❏ Gustaf Sitepu
Analisis Kontrastif Kata Bermakna ”Jatuh”
LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA
Volume II No. 2 Oktober Tahun 2006 Halaman 79
jatuh ke air. Benda yang ringan tersebut biasa terbawa angin dan tidak demikian untuk erat. Jadi,
ciri pembeda yang muncul dalam pengontrasan ini adalah cara jatuhnya benda yang terlepas.
Contoh: a. Dedaunan di pinggir sungai berguguran ditiup
angin. b. Setelah menabrak pohon, kijang itu langsung
tercebur ke sungai sedangkan daun–daun asam itu berguguran memenuhi jalan raya.
11. Terjerembab x tercebur Kata “terjerembab” menimbulkan kesan
membentur, sedangkan pada kata “tercebur” timbul kesan menembus. Jadi, ciri pembeda yang
muncul dalam pengotrasan ini adalah pertemuan antara benda dan tempat jatuhnya. Dengan singkat
dapat disebut pertemuan. Contoh:
a. Penerjun itu terjerembab mati karena
parasutnya tidak berkembang. b. Penerjun itu mungkin tidak mati seandainya
tercebur ke laut.
12. Longsor x tercebur Kata “longsor” berarti jatuh secara vertikal,
sedangkan pada kata “tercebur” bendanya yang jatuh hampir selalu vertikal. Jadi, ciri pembeda
yang muncul dari pengontrasan ini adalah gerak jatuh.
Contoh: a. Hutan gundul di bukit itu akhirnya longsor
karena hujan. b. Batu besar yang terlempar akibat tanah
longsor itu akhirnya tercebur di sungai.
13. Terperosok x tercebur Kata “terperosok” selalu dihubungkan dengan
tempat yang sulit, dari ketinggian yang relatif kecil, sedangkan kata “tercebur” dari jarak yang
cukup tinggi. Jadi, ciri pembeda yang muncul dari pengontrasan ini adalah jarak antara tempat lepas
benda dengan tempat jatuh benda. Singkatnya perbedaan terletak pada jarak.
Contoh: a. Orang itu terperosok di lubang sedalam
setengah meter. b. Walaupun bus itu tercebur dari ketinggian
sepuluh meter namun penumpangnya tidak ada yang meninggal karena air sungai itu
cukup dalam.
14. Rontok x tercebur Kata “rontok” akan selalu dihubungkan dengan
jumlah yang banyak, sedangkan kata “tercebur” selalu menimbulkan kesan satu. Jadi, ciri pembeda
yang muncul dari pengontrasan ini adalah jumlah benda yang terlepas atau jumlah.
Contoh: a. Orang yang tercebur di sumur itu ditemukan
dalam keadaan pingsan. b. Walaupun gigi nenek itu sudah rontok, tetapi
ia masih mampu menyeberangi jembatan tua tanpa khawatir tercebur ke sungai.
15. Runtuh x tercebur Kata “runtuh” menimbulkan kesan bahwa