6
“Di  saat  Indonesia  menghadapi  problem  terkait  soal  toleransi,  film produksi Mizan Productions ini menjawab keresahan tersebut. Ini nilai lebih yang
membuat film ini layak dito nton semua kalangan dari berbagai agama dan etnik,”
ungkap  Bachtiar  Effendy,  Intelektual  Muslim  dalam  diskusi  Film  3  Hati  Dua Dunia Satu Cinta.
7
Dari  masalah  yang  terlihat  sepele  inilah  akan  muncul  masalah-masalah lain dan akhirnya banyak hikmah dan pesan-pesan  yang bisa dipetik dari adegan
yang secara natural diperankan oleh para pemainnya. Berdasarkan  latar  belakang  pemikiran  di  atas,  maka  peneliti  bermaksud
menyusun skripsi dengan judul
“Analisis Semiotik Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
”, karya Benni Setiawan.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Merujuk  pada  latar  belakang  yang  telah  dijabarkan  oleh  penulis  di  atas, maka  penulis  membatasi  penelitian  pada  pesan  tanda  atau  simbol  yang
mengandung aspek toleransi beragama dan yang berhubungan dengan cinta yang ada pada film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta karya Benni Setiawan. menggunakan
analisis  semiotik  model  Roland  Barthes,  karena  menurut  Barthes  semua  objek kultural  dapat  diolah  secara  tekstual.  Dengan  demikian,  semiotik  dapat  meneliti
bermacam-macam teks seperti berita, film, fashion, fiksi, dan drama.
8
7
Bachtiar  Effendy,  dalam  diskusi  film  3  Hati  Dua  Dunia  Satu  Cinta,  bertajuk “Merawat
Keberagaman Indonesia” di Cinema XXI, Pondok Indah Mall Jakarta, pada 10 Juli 2010.
8
Alex  Sobur,  Analisis  Teks  Media;  Suatu  pengantar  untuk  Analisis  Wacana,  Analisis Semiotik, Analisis Framing, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, cet. Ke-4, h. 123
7
Sedangkan  rumusan  masalah  yang  diangkat  pada  penelitian  skripsi  ini adalah :
1. Bagaimana    makna  film  3  Hati  Dua  Dunia  Satu  Cinta  berdasarkan
analisis semiotik Roland Barthes? 2.
Bagaimana makna teks judul film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pemikiran dan permasalahan di atas,  Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk memahami makna denotasi, konotasi dan mitos dalam film 3 Hati
Dua  Dunia  Satu  Cinta  dengan  menggunakan  analisis  semiotik  Roland
Barthes.
2. Untuk memahami apa makna teks dari judul film 3 Hati Dua Dunia Satu
Cinta.
D. Manfaat Penelitian
1. Segi Akademis
Di  harapkan  dapat  memberikan  kontribusi  yang  baik  dan  positif  pada khazanah  keilmuan  dalam  bidang  dakwah  melalui  media  massa,  khususnya
tentang  penelitian  analisis  semiotika  film  3  Hati  Dua  Dunia  Satu  Cinta  sebagai media dakwah melalui media massa yaitu film.
2. Segi Praktis
Untuk menambah wawasan bagi praktisi komunikasi dan  dakwah tentang pentingnya  pemanfaatan  segala  bentuk  media  yang  ada  sebagai  alat  bantu  atau
8
media dakwah. Juga setiap muslim bisa ikut berperan aktif dalam pengembangan tugas  dakwah,  tidak  terkecuali  para  seniman  sastra  yang  mementingkan  nilai
toleransi  beragama    yang  mengutamakan  cinta  kasih  sayang  sebagai  suatu kebersamaan  yang  indah.  Dan  juga  penelitian  ini  diharapkan  dapat
mengembangkan  pemikiran  serta  pengetahuan  mengenai  simbol-simbol  dan tanda-tanda  dibalik  sebuah  film.  Serta  dapat  menghargai  sinema  Indonesia  dan
lebih kritis dalam memilih film yang bermutu.
