengirim lembar dokumen dalam jumlah banyak tentu akan memakan banyak biaya dan waktu jika dokumen harus dicetak dulu dan dikirim lewat paket pos biasa.

3. Fleksibel karena email dapat dikirim, diterima, atau dibaca kapan saja dan dimana saja.

4. Dapat dijadikan sebagai ajang diskusi.

5. Untuk berlangganan informasi tertentu secara periodik, misalnya untuk memantau informasi harga produk dari suatu perusahaan. 6. Untuk mengirim lamaran kerja beserta lampiran dokumen

pendukungnya, termasuk foto atau gambar. 7. Menerima kartu ucapan.

8. Sebagai tanda identitas di internet, misalnya dipakai pada saat menggunakan fasilitas tetentu.


(52)

2.4.6 Mengenal Fasilitas Email

Gambar 2.9 Fasilitas email Beberapa fasilitas email antara lain sebagai berikut :

1. Inbox

Merupakan tempat menyimpan surat atau email sebagai mana layaknya sebuah folder penyimpanan file di dalam komputer. Inbox dapat digunakan untuk memeriksa surat, membaca serta mengelolanya.

2. Check Mail

Merupakan fasilitas link perintah untuk mencek surat – surat yang baru masuk atau membaca surat – surat lama yang berada di Inbox.

3. Compose

Merupakan fasilitas link perintah untuk menampilkan lembar pembuatan surat baru yang akan dikirim.


(53)

Merupakan fasilitas pengarsipan bagi surat – surat, baik surat yang telah terkirim maupun surat yang telah diterima.

5. Address Book

Merupakan fasilitas untuk membuat yang menyimpan daftar alamat email penting (misalnya email relasi dan rekan).

6. Reply

Merupakan fasilitas link perintah untuk menampilkan lembar pembuatan surat balasan berdasarkan sebuah email yang telah dibaca. Melalui fasilitas ini, tidak perlu lagi mengetik alamat email tujuan dan judul surat, cukup mengetik pesan balasan di atas pesan yang diterima.

7. Forward

Merupakan fasilitas untuk mengirim kembali sebuah email yang diterima tanpa melakukan perubahan pada isi email.

8. Trash

Merupakan tempat pembuangan sementara di email yang sudah di hapus dan tidak diperlukan lagi.

9. Attachment

Merupakan fasilitas untuk menyertakan data lampiran pada pesan email yang akan dikirim ( misalnya file dokumen atau foto).

10.Option/Configuration

Merupakan fasilitas untuk mengatur account email seperti mengubah data personal, memberi tanda identitas otomatis pada


(54)

bagian akhir setiap surat, memblokiran alamat email tertentu, pengubahan password dan sebagainya.

11.Bulk Mail

Merupakan fasilitas tambahan yang disediakan situs-situs tertentu untuk menyaring dan menyimpan scara otomatis penerimaan email baru yang dianggap tidak penting atau mengganggu seperti email promosi atau sejenisnya.

12. Signature

Merupakan fasilitas pemberian tanda identitas pengirim surat otomatis yang akan selalu disertakan pada bagian akhir setiap email baru yang dikirim (dapat dibuat melalui fasilitas option).

2.5 CA NetQoS 2.5.1 SuperAgent


(55)

Gambar 2.10 SuperAgent

SuperAgent adalah salah satu aplikasi CA NetQoS yang berfungsi untuk memonitor perilaku end user terhadap aplikasi yang berjalan dan mengetahui respone time dari aplikasi yang user gunakan. SuperAgent passive memonitor setiap paket TCP aplikasi yang berjalan antara client dan server, menampilkan metric seperti jaringan, server dan latency dari aplikasi dari setiap aplikasi yang kritikal.

Ketika suatu transaksi TCP melintasi infrastruktur, berarti aplikasi tersebut melewati tiga komponen dari infrastruktur yaitu, jaringan, server dan aplikasi. Ketika kinerja mengalami penurunan disetiap komponen-komponen, maka itu akan menjadi suatu kerugian terhadap waktu transaksi kepada user.

SuperAgent mengukur TCP transaction time dari server, antara setiap TCp client dan port dari aplikasi di server. Seperti contoh dibawah, respone time antara server dan user adalah network respone time (yang ditandai dengan tanda panah warna hijau) dan respone time server dan server adalah server respone time (ditandai dengan tanda panah merah). Dan kombinasi antara jaringan dengan server respone time (ditandai dengan tanda panah warna kuning) mencerminkan dari seluruh kegiatan dari user tehadapa suatu aplikasi.


