Fungsi Klenteng Klenteng Kwan Sing Bio Serta Pengaruh Serta Pengaruhnya Terhadap Keberaragamaan Warga Tionghoa Kota Tuban

Dari gambaran yang dipaparkan tersebut dapat dilihat bahwa Klenteng hampir secara keseluruhan mengambil unsur arsitektur segi bangunan yang tidak jauh dari negeri Cina, yang kemudian dikombinasikan dengan unsur kebudayaan lokal dengan tujuan agar dengan mudah diterima oleh masyarakat lokal. Tujuan dibangunya Klenteng di Indonesia pada mulanya diperuntukkan kepada para nelayan, tukang besi, dan petani. Akan tetapi dalam perkembangannya karena semakin banyaknya warga yang ikut sembahyang akhirnya klenteng dipergunakan untuk kalangan umum yang ingin melakukan persembahyangan di tempat tersebut.

C. Fungsi Klenteng

Mengacu pada pendapat M.E. Spiro, yang mengatakan bahwa fungsi adalah sebagai suatu hubungan guna antara suatu hal dengan sesuatu yang tertentu. 36 Dari hasil hubungan inilah kemudian menghasilkan suatu manfaat tersendiri yang ahirnya dinamai sebagai fungsi. Setiap organisasi, lembaga, atau kelompok sekalipun tentunya mempunyai tujuan dan fungsi masing-masing. Seperti masjid yang dianggap suci oleh orang- orang muslim, digunakan pula untuk melakukan peribadatan seperti, shalat lima waktu, sholat jum’at dan kegiatan keagamaan maupun sosial lainnya. Gereja, digunakan atau difungsikan oleh jemaatnya untuk melakukan ibadat oleh para jemaatnya, sebagaimana pada hari minggu dan hari-hari kebesaran umat Kristen 36 Kuntjaraningrat, Pengatar Ilmu Antropologi. Jakarta PT. RienekaCipta. 1990.hal.213. lainnya, seperti peraayaan peringatan jumat agung yang jatuh pada tanggal 22 maret 2008 di semua gereja di Indonesia. Pura untuk persembahyangan bagi umat Hindu dan hari-hari besar keagamaan Hindu lainnya. Dan demikian halnya dengan sebuah Klenteng, sebagai sebuah tempat peribadatan orang Tionghoa, Klenteng juga mempunyai maksud dan tujuan yang tidak jauh berbeda dengan yang lainnya yaitu Klenteng : a Sebagai tempat peribadatan agar umatnya dapat melakukan ibadah dan kegiatan keagamaan dengan khusuk dan tenang. b Di samping sebagai tempat yang amat sakral dan suci bagi pemeluknya klenteng adalah sebagai tempat untuk melakukan sembahyang kepada Tuhan Yang Maha Esa, para dewa, arwah leluhur, sehingga tidak seorang pun dapat melakukan hal-hal atau perbuatan yang tidak baik dan tidak bermoral saat mengunjungi Klenteng . c Tempat kebaktian kepada para Nabi dan Para Suci yang berlandaskan tata cara upacara dengan landasan rituil bercorak khas Confusianis. 37 d Tempat untuk bertemunya seorang pemuja dengan yang dipuja. Di antara beberapa fungsi tersebut di atas, pada mulanya di Tiongkok klenteng digunakan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan keagamaan maupun sosial. Pada waktu itu, klenteng digunakan oleh warga untuk melakukan musyawarah 37 Murtiko, Riwayat Klenteng, Vihara, Lithang, dan Tempat Ibadah Tri Dharma Se-Jawa Empeh Wong Kam Fu, 1980. Hal. 100 guna pembangunan irigasi sawah atau acara keagamaan dan berbagai kegiatan yang akan dilakukan, seperti akan diadakannya upacara perayaan atau akan mengadakan kegiatan sosial keagamaan. Jika dalam klenteng itu terdapat seseorang yang berdoa dan meminta sesuatu, lalu terkabulkan permintaan orang tersebut, maka klenteng difungsikan sebagai tempat untuk meminta. Bahkan, meminta perlindungan kepada salah satu dewa pelindung, seperti dewa pelindung laut yang biasa dilakukan oleh para pelaut, mereka akan memuja dewa penguasa laut agar diberi keselamatan ketika mereka di lautan atau sedang berlayar, baik itu berupa mara bahaya keganasan ombak maupun angin laut yang mengancam jiwa mereka, bahkan pemujaan pada dewa-dewa pemberi keselamatan dan pemberi keberuntungan agar mereka selamat di dunia ini maupun di akhirat nanti.

D. Keberagamaan