PENDAHULUAN Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs Refined Bleached Deodorized Palm Stearin Dengan Kapasitas 600.000 TonTahun, 2009.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Sebagai negara yang sedang berkembang, pembangunan industri di Indonesia merupakan salah satu usaha jangka panjang untuk merombak struktur perekonomian nasional. Sebagaimana pembangunan yang sedang berjalan saat ini, Indonesia sudah seharusnya menuju era industrialisasi untuk menjadi produsen dunia dalam memproduksi berbagai barang kebutuhan hidup yang bahan bakunya tersedia melimpah di Indonesia, seperti minyak goreng, sabun dan lain sebagainya. Salah satu kebutuhan manusia saat ini adalah sabun. Karena hampir semua manusia di seluruh bagian bumi memakai sabun untuk berbagai keperluan hidupnya. Selain itu sabun juga dipakai dalam dunia industri, seperti dalam industri pengolahan bijih tambang dan pembuatan minyak gemuk untuk mesin – mesin. Oleh karena itu kebutuhan pasar bagi dunia industri sabun sangat luas sekali, hal ini tentu akan sangat menguntungkan bagi negara – negara yang memiliki sumber daya alam bahan baku sabun. Kebutuhan sabun di negara Indonesia untuk berbagai keperluan dalam empat tahun terakhir 2003 - 2007 dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini. Tabel 1.1 : Data kebutuhan sabun dalam negeri dan ekspor. Tahun Kebutuhan dalam negri ton Kebutuhan ekspor ton 2003 689.456 120.000 Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs Refined Bleached Deodorized Palm Stearin Dengan Kapasitas 600.000 TonTahun, 2009. 2004 849.736 155.000 2005 986.569 189.000 2006 1.068.789 229.000 2007 1.198.678 284.000 Sumber : Biro Pusat Statistik Indonesia, 2003-2007 Berdasarkan data di atas dapat di simpulkan bahwa kebutuhan konsumen akan sabun terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini tentu menyebabkan kebutuhan sabun pada masa yang akan datang juga akan terus meningkat, sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan aneka industri yang menggunakan bahan baku sabun. Sabun dapat dibuat dari minyak trigliserida, asam lemak bebas FFA dan metil ester asam lemak dengan mereaksikan basa alkali terhadap masing – masing zat. Salah satu minyak yang akan dipakai pada pembuatan sabun yaitu minyak kelapa sawit. Jika dibandingkan dengan minyak nabati lain, minyak kelapa sawit memiliki keistimewaan tersendiri, yakni rendahnya kandungan kolesterol dan dapat diolah lebih lanjut menjadi suatu produk yang tidak hanya dikonsumsi untuk kebutuhan pangan tetapi juga memenuhi kebutuhan non pangan oleokimia seperti sabun. Indonesia merupakan salah satu penghasil minyak sawit bahan baku dasar sabun terbesar di dunia. Sehingga pendirian industri sabun mempunyai prospek yang sangat menguntungkan jika dikembangkan di negara Indonesia. Minyak sawit dapat dipergunakan dalam industri melalui proses penyulingan, penjernihan dan penghilangan bau atau RBDPO Refined Bleached and Deodorized Palm Oil. Disamping itu CPO dapat diuraikan untuk produksi minyak sawit padat RBD Stearin dan untuk produksi minyak sawit cair RBD Olein. RBD Olein terutama digunakan untuk pembuatan minyak goreng. Sedangkan RBD Stearin terutama digunakan untuk pembuatan margarin dan shortening, disamping itu juga untuk bahan baku industri sabun dan deterjen. RBDPS akan digunakan sebagai bahan baku dalam pra rancangan pabrik pembuatan sabun padat ini, karena sudah murni, sehingga tidak perlu melakukan proses panjang untuk memurnikannya. Secara ekonomi Refined Bleached Deodorized Palm Stearin RBDPS sangat cocok dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan sabun padat jika Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs Refined Bleached Deodorized Palm Stearin Dengan Kapasitas 600.000 TonTahun, 2009. dibandingkan dengan bahan baku lain seperti minyak kelapa. Karena selain mudah didapat juga harganya sangat terjangkau yaitu Rp. 4.000Kg. Sumber : PT. Adolina, Perbaungan, sehingga pabrik dapat berproduksi dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan pasar. Dengan alasan tersebut maka Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat ini sangat layak untuk didirikan.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun ini yaitu bagaimana pabrik mampu memproduksi sabun untuk memenuhi keperluan masyarakat dengan menerapkan disiplin ilmu teknik kimia yang telah di dapat selama kuliah.

1.3. Tujuan Pra Rancangan Pabrik

Tujuan dari Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun padat dari RBDPS Refined Bleached and Deodorized Palm Stearin dengan proses saponifikasi adalah untuk menerapkan disiplin ilmu Teknik Kimia, khususnya di bidang rancangan, proses dan operasi Teknik Kimia yang memberikan gambaran tentang kelayakan pendirian Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat dari RBDPS.

1.4. Manfaat Rancangan

Manfaat dari Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat dari RBDPS Refined Bleached and Deodorized Palm Stearin ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat umumnya dan bagi mahasiswa khususnya yang ingin berwira usaha atau mendirikan suatu pabrik sabun dengan menggunakan bahan baku RBDPS dengan proses saponifikasi. Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs Refined Bleached Deodorized Palm Stearin Dengan Kapasitas 600.000 TonTahun, 2009.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA