EFEKTIVITASPENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNNG (CTL) MELALUI MEDIAVIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

(1)

EFEKTIVITASPENGGUNAAN PENDEKATAN

CONTEXTUAL TEACHING LEARNNG (CTL) MELALUI MEDIAVIDEO

TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI

(Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswakelas VII SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi)

Diajukan sebagai bagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

Muthmainnah Qonita Zahra

1102194

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2015


(2)

(3)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN

CONTEXTUAL TEACHING LEARNNG (CTL) MELALUI MEDIAVIDEO

TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI

(Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswakelas VII SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi)

Oleh :

Muthmainnah Qonita Zahra

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Muthmainnah Qonita Zahra2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui Media Video Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Perangkat Keras Komputer (hardware) Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar hasil karya saya sendiri, dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai degan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Cimahi, Oktober 2015 Pembuat Pernyataan,


(5)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Muthmainnah Qonita Zahra (1102194).Efektivitas penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui Media Video terhadap peningkatan Hasil Belajar pada Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi siswa SMP.

Sarjana Skripsi Jurusan Teknologi Pendidikan, Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, tahun 2015.

Hasil Belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Hasil belajar siswa ini dapat dikembangkan dalam latihan-latihan pada setiap pelajaran di sekolah. Selain dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat membuat

siswa agar mengetahui lebih jauh tentang dasar-dasar pengetahuan dari teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, tugas guru sebagai pendidik untuk memberikan pengetahuan kepada peserta didik dengan proses pembelajaran yang

dirancang sebaik mungkin. Proses pembelajaran ini dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran di sekolah pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

khusunya materi hardware pada hasil belajar ranah kognitif aspek pemahaman, penerapan dan analisis.

Masalah pada penelitian ini apakah penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui Media Video memberikan pengaruh terhadap peningkatan Hasil

Belajar siswa pada Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi siswa SMP aspek memahami pada materi yang dikuasai siswa, aspek menerapkan pada kehidupan sehari-hari siswa dan dalam pembelajaran, aspek menganalisis mengenai hardware dan

fungsinya. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain

Nonequivalent control group dan teknik pengambilan sampel Cluster Sampling.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes objektif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Baitul Anshor Cimahi pada siswa kelas VII.Berdasarkan gambaran hasil pengolahan data dan analisis yang diperoleh selama penelitian, maka

dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui Media Video terdapat hasil yang positif dan signifikan terhadap peningkatan Hasil Belajar pada Mata pelajaran Teknologi Informasi

dan Komunikasi siswa SMP.

Kata Kunci : Contextual Teaching and Learning melalui media video, Hasil belajar, Teknologi Informasi dan Komunikasi.


(6)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muthmainnah Qonita Zahra (1102194). The Effectiveness of the use Contextual Teaching and Learning (CTL) Approach through the media of video to increase learning outcomes on the subjects of Information and Communication Technology of junior high school students.

Bachelor Scription majoring in Educational Technology, Departement of Curriculum and Educational Technology, Faculty of Education, Indonesia University of Education, 2015.

Learning outcomes is an important part of learning. The student’s learning outcomes can be developed by some exercises at each subjects in school. Beside the developing of ICT that grow fast, making students to know more aware further on the basis of the knowledge

base of Information and Communication Technology in daily life. Assignment of teachers as educators is to give knowledge to students by using learning process that is designed

as best as possible. This learning process can be used as a learning strategy in schools on Information and Communication Technology subject especially in hardware material

during on the results of cognitive learning aspects of understanding, application and analysis.

This study’s problems is to The use of Contextual Teaching and Learning (CTL) Approach Through Video Media give effect to Learning Outcomes on Information and Communication Technology Subject of Junior High School Students on understanding aspects of the material that is understood by students, implementing aspect of daily life and learning, analizing aspects of the hardware and its functions. The method that is used

is Experimental Quation with Nonequivalent control group design, and cluster sampling technique of taking datas. Instruments that is used in the study is objective test. The

research was done in SMP IT Baitul Anshor on students of the VII grade. Based on the description of the data processing and analysis obtained during the study,

between The Influence of using Contextual Teaching and Learning (CTL) Approach Through Video Media There is a positive and significant results Against The Increasing of Learning Outcomes on Information and Communication Technology Subject of Junior

High School Students.

Keywords : Contextual Teaching and Learning (CTL) Model Through Video Media, learning outcomes, Information and Communication Technology.


(7)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

ABSTRACT...ii

KATA PENGANTAR...iii

UCAPAN TERIMA KASIH...v

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR TABEL...x

DAFTAR GRAFIK...xii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah...9

C. Tujuan Penelitian...9

D. Manfaat Hasil Penelitian...10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran 1. Hakikat Belajar...12

2. Hakikat Pembelajaran...13

3. Pola Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi...19

B. Hasil Penelitian Terdahulu...22

C. PendekatanContextual Teaching and Learning (CTL) 1. Konsep Dasar Pembelajaran Kontekstual ...23

2. Kompenen Pembelajaran Kontekstual...25


(8)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Langkah–Langkah PendekatanContextual Teaching and Learning

(CTL)...26

5. Karakteristik Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)...27

6. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)...27

7. Pendekatan Ekspositori...30

D. Hasil Belajar...32

E. Asumsi...34

F. Hipotesis...34

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian...36

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian...36

2. Sampel Penelitian...37

C. Metode Penelitian...38

D. Desain Penelitian...40

E. Definisi Operasional...41

1. Pendekatan Contextual Teaching and Learning...42

2. Hasil Belajar...42

3. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)...43

F. Instrumen Penelitian...43

G. Teknik Pengembangan Instrumen...44

1. Uji Validitas Instrumen...45

2. Uji Reliabilitas...48

3. Daya Pembeda...49

4. Uji Tingkat Kesukaran Instrumen...50

H. Teknik Pengumpulan Data...52


(9)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Analisis Data Tes Hasil Belajar...53

J. Prosedur Penelitian...55

1. Tahap Persiapan...55

2. Tahap Pelaksanaan...57

3. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian...57

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Uji Coba Penelitian...59

1. Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Pilihan Ganda (PG)...59

2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Pilihan Ganda (PG)...61

3. Uji Daya Pembeda Instrumen Tes...62

4. Uji Tingkat Kesukaran Soal...63

B. Deskripsi Hasil Penelitian...64

1. Skor Pre-Test...64

2. Skor Post-Test...65

3. Analisis Data...69

C. Pembahasan Hasil Penelitian...76

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan...85

B. Saran...86

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Populasi Penelitian...37

Tabel 3.2 : Hubungan Antara Variabel...40

Tabel 3.3 : Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design...41

Tabel 3.4 : Kriteria Acuan Validitas Soal...47

Tabel 3.5: Kriteria Reliabilitas...49

Tabel 3.6 : Indeks Daya Pembeda...50

Tabel 4.1 : Data Hasil Uji Coba Instrumen Tes Pilihan Ganda (PG)...59

Tabel 4.2 : Data Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Secara Umum...61

Tabel 4.3 : Data Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes per Butir Soal...61

Tabel 4.4 : Daya Pembeda Soal... 62

Tabel 4.5 : Tingkat Kesukaran Soal...63

Tabel 4.6 : Rata –rata Skor Pre-Test, Post-Test dan Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...67

Tabel 4.7 : Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Aspek Memahami...69

Tabel 4.8 : Uji Ranking Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pada Aspek Memahami...70

Tabel 4.9 : Uji Hipotesis Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pada Aspek Memahami...71

Tabel 4.10 : Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Aspek Menerapkan...72

Tabel 4.11: Uji Ranking Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pada Aspek Menerapkan...73

Tabel 4.12 : Uji Hipotesis Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pada Aspek Menerapkan...73

Tabel 4.13 :Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Aspek Mengaplikasikan...74


(11)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.14 : Uji Ranking Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pada Aspek Mengaplikasikan...75 Tabel 4.15 : Uji Hipotesis Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pada Aspek Mengaplikasikan...76


(12)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR & GRAFIK

Gambar 3.1 Hubungan Variabel Penelitian Secara Umum...39 Grafik 4.1 : Rata-rata Skor Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...65

Grafik 4.2 : Rata-rata Skor Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...66

Grafik 4.3 : Perbandingan Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...66

Grafik 4.4 : Nilai Rata-rata Ranah Kognitif Kelas Eksperimen...68


(13)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses panjang dalam rangka mengantarkan manusiamenjadi seseorang yang memiliki kekuatan intelektual, emosional, dan spiritual sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya di segala aspek yang dijalaninya, untuk mengantarkan manusia seperti yang diharapkan tersebut diperlukan kurikulum yang memadai.

Kurikulum merupakan pemandu utama bagi penyelenggaraan pendidikan secara formal yang menjadi pedoman bagi setiap guru, kepala sekolah, dan pengawas pendidikan dalam pelaksanaan tugas. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Dalam struktur kurikulum di SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi terdapat salah satu mata pelajaran Teknologi Informasi dan Kumunikasi (TIK). Ide penambahan mata pelajaran TIK dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) didasari untuk membekali para siswa dalam menghadapi era perkembangan teknologi yang semakin canggih. TIK semakin penting perannya karena setiap bangsa akan menjadi bagian dalam perkembangan arus globalisasi yang mensyaratkan penguasaan teknologi tingkat tinggi di segala aspek kehidupan. Bangsa yang tidak mengenal dan tidak menguasai teknologi akan menjadi bangsa yang tertindas.

Mata pelajaran TIK sebenarnya bukan hanya mengajarkan masalah teknis mengenai bagaimana mengoperasikan sebuah software dan hardware lebih jauh dari itu, mata pelajaran TIK dapat memberikan pendidikan nilai mengenai bagaimana cara memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang positif dan mendukung tercapainya prestasi akademik siswa, sehingga siswa tidak selalu dan selamanya dicetak untuk menjadi seorang operator yang pasif. Mereka juga harus mampu berinovasi dengan teknologi yang telah ada. TIK


(14)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membekali siswa dengan kemampuan menggunakan atau memanfaatkan teknologi secara positif dan bertanggungjawab secara keilmuan.

Perkembangan TIK memberikan kesempatan yang lebih luas bagi duniapendidikanuntuk meningkatkan mutupendidikan melalui pengembangan kompetensi guru (pendidik) dan tenaga kependidikan. Penerapan TIK dalam dunia pendidikan merupakan solusi alternatif bagi para pendidik untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik, efektif dan efesien. TIK merupakan suatu bahan kajian yang memiliki pembahasan tentang

Setiap lembaga pendidikan pasti memiliki suatu permasalahan pendidikan terutama dalam proses pembelajaran yang merupakan suatu dinamika kehidupan guru dan siswa di sekolah. Permasalahan dalam pembelajaran tidak akan pernah habis untuk dikaji dan tuntas untuk dibahas, setiap saat terdapat suatu inovasi baru dalam proses pembelajaran baik dari teknologi, media, strategi, model, pendekatan pembelajaran dan lain sebagainya. Sama halnya dengan mata pelajaran TIK disetiap institusi pendidikan lainnya selalu menimbulkan masalah baik bagi siswa maupun guru.

Sebuah pembelajaran sangat ditentukan keberhasilannya oleh keterampilan guru dalam mendesain pembelajaran. Desain pembelajaran merupakan fungsi yang sangat esensial karena pengelolaan dan evaluasi pembelajaran pada hakikatnya tergantung pada desain pembelajaran yang telah dibuat oleh pendidik.

Mata Pelajaran TIK merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh siswa di SMP IT Baitul Anshor. Hal ini menyebabkan pihak sekolah harus senantiasa mengemas pesan pembelajaran dengan efektif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. TIK merupakan suatu bahan kajian yang memiliki pembahasan tentang sebuah konsep yang berkaitan dengan jenis penggunaan tentang teknologi pengetahuan seiring berkembangnya zaman dan kemampuan manusia untuk mengendalikan dan mengubah sesuatu yang ada di sekitarnya.


(15)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mempelajari mata pelajaran TIK bagi sebagian siswa SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi hanya sebatas mengetahui dari materi yang diberikan dan membaca bahkan menghafal ketika ujian agar mendapat nilai bagus ketika ujian tertulis, tetapi dalam aspek pemahaman masih dianggap kurang memahami inti dari materi yang dipelajari, bahkan terkadang siswa kurang memahami kegunaannya bagi kehidupan sehari hari.

