Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Dwi Winda Sari : Analisis Pengaruh Kepemilikan Saham Minoritas Dan Financial Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008, 2010.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajer perusahaan selain memperhatikan laba perusahaan, juga harus memperhatikan keuntungan yang diterima investor. Keuntungan yang diterima investor biasanya ada dua macam, yaitu laba kapital capital gain dan dividen. Laba kapital merupakan keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual saham perusahaan. Sedangkan dividen merupakan hasil pembagian profit yang dibagikan oleh perusahaan. Oleh karena harga saham berubah setiap saat, maka laba kapital tidak dapat ditentukan secara pasti. Sedangkan jumlah dividen ditentukan oleh rapat dewan direksi perusahaan sehingga jumlahnya dapat ditentukan sesuai keputusan kebijakan dividen perusahaan. Keputusan mengenai dividen ditentukan oleh kebijakan dividen perusahaan, biasanya keputusan ini juga akan mempengaruhi tingkat laba ditahan perusahaan. Karena keputusan ini memiliki dampak yang cukup besar terhadap investor dan perusahaan, maka manajemen perusahaan harus dapat mengembangkan kebijakan dividen agar dapat memuaskan investor dengan pembagian keuntungan dan memaksimalkan kekayaan perusahaan yang tercermin dari harga saham perusahaan. Ang 1999 menyatakan bahwa dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan retained earnings yang ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan. Pembayaran dividen merupakan bagian dari kebijakan dividen perusahaan. Dividend payout ratio merupakan Dwi Winda Sari : Analisis Pengaruh Kepemilikan Saham Minoritas Dan Financial Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008, 2010. perbandingan antara DPS dengan EPS, jadi perspektif yang dilihat adalah pertumbuhan dividend per share DPS terhadap pertumbuhan earning per share EPS. Di dalam komponen DPS terkandung unsur dividen, jadi jika semakin besar dividen yang dibagikan maka akan semakin besar dividend pay out rationya. Pada umumnya saham-saham yang tercatat di BEI membayar dividen setiap tahunnya dengan DPR antara 0 - 25, tetapi ada yang menggunakan tarif proyektif. Dividen yang terlalu besar bukan tidak diinginkan oleh investor, tetapi jika DPR lebih besar dari 25, dikhawatirkan akan terjadi kesulitan likuiditas keuangan pada perseroan pada waktu mendatang. Kepentingan pemegang saham minoritas dalam suatu perusahaan, seringkali diabaikan atau bahkan dirugikan. Hal ini disebabkan karena adanya persepsi kuat bahwa yang paling berjasa memperbesar pundi-pundi keuangan perusahaan, adalah pemegang saham mayoritas. Penguasaan persentase volume saham atau pemasukan modal kepada perusahaan, memberi dukungan kuat atau bukti telak terhadap persepsi ini. Persepsi tersebut diperkuat lagi dengan dianutnya prinsip one share one vote dalam hukum perseroan terbatas. Sehingga dalam setiap RUPS, pemegang saham minoritas tidak akan mungkin pernah memenangkan keputusan yang diambil melalui voting. Dalam tataran operasional, komposisi direksi atau komisaris senantiasa dikuasai atau dikendalikan oleh pemegang saham mayoritas. Sebagian besar perusahaan go public di Indonesia masih dimiliki secara mayoritasdominan oleh keluarga pendiri perusahaan dan keluarga pendiri ini terlibat dalam manajerial perusahaan. Kondisi ini memunculkan masalah agensi antara pemegang saham mayoritas, yang juga sebagai manajer perusahaan, dengan Dwi Winda Sari : Analisis Pengaruh Kepemilikan Saham Minoritas Dan Financial Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008, 2010. pemegang saham minoritas. Forum for Corporate Governance in IndonesiaFCGI, 2009. Kurniawan dan Indriantoro 2000, misalnya menyatakan bahwa struktur kepemilikan yang masih didominasi keluarga menyebabkan perlindungan terhadap investor kecil masih lemah. Survei oleh Asian Development Bank terhadap 178 perusahaan publik di Indonesia yang dikutip oleh Tjager, Alijoyo, Djemat, dan Soembodo 2003 juga menemukan bahwa rata – rata sebanyak 67,2 saham perseroan terkonsentrasi pada 5 pemegang saham mayoritas sedangkan pemegang saham pendiri rata – rata menguasai 67,3 saham perseroan. Menurut Darmadji 2008 pemegang saham minoritas yang menguasai hampir 50 saham, katakanlah 49,99 tidak akan bisa mengambil keputusan apapun juga tanpa persetujuan dari pemegang saham mayoritas. Hariani 2006 berpendapat bahwasannya interaksi kepemilikan saham minoritas dengan EPS berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen, yang berarti semakin banyak kepemilikan saham minoritas akan menurunkan DPR, seiring dengan meningkatnya EPS. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan teori yang diajukan oleh Septianty 2003, yang berpendapat bahwa interaksi antara kepemilikan saham minoritas dengan EPS berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini yang tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya dapat dikarenakan adanya kepemilikan saham minoritas yang juga dimiliki oleh direksi dan dewan komisaris. Selain itu, lemahnya voting of power menyebabkan pemegang saham minoritas yang merasa tidak terlindungi hak-haknya dengan kepemilikan saham yang kecil dan tersebar, sebagaimana pemegang saham publik, kesulitan untuk menuntut hak mereka berupa dividen seiring meningkatnya EPS. Kondisi ini disebabkan karena pemegang saham Dwi Winda Sari : Analisis Pengaruh Kepemilikan Saham Minoritas Dan Financial Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008, 2010. pengendali, selaku pemegang saham mayoritas lebih cenderung menginvestasikan kembali pendapatan earnings yang diperoleh ke dalam perusahaan, membagikan dividen dalam jumlah yang kecil dan menggunakan pendapatan perusahaan untuk kepentingan mereka salah satunya dalam praktek infragroup transaction. Menurut Gugler dan Yurtoglu 2001 menemukan bahwa dividend payout ratio dipengaruhi secara negatif oleh leverage. Leverage menunjuk pada hutang yang dimiliki perusahaan. Leverage juga dapat diartikan sebagai penggunaan aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap. Kalau pada “operating leverage” penggunaan aktiva dengan biaya tetap adalah dengan harapan bahwa revenue yang dihasilkan oleh penggunaan aktiva itu akan cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel, maka pada “financial leverage” penggunaan dana dengan beban tetap itu adalah dengan harapan untuk memperbesar pendapatan per lebar saham biasa. financial leverage terjadi pada saat perusahaan menggunakan sumber dana yang menimbulkan beban tetap. Apabila perusahaan menggunakan hutang, maka perusahaan harus membayar bunga. Analisis financial leverage memusatkan perhatian pada perubahan laba setelah pajak sebagai akibat perubahan laba operasi. Dividend Payout Ratio merupakan perbandingan antara dividen yang dibagikan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk prosentase. Semakin tinggi dividend payout ratio akan menguntungkan para investor tetapi dari pihak perusahaan akan memperlemah Internal Financial karena memperkecil laba ditahan. Tetapi sebaliknya dividend payout ratio semakin kecil akan merugikan investor para pemegang saham tetapi internal Dwi Winda Sari : Analisis Pengaruh Kepemilikan Saham Minoritas Dan Financial Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008, 2010. financial perusahaan akan semakin kuat. Bagi investor informasi tentang Dividen Per Share DPS, Earning Per Share EPS, dan Financial Leverage FL menjadi kebutuhan yang sangat mendasar dalam kebutuhan pengambilan keputusan. Informasi tersebut dapat mengurangi ketidakpastian dan resiko yang mungkin terjadi, sehingga keputusan yang diambil diharapkan akan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Berikut ini akan disajikan dalam Tabel 1.1 : Tabel 1.1 Perkembangan DPR, Kepemilikan Saham Minoritas dan Financial leverage Perusahaan Manufaktur Tahun 2008 No DPR Jumlah Kepemilkan Saham Minoritas Financial leverage 1 -0.03 – 0.53 44 25.74 0.441 2 0.54 – 1.09 12 21.86 0.467 3 1.10 – 1.66 1 42.04 0.710 4 1.67 – 2.23 5 2.24 – 2.80 6 2.81 – 3.37 2 14.80 1.067 Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur www.idx.co.id data diolah Berdasakan Tabel 1.1 di atas, dapat dilihat bahwa perkembangan DPR sesuai dengan kepemilikan saham minoritas yang dimiliki oleh publik pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 adalah dengan rasio pembayaran dividen terendah yakni -0.03 – 0.53 adalah sebanyak 44 atau 74.6 perusahaan memiliki rata-rata tingkat kepemilikan saham minoritas sebesar 25.74 dan financial leverage sebesar 0.441. Pada DPR antara 0.54 – 1.09 adalah sebanyak 12 atau 20.3 perusahaan tingkat kepemilikan saham minoritas yang dimilliki menurun menjadi 21.86 namun financial leverage terus meningkat menjadi 0.467. Dan pada DPR antara 1.10 – 1.66 hanya Dwi Winda Sari : Analisis Pengaruh Kepemilikan Saham Minoritas Dan Financial Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008, 2010. satu perusahaan atau 1.7 dan memiliki kepemilikan saham minoritas 42.04 dan financial leverage meningkat 0.710. Sedangkan untuk DPR diantara 2.81 - 3.37 adalah dua perusahaan atau 3.4 dengan tingkat kepemilikan saham minoritas terus menurun menjadi 14.80 dan financial leverage meningkat 1.067. Dapat dilihat dari Tabel 1.1 di atas bahwasannya semakin meningkatnya dividend payout ratio, kepemilikan saham minoritas mengalami penurunan seiring dengan semakin meningkatnya financial leverage. Berdasarkan fenomena yang terjadi pada Tabel 1.1 di atas, maka dilakukan penelitian mengenai Pengaruh Kepemilikan Saham Minoritas dan Financial Leverage terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2008.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 97

Pengaruh Analisis Fundamental terhadap Dividend Payout Ratio dan Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 61 137

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 78 102

Analisis Profitabilitas, Likuiditas, Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 2007-2010

0 64 58

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Industri Perbankan Dan Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 24 156

Pengaruh Current Ratio, Leverage, Dividend Payout Ratio Dan Return On Equity Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 61 82

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di Bursa Efek Indonesia

0 26 103

Pengaruh DPR (Dividend Payout Ratio), Earning Growth, ROI (Return On Investment) Terhadap Price Earning Ratio (PER) Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 63 92

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Jakarta (BEJ)

0 31 78

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 47 96