menuntut ilmu dari berbagai guru, menghafal alquran dan banyak hadits serta mendalami ilmu fiqh. Ketika ia masih menuntut ilmu, Syekh Abu Madyan
seorang tokoh sufi dari Maghrib mengutus Syeikh Abdurahman al-Muq’ad untuk menemuinya. Utusan ini meninggal di Makkah sebelum sampai di Tarim, tetapi
sempat menyampaikan pesan gurunya agar Syekh Abdullah al-Saleh melaksanakan tugas itu. Atas nama Syekh Abu Madyan, Abdullah membaiat dan
mengenakan khiqah berupa sepotong baju sufi kepada Alfaqih Muqaddam, walapun menjadi seorang sufi, ia terus menekuni ilmu fiqih. Ia berhasil
memadukan ilmu fiqh dan ilmu tasawuf serta ilmu-ilmu lain yg dikajinya. Sejak itu, tasawuf dan kehidupa sufi banyak dianut dan disenangi di Hadramaut,
terutama dikalangan Alawi.
3. Habib dari pertengahan abad XI sampai abad XIV
Tahapan ini ditandai dengan mulai membanjirnya hijrah kaum Alawi keluar Hadramaut, dan diantara mereka ada yang mendirikan kerajaan atau
kesultanan yang peninggalannya masih dapat disaksikan hingga kini, diantaranya kerajaan Alaydrus si Surrat India, kesultanan al-Qadri di kepulauan Komoro
dan Pontianak, al-Syahab di Siak dan Bafaqih di Filipina. Tokoh utama Alawi masa kini adalah Habib Abdullah bin Alwi Alhadad yang mempunyai daya pikir,
daya ingat dan menghafalnya yang luar biasa. Sejak kecil ia telah menghafal Alqur’an, ia memiliki pengetahuan dalam ilmu syariat, tasawuf dan bahasa arab.
Banyak orang datang untuk belajar kepada beliau.
4. Sayyid mulai dari awal abad XIV
Sejarahwan Hadramaut Muhammad Bamuthrif mengatakan bahwa Alawiyin atau qabilah Ba’alawi dianggap qabilah terbesar jumlahnya di
Hadramaut dan yang paling banyak hijrah ke Asia dan Afrika. Qabilah Alawiyin di Hadramaut dianggap orang Yaman karena mereka tidak berkumpul kecuali di
Yaman dan sebelumnya tidak terkenal di luar Yaman. Jauh sebelum itu, yaitu pada abad-abad pertama hijriah julukan Alawi digunakan oleh setiap orang yang
bernasab kepada Imam Ali bin Abi Thalib, baik nasab atau keturunan dalam arti yang sesungguhnya maupun dalam arti persahabatan akrab. Kemudian sebutan
Alawi hanya khusus berlaku bagi anak cucu keturunan Imam Hasan dan Husein, dalam perjalanan waktu berabad-abad akhirna sebutan Alawi hanya berlaku bagi
anak cucu keturunan Imam Alawi bin Ubaidillah. Alwi adalah anak pertama dari cucu-cucu Imam Ahmad bin Isa yang lahir di Hadramaut, keturunan Ahmad bin
Isa yang menetap di Hadramaut ini dinamakan Alawiyin diambil dari nama cucu beliau Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad bin Isa yang dimakamkan di kota Sumul.
D. Hakikat Akhlak 1. Pengertian Akhlak
Menurut pendekatan etimologi, perkataan “akhlak” berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradnya “khuluqun” yang menurut logat diartikan budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi