b. Kurang memenuhi syarat yaitu mengandung iodium kurang dari 30 ppm yang
ditandai dengan warna ungu muda. c.
Tidak memenuhi syarat yaitu tidak mengandung iodium tidak ada perubahan warna
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Kecamatan Berampu merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Dairi. Luas wilayah Kecamatan Berampu adalah 39,45 KM
2
. Kecamatan Berampu merupakan salah satu kecamatan yang maju di Kabupaten Dairi.
Adapun batas-batas dari kecamatan ini adalah : a.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lae Parira. b.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sidikalang. c.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Huta Pasi. d.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Jumateguh.
4.2. Hasil penelitian 4.2.1. Berdasarkan Bentuk Garam
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan terhadap bentuk garam yang diperdagangkan di warung dan pasar di Kecamatan Berampu Kabupaten Dairi
ditemukan 2 bentuk garam, yaitu halus dan kasar. Tabel. 4.1. Distribusi Garam Berdasarkan Bentuk Garam yang Beredar di
Pasar dan Warung di Kecamatan Berampu di Kabupaten Dairi Tahun 2010
Bentuk Garam Pengujian I
Pengujian II Jumlah
Persentase Jumlah
Persentase
Halus 5
50,0 5
50,0 Krosok
5 50,0
5 50,0
Jumlah 10
100,0 10
100,0
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.1. di atas dapat diketahui bahwa garam yang beredar di pasar dan warung di Kecamatan Berampu berbentuk halus 50,0 dan curaikrosok 50,0
serta tidak terdapat garam yang berbentuk briketbata.
4.2.2. Berdasarkan Jenis Kemasan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan terhadap kemasan garam yang beredar di pasar dan warung di Kecamatan Berampu di Kabupaten Dairi diketahui
bahwa seluruh kemasan garam yang beredar di pasar dan warung di Kecamatan Berampu tidak memenuhi syarat 100,0 dimana bungkus tidak tertutup rapat dan
tipis. 4.2.3. Berdasarkan Berat Isi Kemasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap berat isi kemasan garam yang beredar di pasar dan warung di kecamatan Berampu di
Kabupaten Dairi diketahui bahwa seluruh garam yang beredar di pasar dan warung di Kecamatan Berampu memiliki berat isi sesuai dengan yang tertera pada label.
Sebagian besar garam yang beredar di pasar dan di warung memiliki berat bersih sebanyak 100 gram dan 500 gram.
4.2.4. Hasil Pemeriksaan Kandungan Iodium
Hasil pemeriksaan kandungan iodium yang terdapat pada garam yang beredar di pasar dan warung di Kecamatan Berampu dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel. 4.2. Distribusi Kandungan Iodium pada Garam yang Beredar di Pasar dan Warung di Kecamatan Berampu di Kabupaten Dairi Tahun
2010
Universitas Sumatera Utara
Kadar Iodium Pengujian I
Pengujian II Jumlah
Persentase Jumlah
Persentase
30-80 ppm 9
90,0 9
90,0 30 ppm
1 10,0
1 10,0
Jumlah
10 100,0
10 100,0
Dari tabel 4.2. di atas dapat kita ketahui bahwa hasil pemeriksaan terhadap
kandungan iodium pada garam baik pada pengujian I maupun pada pengujian II, dari 10 garam yang beredar di pasar dan warung ditemukan 9 garam 90,0 yang
memenuhi syarat mengandung 30-80 ppm yang ditandai dengan warna ungu tua, sedangkan yang lainnya hanya mengandung iodium 30 ppm 10,0 yang ditandai
dengan warna ungu muda.
Tabel. 4.3. Distribusi Kandungan Iodium pada Garam Berdasarkan Bentuk Garam pada Garam yang Beredar di Pasar dan Warung di
Kecamatan Berampu di Kabupaten Dairi Tahun 2010
Bentuk Garam Pengujian I
Pengujian II 30-80 ppm
30 ppm 30-80 ppm
30 ppm
Halus 5
5 Curaikrosok
4 1
4 1
Jumlah 9
1 9
1 Dari tabel 4.3. di atas dapat kita ketahui bahwa baik pada pengujian garam
yang pertama maupun pada pengujian garam yang kedua, kandungan iodium pada garam berdasarkan bentuk garam ditemukan dari 5 garam yang berbentuk halus,
seluruhnya memiliki kandungan iodium antara 30-80 ppm, sedangkan pada garam yang berbentuk curaikrosok terdapat 1 garam yang mengandung iodium 30 ppm.