(56)

Gambar 2.11 Fungsi SuperAgent

Reports pada SuperAgent dalam bentuk kombinasi unik dari sebuah timeframe, port aplikasi, server, jaringan dan performance metric. Seperti, kamu akan mendapatkan average network combination time dari semua aplikasi dan server yang saling berkomunikasi dengan client network dalam 24 jam terakhir.


(57)

2. Arsitektur CA SuperAgent

Gambar 2.13 Arsitektur SuperAgent

SuperAgent terdiri dari sistem distributed management console satu atau lebih perangkat kolektor.manajemen console adalah suatu sistem appliance yang menjalankan mesin database dan reporting console. Kolektor adalah appliance yang memonitor dari suatu transaksi TCP. Manajemen console mengkonsolidasikan data respone time dari satu atau lebih kolektor.

2.5.2 NetVoyant 1. Pendahuluan


(58)

Netvoyant adalah salah satu perangkat CA NetQoS yang powerfull untuk melakukan analisa dari segi perangkat yang bekerja berdasarkan SNMP, dimana netvoyant adalah perangkat yang berbasis SNMP. Netvoyant secara otomatis akan melakukan poll terhadap perangkat yang telah diaktifkan SNMP-nya, dimana netvoyant akan mengumpulkan segala informasi dari setiap perangkat melalui poll-ing yang dilakukan.

Netvoyant itu adalah perangkat yang memiliki fungsi sebagai perangkat untuk menampilkan kesehatan dari perangkat yang dimonitor oleh netvoyant. Dimana netvoyant dapat mengetahui penggunaan memory, penggunaan CPU, interface, dan lainnya yang berhubungan dengan perangkat. Hal ini dapat digunakan untuk memantaince perangkat agar supaya kinerja perangkat dapat dipelihara dengan melakukan perawatan berdasarkan fungsi dari netvoyant tersebut karena dapat diketahui seberapa cepatnya dapat dilakukan peng-upgrade-an spek dari perangkat dapat dilihat dari netvoyant.

2. Arsitektur NetVoyant


(59)

Netvoyant terdiri dari suatu sistem distributed dan beberapa sistem polling yang akan melakukan pengumpulan informasi dengan melakukan polling terhadap perangkat yang dimonitor untuk mengetahui segala informasi yang diperlukan dan akan ditampilkan didalam dashboard netvoyant.

Netvoyant melakukan pemonitoran perangkat tersebut seperti disebutkan sebelumnya dengan melakukan polling terhadap perangkat, dan polling tersebut dilakukan setiap 5 menit sekali terhadap satu perangkat serta dapat melakukan polling terhadap perangkat dalam satu kali polling yaitu sebanyak 5.000 poll instance.


(60)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang profile prusahaan tempat penelitian dilakukan dan metode yang digunakan dalam penelitian dan analisa, meliputi tempat dan waktu penelitian, metode pengumpulan data, serta metode analisa sistem.

3.1 Latar Belakang Perusahaan

3.1.1

Profile Perusahaan

PT. Praweda Ciptakarsa Informatika yang merupakan bagian dari Soedarpo Informatika Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan telah berdiri selama lebih dari 15 tahun.

Pada tahun 2005 tepatnya bulan januari PT. Praweda Ciptakarsa Informatika membentuk sebuah perusahaan lain dengan tujuan untuk membagi fokus dari wilayah kerja perusahaan. Perusahaan yang di bentuk tersebut adalah PT. Prawedanet Aliansi Teknologi yang merupakan perusahaan yang memfokuskan diri pada teknologi jaringan komputer.

Saat ini PT. Prawedanet Aliansi Teknologi berkantor di Gedung Samudera Indonesia Lantai 3. Yang beralamat di Jl. Letjen S. Parman Kav. 35 Jakarta, 11480, INDONESIA.


(61)

3.1.2

Visi dan Misi Perusahaan

A. Visi Perusahaan

Merancang dan mengimplementasikan teknologi jaringan sebagai sarana untuk mempermudah komunikasi.

B. Misi Perusahaan

1. Persiapkan : Menyediakan teknologi untuk menunjang bisnis di masa depan.

2. Perencanaan : Merencanakan desain jaringan yang baik untuk masa depan.

3. Desain : Menciptakan desain jaringan secara terperinci. 4. Penerapan : Memastikan desain dapat berfungsi dan bekerja

dengan baik.

