dan Ust. Drs. Badri 7 Sabtu Marawis
Simbang 20.00-21.00
5. Kitab dan Buku Rujukan Pembelajaran Pesantren
Dalam kegiatan pembelajaran pesantren, maka pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta tetap konsisten, menyelenggarakan pengajaran kitab-kitab klasik
berbahasa arab, sebagaimana umumnya pesantren-pesantren lainya. Namun demikian, ada beberapa kitab karangan ulama-ulama indonesia, termasuk menjadi
rujukan juga pada pesantren ini, seperti kitab fiqhul wadhih, oleh Prof. Syekh Mahmud Yunus dan juga kitab-kitab dari pendiri Nahdlatul Wathan, Maulana
Syaikh Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Adapun gambaran kitab-kitab kajian dan rujukan dalam pembelajaran santri
pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta, adalah sebagai berikut : a.
Kitab Tafsir Al-Jalalain, Karya : Imam Jalalain b.
Kitab Tafsir Al-Azhar, Karya : Prof. DR. Hamka c.
Kitab Hadits Riyadus Shalihin, Karya : Imam Nawawi d.
Kitab Hadits Al-Arba’in An-Nawawi, Karya : Imim Nawawi e.
Kitab Hadits Al-Bulugul Maram f.
Kitab Fiqh Fathul Mu’in, Karya : Syaikh Zainuddin Bin Abdul Aziz Al-Malibari
g. Kitab Fiqh Safinatun Naja, Karya : Syaikh Salim Ibn Samir Al-
Hadrami h.
Kitab Syarah Fiqh Safinatun Naja : Syaikh Muhammad Nawani
55
Al-Jawi Al-Bantani i.
Kitab Fiqh Al-Ghayatu Wa Al-Taqrib, Karya : Syaikh Abi Syuja Ahmad Ibn Husain Al-Ashfahani
j. Kitab Syarah Fathul Qarib Al-Mujib, Karya : Syaikh
Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad Ibn Qasim Al-Ghazi k.
Kitab Fiqhul Wadhih, Karya : Prof. Syaikh Muhammad Yunus l.
Kitab Tajwid Batu Ngompal, Karya :Maulana Syaikh Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
m. Kitab Hizb Nahdlatul Wathan, Karya : Maulana Syaikh Tuan Guru
Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
n. Kitab Thariqat Hizib Nahdalatul Wathan, Karya : Maulana Syaikh
Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid o.
Kitab Taklim Al-Muta’allim, Karya : Imam Burhanuddin Al- Islam Al- Zurnuji
p. Kitab Ayarah Taklim Al-Muta’allim, Karya : Syaikh Ibrahim Ibnu
Ismail q.
Kitab Akhlak Lil Banin r.
Kitab Matan Al-Jurumiyyah s.
Kitab Syarah Mukhtashar Jiddan Limatni Al-Jurumiyyah, Karya : Syaikh Sayyid Ahmad Zaini Dahlan
t. Kitab Al-Amtsilah Al-Tashrifiyyah, Karya : Syaikh Muhammad
Makhsum Ibn Ali
56
u. Kitab Astsilatul Jadidah, Karya : Syaikh Al-Halabi
v. Kitab Khulashatul Nur Al-Yaqin Fi Sirati Sayyidil Mursalin, Karya
: Al-Ustadz Umar Abdul Jabbar
6.
Kerjasama Kelembagaan Pondok Pesantren Nahdalatul Wathan
a. Departemen Sosial
Dalam bentuk bantuan dan pembinaan panti asuhan b.
Departemen Pendidikan Nasional Dalam bentuk pembinaan teknis pengembangan pendidikan formal
c. Departemen Agama
Dalam bentuk bantuan operasional panti asuhan d.
Yayasan Darmais Dalam bentuk bantuan opersional panti asuhan
e. PT. Telkom
Dalam bentuk bantuan pelatihan komputer bagi anak panti asuhan f.
PT.Nawillis dan PT. Perdana Jaya Dalam bentuk bantuan pembelajaran otomotif bagi siswa-siswi
SMA Nahdlatul Wathan Jakarta g.
Badan Narkotika Provinsi DKI Jakarta Dalam bentuk bantuan penyuluhan pencegahan penyalahan
narkoba bagi siswa SMP dan SMA Nahdlatul Wathan Jakarta. h.
