BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Gemente Zieken Huis pada tanggal 11 Agustus 1928 dan
diresmikan pada tahun 1930. Sebagai pimpinan yang pertama adalah Dr. W. Bays, pada tahun 1939 pimpinan Rumah Sakit ini diserahkan kepada Dr. A. A. Messing.
Pada masa negara Sumatera Timur pada tahun 1947 nama Rumah Sakit ini diganti menjadi Rumah Sakit Kota Medan, kemudian pada tahun 1952 berubah
menjadi Rumah Sakit Umum Medan. Pada tahun 1958 Rumah Sakit ini berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Besar, kemudian pada tahun 1969 kembali
berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi Medan. Pada tanggal 25 Juni 1979 RSU Pusat Propinsi Medan ini diberi nama Rumah Sakit Umum Dr.
Pirngadi Medan. Kemudian sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, RSU Dr. Pirngadi pada tanggal 27 Desember 2001 diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah
Propinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kota Medan. Visi Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan adalah
terwujudnya Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan MANTAP TAHUN 2010 Mandiri, Tanggap dan Profesional, dengan motto
“Aegroti Salus Lex Suprema Kepentingan penderita adalah yang utama” Misi Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan adalah
meningkatnya upaya pelayanan medik, non medik dan perawatan secara profesional, meningkatkan peran rumah sakit sebagai tempat pendidikan, penelitian dan
Universitas Sumatera Utara
pengembangan Iptek, mewujudkan rumah sakit sebagai pusat rujukan se Sumatera Utara, serta meningkatkan pelaksanaan administrasi dan manajemen RS yang
berkualitas, transparan dan akuntabel. Adapun fasilitas pelayanan yang diberikan dari RSU Dr. Pirngadi Kota Medan
adalah pelayanan spesialisklinik meliputi klinik anak, bedah, kebidanan dan kandungan, penyakit dalam, gigi dan mulut, syaraf, THT, Mata, Paru, Kulit dan
Kelamin, Jantung, Bedah Tulang, Alergi, Klinik ketergantungan obat, klinik menopause, jiwa, bedah laser dan bedah syaraf. Pelayanan penunjang meliputi
laboratorium patologi klinik, laboratorium patologi anatomi, radio diagnostik, radiotherapi, CT-Scan, USG, Endoskopi, ECG, Echocardiografi, Treadmil, EEG,
TUR, Laparoskopi, Konsultasi Gizi, Farmasi, Hemodialisa, Kamar Bedah, Bronchoscopy, Fisioterapy, klinik VCT, klinik akupunktur, klinik psikoterapi dan
IDT.
5.2. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Tahun