Pembelajaran masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai fakta untuk dihapal. Pembelajaran tidak hanya difokuskan pada pemberian pembekalan kemampuan pengetahuan yang bersifat teoritis saja, akan tetapi bagaimana agar pengalaman belajar yang dimiliki siswa itu senantiasa terkait dengan permasalahan–permasalahan aktual yang terjadi di lingkungan.

Permasalahan lain yang muncul dalam mata pelajaran TIK di SMP IT Baitul Anshor adalah masih sedikitnya inovasi guru dalam menyampaikan materi ketika proses pelajaran berlangsung. Kemajuan dan perkembangan suatu strategi dan pendekatan dalam pembelajaran sudah seharusnya guru dapat menyampaikan materi dengan menggunakan salah satu strategi ataupun dengan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menarikdan cocok dengan kompetensi dasar dari materi yang disampaikan. Beberapa materi mata pelajaran TIK di SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi pada semester 2 terdapat suatu materi yang menuntut guru untuk lebih berinovasi dalam menyampaikan materi perangkat keras komputer (hardware).

Kenyataannya pada saat ini, pendekatan model pembelajaran untuk mata pelajaran TIK di SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi masih menggunakan metode ceramah dan presentasi yang menyebabkan proses belajar menjadi jenuh. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan guru mata pelajaran TIK untuk melakukan inovasi dalam penggunaan metode dan model pembelajaran yang lebih baik dalam penyampaian materi mata pelajaran TIK.


(16)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tugas utama seorang guru adalah mengelola proses pembelajaran, sehingga terjadi interaksi aktif antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Proses pembelajaran yang aktif, ditandai dengan adanya keterlibatan siswa secara kompreherensif, baik fisik, mental, maupun emosionalnya. Dalam proses belajar, guru diibaratkan sebagai manager di kelas, yang berfungsi sebagai pengatur dan pengelola kelas, dalam hal ini guru tidak hanya bertugas mengatur tata letak media atau metode pembelajaran yang digunakan di kelas saja, tetapi juga harus mampu menciptakan suasana kelas yang nyaman untuk belajar sehingga siswa dapat menerima materi dengan mudah.

Pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa. Proses komunikasi yang terjadi tidak selamanya berjalan dengan lancar, bahkan proses komunikasi dapat menimbulkan salah pengertian, ataupun salah konsep, untuk itu guru harus mampu memberikan suatu alternatif pembelajaran bagi siswanya agar dapat memahami konsep–konsep yang telah diajarkan.

SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi menentukan Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mata Pelajaran TIK adalah 80. Dengan demikian klasifikasi persentasenyaadalah sebagai berikut :

Berdasarkandata nilai kelas VII di SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi memiliki permasalahan yang dapat dilihat dari segi hasil belajar siswa dalam pembelajaran, 70 % siswa mendapatkan hasil nilai yang sangat jauh dari nilai rata rata yang ditentukan, dikarenakan pembelajaran yang dilakukan tidak dapat siswa cerna dengan baik karena pembelajaran terasa jenuh dan hanya menggunakan metode ceramah tanpa mencoba melakukan metode maupun model pembelajaran lain yang dapat mendukung hasil belajar siswa menjadi lebih baik, tidak setiap siswa dapat menyerap pembelajaran dengan metode ceramah yang sering kali dilakukan guru dalam proses pembelajaran, karena setiap siswa mamiliki penyerapan sebuah pembelajaran yang berbeda beda.


(17)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ada berbagai macam pola pikir siswa yang mampu menyerap pembelajaran dengan metode ceramah yang sering dilakukan guru, ada pula siswa yang mampu menyerap pembelajaran dengan audio visual. Permasalahan ini menjadi tolak ukur bagi pendidik untuk dapat melakukan pembelajaran dengan mencoba berbagai metode maupun model pembelajaran yang lebih menarik, sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik dan siswa pun termotivasi untuk memahami pembelajaran yang dilakukan sehingga siswa mampu berperan aktif dalam pembelajaran.

Prosesbelajar dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya peningkatan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Proses belajar melibatkan beberapa kompenen penting salah satunya adalah strategi pembelajaran, berupa model maupun metode pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Strategi pembelajaran sebagai salah satu kompenen pembelajaran yang memiliki peranan dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan strategi pembelajaran dapat membantu guru mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan dan dengan penggunaan strategi pembelajaran yang tepat akan membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan siswa cenderung aktif.

Peneliti telah melakukan observasi langsung mengenai hasil pembelajaran pada mata pelajaran TIK di SMP IT Baitul Anshor Cimahi dan menemukan dari berbagai sumber data bahwa hasil belajar siswa masih ada yang di bawah nilai rata–rata dalam mata pelajaran TIK, karena apa yang disampaikan oleh guru dengan menggunakan metode ceramah tidak dapat diserap seutuhnya oleh sebagian siswa, sehingga guru harus menjelaskan kembali apa yang disampaikannya dan menegur siswa yang tidak memperhatikan.


(18)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut siswa mata pelajaran TIK begitu sulit dimengerti dan materi yang disampaikan membosankan sehingga hanya mengetahui materi ketika diadakan ujian tes tanpa memahami dan menerapkan apa yang mereka pelajari di kelas, seharusnya mata pelajaran TIK disampaikan dengan metode ataupun model pelajaran yang menarik dan dapat dimengerti bahkan dipahami oleh siswa,sehingga para siswa kesulitan ketika diadakan tes secara praktik dan lisan ataupun tanyajawab serta tes objektif secara tertulis yang diberikan guru, ketika tes diberikan dan siswa kesulitan untuk menjawabnya dan jika guru tetap memberikan materi pelajaran tanpa menggunakan strategi pelajaran berupa model maupun metode yang menarik, maka hasil belajar siswa tidak akan meningkat dan bahkan akan makin menurun.

Pembelajaran akan dirasakan memiliki makna apabila secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan pengalaman sehari–hari yang dialami oleh para siswa siswi itu sendiri. Oleh karena itu, setiap guru harus memiliki wawasan yang cukup luas, sehingga dengan wawasannya itu ia selalu dengan mudah memberikan ilustrasi, menggunakan sumber belajar, dan media pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk aktif mencari dan melakukan serta menemukan sendiri kaitan antara konsep yang dipelajari dengan pengalamannya. Melalui cara itu pengalaman belajar siswa akan memfasilitasi kemampuan siswa untuk melakukan transformasi terhadap pemecahan masalah lain yang memiliki sifat keterkaitan, meskipun terjadi pada ruang dan waktu yang berbeda.

Ketika memberikan pengalaman belajar yang diorientasikan pada pengalaman dan kemampuan aplikatif yang lebihpraktis, bukan berarti pemberian pengalaman teoritis konseptual tidak penting, dikuasainya pengetahuan teoritis secara baik oleh para siswa, akan memberikan kemampuan aplikatif yang lebih baik. Demikian juga halnya bagi guru, kemampuan melaksanakan proses pendekatan CTL melalui media video yang baik didasarkan melalui pemahaman konsep yang benar dan mendalam


(19)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap pendekatan CTL itu sendiri, akan membekali kemampuan para guru untuk menerapkannya secara lebih luas, tegas dan penuh keyakinan, karena memang telah didasari oleh kemampuan konsep teori yang kuat.

Permasalahan terbesar yang dihadapi para peserta didik (siswa) sekarang adalah mereka belum bisa menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dan bagaimana pengetahuan itu akan digunakan. Pendekatan Contextual Teaching and Learning melalui media video akan sangat bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari mata pelajaran TIK dengan mengatasi permasalahan yang ada dalam kehidupan nyata.

Pendekatan Contextual Teaching and Learning melalui media video merupakan pembelajaran yang membuat siswa aktif dalam mengembangkan kemampuanya. Siswa dapat mengaitkan materi dan topik yang dipelajari dengan kehidupan nyata yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, selain karena materi yang dipelajari secara langsung terkait dengan kehidupan sehari-hari, sumber belajar dan dibantu dengan media video yang akan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran, yang memang baik secara langsung maupun tidak langsung diupayakan terkait atau ada hubungan dengan pengalaman hidup nyata. Pembelajaran selain akan lebih menarik, juga akan dirasakan sangat dibutuhkan oleh setiap siswa karena apa yang dipelajari dirasakan langsung manfaatnya.

Manfaat dari Pendekatan Contextual Teaching and Learning, antara lain pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil.Siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan. Pembelajaran akan lebih produktif dan mampu membutuhkan penguatan konsep kepada siswa karena pendekatan Contextual Teaching and Learning mengetahui aliran kontruktivisme, dimana seorang siswa dituntut untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui


(20)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

landasan filosofis kontruktivisme siswa diharapkan belajar melalui “mengalami” bukan “menghafal”.

Hasil penelitian ditemukan bahwa pemenuhan terhadap kemampuan penguasaan teori berdampak positif untuk jangka pendek, tetapi memberikan sumbangan yang cukup baik dalam waktu jangka panjang.Pengetahuan teoretis yang bersifat hapalan mudah lepas dari ingatan seseorang apabila tidak ditunjang dengan pengalaman nyata. Implikasi bagi guru dalam mengembangkan tahap kontruktivisme ini terutama dituntut kemampuan untuk membimbing siswa mendapatkan makna dari setiap konsep yang dipelajarinya.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Ferry, (2009):

Pengaruh model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar mata pelajaran akuntasi siswa kelas IX SMA Negri 1 Pacengaan dengan kreatifitas belajar sebagai variabel moderating. Hasil penelitian tersebut menyarankan kepada siswa agar mempertahankan dan mengembangkan kreatifitas belajar dengan mencoba hal yang baru dan melaksanakan variasi pembelajaran agar hasil belajar dapat tercapai dengan optimal.

Selanjutnya Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad (2009) :

Hasil penelitiaan menunjukan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran Nahwu pada siswa kelas VIII di Pondok Pesantren Daar el-Qolam, Tangerang, Banten.

Selanjutnya Penelitian yang dilakukan oleh Kurnia Ningsih (2010)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam pencapaian kompetensi siswa pada konsep sistem Ekresi pada Manusia yang telah diajar dengan model pembelajaran ARIAS berbasis kontekstual dengan siswa yang diajar dengan konvensional.

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penggunaan pembelajaran dengan model Contextual Teaching and Learning dalam pembelajaran sangat membantu, salah satunya dalam aspek meningkatkan kognitif siswa. Penelitian yang akan dilakukan yakni menggunakan


(21)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning melalui media video ini peneliti lebih fokus pada pengaruh penggunaan pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning melalui media video terhadap hasil belajar siswa ranah kogitif.

Berdasarkan semua pernyataan yang telah dilakukan para peneliti sebelumnya, peneliti tertarik untuk mencoba menggunakan pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning melalui media video sebagai alternatif dalam pembelajaran TIK, maka diperlukan satu kajian yang cukup mendalam mengenai pengaruh pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning melalui media videoterhadap peningkatan hasil belajar siswa dan dibandingkan dengan pengguanan model ataupun metode pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru di SMP IT Baitul Anshor Cimahi. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui media video terhadap peningkatan Hasil Belajar siswa pada Mata Pelajaran TIK : Kuasi Eksperimen pada kelas VII di SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan pokok yang akan dibahas dalam Penelitian ini:

“Apakah efektivitas penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui media video terhadap hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran TIK di SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi”?

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pada ranah kognitif aspek pemahaman antara siswa yang menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui media video dengan siswa yang menggunakan pendekatan ekspositorimelalui media video pada mata pelajaran TIK di SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pada ranah kognitif aspek penerapan antara siswa yang menggunakan pendekatan Contextual


(22)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teaching and Learning (CTL) melalui media video dengan siswa yang menggunakan pendekatan ekspositorimelalui media video pada mata pelajaran TIK di SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pada ranah kognitif aspek analisis antara siswa yang menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui media video dengan siswa yang menggunakan pendekatan ekspositorimelalui media video pada mata pelajaran TIK di SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini memberikan sebuah inovasi pendekatan pada pembelajaran baru yang dapat diterapkan guru di SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi khususnya pada mata pelajaran TIK. Tujuan Khusus dalam penelitian yang dilakukan sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan hasil belajar pada ranah kognitif aspek pemahaman antara siswa yang menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui media video dengan siswa yang menggunakan pendekatan ekspositorimelalui media video pada mata pelajaran TIK di SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi. 2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan hasil belajar pada

ranah kognitif aspek penerapan antara siswa yang menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui media video dengan siswa yang menggunakan pendekatan ekspositorimelalui media video pada mata pelajaran TIK di SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi. 3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan hasil belajar pada

ranah kognitif aspek analisis antara siswa yang menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui media video dengan siswa yang menggunakan pendekatan ekspositorimelalui media video pada mata pelajaran TIK di SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi.


(23)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran barusebagai bahan kajian terhadap pendekatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui media video pada mata pelajaran TIK. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti lain baik itu melakukan penelitian serupa maupun pengembangan selanjutnya yang lebih baik.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang banyak kepada semua pihak baik bagi siswa, guru, peniliti dan jurusan.

a. Siswa

Sebagai salah satu pendekatan pembelajaran alternatif yang diharapkan dapat merangsang motivasi belajar siswa, sehingga pada akhirnya dapat memberikan pemahaman berupa hasil belajar ranah kognitif pada aspek memahami, menerapkan dan menganalisis.

b. Pendidik/guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada guru, agar senantiasa meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran dan memanfaatkan strategi pembelajaran yang beragam berupa pendekatan Contextual Teaching and Learning melalui media video sehingga proses pembelajaran lebih variatif, efektif dan efesien dan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa terkait dengan peningkatan Hasil belajar dengan bantuan media video.

c. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Sebagai bahan masukan mengenai wawasan strategi pembelajaran yang lebih kompleks, agar senantiasa selalu mengembangkan strategi pembelajaran untuk keberhasilan tujuan pendidikan dan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu informasi tentang penggunaan pendekatan pada proses pembelajaran.


(24)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan keilmuan serta memberikan gambaran yang jelas dalam memilih dan menggunakan strategi, pendekatan pembelajaran yang menunjang kemajuan proses pembelajaran siswa di sekolah.


(25)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana dilaksanakannya suatu penelitian, dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi, merupakan sekolah swasta islam menengah pertama di cimahi telah berdiri sejak tahun 2002, berlokasi di Jl Tirta Endah III rt 07 rw 12, Kode Pos 40535, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi, Provinsi Jawa Barat (022) 6011899. Alasan peneliti memilih tempat di SMP IT Baitul Anshor Cimahi, karena di sekolah tersebut sebagaimana diungkapkan dalam latar belakang terdapat beragam masalah mulai dari hasil belajar siswa dan kurangnya inovasi guru dalam pembelajaran hingga belum optimalnya penggunaan metode dan model pembelajaran di sekolah tersebut dan dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan, lokasi ini memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk melakukan pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui media video, terbukti dengan tersedianya Laboratorium Komputer yang telah cukup memadai.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Sebuah penelitian membutuhkan populasi untuk menjadi sasaran penelitian yang nantinya dari hasil penelitian tersebut dapat kita tarik sebuah kesimpulan.Sugiyono (2011:117) mengemukakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”, sedangkan menurut Arifin (2011:215)


(26)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi”.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP IT Baitul Anshor Cimahi.

Sesuai dengan pendapat di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII (tujuh) SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi.Berikut tabel populasi penelitian siswa kelas VII di SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi tahun ajaran 2015-2016 :

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

2. Sampel Penelitian

Sampel merupakan salah satu unsur dari populasi yang hendak dijadikan suatu objek penelitian, dalam melakukan penelitian perlu memilih beberapa subjek untuk dijadikan sampel yang dapat mewakili penelitian dari populasi penelitian.Arifin (2011:215) mengungkapkan “sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau bisa disebut dengan populasi bentuk mini (miniature population).Sementara itudikatakan pula dalam bukunya bahwa istilah sampel berbeda dengan sampling Sugiyono (2011:118) adalah

“sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling yang dapat digunakan.”

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling (penyampelan peluang).Sugiyono(2011:120) menjelaskan

probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan

Kelas Jumlah Siswa

VII-A 20

VII-B 20

VII-C 33


(27)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk di pilih menjadi

anggota sampel.”Dalam kategori probability sampling peneliti mengambil teknik penyampelan dengan menggunakan Cluster Sampling (sampling daerah) yang sering digunakan dalam penelitian kuasi eksperimen.Alasan peneliti memilih teknik ini adalah karena sampel yang diambil adalah kelompok siswa yang telah terbentuk tanpa ada campur tangan peneliti dalam menentukan kelas tersebut.

Peneliti menggunakan kelompok yang sudah ada untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Hal ini merupakan salah satu ciri penelitian kuasi eksperimen yaitu tidak dilakukannya penugasan secara acak.Maka dari itu, sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII A sebagai kelas kontrol SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara alamiah untuk mencari kebenaran atas suatu fenomena yang terjadi yang diperoleh melalui data-data yang mendukung serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, metode penelitian sangat diperlukan dalam sebuah penelitian sebagai pedoman yang akan menjadi acuan seorang peneliti dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis hingga membuat kesimpulan dari sebuah data, dengan kegunaan dan tujuan tertentu.