Puskesmas Kecamatan Cakung
57
Dalam bentuk bantuan pemeriksaan kesehatan gigi bagi siswa Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar Islam Nahdlatul Wathan
Jakarta. i.
Mercy Corporation
Dalam bentuk donatur rutin berupa beras, tepung dan minyak sayur untuk panti asuhan.
j.
Lembaga Pendidikan Indonesia-Amerika LPIA Dalam bentuk pembelajaran bahasa inggris untuk siswa SMA
Nahdlatul Wathan Jakarta. k.
Asuransi Syariah Bumi Putra Dalam bentuk kerjasama asuransi siswa SMA Nahdlatul Wathan
Jakarta.
BAB IV ANALISIS UNSUR-UNSUR DAKWAH PADA PROSES
BELAJAR MENGAJAR SANTRI PONDOK PESANTREN NAHDLATUL WATHAN JAKARTA
A. ANALISIS UNSUR-UNSUR DAKWAH
Berdasarkan kondisi pesantren, maka pesantren menjadi cerminan pemikiran masyarakat dalam mendidik dan melakukan perubahan sosial terhadap
masyarakat. Dampak yang jelas adalah terjadinya perubahan orientasi kegiatan pesantren sesuai dengan perkembangan masyarakat.
58
Pondok pesantren Nahdaltul Wathan sebagai lembaga pendidikan Islam yang mengalami perkembangan bentuk sesuai dengan perubahan zaman,
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi perubahan tersebut bukan berarti sebagai pondok pesantren yang hilang kekhasannya. Secara faktual ada
beberapa tipe pondok pesantren yang berkembang dalam masyarakat yaitu pondok pesantren tradisional, pondok pesantren modern dan pondok pesantren
komprehensif. Kegiatan sistem pondok pesantren yang dilakukan oleh pondok pesantren
nahdlatul wathan bermuara pada suatu sasaran utama yaitu perubahan baik individual maupun kolektif. Oleh karena itu pondok pesantren dapat dikatakan
sebagai agen perubaban artinya pesantren sebagai lembaga pendidikan agama mampu melakukan perubahan terhadap santri.
Perubahan tersebut berupa pemahaman persepsi agama, ilmu serta teknologi serta membekali santri ke arah kemampuan masyarakat siap pakai. .
Untuk memberikan sinergis antara ilmu agama yang membentuk iman dan taqwa serta ilmu umum sehingga mampu memberikan sumbangan pemikiran dan
mengasah pengetahuan dan teknologi bagi bekal hidup santri, maka pondok Pesantren berusaha membuka diri dengan menerima sistem-sistem pendidikan
yang baru dan lebih maju.seperti adanya sistem madrasi atau klasikal, kursus- kursus dan lain sebagainya yang tidak hanya menekankan pada pengembangan
kognitif pengetahuan belaka, tetapi juga aspek afektif sikap dan psikomotorik keterampilan. Aspek keterampilan tersebut antara lain melalui kursus komputer,
latihan pramuka untuk siswa SD dan SMP Nahdlatul Wathan, latihan PMR untuk
59
siswa Nahdlatul Wathan, latihan paskibra untuk siswa SMA Nahdlatul Wathan, latihan taekwondo untuk siwa SD,SMP dan SMA Nahdlatul Wathan, latihan
muhadlarah pidato untuk santri mukim, latihan membaca rawi kisah maulid nabi barzanji untuk santri mukim, belajar otomotif untuk siswa SMA, belajar
elektronika untuk siswa SMP, latihan paskibra untuk siswa SMP dan SMA dan latihan kesenian islam untuk semua santri, meliputi seni musical shalawat,
marawis, seni baca Al-Qur’an dan seni membaca Al-Barzanji Segala kegiatan dan kiprahnya pondok pesantren telah berhasil menerapkan
sistem madrasah dan kurikulum modern dalam proses belajar mengajar di pondok pesantren ini. Sehingga pondok pesantren ini mempunyai peranan besar dalam
menunjang program pemerintah dalam bidang pendidikan. Dengan dibukanya program pendidikan madrasah pondok pesantren makin
berkembang menjadi besar, ini terlihat dari jumlah siswasantri yang masuk mengikuti pendidikan madrasah.
Dalam pengamatan penulis, Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan melaukan pembelajaran dengan memenuhi seluruh unsur-unsur dakwah. Hal tersebut dapat
dilihat dan dicermati dalam bahasan sebagai berikut:
1. Unsur dakwah yang diterapkan pada proses belajar mengajar santri