Fungsi dan Peran Agama bagi TNI

B. Fungsi dan Peran Agama bagi TNI

Ada banyak sekali teori sosial menyebutkan fungsi agama dalam masyarakat, diantaranya untuk mempertahankan kohesi sosial, yaitu agama ditempatkan sebagai perekat sosial untuk menekan potensi antagonistik antar individu juga untuk menekan konflik. Agama sangat berperan dalam kehidupan serta pemeliharaan masyarakat. Agama dalam kehidupan sosial mempunyai kekuatan untuk memaksa dan mengikat masyarakat atau sekelompok orang dalam hubungannya terhadap Tuhan, sesama manusia dan alam yang mengitarinya. Pemahaman mengenai fungsi agama tidak dapat dilepaskan dari tantangan- tantangan yang dihadapi manusia dan masyarakatnya. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan analitis dapat disimpulkan bahwa tantangan-tantangan yang dihadapi manusia dikembalikan pada tiga hal, yaitu ketidakpastian, ketidakmampuan dan kelangkaan. Untuk mengatasi itu semua agama menjadi solusi, karena manusia percaya dengan keyakinan yang kuat bahwa agama memiliki kesanggupan yang definitif dalam memberikan solusi. Disisi lain agama adalah suatu ajaran kepercayaan kepada yang gaib memberikan simbol-simbol dan lambang-lambang kepada manusia untuk melakukan sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah SWT yang mengajak kejalan yang benar. Agama juga membeikan input kedalam hati sanubari dan dengan agama niscaya manusia akan mempunyai tujuan hidup yang lebih berarti, kendati demikian agama apapun dapat memberikan motivasi kepada manusia serta membuat individu atau kelompok manusia akan mencapai kesejahteraan hidup jika agama yang diyakininya dapat dipahami dan diyakini secara utuh. Di dalam teori fungsional, agama menjadi penting sehubungan dengan unsur- unsur pengalaman manusia yang diperoleh dari ketidakpastian, ketidakberdayaan, dan kelangkaan yang memang merupakan karakteristik fundamental kondisi manusia. 67 Dalam hal ini fungsi agama menyediakan dua hal. Pertama, suatu cakrawala pandang tentang dunia luar yang tak terjangkau oleh manusia. Kedua,sarana ritual yang memungkinkan hubungan manusia dengan hal diluar jangkauannya, yang memberikan jaminan dan keselamatan bagi mempertahankan moralnya. 68 Menurut prajurit TNI Yonkav 9Bu, agama mempunyai fungsi yang positif dalam kelompokbatalyon yakni dalam mengayomi kehidupan ini baik di dalam maupun di luar lingkungan batalyon yang berkaitan dengan segi doktrin, ritual dan aturan perilaku dalam agama dan dalam menjalani tugas Negara. Dapat dilihat dari praktek ibadah yang mereka lakukan yaitu seperti sholat, Dimana sholat dilakukan berjamaah ketika berada di Batalyon, itu akan menambah keakraban persatuan dan kebersamaan bagi setiap anggota. Di samping ibadah sholat merekapun sering mengadakan yasinan bersama untuk mendo`akan para pahlawan yang telah gugur membela tanah air. Di lain pihak, agama pun berfungsi dalam membantu menciptakan sistem nilai sosial yang terpadu dan utuh dengan cara memberikan nilai-nilai yang berfungsi memberi arah sikap para individu. Seperti yang dikatakan bapak Wandi. 69 “Agama menurut bapak sangat berperan sebagai fondasi moral individu masyarakat, karena secara imperatif mengarahkan tindakan kita senantiasa bermanfaat bagi diri, lingkungan dan masyarakat.” Dalam hal ini agama bagi para anggota TNI sangat 67 Thomas F. O`Dea, Sosiologi Agama: Suatu Pengantar Awal, Jakarta : Raja Garafindo Persada, 1995 Cet Ke- 6. h. 25. 68 Thomas F. O`Dea, Sosiologi Agama: Suatu Pengantar Awal, h. 26. 69 Wandi, SERKA Yonkav 9penyerbu Tangerang,wawancara pribadi,14 Desember 2006, waktu 15:25-16:00 WIB penting sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan sosial kemasyarakatan, karena disadari ataupun tidak agama merupakan kekuatan aktif dalam menjaga keutuhan dan kelestarian hidup umat manusia khususnya dari penyimpangan-penyimpangan yang ada, seperti yang dikatakan bapak Rukma. 70 “…..Agama menurut bapak sangat berfungsi sebagai kontrol sosial dalam kehidupan sehari-hari yaitu untuk selalu ingat kepada Allah dengan melaksanakan ibadah,dan jangan sombong….” Di samping itu agama mempunyai peranan untuk mengatur kehidupan dalam diri sendiri, keluarga maupun kelompok, sehingga manusia tidak berbuat yang keluar dari aturan agama atau dari aturan yang telah ada dalam masyarakat, sehingga mereka tidak terjerumus dalam hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Sunadi, “…. Agama sangat berperan bagi saya sendiri, keluarga dan bagi satuan ini…… karena agama merupakan sendi kehidupan, agama merupakan rem, tanpa agama menurut saya akan sesat..” 71 Dari pernyataan di atas tampak bahwa agama menurut anggota TNI merupakan pedoman hidup yang harus ditanamkan di dalam diri sendiri, keluarga, dan kelompok. Hal ini dilakukan karena mereka meyakini keimanan kepada Tuhan dapat menyelamatkan hidup yang sekarang mereka jalani dan dapat meminimalisir perilaku yang menyimpang. Dengan demikian fungsi agama bagi para TNI adalah untuk memberi rahmat, memberi spirit, ketenangan batin dan sekaligus menjadi rem dan petunjuk terutama untuk mengurangi kegelisahan dan kepenatan dalam bertugas, memantapkan kepercayaan diri sendiri dan yang paling penting memelihara keadaan manusia agar tetap siap menghadapi realitas hidup. 70 Rukma, , wawancara pribadi, 14 Desember 2006, waktu 10:15-11:45 WIB 71 Sunadi, wawancara pribadi, Tangerang,14 Desember 2006,

C. Kegiatan Pembinaan Keagamaan TNI