Time interest earned ratio Account receivable turn over Tinjauan Peneliti Terdahulu

j. Time interest earned ratio

Analisis time interest earned ratio, dilakukan untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba sebelum pajak dan bunga untuk dapat membayar kewajiban bunga pinjaman.

k. Account receivable turn over

Analisis Account receivable turn over, untuk melihat likuiditas piutang dalam hubungannya dengan penjualan yang berhasil dilakukan perusahaan. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengelola piutang dan kas yang tertanam di piutang dengan baik.

l. Total assets to debt ratio

Bank melakukan analisis terhadap variabel ini untuk melihat seberapa besar porsi aktiva yang dimiliki yang dibiayai melalui hutang. Harahap 1993, mengutip dari Accounting Principle Board menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan sebagai berikut : a. Tujuan khusus adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan General Accepted Accounting Principle GAAP b. Tujuan umum meliputi; a. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan dengan maksud untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan, menunjukkan posisi keuangan dan inventasiya, untuk menilai kemampuannya untuk menyelesaikan utang-utangnya serta menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan. b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud memberikan gambaran tentang dividen yang diharapkan pemegang saham, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban pada kreditur, supplier, karyawan, pajak dan mengumpulkan dana untuk perluasan, memberikan Universitas Sumatera Utara informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan serta menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang. c. Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat untuk menaksir penghasilan yang potensial dari badan usaha atau unit organisasi. d. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban. e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan. c. Tujuan Kualitatif, untuk mencapai tujuan khusus dan umum maka laporan harus memenuhi tujuan kualitatif berikut ini : a. Relevance. yang berarti menyeleksi informasi yang lebih mungkin membantu para pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan. b. Understandability, informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya. c. Verifiability, hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama dengan menggunakan ukuran yang sama. d. Neutrality. laporan akuntansi harus netral terhadap para pihak yang berkepentingan, informasi ditujukan kepada umum bukan kepada pihak yang khusus atau tertentu saja. e. Timeliness, Laporan keuangan hanya akan bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat f. Comparability, Laporan keuangan harus dapat diperbandingkan artinya prinsip akuntansi yang digunakan harus sama terhadap perusahaan yang sejenis. g. Completeness, informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak bagi para pemakai. Memperhatikan tujuan laporan keuangan di atas dapat disampaikan bahwa laporan keuangan akan dapat berdaya guna bagi para pemakai sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan harus disesuaikan dengan posisi dan derajat kepentingan masing-masing pemakai. Laporan keuangan yang disajikan manajemen memiliki keterbatasan, sehingga pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tidak tersesatkan dalam pengambilan keputusan. Harahap 1993 keterbatasan laporan keuangan Universitas Sumatera Utara meliputi : a. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu melupakan laporan atas kejadian masa lalu, karena laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. b. Laporan keuangan bersifat umum, artinya tidak dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu. c. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan. d. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula, penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu takta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan, jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kewajaran laporan keuangan. e. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidak pastian, bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. f. Laporan keuangan lebih menekankan pada nilai ekonomis suatu peristiwa transaksi dari pada bentuk hukumnya formalitas. g. Laporan keuangan disusun dengan mempergunakan istilah-istilah teknis, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan. h. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat keberhasilan antar perusahaan. i. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dimungkinkan untuk dikuantifikasikan umumnya diabaikan. Informasi yang disajikan manajemen, mengenai aktifitas usaha yang berkaitan dengan aspek keuangan disajikan dalam laporan keuangan. Full disclosure, terhadap laporan keuangan akan memberikan information symmetry sehingga keputusan yang diambil oleh para pemakai tidak akan tersesatkan. Namun demikian sebaliknya apabila terjadi information symmetry, maka keputusan yang dibuat akan merugikan para pihak yang berkepentingan. Scott 1997 mengemukakan bahwa terdapat dua jenis information asymmetry yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Adverse selection, there are numerous adverse selection problem. An investor may be unsure of the quality of an entrepreneur who is going public. Shareholders may be unsure of the quality of manager they are hiring. Manager may be unsure of the quality of a prospective employee. Investor may be unsure of the accuracy of a manager’s disclosure of firm prospect…….. The information asymmetry arises because one party has knowledge nor possessed by the other, all parties may benefit from a reduction of information asymmetry. This is the problem of inside information which occurs because some persons, such as firm managers and others insiders, will know about the current condition and future prospects of the firm than will outside investors. b. Moral hazard, the information asymmetry arises because some parties cannot observe the actions of others when those actions affect the interests of all parties to the transaction. ... This is the problem of motivating manager effort. It occurs because of the separation of ownership and control that characterizes most large business entities. It is effectively impossible for shareholders and creditors to observe the extent and quality of top-manager effort on their behalf. Then the manager may be tempted to shirk on effort blaming any deterioration of firm performance on factors beyond his or her control. Obviously, if this happens, there are serious implications both for investor and for the efficient operation of the economy.

2.1.7. Pengertian Informasi Non Akuntansi

Selain informasi akuntansi yang mempengaruhi pemberian kredit, informasi non akuntansi dapat mempengaruhi pembelian kredit kepada calon debitur. Ustadi 1993, informasi non akuntansi dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Jaminan, nilai jaminan dapat mempengaruhi keputusan pemberian fasilitas kredit, jaminan yang diterima kreditur merupakan second way out terhadap penyelesaian akhir kredit, apablia kredit yang diberikan sudah tidak dimungkinkan kembali dari hasil usaha atau proyek yang dibiayai. Maka jalan terakhir penyelesaian kredit harus melalui pencairan jaminan. b. Umur perusahaan calon debitur, dasar pemikiran pemilihan variabel ini adalah semakin lama umur perusahaan, maka perusahaan tersebut akan semakin teruji kelangsungan hidupnya. c. Pengalaman pimpinan calon debitur, kondisi ini diperhitungkan dalam memberikan fasilitas kredit, karena untuk melihat sampai sejauhmana pengalaman pimpinan calon debitur mengelola usaha, watak dan itikat baik debitur dalam mengelola usaha. Universitas Sumatera Utara d. Jangka waktu menjadi nasabah bank calon debitur, dasar pemikiran pemilihan variabel ini adalah bahwa semakin lama calon debitur sudah menjadi nasabah maka akan semakin mudah untuk mengetahui karakter dan kemampuan calon debitur dalam mengelola bisnisnya. e. Diversifikasi Kepemilikan, untuk mengetabui jumlah pemilik badan usaha yang dikelola calon debitur, semakin banyak pemilik badan usaha yang dikelola calon debitur akan semakin baik kelangsungan hidup perusahaan. f. Jenis usaha, dasar pemikiran atas pemilihan variabel ini adalah dikarenakan adanya beberapa jenis usaha yang sekarang ini dianggap tidak layak lagi untuk diberikan kredit.

2.2. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini adalah : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu Nama Peneliti No Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 2 3 4 6 1 Ustadi 1993 Pengaruh Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Kredit Oleh Bank Rakyat Indonesia Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Variabel Independen: Informasi akuntansi Variabel Dependen: Pengambilan Keputusan kredit Informasi akuntansi memiliki pengaruh didalam pengambilan keputusan pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta 2 Sri Mintarti 1994 Pengaruh Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Kredit Pada Perbankan di Pulau Kalimantan Variabel Independen: Informasi akuntansi Variabel Dependen: Keputusan pemberian kredit Informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan pemberian kredit pada Perbankan di Pulau Kalimantan 3 H. Takiyuddin Hasibuan 2003 Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Keputusan Pemberian Fasilitas Kredit Modal Kerja Pada Bank Bumiputera Cabang Medan Variabel Independen: Informasi akuntansi dan Informasi non akuntansi Variabel Dependen: Keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja dan kolektibilitas kredit modal kerja Informasi akuntansi dan non akuntansi tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja pada Bank Bumiputera Cabang Medan 4 Suroso 2003 Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Kredit Pada PT. Bank Mandiri Tbk Cabang Medan Imam Bonjol Variabel Independen: Informasi akuntansi dan informasi non akuntansi Variabel Dependen: Keputusan pemberian kredit Informasi akuntansi dan informasi non akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit pada PT. Bank Mandiri Tbk Cabang Medan Imam Bonjol Universitas Sumatera Utara 5 Hernanta dan Ekannanda 2005 Disintermediasi Fungsi Perbankan di Indonesia Pasca Krisis 1997 Variabel independen dana pihak ketiga dan suku bunga kredit rata-rata dan penyaluran kredit sebagai variabel dependen Hasil menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dana pihak ketiga dan suku bunga kredit rata-rata terhadap penyaluran kredit Lanjutan Tabel 2.1 6 Luh Gede Meydianawathi, 2007 Analisa Perilaku Penawaran Kredit Perbankan pada Sektor UKM di Indonesia 2002- 2006 Variabel dependen volume kredit dan variabel dana pihak ketiga dan variabel CAR sebagai independen variabel Hasil menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dana pihak ketiga dan rasio kecukupan modal terhadap volume kredit. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Informasi Akuntansi X1 Current Ratio X1.1 Quick Ratio X1.2 Lnventory Turn Over X1.3 Fixed Assets Turn Over X1.4 Profit Margin X1.5 Return to Total Assets X1.6 Rentabilitas Ekonomis X1.7 Return on Net Worth. X1.8 Debt to Equity Ratio X1.9 Time Interest Earned Ratio X1.10 Accounts, Receivable X1.11 Total Assets to Debt Ratio X1.12 Informasi Non Akuntansi X2 : Jaminan X2.1 Umur Perusahaan X2.2 Pengalaman Pimpinan Calon Debitur X2.3 Jangka Waktu Menjadi Nasabah Bank X2.4 Diversifikasi Kepemilikan X2.5 Jenis Usaha X2.6 KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT Gambar 3.1 Kerangka Konseptual 26 Universitas Sumatera Utara