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif,  dimana  hasil  temuan  akan  dideskripsikan  kemudian  ditinjau  kembali
untuk  dianalisis  dari  hasil  pengamatan  lapangan  dan  penelusuran  pustaka. Sedangkan  taraf  analisis  dalam  penelitian  ini  adalah  deskriptif.  Penelitian  ini
dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan penjelasan yang lebih rinci terkait dengan  rumusan  masalah.  Metode  deskriptif  kualitatif  adalah  proses  pencarian
data  untuk  memahami  masalah  sosial  yang  didasari  pada  penelitian  yang menyeluruh holistic.
2. Jenis Data
Adapun sumber data dalam penelitian ini terbagi dalam dua kategori yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data primer yaitu data yang dikumpulkan
oleh  peneliti,  seperti  wawancara  langsung,  dan  ini    merupakan  sasaran  utama dalam  penelitian  ini,  sedangkan  sumber  data  sekunder  digunakan  untuk
9
diaplikasikan  guna  mempertajam  analisis  data  primer,  yaitu  sebagai  pendukung dan penguat data primer dalam penelitian.
Sumber Data Primer: Yaitu  data  yang  diperoleh  dari  hasil  analisis  semiotik  tiap  adegan  yang
mengandung makna pesan  toleransi  beragama yang terdapat dalam film “3 Hati,
Dua  Dunia,  Satu  Cinta ”.  Dan  juga  diperoleh  dari  wawancara  dengan  sutradara
film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta, karya Benni Setiawan. Sumber Data Sekunder:
Yaitu  data  bersumber  pada  berbagai  referensi  seperti  buku,  film,  media internet, dan terbitan lain yang ada relevansinya dengan masalah penelitian.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek  penelitian  ini  adalah  film  3  Hati  Dua  Dunia  Satu  Cinta  karya Benni  Setiawan.  Dan  objek  penelitian  ini  adalah  scene  dalam  film  3  Hati  Dua
Dunia Satu Cinta yang berkaitan dengan rumusan masalah dalam penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun tahapan-tahapan dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode sebagai berikut:
a. Observasi  atau  Pengamatan  yaitu  metode  pertama  yang  digunakan
dalam  penelitian  ini  dengan  melakukan  pengamatan  dan  pencatatan terhadap  fenomena-fenomena  yang  diselidiki.
9
Di  sini  penulis membaca dan memahami isi pesan dan makna dari tanda  atau simbol
9
Jumroni,  Metode-metode  Penelitian  Komunikasi,  Jakarta:  UIN  Jakarta  Press,  2006 Cet. Ke-1
10
yang  ada  pada  film  3  Hati  Dua  Dunia  Satu  Cinta  ini.  Setelah  itu penulis  mengutip  kemudian  mencatat  dialog-dialog  ataupun  paragraf
yang  mengandung  pesan  pada  film  ini  untuk  dijadikan  sebagai codingsheet,  yakni  rangkaian  pencatatan  lambang  atau  pesan  secara
sistematis untuk kemudian diberikan interpretasi. b.
Metode  wawancara  interview  adalah  metode  pengumpulan  data dengan  melakukan  komunikasi  tatap  muka  face  to  face  antara
peneliti  dan  sumber  penelitian.  Dalam  hal  ini  penulis  melakukan wawancara dengan Benni Setiawan sebagai sutradara dari film 3 Hati
Dua Dunia Satu Cinta. c.
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa  catatan,  buku-buku  yang  menunjang  penulisan  skripsi  ini,
internet dan lain sebagainya. Langkah selanjutnya ialah mengumpulkan data  yang diperoleh dari hasil
pemilihan  dialog,  wawancara,  serta  dokumnetasi.  Lalu  mengolah  hasil  temuan atau data dan meninjau kembali data yang telah terkumpul. Seluruh data tersebut
nantinya  akan  dipaparkan  dengan  didukung  oleh  beberapa  hasil  temuan  studi pustaka yang kemudian dianalisis.