5. Oprasikan : Mengoprasikan jaringan yang telah di terapkan.

3.2 Tempat dan Waktu Peneitian

Pelaksanaan penelitian bertempat di PT. Prawedanet Aliansi Teknologi, Gedung Samudera Indonesia Lantai 3. Jalan Letjen S. Parman Kav. 35 Jakarta, 11480, Indonesia. Penelitian berlangsung selama 30 hari, dari tanggal 7 April sampai dengan 7 Mei 2008. Alasan penulis melakukan penelitian di PT. Prawedanet Aliansi Teknologi, antara lain:

1. PT. Prawedanet Aliansi Teknologi merupakan perusahaan yang memiliki banyak pelanggan dibidang jaringan komputer.

2. PT. Prawedanet Aliansi Teknologi merupakan perusahaan yang sering menjadi penyelenggara infrastruktur jaringan untuk kegiatan


(62)

bersekala internasional di indonesia seperti UNFCC (United Nations Climate Change Conference) di Bali yang diselenggarakan pada akhir tahun 2007.

3. PT. Prawedanet Aliansi Teknologi memiliki ahli-ahli dibidang jaringan komputer.

4. PT. Prawedanet Aliansi Teknologi memiliki pelanggan perusahaan-perusahaan besar seperti PT. Pertamina dan PT. Icon Plus.

5. PT. Prawedanet Aliansi Teknologi juga memiliki pengalaman dalam hal membangun jaringan yang berskala besar seperti membangun jaringan metro untuk PT. Icon+ dan MPLS BRI.

6. PT. Prawedanet Aliansi Teknologi juga berpengalaman dalam hal implementasi dan HotStaging perangkat pada PT. Pertamina dan Kementerian Keuangan.

7. PT. Prawedanet Aliansi Teknologi memiliki kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar jaringan komputer seperti Cisco Systems, Inc.

8. PT. Prawedanet Aliansi Teknologi juga memiliki partnership dengan beberapa perusahaan tool monitoring jaringan yang sangat besar seperti CA NetQoS.

3.3

Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga metode untuk mengumpulkan data, yaitu studi pustaka, wawancara dan observasi.


(63)

3.3.1 Studi Pustaka

Metode studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan referensi yang dijadikan sebagai acuan dalam melakukan penelitian dalam hal network application profiling. Referensi-referensi tersebut berasal dari buku-buku pegangan maupun publikasi hasil penelitian yang berhubungan dengan network application profiling..

3.3.2 Wawancara

Metode wawancara dilakukan dengan mewawancarai pihak PT. Prawedanet Aliansi Teknologi, dalam wawancara tersebut hal-hal yang penulis bahas adalah mengenai kegiatan-kegiatan PT. Prawedanet Aliansi Teknologi yang berkaitan dengan email.

3.3.3 Observasi

Metode observasi dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi dengan cara mengamati langsung proses kerja dari email yang ada pada PT. Prawedanet Aliansi Teknologi dan topologi serta karakterisitik dari aplikasi email tersebut.

3.4

Metode Analisa Sistem

Penulis melakukan penelitian menggunakan metode network application profiling email pada prawedanet, dikarenakan belum adanya analisa dan dokumentasi dari permasalahan yang terjadi pada email tersebut, agar supaya dapat digunakan untuk melakukan perbaikan dan dasar acuan nantinya.


(64)

Metodologi Network Application Profiling membutuhkan suatu transaksi aplikasi yang dicapture sebagai input untuk analisa karakteristiknya terhadap jaringan dan diukur kebutuhan resource jaringannya. Terdapat lima tahapan/alur pekerjaan dalam melakukan kegiatan network application profiling. Tahapan pekerjaan tersebut dapat dilihat pada diagram alur pekerjaan network application profiling dibawah ini:


(65)

Metodologi Network Application Profiling dimulai dari : 1. Identifikasi Isu Performance

Pada tahapan ini akan dilakukan pengamatan terhadap keluhan-keluhan user, penggunaan resource infrastruktur, dan berbagai macam isu kegagalan aplikasi/transaksi yang ada. Setiap permasalahan dideskripsikan dengan detail sebagai identifikasi awal untuk penentuan metodologi detail dalam pemecahan masalah.

Dimana pada tahapan ini akan didapatkan hasil yang dapat digunakan untuk melakukan detail terhadap berbagai hal yang berhubungan dengan jaringan dan aplikasi yang akan dianalisa nantinya, dengan melakukan pengamatan secara langsung dengan cara melakukan wawancara dan melihat dokumen-dokumen yang ada pada perusahaan.

2. Assessment Aplikasi

Pada tahapan ini dilakukan untuk melakukan dan identifikasi bagaimana aplikasi digunakan pada jaringan. Bagian dari pekerjaan ini adalah mengumpulkan informasi bagaimana aplikasi dideploy, arsitektur aplikasi, lokasi user dan server, berapa jumlah user di tiap lokasi, dan frekuensi penggunaan aplikasi oleh user. Penentuan transaksi yang representatif dalam penggunaan aplikasi oleh user pada jaringan dan sesuai dengan keluhan user pada tahapan identifikasi permasalahan.


