Tetty P.W. Siburian, 2013 Hubungan Budaya Organisasi dan Emotional Quotient pada Prestasi Kerja Karyawan Divisi Produksi PT.
Meprofarm Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel penelitian
Dalam penelitian ini, variabelnya adalah budaya organisasi sebagai variabel pertama V
1
, emotional quotient sebagai variabel ke dua V
2
dan prestasi kerja karyawan sebagai variabel ketiga V
3
.
2. Definisi Operasional
Untuk menghindari kekeliruan dalam menafsirkan masalah, maka penulis menjelaskan defenisi istilah yang terkandung dalam judul penelitian
sehingga terdapat persamaan pandangan penulis dengan pembaca. Adapun defenisi-defenisi operasional yang berhubungan dengan penelitian ini adalah :
a. Budaya Organisasi
Robbins 2010:63
mendefinisikan budaya
organisasi organizational culture sebagai nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi dan
cara-cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota organisasi dan memengaruhi cara mereka bertindak.
Budaya organisasi dalam penelitian ini adalah nilai-nilai yang berlaku dalam PT. Meprofarm yang menjadi pegangan karyawan dalam
menjalankan kewajibannya dan juga perilakunya yang berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan tersebut yang dilihat dari berbagai
dimensi, seperti 1 Inovasi dan pengambilan risik, 2 Perhatian pada detil, 3 Orientasi hasil 4 Orientasi manusia, 5 Orientasi tim, 6 Agresivitas, 7
Stabilitas
Tetty P.W. Siburian, 2013 Hubungan Budaya Organisasi dan Emotional Quotient pada Prestasi Kerja Karyawan Divisi Produksi PT.
Meprofarm Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Emotional Quotient
Goleman 1995 yang dikutip oleh Luthans 2006:332 mengatakan bahwa kecerdasan emosi adalah kapasitas untuk mengenali
perasaan diri sendiri dan orang lain, untuk memotivasi diri dan untuk mengelola emosi diri sendiri dalam hubungannya dengan orang lain.
Emotional quotient dalam penelitian adalah kemampuan yang dimiliki karyawan PT. Meprofarm divisi Produksi untuk mengontrol
hidupnya dalam melakukan pekerjaannya, yang dapat dilihat dari beberapa dimensi seperti: 1 Kesadaran diri, 2 Pengelolaan diri, 3 Motivasi diri, 4
Empati, 5 Kemampuan Sosial
c. Prestasi Kerja
Prestasi kerja menurut Malayu S. P Hasibuan 2009 : 94 adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.
Dalam penelitian ini, prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai karyawan PT. Meprofarm divisi Produksi dalam melaksanakan tugas-
tugasnya yang dapat dilihat dari berbagai dimensi, diantaranya: 1 Kehadiran, 2 Disiplin dan tanggungjawab, 3 Kreatifitas inisiatif kerja,
4 Kemampuan kerjaskill Produktifitas, Compliance, Problem Solving, Leadership, 5 Kerjasama dengan atasanbawahanrekan kerja, 6
Manajemen mutu, 7 Manajemen lingkungan Penilaian Karyawan PT. MEPROFARM Bandung.
Tetty P.W. Siburian, 2013 Hubungan Budaya Organisasi dan Emotional Quotient pada Prestasi Kerja Karyawan Divisi Produksi PT.
Meprofarm Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian