Unsur dakwah yang diterapkan pada proses belajar mengajar santri

siswa Nahdlatul Wathan, latihan paskibra untuk siswa SMA Nahdlatul Wathan, latihan taekwondo untuk siwa SD,SMP dan SMA Nahdlatul Wathan, latihan muhadlarah pidato untuk santri mukim, latihan membaca rawi kisah maulid nabi barzanji untuk santri mukim, belajar otomotif untuk siswa SMA, belajar elektronika untuk siswa SMP, latihan paskibra untuk siswa SMP dan SMA dan latihan kesenian islam untuk semua santri, meliputi seni musical shalawat, marawis, seni baca Al-Qur’an dan seni membaca Al-Barzanji Segala kegiatan dan kiprahnya pondok pesantren telah berhasil menerapkan sistem madrasah dan kurikulum modern dalam proses belajar mengajar di pondok pesantren ini. Sehingga pondok pesantren ini mempunyai peranan besar dalam menunjang program pemerintah dalam bidang pendidikan. Dengan dibukanya program pendidikan madrasah pondok pesantren makin berkembang menjadi besar, ini terlihat dari jumlah siswasantri yang masuk mengikuti pendidikan madrasah. Dalam pengamatan penulis, Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan melaukan pembelajaran dengan memenuhi seluruh unsur-unsur dakwah. Hal tersebut dapat dilihat dan dicermati dalam bahasan sebagai berikut:

1. Unsur dakwah yang diterapkan pada proses belajar mengajar santri

Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan a Subjek Dakwah Mereka adalah alumnus-alumnus Pondok Pesantren Darun Nahdlatain, pesantren yang bernaung di bawah organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Wathan, berdiri tahun 1935. Pondok ini didirikan oleh Tuan Guru Kiai Haji Muhammad 60 Zainuddin Abdul Madjid yang juga pendiri Nahdlatul Wathan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dalam operasionalnya, Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta didukung oleh 163 orang sumber daya manusia SDM yang diantaranya adalah alumni-alumnni madrasah pondok pesantren Nahdlatul Wathan yang melanjutkan studinya ke perguruan-perguruan yang lebih tinggi. b Objek Dakwah Santri merupakan elemen dari kultur pondok pesantren yang merupakan unsur pokok yang tidak kalah pentingnya dari elemen lainya yang ada di pondok pesantern. c Media Dakwah Media dakwah yang digunakan dalam proses belajar mengajar santri adalah: 1. Pondok merupakan tempat tinggal para santri yang berbentuk bangunan dan di dalamnya di pisahkan kamar-kamar sebagai tempat tinggal para santri. Di tempat ini para santri tinggal bersama dan di bawah pengawasan beberapa ustadz dan guru pembinbing. 2. Asrama untuk para santri tersebut berada dalam lingkunganan pesantren. 3. Di samping menyediakan pondok santri, juga meyediakan ruang belajar atau ruang kelas seperti perpustakaan dan bangunan madrasah dan ruangan untuk kegiatan keagamaan yang lain. 4. Masjid bagi lembaga pendidikan pesantren merupakan bangunan tempat pusat kegiatan. Selain bangunan sekolah atau madrasah, Masjid dalam 61 pesantren digunakan sebagai unsur yang tidak dapat dipisahkan dari pesantren dan dianggap sebagai tempat mendidik para santri, terutama untuk praktek sembahyang lima waktu, khotbah dan sebagai tempat mengajar. Masjid di samping dijadikan pusat pelaksanaan ibadah juga sebagai tempat latihan membaca kitab kuning yang merupakan salah satu ciri pesantren. Sebagaimana fungsi dari masjid pada umumnya di pesantren menggunakan masjid sebagai pusat dari kegiatan para santri. Begitu juga dengan pondok pesantren Nahdlatul Wathan yang menggunakan masjid sebagai tempat pusat dari kegiatan santri. Adapun fungsi dari masjid tersebut di samping sebagai tempat ibadah juga untuk melaksanakan sholat serta tempat untuk mengajar berbagai ilmu agama Islam para ustadz, kiyai bagi para santrinya. Selain itu masjid juga digunakan sebagai tempat untuk bermusyawarah dengan masyarakat atau para santri. 