5. Teknik Analisis Data
Teknik  analisis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  analisis semiotik  yang  bersifat  kualitatif.  Secara  sederhana  semiotik  adalah  ilmu  tentang
tanda-tanda.  Semiotik  mempelajari  sistem-sistem,  aturan-aturan,  dan  konvensi-
11
konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut berarti. Semiotik adalah studi tentang  bagaimana  bentuk-bentuk  simbolik  diinterprestasikan.  Kajian  ilmiah
mengenai pembentukan makna.
10
Secara substansial, semiotika adalah kajian yang concern dengan dunia simbol.
Semiotik  memecah-mecah  kandungan  teks  menjadi  bagian-bagian,  dan menghubungkan mereka dengan wacana-wacana yang lebih luas. Sebuah analisis
semiotik  menyediakan  cara  menghubungkan  teks  tertentu  dengan  sistem  pesan dimana  ia  beroperasi.  Hal  ini  memberikan  konteks  intelektual  pada  isi:  ia
mengulas  cara-cara  beragam  unsur  teks  bekerja  sama  dan  berinteraksi  dengan pengetahuan kultural kita untuk menghasilkan makna.
11
Metode  ini  memperkaya  pemahaman  kita  terhadap  teks,  sebagai  sebuah metode,  semiotik  bersifat  interpretatif,  dan  konsekuensinya  sangat  subjektif.
Namun  hal  ini  tidak  mengurangi  nilai  semiotik  karena  semiotik  adalah  ilmu tentang  memperkaya  pemahaman  kita  terhadap  teks
12
.  Peneliti  menggunakan metode  semiotik  model  Roland  Barthes.  Di  sini  tanda  dimaknai  secara  denotasi
dan  konotasi  tanpa  mengesampingkan  mitos  yang  ada,  untuk  memperoleh gambaran  atau  pengertian  yang  bersifat  umum  dan  relatif  menyeluruh  dan
mencakup  permasalahan  yang  diteliti.  Ketika  suatu  tanda  yang  memiliki  makna konotasi  kemudian  berkembang  menjadi  makna  denotasi,  maka  makna  denotasi
tersebut menjadi mitos.
10
James  Lull,  Media  Komunikasi,  Kebudayaan:  Suatu  Pendekatan  Global,  Terj.  A. Setiawan Abadi, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1997, cet. Kel-1, h. 232
11
Jane  Stokes,  How  To  Do  Media  and  Cultural  Studies,  Yogyakarta:  PT  Bentang  Pustaka, 2006, h. 77.
12
Ibid, hal 76.
12
Dalam  proses  penelitian,  tahap  pertama  yang  dilakukan  adalah  tahap pemilihan  tanda,  yang  dilakukan  setelah  peneliti  mengamati  secara  keseluruhan
adegan dalam film tersebut. Peneliti akan mereduksi film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta  menjadi  miteme-miteme  sign  yang  membentuknya.  Proses  pereduksian
teks  film  hingga  menjadi  miteme  ini  didasarkan  pada  tanda-tanda  dominan  yang mampu  merepresentasikan  makna  toleransi  antar  umat  beragama  dalam  film
tersebut. Tahap kedua, yaitu tahap analisis tanda. Tahap ini difokuskan pada usaha
mengidentifikasi  sistem  penanda  tingkat  pertama  dan  tingkat  kedua,  serta mengidentifikasi  kode-kode  sinematik  dan  tata  bahasa  film  apa  saja  yang
digunakan dalam membentuk sistem penanda tersebut. Langkah  selanjutnya,  peneliti  berusaha  menentukan  makna  denotasi  dan
konotasi  film  tersebut.  Dalam  tahap  menentukan  denotasi  dan  konotasi,  yang peneliti  lakukan  terlebih  dahulu  adalah  tanda-tanda  apa  saja  yang
diidentifikasikan  sebagai  sebuah  nilai  yang  mengandung  makna  toleransi beragama yang terdapat dalam film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta.
Satu persatu tanda tersebut dijabarkan dalam tahap denotasi. Dalam tahap denotasi  ini,  peneliti  menjelaskan  apa  saja  yang  menjadi  penanda,  petanda,  dan
tanda  dalam  setiap  tanda  film  tersebut  yang  merepresentasikan  makna  toleransi beragama.  Penjelasannya  dijabarkan  dalam  tabel  visual  berupa  cut  dari  adegan,
transkrip dialog, dan jenis-jenis shot. Setelah  tahap  penentuan  sistem  pemaknaan  tingkat  pertama  denotasi,
peneliti melakukan analisis tanda. Disini,  peneliti memfokuskan pada  shot,  yaitu
13
shot  yang  menjelaskan  situasi,  kondisi,  ekspresi  para  tokoh,  dan  lingkungan sekitar.
Masuk  pada  tahap  penentuan  konotasi,  peneliti  melakukan  pengamatan pada bentuk, konsep, dan penandaan. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
identifikasi  mitos  nilai-nilai  toleransi  beragama.  Bagi  Barthes,  mitos  merupakan cara berpikir suatu kebudayaan tentang sesuatu, cara mengkonseptualisasikan atau
memahami  sesuatu.  Menurut  Barthes,  mitos  adalah  sebuah  kisah  a  story  yan melaluinya  sebuah  budaya  mejelaskan  dan  memahami  beberapa  aspek  dari
realitas.  Mitos  membantu  kita  untuk  memaknai  pengalaman-pengalaman  kita dalam  satu  konteks  budaya  tertentu.  Berdasarkan  analisis  terhadap  kedua  tanda
dominan  tersebut  ditemukan  makna-makna  konotatif  sebagai  wujud  dari  sebuah mitos.
6. Teknik Penulisan
Dalam  penulisan  skripsi  ini,  p enulis  berpedoman  pada  buku  “Pedoman
Penulisan  Karya  Ilmiah:  Skripsi,  Tesis,  dan  Disertasi”  yang  diterbitkan  oleh CeQDA Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam  menentukan  judul  skripsi  ini  penulis  sudah  mengadakan  tinjauan pustaka,  ternyata  penulis  belum  menemukan  skripsi   mahasiswai  yang  meneliti
tentang  judul  ini.  Hanya  saja  ada  beberapa  skripsi  mahasiswai  yang  hampir serupa, diantaranya yaitu:
14
A  Mighty  Heart  disusun  oleh  Rizky  Akmalsyah,  mahasiswa  Konsentrasi Jurnalistik  UIN  Jakarta  NIM:106051102939  Tahun:  2010.  Dalam  penelitian
tersebut  objek  yang  diteliti  adalah  film  A  Mighty  Heart  dengan  menggunakan metode semiotika Roland Barthes.
Analisis  Semiotik  Film  3  Doa  3  Cinta  disusun  oleh  Fikri  Ghazali, mahasiswa  Komunikasi  Penyiaran  Islam  UIN  Jakarta.  NIM:  206051003915,
Tahun  :  2010.  Dalam  penelitian  tersebut  objek  yang  adalah  setiap  adegan  yang mengandung pesan moral dalam film “3 DOA 3 CINTA” dengan menggunakan
analisis  semiotik  Roland  Barthes.  Simbol-simbol  itu  pada  film  dipresentasikan melalui penampilan appearance perilaku tokoh dalam film.
Analisis  Semiotik  Film  Animasi  Upin  dan  Ipin  disusun  oleh  Akhmad Bayhaki,  mahasiswa  Komunikasi  dan  Penyiaran  Islam  UIN  Jakarta  NIM  :
105051001885 Tahun : 2009. Dalam penelitian tersebut objek yang diteliti adalah cerita dalam film animasi Upin dan Ipin dengan menggunakan metode semiotika
John Fiske. Dari beberapa skripsi tersebut maka penulis mengambil kesimpulan bahwa
belum ada mahasiswai yang meneliti tentang Analisis Semiotika film 3 Hati Dua Dunia  Satu  Cinta  di  UIN  Syahid  Jakarta.  Oleh  karena  itu  penulis  menggunakan
analisis semiotika untuk film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta ini
15
G. Sistematika Penulisan