Tabel. 4.4. Distribusi Kandungan Iodium pada Garam Berdasarkan Merek dan
Bentuk Garam yang Beredar di Pasar dan Warung di Kecamatan Berampu di Kabupaten Dairi Tahun 2010
Merek Garam Bentuk Garam
Kadar Iodium ppm Pengujian I
Pengujian II
Universitas Sumatera Utara
Super Salt Halus
61,4 59,9
AA 75,6
72,9 AB
72,8 71,3
Jangkar 78,5
75,6 Pintar
68,5 69,9
Super Salt Kasar
28,5 28,5
AA 35,7
37,1 AB
57,1 55,6
Jangkar 68,5
68,5 Pintar
58,5 58,5
Berdasarkan tabel 4.4. di atas dapat diketahui bahwa garam yang memiliki
kandungan iodium paling tinggi adalah pada pengujian I terdapat pada garam merek Jangkar halus yaitu sebesar 78,5 ppm dan pada pengujian II juga terdapat pada garam
merek Jangkar halus yaitu sebesar 75,6 ppm. Kandungan iodium terendah baik pada pengujian I maupun pada pengujian II, terdapat pada garam merek Super Salt kasar
yaitu sebesar 28,5 ppm.
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Bentuk Garam
Universitas Sumatera Utara
Garam diproduksi dalam tiga bentuk yaitu curaikrosok, halus dan briket bata. Berdasarkan hasil penelitian, di Kecamatan Berampu ditemukan 5 merek
garam, yang masing-masing memiliki bentuk halus dan curaikrosok 50 garam yang berbentuk halus dan 50 garam yang berbentuk curaikrosok. Adapun merek
garam tersebut adalah AA, AB, Jangkar, Pintar dan Super Salt. Berdasarkan kuantitas, garam yang berbentuk halus memiliki kandungan
iodium yang lebih tinggi daripada garam yang berbentuk curaikrosok. Namun, garam yang berbentuk curaikrosok paling banyak diminati masyarakat daripada yang
berbentuk halus sebab harga garam yang berbentuk krosok lebih murah bila dibandingkan dengan garam yang berbentuk halus. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Safitri 2002 yang mengatakan bahwa garam yang berbentuk halus memiliki kandungan iodium lebih tinggi daripada garam yang berbentuk
curaikrosok. 5.2. Jenis Kemasan
Untuk meningkatkan mutu garam agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, garam harus ditempatkan dalam bungkusan atau kemasan yang tertutup
rapat sehingga untuk membukanya harus merusak bungkus terlebih dahulu yang dimana bahan pembungkusnya terbuat dari plastik. Garam yang diproduksi harus
dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tahan terhadap sifat garam dan cukup kuat selama dalam penyimpanan dan pendistribusian. Bungkus garam terbuat dari bahan
yang kedap air dan plastik yang transparan.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian diketahui bahwa seluruh garam memiliki kemasan yang tidak memenuhi syarat. Hal tersebut dapat dilihat dari plastik kemasan yang tipis,
tembus pandang transparan, tidak kedap air dan penutup kemasan yang tidak tertutup rapat. Hal tersebut dapat mengakibatkan garam mudah terkena air sehingga
garam dalam kemasan basah dan akan mempengaruhi kandungan iodium pada garam. Kemasan garam yang tipis dan tembus pandang tersebut dapat mengakibatkan
kandungan iodium pada garam menguap apabila garam terpapar dengan sinar
matahari. Perlu kita ingat, iodium adalah zat yang cepat menguap. Begitu pula jika
garam bersinggungan dengan panas lainnya pada saat dimasak. Dengan demikian, pada masakan yang ada hanya rasa asin saja, tanpa adanya zat iodium yang
bermanfaat bagi tubuh.
5.3. Berat Isi Kemasan