❏ Gustaf Sitepu
Analisis Kontrastif Kata Bermakna ”Jatuh”
LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA
Volume II No. 2 Oktober Tahun 2006 Halaman 80
19. Longsor x gugur: Kata “longsor” berarti benda yang jatuh
mengalami perpecahan atau perubahan bentuk, sedangkan pada kata “gugur”, benda yang jatuh
tidak mengalami perubahan. Jadi yang membedakan pengontrasan ini adalah perubahan
bentuk. Contoh:
a. Gempa itu menyebabkan tanah longsor di
mana–mana. b. Angin ribut itu menyebabkan buah–buahan
yang masih muda gugur.
20. Terperosok x gugur Kata “terperosok” lebih menekankan tempat jatuh,
sedangkan kata “gugur” lebih menekankan tempat lepaspangkalnya. Jadi, ciri pembeda yang muncul
dari pengontrasan ini adalah letak. Contoh:
a. Mobil itu terperosok di jurang yang penuh
duri. b. Daun itu gugur dari tangkainya.
21. Rontok x gugur Kata “rontok” mempunyai daerah arti yang lebih
luas dibandingkan “gugur”. Jadi, ciri pembeda yang muncul dalam pengontrasan ini adalah daerah
arti. Contoh:
a. Gigi yang tanggal dapat disebut rontok. b. Gigi yang tanggal tidak dapat disebut gugur.
c. Hampir seluruh rambut si sakit itu rontok
karena suhu badannya panas.
22. Runtuh x gugur Kata “runtuh” biasa digunakan untuk benda–benda
berukuran besar, sedangkan kata “gugur” untuk benda–benda yang relatif kecil. Jadi, yang
membedakan pengontrasan ini adalah ukuran benda yang jatuh atau ukuran.
Contoh: a. Bangunan tua yang runtuh itu menggoyangkan
tanah sekitarnya. b. Karena runtuhnya bangunan tua itu, dedaunan
yang ada di sekitarnya berguguran.
23. Tetes x gugur Kata “tetes” selalu dihubungkan dengan keadaan
yang tenang, sedangkan kata “gugur” selalu dihubungkan dengan keadaan yang goyah. Jadi,
ciri pembeda yang muncul dalam pengontrasan ini adalah kesan.
Contoh: a. Daun–daun yang gugur itu terbang ke sana
kemari terbawa angin. b. Sisa air hujan itu menetes secara ritmis
seolah–olah ikut menenangkan hati Susi.
24. Tumpah x gugur Kata “tumpah” selalu tempat yang rendah,
sedangkan kata “gugur” selalu dihubungkan dengan tempat yang tinggi. Jadi, ciri pembeda
yang muncul dalam pengontrasan ini adalah ketinggian.
Contoh: a. Karena belanga pecah, air yang ada di
dalamnya tumpah semua. b. Dari ketinggian lima belas meter, daun–daun
yang gugur itu terbawa angin sejauh tiga puluh meter.
25. Longsor x terjerembab Kata “longsor” mengandung tidak berhenti walau
sampai tujuan, sedangkan kata “terjerembab” berarti langsung terhenti jika sampai tujuan. Jadi,
ciri pembeda yang muncul dalam pengontrasan ini adalah sifat gerak benda yang jatuh itu atau sifat
gerak. Contoh:
a. Tanah longsor itu melanda rumah–rumah yang
ada di kaki bukit itu. b. Begitu dibanting ia terjerembab tidak
berkutik.
26. Terperosok x terjerembab Kata “terperosok” mempunyai arti jatuh di tempat
yang tidak rata, sedangkan kata “terjerembab” biasanya mempunyai arti jatuh di tempat yang
ratadatar. Jadi, yang membedakan pengontrasan ini adalah permukaan sasaran.
Contoh: a. Amir terperosok di semak berduri.
b. Badu terjerembab di lantai. 27. Rontok x terjerembab
Kata “rontok” mempunyai arti bahwa antara benda yang terlepas dengan pangkalnya sebelumnya
mempunyai ikatan yang cukup kuat, sedangkan kata “terjerembab” tidak mempunyai ikatan.
Artinya tidak pernah ada ikatan antara yang terlepas dengan pangkalnya. Jika ada, ikatan itu
tidak erat dan bersifat sementara saja. Jadi, yang membedakan pengontrasan ini adalah erat tidaknya
ikatan yang ada antara benda yang terlepas dengan pangkalnya. Ciri pembeda keduanya adalah
kondisi ikatan. Contoh:
a. Gigi petinju itu rontok ketika ia dipukuli
lawannya dan terjerembab di kanvas. b. Adik jatuh terjerembab dari atas pohon.
28. Runtuh x terjerembab Kata “runtuh” selalu dihubungkan dengan benda
yang telah rusak, sedangkan kata “terjerembab” selalu dihubungkan dengan benda yang belum
rusak. Jadi, yang membedakan pengontrasan ini adalah kondisi benda sebelum jatuh.
❏ Gustaf Sitepu
Analisis Kontrastif Kata Bermakna ”Jatuh”
LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA
Volume II No. 2 Oktober Tahun 2006 Halaman 81
Contoh: a. Bangunan yang telah rusak itu akhirnya
runtuh juga. b. Penerjun yang sehat itu akhirnya mati
terjerembab di aspal karena parasutnya tidak berkembang.
29. Tetes x terjerembab Kata “tetes” menimbulkan kesan lambat,