45 d Materi Dakwah Materi yang digunakan pada tiap unit pendidikan formal yang dikelola Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan adalah di sesuiakan dengan kurikulum Departemen Agama Dan Pendidikan Nasional. Sedangkan unit pendidikan non formal dan informal menggunakan kurikulum lokal yang disusun oleh pondok pesantren hal ini seperti yang dikemukakan oleh pengasuh pondok pesantren : “Penerapan tiga jenis kurikulum tersebut yaitu kurikulum pendidikan Departemen Agama dan Pendidikan Nasional dipakai untuk jenjang pendidikan tingkat SDI, SMP, dan SMA. Sedangkan Sekolah Menengah Atas menggunakan 45 Wawancara dengan Muslihan Habib, M. Ag. Kepala Pusat Komunikasi dan Pengembangan Dakwah Nahdlatul Wathan, pada tanggal 6 desember 2009. 62 kurikulum Departemen Agama. Namun selain dua jenis kurikulum tersebut juga diterapkan kurikulum pondok pesantren seperti pelajaran nahwu dan sorof yang hanya diterapkan pada tingkat jenjang SMP, dan SMA. Hal ini bertujuan agar para murid yang tidak tinggal di asrama pemondokan santri juga dapat mengenal ilmu tata bahasa arab dan methode membaca kitab kuning. Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan seperti pondok pesantren pada umumnya juga menerapkan kurikulum elementer berupa pelajaran ngaji Al-Qur’an, Tauhid, Fiqih, Akhlaq, Nahwu Sorof, Balagho, Ushul Fiqih, dan lain-lain. Namun demikian dengan penerapan tiga jenis kurikulum, bukan berarti pondok pesantren berhenti begitu saja. Tapi Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan selalu berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan melakukan pembaharuan dan pembenahan di berbagai bidang. Selain itu pengembangan tiga ranah pendidikan sangat diutamakan yaitu rana kognitif, afektif dan psikomotorif. Seperti diungkapkan oleh Pengasuh Pondok pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta : “Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan 24 jam selalu berupaya membenahi diri dalam berbagai aspek. Hal ini image bahwa orientasi pendidikan pesantren hanya berhenti pada aspek kognitif pengetahuan saja, tetapi aspek efekti sikap sebagai tujuan utama dalam proses pembelajaran pondok pesantren melalui keteladanan sangat perlu ditingkatkan. ”Tidak hanya itu, perkembangan zaman menuntut santri agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta menghasilkan output satri yang bekualitas sehingga santri bisa diterima dengan baik oleh masyarakat dan bisa secara cepat beradaptasi dalam setiap bentuk perubahan.” 63 e Metode Dakwah Metode Pengajaran dan Pendidikan di Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Penyelenggaraan pengajaran yang ada di pondok Pesantren sangatlah perlu di perhatikan oleh para dewan pengajar guna untuk meningkatkan pelaksanaan proses pendidikan. Dalam pelaksanaan proses pendidikan, Pondok Pesantren menerapkan beberapa metode yang lazim digunakan oleh pondok pesantren pada umumnya. Selain penerapan metode dan pendekatan pembelajaran diperlukan prinsip prinsip pengajaran sebagai motifasi dan dasar dalam proses pembelajaran. Prinsip itu harus digunakan oleh guru dan murid. bahwa: Demi mendukung optimalisasi proses pencapaian dan pengajaran keilmuan diperlukan prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan murid. Prinsip yang digunakan di Pondok Pesantren adalah prinsip belajar yang dikemukakan Azzarnuji dalam ta’limul muta’allim, yaitu: Prinsip-prinsip belajar adalah: 1. Penyediaan fasilitas yang meskipun sederhana tapi cukup memadai 2. Bimbingan dan pengarahan dari guru 3. Kemampuan berfikir dan menganalisa masalah 4. Kemauan dan semangat yang mendalam 5. Keuletan menghadapi berbagai cobaan, dan 6. Waktu yang memungkinkan. Adapun metode pembelajaran yang dilakukan adalah : a. Metode Ceramah. 64 Metode ceramah merupakan suatu metode pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru untuk memberikan informasi ilmu pengetahuan kepada siswa dengan cara menjelaskan di depan kelas dengan berceramah. Metodc ceramah ini mampu mempermudah bagi para tenaga pengajar untuk memberikan informasi dan materi, sementara siswa akan lebih paham dengan materi yang diberikan oleh guru. b. Metode Tanya Jawab Metode Tanya Jawab merupal:an suatu metode pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru untuk memberikan informasi kepada siswa dan siswa diharapkan dapat memberikan balikan berupa pertanyaan atau pernyataan, sehingga siswa marnpu rnemahami tentang apa yang di pelajari. c. Metode Musyawarah atau Diskusi Metode Musyawarah atau Diskusi merupakan suatu cara pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru dalam memberikan inforrnasi yang berkenaan dengan topik: atau masalah melalui diskusi atau musyawarah. Dari metode ini diharapkan siswa dapat memecahkan masalah-masalah secara bersama-sama. d. Praktek Laboratorium. Praktek Laboratorium merupakan kegiatan yang dilakukan oleh para siswa dalam rangka mendukung teori-teori maupun materi-materi yang disampaikan oleh guru. artinya setiap materi pelajaran yang membutuhkan penerapan secara langsung ataupun pembuktian secara langsung maka dapat dilakukan dengan menggunakan Laboratoriurn. Pondok Pesantren telah mengalami perkembangan dengan sangat pesat baik dalam sistem pendidikan maupun dalam sarana dan 65 prasarananya. Materi pelajaran dan metodenya sepenuhnya dengan sistem modern dengan dikelola dengan menejemen dan sistem administrasi yang rapi. Pendidikan secara klasikal sudah diterapkan dan keterampilan keahlian sudah dijadikan sebagai pokok kajian. Sistem pengajaran dilaksanakan dengan porsi antara pendidikan agama dan pendidikan umum. Program pengajaran umum telah mencakup beberapa materi pelajaran yaitu pendidikan kewarganegaraan, pendidikan agama, Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, Iendidikan Jasmani, Matematika, Ilmu Pengetahun Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam dan Pendidikan Seni. Pondok Pesantren juga masih mengembangkan kegiatan berupa program Kegiatan Kemasyarakatan antara lain; a. Pengajian majelis taklim kaum bapak dan ibu b. Pembacaan Hizb Nahdlatul Wathan untuk seluruh santri dan jamaah c. Pengajian umum bulanan untuk para santri dan jamaah d. Kegiatan berupa pendidikan ketrampilan yaitu: 1. Kursus Tahsinul Qiroah. 2. Koperasi pondok pesantren dengan dikelola oleh para santri. 3. Kegiatan mingguan belajar otomotif bagi siswa SMA 4. Latihan kesenian islam untuk semua santri, meliputi seni musical shalawat, marawis, seni baca alquran dan seni baca al- barzanji 5. Latihan pramuka untuk siswa SD dan SMP Nahdlatul Wathan 6. Latihan PMR untuk siswa Nahdlatul Wathan 66 7. Latihan paskibra untuk siswa SMA Nahdlatul Wathan 8. Latihan taekwondo untuk siwa SD,SMP dan SMA Nahdlatul Wathan 9. Latihan muhadlarah pidato untuk santri mukim 10. Latihan membaca rawi kisah maulid nabibarzanji untuk santri mukim 11. Belajar elektronika untuk siswa SMP 12. Belajar computer untuk siswa SMP dan SMA 13. Latihan paskibra untuk siswa SMP dan SMA

B. Faktor Penghambat Dan Pendukung