Proses Netralisasi Asam lemak
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs Refined Bleached Deodorized Palm Stearin Dengan Kapasitas 600.000 TonTahun, 2009.
Proses ini merupakan proses yang paling tua diantara proses – proses yang ada, karena bahan baku untuk proses ini sangat mudah diperoleh. Dahulu digunakan
lemak hewan dan sekarang telah digunakan pula minyak nabati. Pada saat ini, telah digunakan proses saponifikasi trigliserida sistem kontinu sebagai ganti proses
saponifikasi trigliserida sistem batch. Reaksi yang terjadi pada proses ini adalah : RCO – OCH
2
CH
2
- OH RCO – OCH
+ 3NaOH
3RCOONa +
CH - OH RCO – OCH
2
CH
2
– OH Trigliserida
Sabun Gliserol
Tahap pertama dari proses saponifikasi trigliserida ini adalah mereaksikan trigliserida dengan basa alkali NaOH, KOH atau NH
4
OH untuk membentuk sabun dan gliserol, serta Impurities. Lebih dari 99,5 lemak minyak berhasil
disaponifikasi pada proses ini. Kemudian hasil reaksi dipompakan ke unit pemisah statis separator yang bekerja dengan prinsip perbedaan densitas. Pada unit ini akan
terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan sabun pada bagian atas dan lapisan Recycle pada bagian bawah. Recycle terdiri dari gliserin, sisa alkali, sodium klorida, impuritis, air
yang secara keseluruhan membentuk lapisan yang lebih berat dari sabun sehingga berada pada lapisan bagian bawah di dalam pemisah statis.
Proses selanjutnya adalah penambahan aditif dan pengeringan sabun dalam unit pengeringan dryer. Zat aditif yang ditambahkan adalah gliserol, yang berfungsi
sebagai pelembut dan pelembab pada kulit, EDTA yang berfungsi sebagai surfaktan pada sabun pembersih dan pemutih yang dapat mengangkat kotoran pada kulit. Dan
Gliserin Additive yang berfungsi sebagai pelembab Moisturizer pada sabun. Zat tambahan ini dicampurkan dalam Tangki Pencampur yang dilengkapi oleh jaket
pemanas untuk menjaga sabun tetap cair suhu tetap. Jumlah aditif yang ditambahkan sesuai dengan spesifikasi mutu yang diinginkan.
Tahap berikutnya adalah proses pengeringan sabun. Kandungan air dalam sabun biasanya diturunkan dari 30 – 35 ke 8 – 18 Riegel, 1985. Unit
pengeringan sabun ini biasanya berupa unit vakum spray chamber.