Konsep Semiotik Tinjauan Umum Semiotik

32

B. Tinjauan Umum Semiotik

1. Konsep Semiotik

Kita bisa pikirkan sebuah ilmu yang mempelajari kehidupan tanda-tanda di dalam masyarakat. Ilmu ini merupakan bagian dari psikologi sosial, dan dari sini menjadi bagian dari psikologi umum; saya akan menyebutnya sebagai semiologi dari bahasa Yunani semion “tanda”. Semiologi akan menunjukkan pelbagai hal yang membentuk tanda, dan hukum apa yang mengaturnya. Ferdinand de Saussure 1857-1913. 25 Semiotik atau semiologi merupakan terminologi yang merujuk kepada makna yang sama. Istilah semiotika lebih lazim digunakan ilmuwan Amerika, sedangkan „semiologi‟ sangat kental dengan nuansa Eropa yang mewarisi tradisi linguistik Saussurean. 26 Istilah semiotik sering digunakan bersama dengan istilah semiologi.Dalam kedua istilah tersebut tidak terdapat perbedaan yang substansif, ini tergantung di mana istilah itu populer. Namun yang jelas, keduanya merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara signs tanda-tanda berdasarkan kode-kode tertentu. Tanda- tanda tersebut akan tampak pada perilaku komunikasi manusia lewat bahasa, baik lisan maupun isyarat. Semiotik merupakan sebuah model ilmu pengetahuan sosial dalam memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut “tanda”.Semiotik berasal dari bahasa Yunani, semion yang berarti tanda. 27 Semiotik semiologi telah menjadi alat analisis yang popular untuk meneliti isi dari media massa dan telah banyak digunakan oleh para mahasiswa 25 Danesi.Pengantar Memahami Semiotika Media, h.33. 26 Anthon Freddy S, Semiotika Hukum, dari Dekonstruksi Teks Menuju Progretivitas Makna.Bandung: PT Refika Aditama, 2005, h. 23. 27 Akhmad Muzakki, Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa Agama. Malang: UIN- Malang Press, 2007, h. 9. 33 ilmu komunikasi dalam meneliti makna dari pesan yang termuat dalam media massa. 28 Semiotik pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan memaknai hal-hal.Memaknai dalam hal ini tidak dapat digabungkan dengan mengkomunikasikan.Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda. 29 Jadi, semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda.Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaannya merupakan tanda- tanda. 30 Artinya, semiotik mempelajari sistem, aturan-aturan, yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Dengan kata lain, semiotika mempelajari relasi di antara komponen-komponen tanda, serta hubungan antara komponen- komponen tersebut dengan masyarakat penggunanya. Menurut John Fiske, studi semiotik dapat dibagi ke dalam bagian sebagai berikut 31 : a. Tanda itu sendiri, hal ini terdiri atas studi tentang berbagai tanda yang berbeda, cara tanda yang berbeda itu dalam menyampaikan makna, dan cara tanda-tanda itu terkait dengan manusia yang menggunakannya. Tanda adalah konstruksi manusia dan hanya bisa dipahami dalam artian yang menggunakannya. 28 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006 Cet. Ke-1, h. 100. 29 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, cet-3, h.15. 30 Akhmad Muzakki, Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa Agama, h. 11. 31 Anthon Freddy S, Semiotika Hukum, dari Dekonstruksi Teks Menuju Progretivitas Makna, h. 27. 34 b. Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda. Studi ini mencakup cara berbagai kode dikembangkan guna memenuhi kebutuhan suatu masyarakat atau budaya atau untuk mengeksploitasi saluran komunikasi yang tersedia untuk mentransmisikannya. c. Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja. Ini pada gilirannya bergantung pada penggunaan kode-kode dan tanda-tanda itu, untuk keberadaandan bentuknya sendiri. Dalam pemikiran Saussure yang paling penting dalam konteks semiotik adalah pandangannya mengenai tanda.Saussure memusatkan perhatian pada sifat dan perilaku tanda linguistik.Menurutnya, “definisi tanda linguistik merupakan entitas dua sisi dyad yang berdifat arbitrer berdasarkan kesepakatan. Sisi pertama disebutnya dengan penanda signifier, dan sisi kedua dari tanda yaitu sisi yang diwakili secara material oleh penanda, disebut juga sebagai petanda signified ”. 32 Tanda adalah hasil asosiasi antara signified petanda dan signifier penanda. Sebagai contoh, kata „laki-laki‟ yang terdapat di pintu wc adalah tanda yang terdiri dari:  Penanda : kata „laki-laki‟  Petanda : sebuah ruang wc yang digunakan hanya untuk manusia berjenis kelamin laki-laki. 33 32 ST. Sunardi, Semiotika Negativa. Yogyakarta: Kanal, 2002, h. 155. 33 Pappilon Manurung, Editor : M. Antonius Birowo, Metodologi Penelitian Komunikasi, h. 46. 35 Sementara itu, Charles Sanders Peirce, dikenal dengan teori segitiga makna-nya triangle meaning. Berdasarkan teori tersebut, semiotik berangkat dari tiga elemen utama yang terdiri dari: tanda sign, acuan tanda objek, pengguna tanda interpertant. Menurut Peirce, “salah satu bentuk tanda adalah kata. Sedangkan objek adalah sesuatu yang dirujuk tanda. Sementara interpretan adalah tanda yang ada dibenak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Apabila elemen-elemen tersebut berinteraksi dalam bentuk seseorang, maka muncullah makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut ”. 34

2. Konsep Semiotik Roland Barthes