Tetty P.W. Siburian, 2013 Hubungan Budaya Organisasi dan Emotional Quotient pada Prestasi Kerja Karyawan Divisi Produksi PT.
Meprofarm Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
ketika ada kenaikan BBM. Selain itu, rentang usia karyawan yang tidak terlalu jauh juga membuat hubungan antar anggota organisasi semakin dekat.
PT. Meprofarm juga memiliki cara-caranya sendiri untuk membangun dan memelihara hubungan kerja yang efektif bagi karyawannya dengan cara membuat
aturan-aturan yang dituangkan dalam peraturan perusahaan yang dilengkapi dengan sanksinya bila karyawan tidak mengikuti aturan tersebut. setiap aturan yang ada
disosialisasikan pada semua karyawan. Perusahaan juga menyediakan reward berupa bonus setiap 4 bulan. Pada waktu-waktu tertentu, misalnya hari ulang tahun
kemerdekaan RI, PT. Meprofarm juga melakukan acara-acara keakraban yang bertujuan untuk menjaga keakraban diantara karyawan.
Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan budaya organisasi dan
emotional quotient dengan prestasi kerja sehingga judul penelitian yang diajukan
adalah Hubungan Budaya Organisasi dan Emotional Quotient pada Prestasi Kerja Karyawan Divisi Produksi PT. MEPROFARM Bandung.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berhubungan dengan cakupan atau ruang lingkup masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini. Sehubungan dengan latar
belakang penelitian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana gambaran budaya organisasi divisi produksi PT. Meprofarm?
2. Bagaimana gambaran emotional quotient karyawan divisi produksi PT.
Meprofarm? 3.
Bagaimana gambaran prestasi kerja karyawan divisi produksi PT. Meprofarm?
Tetty P.W. Siburian, 2013 Hubungan Budaya Organisasi dan Emotional Quotient pada Prestasi Kerja Karyawan Divisi Produksi PT.
Meprofarm Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4. Bagaimana hubungan budaya organisasi dan emotional quotient pada
prestasi kerja karyawan divisi produksi PT. Meprofarm?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini yaitu
1. Untuk memperoleh data empirik tentang budaya organisasi divisi produksi
PT. Meprofarm 2.
Untuk memperoleh data empirik tentang emotional quotient karyawan divisi produksi PT. Meprofarm
3. Untuk memperoleh data empirik tentang prestasi kerja karyawan divisi
produksi PT. Meprofarm 4.
Untuk menganalisis hubungan budaya organisasi dan emotional quotient pada prestasi kerja karyawan divisi produksi PT. Meprofarm
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis dan ilmu pengetahuan, penelitian ini memiliki kegunaan untuk memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam bidang
Psikologi, khususnya Psikologi Industri dan Organisasi, memberikan gambaran mengenai hubungan budaya organisasi dan emotional quotient
pada prestasi kerja karyawan, serta menjadi data bagi peneliti selanjutnya mengenai hubungan budaya organisasi dan emotional quotient pada
prestasi kerja karyawan.
Tetty P.W. Siburian, 2013 Hubungan Budaya Organisasi dan Emotional Quotient pada Prestasi Kerja Karyawan Divisi Produksi PT.
Meprofarm Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dan dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan kegiatan sumber daya
manusia guna mewujudkan perusahaan yang berprestasi.
Tetty P.W. Siburian, 2013 Hubungan Budaya Organisasi dan Emotional Quotient pada Prestasi Kerja Karyawan Divisi Produksi PT.
Meprofarm Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri obat-obatan, yang terletak di Jl. Soekarno Hatta no. 789 km 11 Gede
Bage, Bandung.
2. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisistik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012:117. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada divisi
PRODUKSI PT. MEPROFARM Bandung yaitu sebanyak 243 orang.
3. Sample Penelitian
Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2012:118. Adapun teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling adalah cara pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu Sugiyono, 2012:120. Jadi, pengambilan sampel secara random ini dilakukan tanpa melihat perbedaan yang
ada, dengan mempertimbangkan bahwa populasinya bersifat homogen sama sehingga semua berkemungkinan dijadikan sampel.
Tetty P.W. Siburian, 2013 Hubungan Budaya Organisasi dan Emotional Quotient pada Prestasi Kerja Karyawan Divisi Produksi PT.
Meprofarm Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Untuk menentukan jumlah sampel dengan menggunakan teknik Slovin rumusnya adalah sebagai berikut:
Keterangan : n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi e
= taraf kesalahan dalam pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir e=0.1 = 10
Berdasarkan rumus di atas maka dapat diukur besarnya sampel dalam penelitian ini. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 243 orang
dimasukkan kedalam rumus diatas, maka diperoleh sebagai berikut : n =
= n = 70.84 = 71
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh jumlah sampel sebanyak 71 orang setelah dibulatkan. Sampel jaminan =10
10 x 71 = 7,1= 7 Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 78 orang.
………………………………… Husain Umar 2002:59 dikutip oleh Dewi 2010
Tetty P.W. Siburian, 2013 Hubungan Budaya Organisasi dan Emotional Quotient pada Prestasi Kerja Karyawan Divisi Produksi PT.
Meprofarm Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif korelasional. Deskriptif digunakan untuk melukiskan secara sistematis
fakta atau karakteristik bidang atau populasi tertentu secara cermat dan aktual, sedangkan korelasional digunakan untuk meneliti sejauh mana hubungan antara dua
variabel atau lebih Sugiyono, 2008: 57. Untuk menguji korelasi antara ketiga variabel, digunakan uji korelasi Spearman. Karena data yang diperoleh tidak
berdistribusi normal, dimana variabel yang dikorelasikan adalah budaya organisasi sebagai variabel pertama, emotional quotient sebagai variabel kedua dan prestasi
kerja sebagai variabel ketiga.
C. Metode Penelitian