❏ Gustaf Sitepu
Analisis Kontrastif Kata Bermakna ”Jatuh”
LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA
Volume II No. 2 Oktober Tahun 2006 Halaman 81
Contoh: a. Bangunan yang telah rusak itu akhirnya
runtuh juga. b. Penerjun yang sehat itu akhirnya mati
terjerembab di aspal karena parasutnya tidak berkembang.
29. Tetes x terjerembab Kata “tetes” menimbulkan kesan lambat,
sedangkan kata “terjerembab” selalu menimbulkan kesan cepat. Jadi, yang membedakan pengontrasan
ini adalah kecepatan. Contoh:
a. Hanya beberapa detik, pegulat yang sombong
itu akhirnya terjerembab di lantai. b. Anak–anak itu bergantian membuka
tangannya untuk menangkap embun yang akan menetes dari daun pisang.
30. Tumpah x terjerembab Kata “tumpah” mempunyai arti selalu turun ke
segala arah sedangkan pada kata “terjerembab” tidak demikian. Jadi, yang membedakan
pengontrasan ini adalah arah. Contoh:
a. Awas jangan lewat di tempat minyak yang
tertumpah itu b. Orang itu terjerembab karena tidak mengetahui
bahwa tempat itu licin.
31. Terperosok x longsor Kata “terperosok” mempunyai arti terbungkus oleh
tempat jatuhnya, sedangkan kata “longsor” justru menutup tempat jatuhnya. Jadi, yang membedakan
pengontrasan ini adalah posisi jatuhnya benda tersebut atau posisi jatuh.
Contoh: a. Ia terperosok jauh di semak berduri itu.
b. Tanah longsor itu menutup daerah hampir
lima hektar.
32. Rontok x longsor Kata “rontok” mengandung arti jatuh tidak
bersamaan, sedangkan kata “longsor” mengandung arti bersamaan. Jadi, ciri pembeda yang muncul
dalam pengotrasan ini adalah cara. Contoh:
a. Buah mangga itu akhirnya habis setelah
beberapa hari rontok karena masak. b. Tanah longsor itu begitu cepat sampai di tanah
sehingga banyak menimbulkan korban.
33. Runtuh x longsor Kata “runtuh” mempunyai makna tua, sedangkan
pada kata “longsor” penyebab jatuhnya benda berasal dari luar.karena tua, penyebab
jatuhlepasnya benda berasal dari dalam. Jadi, yang membedakan pengontrasan ini adalah penyebab.
Contoh: a. Bekas cerobong asap pabrik itu akhirnya
runtuh dikarenakan usianya yang sangat tua. b. Di daerah tanah bergerak itu tidak boleh
didirikan bangunan. Karena jika tanahnya maka bangunannya akan runtuh.
34. Tetes x longsor Kata “tetes” menimbulkan kesan khawatir, sedangkan
pada kata “longsor” timbul kesan menakutkan. Jadi, yang membedakan pengontrasan ini adalah kesan.
Contoh: a. Poster penghematan energi berupa gambar
tangan terbuka mengharapkan minyak yang menetes.
b. Ketakutan Anwar terungkap kembali setiap mendengar suara gemuruh. Tanah longsor bulan
lalu masih terbayang di pelupuk matanya.
35. Tumpah x longsor Kata “tumpah” selalu dihubungkan dengan tempat,
sedangkan kata “longsor” tak pernah dihubungkan dengan tempat. Jadi, ciri pembeda yang muncul
dalam pengontrasan ini adalah ada tidaknya tempat benda sebelum lepas dari pangkalnya atau milik.
Contoh: a. Guci itu pecah maka air yang ada di dalamnya
tumpah. b. Mula–mula tanah itu retak kemudian lepas
dan akhirnya longsor.
36. Rontok x terperosok Kata “rontok” menimbulkan kesan lepas,
sedangkan kata “terperosok” menimbulkan kesan masuk. Jadi, ciri pembeda yang muncul dalam
pengontrasan ini adalah jalanperjalanan. Contoh:
a. Setelah terguling, bus itu langsung terperosok
masuk jurang dan kaca–kacanya rontok berserakan.
37. Runtuh x terperosok Dalam kata “runtuh” terkandung kesan halus,
sedangkan dalam kata “terperosok” terkandung kesan kasar. Jadi, yang membedakan pengontrasan
ini adalah kesan. Contoh:
a. Rumah tua di pinggir hutan itu sudah mulai
runtuh. b. Batu yang terlempar dari reruntuhan itu
terperosok di rerumputan liar yang tumbuh di dekatnya.
38. Tetes x terperosok Dalam kata “tetes” peristiwa sampainya benda cair
tersebut kurang diperhatikan, sedangkan dalam kata “terperosok” peristiwa sampainya benda di
semak lebih diperhatikan. Jadi, yang membedakan pengontrasan ini adalah perhatian.
❏ Gustaf Sitepu
Analisis Kontrastif Kata Bermakna ”Jatuh”
LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA
Volume II No. 2 Oktober Tahun 2006 Halaman 82
Contoh: a. Pendaki itu meneteskan air matanya setelah
siuman dan sadar bahwa dirinya terperosok di jurang.
b. Gadis itu meneteskan air mata, ketika ia mendapat kabar bahwa pesawat yang ditumpangi
kekasihnya terperosok ke luar landasan.
39. Tumpah x terperosok Dalam kata “tumpah” terkandung makna
menyebar, sedangkan dalam kata “terperosok” terkandung makna menyempit. Jadi, yang
membedakan pengontrasan ini adalah arah. Contoh:
a. Minyak dari mobil tangki itu tumpah sebagian
setelah tutupnya terbuka karena terperosok di jurang.
40. Runtuh x rontok Kata “runtuh” menimbulkan kesan mudah lepas