Menurut Sugiyono (2011:3) :

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Lebih jelasnya beliau memaparkan terdapat empat kata kunci dalam metode penelitian yakni pertama cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu : rasional, empiris, dan sistematis. Kedua rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Ketiga empiris, berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang dapat mengamati dan mengetahui cara yang digunakan. Keempat yaitu sistematis, artinya proses


(28)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Penelitian lapangan biasanya menggunakan rancangan eksperimen semu (kuasi eksperimen). Maka Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan model Quasi Eksperimental (Kuasi Eksperimen) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.Arifin (2011:74) mengemukakan

“kuasi eksperimen disebut juga eksperimen semu yang tujuannya adalah untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan/atau manipulasi terhadap

seluruh variabel yang relevan.”Metode ini memiliki kelompok kontrol tetapi

tidak dapat berfungsi untuk sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel penelitian, bersifat ingin mengetahui dan memperoleh informasi,maka terdapat variabel mempengaruhi (sebab) dan variabel yang dipengaruhi (akibat).Arifin (2011:185-188)

mengemukakan “variabel merupakan suatu fenomena yang bervariasi atau

suatu faktor yang jika di ukur akan menghasilkan skor yang bervariasi.Umunya dalam sebuah penelitian terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent).Variabel bebas adalah kondisi yang oleh pelaku eksperimen dimanipulasi untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi, sedangkan variabel terikat adalah kondisi yang berubah ketika pelaku eksperimen mengganti variabel

bebas.” Adapun yang menjadi varibal bebas (Variabel X) dalam penelitian ini

adalah pendekatanContextual Teaching and Learningmelalui media video, sedangkan variabel terikatnya (Variabel Y)Hasil Belajar siswa ranah kognitif aspek pemahaman, penerapan dan aplikasipada mata pelajaran TIK. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat secara umum dapat digambarkan sebagai berikut :


(29)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Hubungan Variabel Penelitian Secara Umum

Adapun hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat secara khusus dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.2

Hubungan Antara Variabel

X (Variabel Bebas) Y

(Variabel Terikat)

PendekatanContextual Teaching and Learning (CTK) melalui media

video (X)

Hasil Belajar Ranah Kognitif

(Y)

Aspek pemahaman (Y1)

X1Y1

Aspek penerapan (Y2)

X1Y2

Aspek Analisis (Y3)

X1Y3

Keterangan :

X1Y1 = efektivitas penggunaan pendekatanContextual Teaching and Learningmelalui media video terhadap hasil belajar siswa aspek pemahaman

Variabel X

Pendekatan Contextual Teaching and Learninf (CTL)

melalui media video

Variabel Y

Hasil Belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran TIK : aspek

pemahaman, penerapan dan analisis


(30)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X1Y2 = efektivitas penggunaan pendekatanContextual Teaching and Learningmelalui media video terhadap hasil belajar siswa aspek penerapan X1Y3 = efektivitas penggunaan pendekatanContextual Teaching and Learningmelalui media video terhadap hasil belajar siswa aspek analisis

D. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam studi kuasi eksperimen ini adalah Nonequivalent Control Group Design.Sugiyono (2011:116) mengemukakan

“desain ini hampir sama dengan pretest posttest control group design, namun pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih

secara random.” Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua kelompok

sampel yang sudah ada, sejalan dengan yang dikemukakan oleh Darmadi (2013:239) “desain pretest-postest yang tidak equivalent biasanya digunakan pada eksperimen yang menggunakan kelas-kelas yang sudah ada dalam

kelompoknya.”

Penelitian dengan menggunakan desain ini diawali dengan menentukan dua kelompok sampel, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, Arifin (2011:78) mengemukakan dalam desain ini baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dikenakan O1 dan O2 atau pretest dan posttest, tetapi hanya kelompok eksperimen saja yang mendapatkan perlakuan X, sehingga struktur desainnya menjadi sebagai berikut :

Tabel 3.3

Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretest Treatment Posttest

Eksperimen Kontrol

O1 O1

X -

O2 O2

Jadi dalam pelaksanaannya dua kelompok ini diberikan pretest (O1) terlebuh dahulu untuk mengetahui kemampuan awal, kemudian kelompok


(31)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

eksperimen diberikan treatment atau perlakuan dengan menggunakan pendekatanContextual Teaching and Learning (CTL) melalui media video, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan atau menggunakan sistem pembelajaran pendekatan ekspositori melalui media videodan selanjutnya diberikan posttest (O2) untuk mengetahui hasil akhir. Pretes dan posttest yang dilakukan di awal dan di akhir merupakan tes yang sama, tes ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatanhasil belajar siswa. Kelompok kontrol disini digunakan sebagai pembanding, apabila hasil belajar kelompok eksperimen pada dasarnya mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol setelah diberikan treatment, maka keefektifan treatment lebih meyakinkan dibandingkan apabila hanya melakukan pretest dan posttest pada kelompok eksperimen saja.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah pengertian yang digunakan terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan variabel penelitian. Menurut Zainal Arifin

(2011:190) “definisi operasional adalah definisi khusus yang didasarkan atas

sifat-sifat yang didefinisikan, dapat diamati dan dilaksanakan oleh peneliti

lain.”Definisi operasional dibuat bertujuan agar tidak terjadi pemahaman yang

berbeda tentang istilah-istilah yang digunakan dan juga memudahkan peneliti dalam menjelaskan apa yang sedang dibicarakan, sehingga dapat bekerja lebih terarah. Adapun definisi operasional dari setiap variabel agar terhidar dari perbedaan persepsi mengenai judul penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. PendekatanContextual Teaching and Learning

PendekatanContextual Teaching and Learning melalui media video merupakan salah satu jenis media audio-visual dan dapat menggambarkan suatu obyek yang bergerak sama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai, video dalam penelitian yang akan dilakukan merupakan alat bantu untuk menggunakan pendekatanContextual Teaching and Learning untuk


(32)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyajikan informasi mengenai perangkat keras komputer di dalam kelas. Media video merupakan alat bantu yang digunakan peneliti agar materi pembelajaran mudah dicerna siswa dan mempengaruhi sikap siswa dalam belajar, agar siswa dapat lebih memahami bahkan dapat mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari.

Tahapan-tahapan dalam pembelajaran ini meliputi pertama penyajian tujuan-tujuan pembelajaran pendekatanContextual Teaching and Learning, dan mendorong kesadaran pengetahuan yang relevan.Pada tahap kedua penyajian materi mengenal TIK pada kelas VII semester 2. Tahapan terakhir yaitu penguatan struktur kognitif siswa dengan cara membangkitkan cara berpikir kritis siswa pada mata pelajaran TIK.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar yang menjadi suatu titik fokus di dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti ini yaitu hasil belajar pada ranah kognitif aspek pemahaman, penerapan, dan analisis. Dalam aspek pemahaman menekankan siswa untuk dapat memahami materi-materi pelajaran yang telah diajarkan sejauh mana siswa telah mengerti dengan materi pelajaran, selanjutnya pada aspek penerapan menuntut siswa mampu untuk mendemonstrasikan atau menerapkan materi pelajaran yang telah mereka pelajari kedalam situasi yang baru dan menyangkut penggunaan aturan dan prinsip, dan yang terakhir adalah aspekanalisis menuntut siswa untuk menguraikan atau memilih sebuah informasi kedalam bagian-bagian yang nantinya akan tersusun menjadi hal yang mudah dimengerti. Hasil belajar ini akan diukur melalui tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda.

3. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Mata pelajaran TIK menggunakan pendekatanContextual Teaching and Learning melalui media video merupakan pelajaran yang bertujuan agar siswa memahami alat teknologi informasi dan komunikasi secara umum termasuk


(33)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

komputer dan memahami fungsi dari hardware pada proses kerja komputer. Selain itu mata pelajaran TIK mambahas mengenai pengenalan teknologi informasi dan komunikasi bagi siswa dan membantu untuk menggunakan segala potensi yang ada untuk pengembangan kemampuan diri siswa.

Mata pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi melalui media video yang akan dilakukan oleh peneliti yakni siswa diberikan video mengenai perangkat keras komputer mengenai media penyimpanan, alat input, alat output dan jaringan internet, setelah itu siswa dibimbing untuk mengenal lebih jauh dari fungsi hardware di laboratorium komputer, kemudian peneltii memberikan penjelasan dengan memperlihatkan alat yang sebenarnya dan fungsinya pada proses kerja komputer, kemudian siswa diberikan kebebasan untuk bertanya bagi yang belum paham mengenai penjelasan yang telah disampaikan. Mata pelajaran TIK merupakan mata pelajaran wajib bagi setiap jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. Pada penelitian ini yang akan menjadi objek adalah kelas VII SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang relevan mengenai masalah yang dikajinya.Arifin (2011:225)

mengemukakan “instrumen merupakan komponen kunci dalam

penelitian.Mutu instrumen akan menentukan mutu data yang digunakan dalam penelitian, sedangkan data merupakan dasar kebenaran empirik dari penemuan atau kesimpulan penelitian.”

Instrumen penelitian yang peneliti gunakan dalam pengumpulan data ini

adalah dengan menggunakan tes. “tes adalah suatu teknik pengukuran yang

didalamnya terdapat berbagai pernyataan-pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden.” (Zainal Arifin, 2011:226).


(34)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes objektif dilakukan untuk menghasilkan data kuantitatif berupa skor-skor yang mengukur hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah berupa tes objektif pilihan berganda (multiple choice test). Bentuk tes hasil belajar ini berupa pilihan berganda dengan empat alternatif jawaban (a,b,c,d). Item-item tes yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar ini diambil dari materi pelajaran TIK kelas VII.

Sebelum tes ini diberikan kepada sampel penelitian, soal tersebut di uji coba terlebih dahulu di luar kelompok sampel. Uji coba tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran dari instrumen tersebut sehingga instrument ini layak digunakan kepada sampel

G. Teknik Pengembangan Instrumen

Pengembangan instrumen dilakukan untuk mengukur kualitas instrumen yang digunakan dalam penelitian, kualitas instrumen sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam penelitian ini dilihat dari penyusunannya, instrumen yang digunakan merupakan instrumen yang dibuat oleh peneliti sendiri,

Arifin (2011:244) menjelaskan :

Jika instrumen di buat atau dikembangkan sendiri, maka ada beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu: (1) merumuskan masalah penelitian; (2) menemukan variabel penelitian; (3) menentukan instrumen yang akan digunakan; (4) menjabarkan konstruksi setiap variabel; (5) menyusun kisi-kisi instrumen setiap variabel; (6) menyusun butir-butir instrumen; (7) kaji ulang butir-butir instrumen; (8) menyusun perangkat sementara; (9) uji-coba perangkat instrumen; (10) perbaikan instrumen dan (11) penataan perangkat instrumen akhir.

Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh seorang peneliti dalam membuat sebuah instrumen adalah adanya uji instrumen, pengujian intrumen ini dilakukan untuk melihat


(35)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

apakah instrumen sudah sesuai dan dapat di gunakan dalam penelitian atau tidak.

Instrumen merupakan bagian terpenting dalam sebuah penelitian.Dalam suatu penelitian kualitas sebuah instrumen merupakan hal yang cukup mempengaruhi data hasil suatu penelitian tersebut. Oleh karena itu, teknik uji instrumen ini sangat diperlukan sekali untuk mengetahui instrumen yang akan digunakan dalam penelitian, apakah sudah memiliki kualitas yang baik atau tidak. Pada pengembangannya, uji instrumen ini biasanya menggunakan uji validitas dan reabilitas, teknik uji ini digunakan agar instrumen yang nantinya akan digunakan untuk subjek penelitian sudah valid. Berikut adalah proses pengembangan instrumen :

1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui derajat ketepatan instrumen, apakah instrumen yang akan digunakan ini betul-betul sudah tepat untuk mengukur apa yang akan di ukur sesuai dengan pernyataan.

Darmadi (2013:110) :

Validitas intrumen adalah kemampuan intrumen untuk mengukur dan menggambarkan keadaan suatu aspek sesuai dengan maksudnya untuk apa instrumen itu di buat. Persoalan validitas instrumen berhubungan dengan pertanyaan apakah suatu instrumen yang dibuat mampu menggambarkan ciri-ciri, sifat-sifat atau aspek apa saja yang akan diukur, sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Penelitian ini menggunakan instrumen tes berupa instrumen tes hasil, sehingga kesesuaian instrumen di uji dari segi konstraknya (validitas konstruksi) sebagaimana penyataan Sugiyono (2011:176) “…untuk instrumen test yang digunakan untuk mengukur mengukur prestasi belajar (achievement) dan mengukur efektivitas pelaksanaan program dan tujuan. Berikut ini dikemukakan cara pengujian validitas :


(36)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2011:117) “untuk menguji validitas konstruk,

dapat digunakan pendapat para ahli (Judgement Expert).” Uji validitas konstruk dilakukan untuk kesesuaian instrumen penelitian dengan kisi-kisi instrumen penelitian.Kesesuaian tersebut dapat diketahui melalui kegiatan bimbingan dengan dosen pembimbing dan Judgement yang dilakukan oleh para ahli.Uji validitas konstruk pada penelitian ini dilakukan pada proses judgement dengan dosen ahli.

