❏ Gustaf Sitepu
Analisis Kontrastif Kata Bermakna ”Jatuh”
LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA
Volume II No. 2 Oktober Tahun 2006 Halaman 82
Contoh: a. Pendaki itu meneteskan air matanya setelah
siuman dan sadar bahwa dirinya terperosok di jurang.
b. Gadis itu meneteskan air mata, ketika ia mendapat kabar bahwa pesawat yang ditumpangi
kekasihnya terperosok ke luar landasan.
39. Tumpah x terperosok Dalam kata “tumpah” terkandung makna
menyebar, sedangkan dalam kata “terperosok” terkandung makna menyempit. Jadi, yang
membedakan pengontrasan ini adalah arah. Contoh:
a. Minyak dari mobil tangki itu tumpah sebagian
setelah tutupnya terbuka karena terperosok di jurang.
40. Runtuh x rontok Kata “runtuh” menimbulkan kesan mudah lepas
dari pangkalnya, sedangkan kata “rontok” menimbulkan kesan sukar lepas dari pangkalnya.
Jadi, yang membedakan pengontrasan ini adalah ikatan atau kondisi ikatan.
Contoh: a. Bangunan tua itu runtuh karena tertimpa tanah
longsor. b. Para arkeologi menemukan candi lima meter
di bawah permukaan tanah. Mereka memperkirakan bahwa dua ratus tahun yang
lalu candi tersebut tertutup oleh tanah longsor.
41. Tetes x rontok Kata “tetes” dihubungkan dengan airbenda cair,
sedangkan kata “rontok” selalu dihubungkan dengan benda padat. Jadi, yang membedakan
pengontrasan ini adalah benda yang terlepas. Contoh:
a. Banyak buah–buahan rontok ketika hujan angin datang menyerang.
b. Setelah hujan reda dari pepohonan bertetesanlah sisa air hujan yang masih
menempel di daun–daun itu.
42. Tumpah x rontok Kata “tumpah” menimbulkan kesan kecewa,
sedangkan kata “rontok” menimbulkan kesan khawatir. Jadi, ciri pembeda yang muncul dalam
pengontraan ini adalah kesan. Contoh:
a. Walaupun sudah hati-hati, minyak yang
dibawanya masih tumpah juga. b. Sawo itu dipetiknya, sebelum kelelawar
merontokannya.
43. Tetes x runtuh Kata “tetes” menimbulkan kesan kecil, sedangkan
kata “runtuh” menimbulkan kesan besar. Jadi, yang membedakan pengontrasan ini adalah ukuran.
Contoh: a. Kami terpaksa berteduh di bangunan tua yang
hampir runtuh itu. Di mana–mana gentingnya bocor dan air bertetesan dari atap.
44. Tumpah x runtuh Kata “tumpah” selalu dihubungkan dengan
keadaan tiba–tiba, sedangkan kata “runtuh” tidak selalu demikian. Jadi, yang membedakan
pengontrasan ini adalah waktu terlepas. Contoh:
a. Batu bata yang terlempar dari asap bangunan
yang runtuh itu mengenai tempayan, sehingga isi tempayan itu tumpah seluruhnya.
45. Tumpah x tetes Kata “tumpah” menimbulkan kesan tidak teratur,