(66)

Informasi tentang kondisi jaringan dimana aplikasi akan berjalan, termasuk distribusi aplikasi existing dan penentuan bagaiman pengaruh dari aplikasi baru pada distribusi aplikasi existing. Data assessment aplikasi secara detail diperlukan dalam perencanaan sumber daya jaringan untuk aplikasi baru.

3. Capture Transaksi Aplikasi

Pada tahap ini dilakukan untuk mendapatkan data transaksi yang dilakukan oleh user pada aplikasi dengan menggunakan capture agent pada jaringan live/operasional. Hasil capture data diimport ke tool application performance analysis untuk analisa perilaku aplikasi pada jaringan yang ditest. Response time untuk setiap transaksi yang dicapture dan dilakukan perhitungan untuk mendapatkan baseline dari response time dengan menggunakan tool wireshark dan NetQoS. Capture Agent diletakkan pada sisi client dan sisi server untuk mendapatkan data komponen performance di tiap area seperti server, client, dan jaringan. Pada pengetesan environment jaringan lab, WAN simulator diletakkan diantara client dan server dalam satu segmen jaringan LAN untuk mengemulasikan parameter jaringan seperti latency dan bandwidth.

4. Diagnose dan Prediksi

Pada tahapan ini akan dilakukan untuk mendapatkan diagnos yang terjadi terhadap parameter jaringan dan impact yang terjadi terhadap protokol transport dan mendapatkan karakteristik yang terjadi pada


(67)

aplikasi apabila dilakukan perbandingan terhadap jaringan yang berbeda dari jaringan yang digunakan pada aplikasi.

Dimana akan didapatkan perubahan terhadap kinerja dari aplikasi dan karakteristik disebabkan apabila di jaringan yang dilakukan pengujian terhadap aplikasi ini memiliki bandwidth yang lebih besar maka akan didapatkan hasil yang berbeda dari yang didapat dibandingkan dengan jaringan yang saat ini digunakan oleh aplikasi.

5. Laporan dan Rekomendasi

Pada tahapan ini akan menghasilkan laporan dari langkah-langkah yang dilakukan sebelumnya, dimana laporan tersebut akan menjelaskan masalah yang terjadi apakah dari sisi jaringan atau dari sisi aplikasi.

Laporan tersebut akan memaparkan segala komponen yang mempengaruhi kinerja dari aplikasi dan jaringan itu sendiri. Dimana komponen yang tersebut saling keterkaitan satu sama lain seperti halnya bandwidth dari jaringan yang digunakan.

Sementara rekomendasi adalah hasil akhir dari analisa terhadap kinerja aplikasi dan jaringan yang akan mendefinisikan pemecahan terhadap masalah yang terjadi disertai dengan alasan dari diberikannya rekomendasi tersebut.


(68)

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL

Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, yaitu mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian network application profiling maka pada bab ini akan diuraikan secara rinci pembahasan mengenai network application profiling.

4.1Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Profile perusahaan

PT. Praweda Ciptakarsa Informatika merupakan bagian dari Soedarpo Informatika Group adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi informasi dan telah berdiri kurang lebih 17 tahun.

Pada tahun 2005 tepatnya pada bulan januari PT. Praweda Ciptakarsa Informartika membentuk sebuah perusahaan lain yang dengan maksud untuk membagi fokus dari wilayah kerja perusahaan. Perusahaan yagn dibentuk tersebut yaitu PT. Prawedanet Aliansi Teknologi yang merupakan perusahaan yang memfokuskan diri pada teknologi jaringan komputer.

Saat ini PT. Prawedanet Aliansi Teknologi berkantor di Samudera Indonesia Building Lantai 3, yang beralamat Jl. Letjen S. Parman Kav. 35 Jakarta 11480, INDONESIA.


(69)

4.1.2 Visi dan misi perusahaan A. Visi perusahaan

Merancang dan mengimplementakan teknologi jaringan komputer sebagai sarana untuk mempermudah komunikasi.

B. Misi perusahaan a. Persiapkan

Menyediakan teknologi untuk menunjang bisnis dimasa datang. b. Perencanaan

Merencanakan desain jaringan komputer yang baik untuk masa depan.

c. Desain

Menciptakan desain komputer secara terperinci. d. Penerapan

Memastikan desain jaringan komputer dapat berfungsi dan bekerja dengan baik.

e. Operasikan

Mengoperasikan jaringan komputer yang telah diterapkan.

4.1.3 Struktur organisasi perusahaan

Struktur organisasi PT. Prawedanet Aliansi Teknologi digambarkan sebagai berikut:


(70)

President Director Operational Director Sales & Marketing Division Network Analyst Division Network Specialist Division Managed Service

Division Finance Division

Sales Marketing Enterprise Service Provider Enterprise Service Provider Treasury Accounting HRD General Affair

Gambar 4.1 Struktuer organisasi

Berikut adalah penjelasan dari struktur organisasi perusahaan pada PT. Prawedanet Aliansi Teknologi:

1. President Director : orang yang memimpin perusahaan.

2. Operational Director : orang yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan dan bertanggung jawab secara langsung kepada president director.

3. Sales & Marketing Division : bagian yang bertanggung jawab terhadap pemasaran produk dan layanan dari perusahaan. Dalam divisi ini dibagi menjadi dua yaitu sales dan marketing.

4. Network Analyst Division : bagian yang bertanggung jawab terhadap tugas untuk melakukan analisis jaringan pada pelanggan.


(71)

5. Network Specialist Division : bagian yang menangani proses dalam melakukan pembanguna dan implementasi jaringan. Dalam divisi ini dibagi menjadi dua yaitu enterprise yang menangani jaringan pada perusahaan yang kecil sedangkan bagian service provider menangani jaringan perusahaan yang besar dan memiliki wilayah jaringan yang luas. 6. Managed Service : bagian yang bertanggung jawab melakukan perawatan

terhadap hasil implementasi jaringan yang telah dikerjakan oleh network specialist division. Dalam divisi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu enterprise dan service provider dimana fungsi dari bagian-bagian yang ada pada managed service sama seperti pada bagian yang ada pada network specialist division.

7. Finance Division : bagian yang bertugas untuk mengatur keuangan dari perusahaan.

4.2Tahap Analisa Sistem

Pada tahap ini penulis melakukan analisa terhadap sistem yang berjalan dan melakukan analisa yang lebih lanjut untuk mendapatkan inti permasalahan yang terjadi dan menghasilkan rekomendasi yang dapat digunakan untuk perbaikan terhadap permasalahan yang terjadi.


(72)

Gambar 4.2 diagram alur kerja NAP

Dimana pada tahap ini akan dilakukan penerapan metode Network Application Profiling, yang memiliki tahapan :

Load balancer merupakan perangkat yeng berfungsi untuk melakukan distribusi beban pekerjaan pada dua atau lebih komputer dengan tujuan untuk memaksimalkan kinerja dari suatu sistem. Dengan menggunakan load balancing maka resource terhadap perangkat akan terbagi sehingga perangkat tersebut dapat bekerja secara maksimal untuk melayani kebutuhan pengguna.


(73)

Windows Network Load Balancer menggunakan group sebagai inisialisasi terhadap server-server yang di load balance, dengan hal tersebut maka ketika user melakukan akses ke aplikasi yang di load balance sebenarnya yang di akses adalah ip group dari load balancer dan bukan langsung kepada server-server aplikasi yang di load balance. Load balancer akan membagi task yang direquest oleh user dengan melihat pada prioritas yang diberikan pada server dan juga load dari masing-masing server.

Gambar 4.3 List Transaction Time Email

Gambar 4.3 menunjukan list transaction time dari masing-masing server aplikasi email, dari list tersebut terlihat bahwa server dengan IP 10.100.6.41 memiliki nilai transaction time yang jauh lebih tinggi di banding dengan server-server lainnya. Gambar-gambar dibawah ini akan menunjukan konektivitas dari server-server email.


(74)

Gambar 4.5 Logical Connection

Pada gambar 4.4 diatas menunjukan koneksi physical dari server-server aplikasi yang menggunakan load balancer. Gambar tersebut menunjukan bahwa posisi kedua server berada sejajar dengan server-server yang di load balance. Pada kondisi real sebenernya koneksi yang terjadi adalah koneksi yang ditunjukan oleh Gambar 4.5, dimana server-server yang di load balance menjadi satu group yang dikenal oleh DNS sebagai mail.prawedanet.co.id. Dengan kondisi ini maka sebenarnya ketika user melakukan akses ke mail.depkeu.go.id maka destination yang dituju dan yang terbaca oleh SuperAgent adalah IP 10.100.6.42 dan bukan IP real dari server-serever physical yang ada.


(75)

Oleh sebab itu maka server load balance dalam hal ini aplikasi email yang real adalah data yang ditampilkan oleh SA sebagai mail.prawedanet.co.id (10.100.6.42) hal ini dikarenakan yang di baca oleh SuperAgent adalah host destination dari packet yang di kirim oleh client artinya source merupakan IP dari client sementara destination adalah IP dari server yang dikenal oleh DNS (10.100.6.42).

