Dwi Winda Sari : Analisis Pengaruh Kepemilikan Saham Minoritas Dan Financial Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008, 2010.
saham tetaplah bagian dari perusahaan yang juga memiliki hak-hak atas perusahaan, oleh karena itu pemegang saham minoritas perlu untuk mengetahui
kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan maupun mengenai kondisi perusahaan yang sebenarnya, akan tetapi pada kenyatannya yang terjadi perusahaan seringkali
memandang sebelah mata akan keberadaan pemegang saham minoritas dan melanggar hak-hak pemegang saham minoritas sehingga kepentingan dari
pemegang saham minoritas tidak terlindungi. Hak-hak pemegang saham minoritas antara lain hak derivative, hak menuntut penyelenggaraan RUPS, hak penawaran
atas saham serta hak untuk dapat menjual sahamnya kembali dengan harga yang wajar.
1. Undang-undang perlindungan Pemegang Saham.
Dengan diberlakukannya UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, maka setiap pemegang saham mempunyai hak satu suara, kecuali
anggaran dasar menetukan lain. Pemegang saham mempunyai hak suara sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki one share one vote Dasar Hukum Pasal
84 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sehingga, dapat disimpulkan bahwa UU PT ini tidak membatasi kekuatan Pemegang saham
dalam jumlah yang besar dalam perolehan hak suara yang didapat. Seperti yang tercantum dalam Pasal 54 KUHD berikut pasal-pasal yang terkait dengan
perlindungan pemegang saham: a
Pasal 3 tentang tanggung jawab pemegang saham. Berdasarkan Pasal 3
ayat 1 maka, Pemegang saham bertanggungjawab hanya sebatas setoran
Dwi Winda Sari : Analisis Pengaruh Kepemilikan Saham Minoritas Dan Financial Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008, 2010.
atas seluruh saham yang dimiliki dan tidak sampai bertanggungjawab sampai harta pribadi dari pemegang saham
b Pasal 60 ayat 4 tentang gadai saham. Adanya Prinsip perlekatan antara
kepemilikan saham dengan hak suara, maksunya walupun saham telah digadaikan, maka hak suara tetap berada dalam pemgang saham bukan
pemegang hak fidusia. Sehingga memberikan perjanjian tertentu yaitu voting agreement yang merupakan voting persetujuan oleh pihak
pemegang saham yang dilakukan di dalam RUPS. Sehingga terdapat suatu perjanjian dalam pengaturan hak suara bagi pemegang saham. Hal ini
membatasi kebebasan pemegang saham. Pemegang saham yang telah membuat suatu perjanjian hak suara dapat mengeluarkan suaranya sesuai
dengan kehendaknya. Akibatnya, pemegang saham yang kecil-kecil dapat bersatu dan memberikan suara yang sama.
c Pasal 61 tentang pengajuan gugatan oleh pemegang saham.Berdasarkan
Ketentuan diatas, maka UU PT. memberikan perlindungan kepada para Pemegang Saham, jika merasa dirugikan, khususnya Pemegang Saham
minoritas. d
Pasal 62 tentang pembelian saham.Berdasarkan Pasal diatas dapat
diketahui bahwa Pemegang saham minoritas dapat menjual saham kepada Persero jika Pemegang saham merasa Perseroan mengambil tindakan yang
merugikan. e
Pasal 88 tentang kuorum minimal.Dapat dilihat bahwa dalam UU No. 40
Tahun 2007 ini memberikan perlindungan hukum bagi pemegang saham untuk menentukan besar angka kuorum yang harus dilaksanakan, melihat
Dwi Winda Sari : Analisis Pengaruh Kepemilikan Saham Minoritas Dan Financial Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008, 2010.
dari angka kuorum hak suara yang terpenuhi, bukan melihat jumlah kuorum pemegang saham yang terbanyak yang hadir dalam RUPS,
sehingga terdapat hak kuorum minimal bagi pemegang saham khususnya minoritas.
f Pasal 87 tentang forum keputusan rapat.Keputusan RUPS didasarkan pada
jumlah suara yang terbanyak dalam menyetujui keputusan tersebut, bukan melihat jumlah lembar pemegang saham terbanyak.
g Pasal 126 tentang Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau
Pemisahan. Hak Pemegang Saham harus diperhaikan ketika terjadinya penggabungan, pengambilalihan, pemisahan Perseroan. Jika pemegang
saham minoritas tidak menyetujui hasil dari RUPS tersebut, pemegang saham dapat mengajukan gugaan ke Pengadilan Negeri.
h Pasal 138 tentang Pemeriksaan terhadap Perseroan. Adanya gugatan
derivative bagi pemegang saham. Artinya pemegang saham dapat melakukan permohonan kepada Pengadilan Negeri agar melakukan
intervensi keputusan yang diambil,dirasa merugikan pemegang saham minoritas.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa Perlndungan Pemegang Saham Minoritas masih dijamin dalam UU No.40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, hanya saja ketentuan ini diserahkan kepada masing-masing Perseroan. Artinya apabila didalam anggaran dasar dapat
dikecualikan mengenai hak dan kewajiban pemegang saham minoritas. Jika terjadi keruagian bagi Pemegang Saham minoritas dapat mengajukan
gugatan Ke Pengadilan negeri tempat Perseroan berkedudukan.
Dwi Winda Sari : Analisis Pengaruh Kepemilikan Saham Minoritas Dan Financial Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008, 2010.