Muthmainnah Qonita Zahra, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL
MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
orang, benda, kejadian, nilai maupun hal- hal yang terjadi”.Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP IT Baitul Anshor Cimahi. Sesuai dengan pendapat di atas, maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VII tujuh SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi.Berikut tabel populasi penelitian siswa kelas VII di SMP IT Baitul
Anshor Kota Cimahi tahun ajaran 2015-2016 :
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan salah satu unsur dari populasi yang hendak dijadikan suatu objek penelitian, dalam melakukan penelitian perlu memilih beberapa
subjek untuk dijadikan sampel yang dapat mewakili penelitian dari populasi penelitian.
Arifin 2011:215 mengungkapkan “sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau bisa disebut dengan populasi bentuk mini
miniature population.Sementara itudikatakan pula dalam bukunya bahwa istilah sampel berbeda dengan sampling Sugiyono 2011:118 adalah
“sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian terdapat berbagai teknik
sampling yang dapat digunakan. ”
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling
penyampelan peluang.Sugiyono2011:120
menjelaskan “probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
Kelas Jumlah Siswa
VII-A 20
VII-B 20
VII-C 33
Jumlah Populasi
73
Muthmainnah Qonita Zahra, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL
MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk di pilih menjadi anggota sampel.”Dalam kategori probability sampling peneliti mengambil
teknik penyampelan dengan menggunakan Cluster Sampling sampling daerah yang sering digunakan dalam penelitian kuasi eksperimen.Alasan
peneliti memilih teknik ini adalah karena sampel yang diambil adalah kelompok siswa yang telah terbentuk tanpa ada campur tangan peneliti dalam
menentukan kelas tersebut. Peneliti menggunakan kelompok yang sudah ada untuk dijadikan sampel
dalam penelitian. Hal ini merupakan salah satu ciri penelitian kuasi eksperimen yaitu tidak dilakukannya penugasan secara acak.Maka dari itu,
sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII A sebagai kelas kontrol SMP IT Baitul Anshor Kota
Cimahi.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara alamiah untuk mencari kebenaran atas suatu fenomena yang terjadi yang diperoleh melalui data-data yang
mendukung serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, metode penelitian sangat diperlukan dalam sebuah penelitian sebagai pedoman yang
akan menjadi acuan seorang peneliti dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis hingga membuat kesimpulan dari sebuah data, dengan kegunaan
dan tujuan tertentu. Menurut Sugiyono 2011:3 :
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Lebih jelasnya beliau memaparkan terdapat
empat kata kunci dalam metode penelitian yakni pertama cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu :
rasional, empiris, dan sistematis. Kedua rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh
penalaran manusia. Ketiga empiris, berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang dapat mengamati dan
mengetahui cara yang digunakan. Keempat yaitu sistematis, artinya proses
Muthmainnah Qonita Zahra, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL
MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Penelitian lapangan biasanya menggunakan rancangan eksperimen semu
kuasi eksperimen. Maka Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan model Quasi Eksperimental Kuasi Eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.Arifin 2011:74 mengemukakan “kuasi eksperimen disebut juga eksperimen semu yang tujuannya adalah untuk
memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan danatau manipulasi terhadap
seluruh variabel yang relevan.”Metode ini memiliki kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi untuk sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar
yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel penelitian, bersifat ingin
mengetahui dan memperoleh informasi,maka terdapat variabel mempengaruhi sebab dan variabel yang dipengaruhi akibat.Arifin 2011:185-188
mengemukakan “variabel merupakan suatu fenomena yang bervariasi atau suatu faktor yang jika di ukur akan menghasilkan skor yang
bervariasi.Umunya dalam sebuah penelitian terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas independent dan variabel terikat dependent.Variabel bebas
adalah kondisi yang oleh pelaku eksperimen dimanipulasi untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi, sedangkan variabel terikat
adalah kondisi yang berubah ketika pelaku eksperimen mengganti variabel bebas.” Adapun yang menjadi varibal bebas Variabel X dalam penelitian ini
adalah pendekatanContextual Teaching and Learningmelalui media video, sedangkan variabel terikatnya Variabel YHasil Belajar siswa ranah kognitif
aspek pemahaman, penerapan dan aplikasipada mata pelajaran TIK. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat secara umum dapat
digambarkan sebagai berikut :
Muthmainnah Qonita Zahra, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL
MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Hubungan Variabel Penelitian Secara Umum
Adapun hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat secara khusus dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Hubungan Antara Variabel
X Variabel Bebas Y
Variabel Terikat PendekatanContextual
Teaching and Learning CTK melalui media
video X
Hasil Belajar Ranah Kognitif
Y
Aspek pemahaman Y
1
X
1
Y
1
Aspek penerapan Y
2
X
1
Y
2
Aspek Analisis Y
3
X
1
Y
3
Keterangan : X
1
Y
1
= efektivitas penggunaan pendekatanContextual Teaching and Learning
melalui media video terhadap hasil belajar siswa aspek pemahaman
Variabel X
Pendekatan Contextual Teaching and Learninf
CTL melalui media video
Variabel Y
Hasil Belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran TIK : aspek
pemahaman, penerapan dan analisis
Muthmainnah Qonita Zahra, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL
MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
X
1
Y
2
= efektivitas penggunaan pendekatanContextual Teaching and Learning
melalui media video terhadap hasil belajar siswa aspek penerapan X
1
Y
3
= efektivitas penggunaan pendekatanContextual Teaching and Learning
melalui media video terhadap hasil belajar siswa aspek analisis
D. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam studi kuasi eksperimen ini adalah Nonequivalent Control Group Design.
Sugiyono 2011:116 mengemukakan “desain ini hampir sama dengan pretest posttest control group design, namun
pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.” Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua kelompok
sampel yang sudah ada, sejalan dengan yang dikemukakan oleh Darmadi 2013:
239 “desain pretest-postest yang tidak equivalent biasanya digunakan pada eksperimen yang menggunakan kelas-kelas yang sudah ada dalam
kelompoknya.” Penelitian dengan menggunakan desain ini diawali dengan menentukan
dua kelompok sampel, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, Arifin 2011:78 mengemukakan dalam desain ini baik kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol dikenakan O1 dan O2 atau pretest dan posttest, tetapi hanya kelompok eksperimen saja yang mendapatkan perlakuan X,
sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut :
Tabel 3.3 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design
Kelompok Pretest
Treatment Posttest
Eksperimen Kontrol
O1 O1
X -
O2 O2
Jadi dalam pelaksanaannya dua kelompok ini diberikan pretest O1 terlebuh dahulu untuk mengetahui kemampuan awal, kemudian kelompok
Muthmainnah Qonita Zahra, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL
MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
eksperimen diberikan treatment atau perlakuan dengan menggunakan pendekatanContextual Teaching and Learning CTL melalui media video,
sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan atau menggunakan sistem pembelajaran pendekatan ekspositori melalui media videodan selanjutnya
diberikan posttest O2 untuk mengetahui hasil akhir. Pretes dan posttest yang dilakukan di awal dan di akhir merupakan tes yang sama, tes ini dimaksudkan
untuk mengetahui peningkatanhasil belajar siswa. Kelompok kontrol disini digunakan sebagai pembanding, apabila hasil belajar kelompok eksperimen
pada dasarnya mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol setelah diberikan treatment, maka keefektifan treatment
lebih meyakinkan dibandingkan apabila hanya melakukan pretest dan posttest pada kelompok eksperimen saja.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah pengertian yang digunakan terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan variabel penelitian. Menurut Zainal Arifin
2011:190 “definisi operasional adalah definisi khusus yang didasarkan atas sifat-sifat yang didefinisikan, dapat diamati dan dilaksanakan oleh peneliti
lain.”Definisi operasional dibuat bertujuan agar tidak terjadi pemahaman yang berbeda tentang istilah-istilah yang digunakan dan juga memudahkan peneliti
dalam menjelaskan apa yang sedang dibicarakan, sehingga dapat bekerja lebih terarah. Adapun definisi operasional dari setiap variabel agar terhidar dari
perbedaan persepsi mengenai judul penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. PendekatanContextual Teaching and Learning
PendekatanContextual Teaching and Learning melalui media video merupakan salah satu jenis media audio-visual dan dapat menggambarkan
suatu obyek yang bergerak sama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai, video dalam penelitian yang akan dilakukan merupakan alat bantu
untuk menggunakan pendekatanContextual Teaching and Learning untuk