Adapun data yang ditampilkan oleh SA mengenai server mail1.prawedanet.co.id (10.100.6.34) dan mail2.prawedanet.co.id (10.100.6.35) hal ini dikarenakan adanya user yang mengakses langsung ke pada server-server tersebut, artinya user melakukan akses langsung ke ip server physical dari mail server tanpa melalui load balancer terlebih dahulu. Server Response Time Problem

Mengenai transaction time pada server load balancer sebenarnya berjalan normal, hanya saja ada satu source network yang di devinisikan All network yang memiliki teransaction time tinggi, berikut adalah gambar yang menunjukan list network berdasar transaction time.


(76)

Gambar 4.6 Response time network All To mail1.prawedanet.co.id

Gambar 4.7 Packet Loss Network All To mail1.prawedanet.co.id Dari gambar di atas terlihat bahwa server response time tinggi terjadi hanya pada All network saja dengan nilai 90th percentiles sebesar 139 Sec, selain itu packet loss yang terjadi untuk koneksi dari All network juga sangat tinggi denga nilai 90th percentiles 51,83%.

Dari data tersebut kemungkinan ada packet looping untuk All network dari dan ke mail server pada perangkat yang terletak antara switch yang di mirror


(77)

dengan SA dan server mail server. Gambar berikut ini akan menggambarkan kondisi tersebut.

4.2.1 Identifikasi Issue Performance

Metodologi Network Application Profiling dimulai dari identifikasi isu performance yang telah ada seperti keluhan-keluhan user, penggunaan resource infrastruktur, dan berbagai macam isu kegagalan aplikasi/transaksi yang ada.

Latar belakang dilakukannya kegiatan ini adalah adanya keluhan kelambatan response time aplikasi email yang diakses oleh user di segmen lokal. Untuk mendapatkan informasi tersebut dilakukan sesi wawancara terhadap salah satu user yang sering mengalami masalah kelambatan dari aplikasi email tersebut.

Dan pada tahap ini juga diperlukan informasi dari isu kegagalan yang terjadi pada aplikasi email selain masalah yang saat ini terjadi, dimana setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata masalah yang terjadi saat ini adalah masalah yang pertama kali terjadi pada aplikasi email. Sementara dari segi penggunaan resource infrastruktur dari sisi user yaitu jaringan yang ada dari sisi user tidak ada kejanggalan, seperti saat membuka internet atau aplikasi lainnya tidak mengalami hal yang sama seperti yang terjadi pada saat user mengakses aplikasi email dengan resource yang sama, dimana saat user mengakses email mengalami kelambatan.


(78)

4.2.2 Assesment Aplikasi

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi arsitektur aplikasi email seperti yang terlihat pada gambar diatas, dimana posisi server dari aplikasi server email berada di data center yang terhubung dengan 1 switch C3550 (net-sw1) yang terhubung langsung ke 1 buah router 2600 net-rtr2.net.

Dari router rtr2 terhubung langsung ke jaringan internet dari perusahaan. Sementara untuk koneksi dari user terhubung dengan 1 buah switch net-sw2 yang juga terhubung ke router net-rtr2.net. untuk jumlah user pada tiap divisi itu berbeda-beda, seperti pada divisi network analyst, usernya terdapat sekitar 7 orang, divisi network specialist 15 orang, managed service 28 orang, sales & marketing 5 orang dan finance itu usernya berjumlah 8 orang.

Untuk frekuensi penggunaan aplikasi email dari tiap user sangat intensif dikarenakan aplikasi tersebut menjadi jembatan penghubung dari tiap divisi dan pimpinan untuk mengirimkan informasi ke divisi lainnya serta kepada karyawan lainnya.

4.2.3 Capture Transaksi Aplikasi

Kegiatan network application profiling ini menggunakan Transaksi aplikasi atau Aplikasi Task-Oriented sebagai input untuk analisa performance. Suatu Task atau Transaksi adalah satu unit dasar dari


(79)

aktivitas user dalam konteks aplikasi, seperti mendapatkan record dari database. Dibawah ini adalah task aplikasi yang dicapture dalam pengetesan ini.

1. Klik_Login

2. Klik_MyDocument 3. Klik_Inbox

4. Klik_Group

5. Klik_GroupDocument

Empat sesi dari task aplikasi dicapture pada jaringan yang sama antara client dan server. Setiap task aplikasi dilakukan test/capture tiga kali untuk memastikan validitas transaksi.

Tabel 4.1 Skenario pengetasan

Skenario 1

Lokasi Tier

Lokasi

Client Network Analyst Division

App Datacenter

Database Datacenter

Network

Bandwidth Latency

Client - App 100 Mbps 0ms

App - Database 1000 Mbps 0 ms


(80)

1. Environment Test

Test transaksi ini bertujuan untuk troubleshooting aplikasi existing yang sudah berjalan di jaringan. Test ini tidak bertujuan untuk perencanaan deployment aplikasi nantiya. Sehingga environment test hanya menggunakan jaringan live/operasional.

2. Environment Jaringan Live/Operasional

Test jaringan live/operasional tidak dilakukan pada jaringan link WAN. Hanya jaringan operasional LAN yang menjadi sampel pengetesan yaitu jaringan antar divisi dengan datacenter di gedung yang sama.

Kondisi dari jaringan test adalah sebagai berikut. Tabel 4.2. Kondisi jaringan client

Kondisi Jaringan Client

Bandwidth 1Mbps

Latency 0 ms

Utilization N/A

Packet Loss 0%

Kondisi jaringan diatas adalah hasil pengukuran menggunakan probe di kedua sisi end host pada periode waktu pengetesan. 3. Test Performance Transaksi

1) Transaksi Klik_Login

Laporan ini adalah hasil test untuk transaksi Login yang diakses oleh user melalui jaringan LAN. Response time total


(81)

yang dirasakan user cukup cepat yaitu 2.7 detik. Besar data aplikasi total yang ditransfer adalah cukup kecil yaitu 31.4 KByte.

Delay pada jaringan sangat rendah yaitu 35.6 milisecond. Kontribusi delay terbesar adalah delay processing pada server aplikasi yaitu sebesar 98.6% dari total response time yang dirasakan user.

a. Volume Data

Diagram berikut ini memperlihatkan transaksi antara tiga tier, yang menginformasikan jumlah byte total transaksi dan protocol yang digunakan.

Gambar 4.8 Volume Data Aplikasi (Byte) Login Volume Data Aplikasi (Byte) yang ditransfer dari server ke client cukup kecil yaitu sebesar 34.6 KByte.


(82)

b. Ringkasan Delay

Grafik pie dibawah ini memperlihatkan komponen delay pada task aplikasi ini. Total dari komponen delay tersebut menjadi response time dari aplikasi. Delay dikategorikan sebagai Processing Delay dan Network Delay.

Gambar 4.9 Ringkasan Delay Transaksi Login Transaksi login terukur dengan response time yang cepat yaitu 2.7 detik pada jaringan LAN. Kontribusi delay terbesar ada pada processing server aplikasi yaitu sebesar 98.6% dari total response time. Sedangkan delay akibat jaringan sangat kecil.

2) Transaksi Klik_MyDocument_Tampilan_Awal

Laporan ini adalah hasil test untuk transaksi Klik_MyDocument _Tampilan_Awal dengan response time


(83)

yang cepat. Response time total yang dirasakan user adalah 1.26 detik.

Penyebab delay terbesar yaitu delay aplikasi(disebut juga dengan delay processing) pada server sebesar 95.8% dari total response time, seperti terlihat pada Gambar Ringkasan Delay Transaksi Klik_MyDocument _Tampilan_Awal.

a. Volume Data

Diagram berikut ini memperlihatkan transaksi antara tiga tier, yang menginformasikan jumlah byte total transaksi dan protocol yang digunakan.

Gambar 4.10 Volume Data Aplikasi (Byte) klik_mydocument _tampilan_awal

Volume Data Aplikasi (Byte) yang ditransfer dari server ke client cukup kecil yaitu sebesar 43.1 KByte.


(84)

b. Ringkasan Delay

Grafik pie dibawah ini memperlihatkan komponen delay pada task aplikasi ini. Total dari komponen delay tersebut menjadi response time dari aplikasi. Delay dikategorikan sebagai Processing Delay dan Network Delay.

Gambar 4.11 Ringkasan Delay Transaksi_MyDocument_Tampilan_Awal

Total response time transaksi ini pada jaringan LAN cukup cepat yaitu 1.26 detik. Kontribusi delay terbesar transaksi ini adalah processing delay pada server. Jaringan berkontribusi sangat rendah terhadap total delay (response time) yang dirasakan user.

3) Transaksi Klik_MyDocument_Tampilan_Lanjutan

Laporan ini adalah hasil test untuk transaksi Klik_MyDocument_Tampilan_Lanjutan yang lambat dan


(85)

gagal yang diakses oleh user. Pada layar tidak muncul tampilan yang di-request oleh client atau blank.

Response time total yang terukur pada test transaksi ini adalah sebesar 586 detik atau 9.8 menit. Besar data aplikasi total yang ditransfer ke client adalah 49.2 KBytes.

Penyebab delay terbesar yaitu delay aplikasi (disebut juga dengan delay processing) pada server sebesar 85.9% dari total response time, seperti terlihat pada Gambar diatas.

Gambar 4.12 Volume Data Aplikasi Klik_My Document _Tampilan_Lanjutan

a. Ringkasan Delay

Grafik pie dibawah ini memperlihatkan komponen delay pada task aplikasi ini. Total dari komponen delay tersebut menjadi response time dari aplikasi. Delay dikategorikan sebagai Processing Delay dan Network Delay.


(1)

5.2Saran

Walaupun setelah dilakukan Network Application Profiling ini sudah mendapatkan hasil dan kesimpulan, yang dapat digunakan untuk melakukan pembenahan dari masalah yang terjadi pada aplikasi email yang ada pada perusahaan tersebut, tetapi masih terdapat beberapa hal yang dapat digunakan untuk penganalisaan yang lebih mendalam terhadap masalah yang sama, apabila terjadi dikemudian harinya, yaitu:

1. Perlu dilihat lebih detail load balancernya karena aplikasi email tersebut menggunakan load balancer.

2. Apabila masalah yang terjadi terhadap aplikasi tetapi yang berhubungan dengan pengembangan dari segi generasi kode-nya dapat dilakukan ditentukan dimana kesalahan tersebut atau lebih mendalam kedalam aplikasi itu sendiri.

3. Begitu juga apabila yang menjadi masalah adalah database maka dapat dilakukan penganalisaan yagn bisa masuk ke dalam database dari suatu aplikasi agar lebih memudahkan dan detail sampai ke titik inti permasalahaan.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Chappell, A. Laura. Introduction to Network Analysis. Podbooks, 2001

Chappell, A. Laura. Wireshark Network Analysis. www.wiresharkbook.com, 2010

Haugdahl, J. Scott. Network Analyst and Troubleshooting. Addison-Wesley, 2000

Kendall, Kenneth E and Kendal, Julie E. Systems Analysis And Design 2ed. Prentice Hall, 2002

Kurniawan, Hendra. Panduan Praktis Instalasi Email Server Gratis Berbasis Windows Menggunakan HMailServer. Jakarta : Elex Media Komputindo, 2006

Stalling, William. Data and Computer Communications 7th Edition. Prentice Hall, 2007

Tanenbaum, Andrew S. Jaringan Komputer (Edisi B. Indonesia) Jilid 2. Prenhalindo, 1997

ftp://ftp.ca.com/pub/netqos/Netvoyant

ftp://ftp.ca.com/pub/netqos/SuperAgent

http://en.wikipedia.org/wiki/Email


(3)

(4)

(5)

BERITA WAWANCARA

Wawancara dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Rabu, 03 Februari 2011

Tempat : PT. Prawedanet Aliansi Teknologi Interview : Indika In Amullah

Interviewer : Rijal Hidayat

Pertanyaan:

1. Apa saja masalah yang dialami user dari aplikasi email?

Masalah yang sering dihadapi dari email adalah keluarnya massage error 500 ketika mengklik salah satu link yang terdapat pada email.

2. Apakah kendala yang sering saudara hadapi dalam proses penyelesaian permasalahan tersebut?

Masalah yang saya sering hadapi dalam peroses penyelesaian permasalahan adalah tidak adanya kepastian dari sisi mana permasalahan tersebut terjadi karena tidak adanya dokumentasi dan rekomendasi yang diperlukan untuk melakukan penyelesaian masalah tersebut.

3. Menurut anda bagaimana sistem yang berjalan sekarang ini?

Menurut saya sisitem yang berjalan saat ini sudah baik, namun memiliki kekurangan terjadinya masalah yang ditunjukkan oleh keluarnya pesan error 500 dan juga masalah kelambatan dari aplikasi tersebut serta karena tidak


(6)

adanya catatan masalah yang terjadi sehingga kami meraba-raba masalah tersebut dari mana.

4. Menurut saudara, apakah Network Application Profiling perlu dilakukan? Menurut saya sangat dibutuhkan, hal itu sangat membantu kami dalam proses penanganan masalah yang terjadi dan sebagai dokumentasi bagi kami untuk melakukan perbaikan nantinya.

5. Menurut saudara analisa yang seperti apa yang anda perlukan?

Menurut saya analisa yang memberikan kemudahan kepada kami untuk melakukan perbaikan permasalahan nantinya.