Upaya Penanggulangan GAKI Proses Produksi Garam Distribusi Garam Beriodium

2.4.2. Air minum

Di dalam air minum yang kotor terdapat zat goitrogenik alami berasal dari sediment organic goitrogenik di dalam air tanah. Hasil-hasil bakteri Escherichia coli dalam air minum juga dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid Nurdjaman, dkk 1987.

2.5. Upaya Penanggulangan GAKI

Upaya penanggulangan dapat dilakukan dengan cara : 1. Penyuntikan depot lipiodol preparat yodium dalam minyak dengan dosis 2ml yang kemudian diganti dengan kapsul minyak beryodium, dengan tujuan untuk mencegah timbulnya bayi lahir kerdil cebol akibat kekurangan yodium. 2. Distribusi garam dapur yang difortifikasi dengan Kalium Iodium. 3. Kegiatan penyuluhan yang bertujuan untuk mensukseskan program penanggulangan GAKI.

2.6. Proses Produksi Garam

Proses produksi garam rakyat kebanyakan hanya tergantung pada alam air laut dan cuaca dan pengalaman dengan teknologi terbatas. Khususnya kadar yodium rendah, dimana konsumsi jangka panjang menyebabkan timbulnya penyakit gondok di beberapa daerah akibat kekurangan iodium. Jika dibandingkan dengan kualitas garam lokal produksi petani garam di Cirebon, Jawa Barat, yang memiliki kandungan NaCl rendah dibawah 90, maka akan sulit bersaing Universitas Sumatera Utara dengan garam impor dari Australia dan India yang bermutu lebih baik Bisnis Indonesia, 2000. Produksi garam adalah menguapkan air laut dalam petak-petak di pinggir pantai. Air laut yang diuapkan sampai kering mengandung setiap liternya sejumlah 7 mineral CaSO 4 , MgSO 4, MgCl 2, KCl, NaBr, NaCl, dan air dengan berat total 1.025,68 gram. Setelah dikristalkan pada proses selanjutnya akan diperoleh garam dengan kepekatan 16,75-28,5 derajat Be setara dengan 23,3576 gram. Untuk menghasilkan garam dapur hanya akan diperoleh 40,97 dari jumlah semula Bisnis Indonesia, 2000. Lokasi pembuatan garam yang ideal adalah memenuhi persyaratan antara lain lokasi landai, kedap air, air laut dapat naik ke lahan tambak garam dengan atau tanpa bantuan alat, konsentrasi air baku minimum 2,5 derajat Be. Lokasi juga bersih dari sumber air tawar, dengan curah hujan sedikit dan banyak sinar matahari untuk optimalnya penguapan air laut. Musim kemarau yang panjang akan memperkecil frekuensi turun hujan.

2.7. Distribusi Garam Beriodium

Kebutuhan garam nasional sekitar 1,839 juta ton per tahun terdiri atas garam konsumsi 855.000 ton dan garam industri 984.000 ton. Kebutuhan garam untuk industri soda menempati urutan teratas yaitu 76, diikuti untuk kebutuhan industri pengeboran minyak 15, dan jenis industri lain seperti kulit, kosmetik, sabun dan es sebanyak 9. Kebutuhan garam dikonsumsi untuk makanan merupakan 72 sedangkan sisanya Universitas Sumatera Utara dibutuhkan untuk bahan penolong dalam industri makanan. Konsumsi garam per kapita adalah 3 kg per tahun per orang. Distribusi garam beriodium dari perusahaan ke masyarakat, tergantung dari kemampuan produksi dan pemasaran dalam suasana pasar bebas. Perusahaan yang besar mampu melakukan distribusi antar pulau dan antar propinsi, sedangkan perusahaan menengah dan kecil hanya mampu memasarkan produknya dalam satu propinsi atau bahkan satu kabupatenkota saja. Pemasaran akhir umumnya melalui pengecer formal pasar besar, supermarket, toko bahan pangan, sampai dengan pengecer kecil di daerah perkotaan dan pinggiran kota. Pasar di kabupaten Dairi terutama di kecamatan Berampu di daerah-daerah terpencil umumnya sulit terjangkau oleh distributor garam beriodium, kemungkinan dikarenakan akses jalan yang sulit ditempuh sehingga memerlukan waktu lama. Secara tradisional kebutuhan garam yang di pasarkan di pasar tradisional di penuhi distributor informal yang memasarkan garam krosok non-iodium. Hal ini yang memerlukan perhatian ialah pemalsuan dan penipuan kandungan iodium dalam garam. Berbagai survey kecil di beberapa kota menunjukkan masih banyak kemasan garam yang mengklaim mengandung iodium, namun kandungan KI03 kurang dari 30 ppm sebagaimana dipersyaratkan.

2.8. Syarat-syarat Garam Beriodium yang Diperdagangkan