penelitian yang lebih lanjut dan sekaligus sebagai salah satu syarat tugas
akhir untuk meraih gelar sarjana.
1.5 Kerangka Teori
1.5.1 Calon Independen
1. Konseptualisasi Independen
Independen sering disingkat menjadi indie dapat berarti “bebas”, “merdeka” atau “berdiri sendiri”.
7
2. Calon Independen dan Pilkada
Secara sederhana pengertian calon independen yang dimaksud di dalam keputusan Mahkamah Konstitusi adalah calon
perseorangan yang dapat berkompetisi dalam rekrutmen pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah melalui mekanisme pilkada tanpa mempergunakan partai
politik sebagai media perjuangannya.
Keputusan Mahkamah Konstitusi MK dalam judicial review terhadap UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa
calon independen dalam pilkada diperbolehkan menimbulkan optimisme baru dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Permohonan pengujian yang
dilakukan oleh Lalu Ranggalawe, anggota DPRD kabupaten Lombok Tengah ini memberikain secercah harapan bagi masyarakat dalam pelaksanaan pemilihan
kepala daerah ke depan.
7
http:id.wikipedia.orgwikiindependen diakses 31 Agustus 2010
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pasal 56 ayat 2 dan pasal 59 ayat 1 UU Pemda dinyatakan bahwa pasangan calon hanya dapat diajukan oleh partai politik atau gabungan
partai politik. Namun, kini masyarakat mempunyai alternatif pilihan diluar pasangan dari parpol.
Berikut ini beberapa pendapat para ahli tentang calon independen :
Bima Arya Sugiarto yang sudah meraih gelar Doktor dalam bidang ilmu politik dari Australian National University pada usia muda. Dia sebelumnya
menempuh pendidikan di Universitas Parahyangan, Bandung dan Monash University, Australia. Sekarang dia bekerja di Universitas Paramadina, Jakarta
dan menjadi Direktur Eksekutif The Lead Institute Center for Political Leadership yang bermukim di Universitas Paramadina.
Secara prinsip Bima Arya setuju dengan adanya jalur independen dalam Pilkada karena partai juga perlu mitra tanding sparring partner. Hal ini
disebabkan karena pada saat ini gairah demokratisasi belum diimbangi dan dilengkapi oleh kemampuan manajerial yang andal dan komitmen membangun
institusi partai. Karena itu partai tidak memiliki stok kader yang cukup untuk Pilkada sehingga mencari kader lain yang tentunya diharapkan berduit.
Terkait Pilkada, Bima Arya menyarankan kepada masyarakat non partisan agar jangan smelihat partainya tapi melihat figur sang calon. Jika percaya bahwa
figur itu bisa membawa perubahan yang tidak hanya bagi daerahnya tetapi bagi partai juga, mempunyai komitmen yang baik, anti terhadap politik uang dan
Universitas Sumatera Utara
kepentingan yang sempit, maka jatuhkanlah pilihan pada orang yang tepat tersebut.
Bima mengatakan jangan melihat partainya tapi lihat figurnya. Jika Anda percaya bahwa figur itu bisa membawa perubahan, mempunyai komitmen yang
baik, anti terhadap politik uang dan kepentingan yang sempit, maka jatuhkanlah pilihan pada orang yang tepat tersebut. Jadi kesimpulannya, Bima menganggap
inti dari pengertian calon independen itu bagus, orang memilih langsung orangnya. Tetapi partai juga jangan ditinggalkan, tetapi memperbaiki diri
berdasarkan suara rakyat.
8
Fadjroel Rahman menegaskan bahwa sudah saatnya masyarakat memberikan pilihannya kepada calon independen, karena ini adalah kesempatan
emas untuk membuat rakyat lebih sejahtera dan bebas korupsi. Saya yakin apa yang diperjuangkan oleh calon independen, akan lebih memberikan porsi
Ketua Gerakan Nasional Calon Independen GNCI, Fadjroel Rahman menambahkan bahwa keberadaan calon independen dalam Pilkada memiliki arti
penting, karena calon independen dapat menjadi penyeimbang kandidat yang diusung dari partai politik. Pada saat ini kita punya satu gubernur dan empat belas
bupati dan walikota dari jalur independen, itu artinya publik mulai memilih calon independen karena memang dianggap bisa membawa aspirasi mereka beda jika
dibandingkan dengan calon dari partai politik.
8
http:www.perspektif.netarticlearticle.php?article_id=692 akses 20 April 2010
Universitas Sumatera Utara
perjuangannya kepada rakyat, oleh karenanya sudah saatnya kita mendukung majunya calon independen dalam Pilkada.
9
1.5.2 Teori Demokrasi Politik Lokal