Dwi Winda Sari : Analisis Pengaruh Kepemilikan Saham Minoritas Dan Financial Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008, 2010.
2 Investor cenderung lebih  menyukai  dividen  yang  tidak  berfluktuasi dividen  yang  stabil.
b.  Menjaga  kestabilan  dividen  tidak  berarti  menjaga  Dividend  Payout Ratio tetap stabil karena jumlah  nominal  dividen  juga tergantung  pada
penghasilan bersih perusahaan EAT. Jika  DPR  dijaga   kestabilannya, misalnya ditetapkan sebesar 50   dari  waktu  ke  waktu,  tetapi EAT
berfluktuasi, maka pembayaran dividen juga akan  berfluktuasi. c.  Pada umumnya perusahaan akan menaikkan dividen hingga suatu
tingkatan dimana mereka yakin  dapat  mempertahankannya  dividen masa mendatang. Artinya jika terjadi  kondisi  yang  terburuk  sekalipun,
perusahaan  masih  dapat  mempertahankan  pembayaran dividen – nya. d. Pada prakteknya  ada perusahaan  yang  menggunakan  model  “residual
dividend”  dimana  dividen  ditentukan  dengan  cara : 1
Mempertimbangkan  kesempatan  investasi  perusahaan. 2
Mempertimbangkan target struktur modal perusahaan untuk menentukan besarnya modal sendiri yang dibutuhkan untuk  investasi.
3 Memanfaatkan  laba  ditahan  untuk  memenuhi  kebutuhan  akan
modal  sendiri  tersebut  semaksimal  mungkin. 4
Membayar  dividen  hanya  jika  ada  sisa  laba.
C.  Pengertian Dividend Payout Ratio
Menurut Martono 2001:253  Dividend payout ratio  merupakan perbandingan antara dividend per share  DPS dengan earning per share  EPS.
Sedangkan menurut Suad 2001 : 316  perusahaan hanya dapat membagikan
Dwi Winda Sari : Analisis Pengaruh Kepemilikan Saham Minoritas Dan Financial Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008, 2010.
dividen semakin besar jika perusahaan mampu menghasilkan laba yang semakin besar, jika laba yang dihasilkan besarnya tetap, perusahaan tidak bisa
membagikan dividen yang makin besar karena hal ini berarti perusahaan akan membagikan modal sendiri.  Menurut Sartono 2000 : 232 dividend payout ratio
adalah perbandingan antara dividen yang dibagikan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk prosentase. Semakin tinggi
dividend payout ratio  akan menguntungkan para investor tetapi dari pihak perusahaan akan memperlemah Internal Financial  karena memperkecil laba
ditahan. Tetapi sebaliknya dividend payout ratio  semakin kecil akan merugikan investor para pemegang saham tetapi internal financial  perusahaan akan
semakin kuat. Dividend payout ratio  dapat diukur sebagai dividen yang dibayarkan dibagi dengan laba yang tersedia untuk pemegang saham umum.
Perusahaan uang mempunyai risiko tinggi cenderung untuk membayar dividend payout  ratio lebih kecil supaya nanti tidak memotong dividen jika laba yang
diperoleh turun. Untuk perusahaan yang berisiko tinggi, probabilitas  untuk mengalami laba yang menurun adalah tinggi Martono 2001:253.  Deviden pay
out ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Dividen per lembar saham
DPR  =
Laba per lembar saham
Dividend payout  ratio  merupakan perbandingan antara DPS  dengan EPS, jadi perspektif yang dilihat adalah pertumbuhan dividend per  share  DPS
terhadap pertumbuhan earning per share EPS.
Dwi Winda Sari : Analisis Pengaruh Kepemilikan Saham Minoritas Dan Financial Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008, 2010.
Menurut Ang  2005: 88 Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio  melihat bagian earning  pendapatan yang dibayarkan sebagai dividen
kepada investor. Bagian lain yang tidak dibagikankan  diinvestasikan kembali ke perusahaan. Perusahaan yang  mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi akan
mempunyai rasio pembayaran dividen yang rendah, sebaliknya perusahaan yang tingkat pertumbuhannya rendah akan mempunyai rasio yang tinggi.  Pembayaran
dividen merupakan bagian dari kebijakan dividen perusahaan.
D.  Dividen per Share DPS