b. Uji Validitas Alat Ukur

Validitas adalah suatu ukuran yang mengukur tingkat kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diharapkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah tes yangakan digunakan dalam penelitian ini dapat atau tidak mengukur tingkat ketepatan tes yaitu mengukur apa yang seharusnya diukur, maka dilakukan uji validitas soal. Dalam mengetahui validitas yang dihubungkan dengan kriteria, maka digunakan uji statistik yakni teknik korelasi product momentdari Karl Pearson sebagai berikut :

xy

=

. −( ) ( )

[� �2− 2 ] [� 2− 2]

Sumber : Riduwan (2011:227)

keterangan :

rxy = koefesien korelasi yang dicari antara variabel X dan Y N = banyaknya responden (peserta tes)

∑X = skor tiap butir soal/skor item tes

∑Y = skor responden


(37)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Arifin (2009:257) “untuk dapat memberikan penafsiran

koefesiensi yang ditemukan tersebut tinggi atau rendah, untuk menafsirkan koefisien korelasi (validitas) dapat menggunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.4

Kriteria Acuan Validitas Soal

Interval Koefesien Tingkat Hubungan

0,81 – 1,00 0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20

Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah

(Sumber: Arifin, 2009:257) Setelah diperoleh hasil validitas tersebut kemudian diuji juga tingkat signifikansinya dengan uji-t dengan menggunakan rumus :

=

� −

+

Sumber : Sugiyono (2011:257) Keterangan :

t = nilai t dihitung r = koefesien korelasi n = jumlah banyak subjek

Nilai t hitung yang kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n-2 dengan kaidah keputusan jika t hitung > t tabel maka korelasi tersebut dikatakan valid atau signifikan dan jika t hitung < t tabel maka korelasi tersebut dikatakan tidak valid atau tidak signifikan.

Uji coba dilakukan untuk mengukur kelayakan instrumen yang akan digunakan kepada kelas eksperimen. Uji coba instrumen ini di


(38)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lakukan kepada kelas VII SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi yang berjumlah 21 orang siswa.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi atau keajegan suatu instrumen.Pada penelitian ini uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha, lebih lanjut Arifin (2011:264) juga menjelaskan tentang teknik Cronbach’s Alpha “…teknik ini tidak hanya digunakan untuk tes dua pilihan saja, tetapi penerapannya lebih luas, seperti menguji reliabilitas skala pengukuran sikap dengan tiga, lima atau

tujuh pilihan.”

Langkah-langkah teknik Cronbach’s Alpha untuk menguji reliabilitas instrumen adalah sebagai berikut :

a) Mencari harga varians tiap item

2

=

2 −( X )2

� Arikunto (2006:196) Keterangan :

σ

b2 = varians tiap item

∑X2

= jumlah kuadrat jawaban responden tiap varians

(∑X)2

= jumlah kuadrat seluruh responden tiap items n = jumlah responden uji coba

b) Menjumlahkan butir varians seluruh item dengan rumus :

σ

b2 =

σ

b12 +

σ

b22 + …σn2 Arikunto (2006:196)

c) Mencari harga varians soal

�2

=

2 −( Y )2


(39)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

σ

t2 = varians tiap item

∑Y2

= jumlah kuadrat jawaban responden tiap varians

(∑Y)2

= jumlah kuadrat seluruh responden tiap item n = jumlah responden uji coba

d) Menghitung harga reliabilitas

11= �−

1 1−�� 2

��2 Keterangan :

�11 = reliabilitas instrumen

2 = varians tiap item�2= varians total

k = jumlah item soal

Untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas alat ukur dapat menggunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

�11≤ 0,20 Sangat rendah

0,20 ≤ �11≤ 0,40 Rendah

0,40 ≤ �11≤ 0,60 Sedang

0,70 ≤ �11≤ 0,90 Tinggi

0,90 ≤ �11<1,00 Sangat tinggi

(Sumber: Arikunto, 2010:319)

3. Daya Pembeda

Daya pembeda pada suatu butir soal menunjukkan kepada derajat kemampuan suatu butir soal untuk membedakan antara subjek yang mampu dan tidak mampu. Sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Arifin


(40)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2009:273) mengungkapkan “daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana

sejumlah butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Logikanya peserta didik yang pandai akan lebih mampu menjawab dibandingkan dengan peserta didik yang kurang pandai.” Untuk menguji daya pembeda ini Arifin (2011:133) mengurutkan langkah sebagai berikut :

a. Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik.

b. Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai denganskor terkecil.

c. Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah peserta didik banyak (di atas 30) dapat ditetapkan 27%.

d. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok (kelompok atas maupun kelompok bawah).

e. Menghitung daya pembeda soal dengan rumus :

DP = XKA + XKB Skor Maks

(Sumber: Arifin, 2011:133) Keterangan :

DP = Daya Pembeda

XKA = rata-rata kelompok atas

XKB = rata-rata kelompok bawah

Skor Maks = skor maksimum

f. Membandingkan daya pembeda dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.6 Indeks Daya Pembeda

Daya Pembeda Kategori

0,00 – 0,19 0,20 – 0,29 0,30 – 0,39

Kurang baik Cukup


(41)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,40 – 1,00

Negatif

Sangat Baik Soal Dibuang (Sumber: Arifin, 2011, hlm.133) Indeks daya pembeda biasanya dinyatakan dengan proporsi, semakin tinggi proporsi itu maka semakin baik soal tersebut membedakan antara peserta didik yang pandai dan peserta didik yang kurang pandai.

4. Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Tes

Taraf kesukaran soal adalah kemampuan siswa dalam menjawab soal.Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauan. Adapun derajat kesukaran setiap butir soal menggambarkan derajat kesukaran setiap butir soal tes bila digunakan untuk mengukur kemampuan subjek tertentu (Ali, 2010:320). Pengujian derajat kesukaran dapat dilakukan dengan menghitung indeks proporsi, dengan menggunakan rumus :

p = b/n

(Sumber: Ali, 2010, hlm.320) Keterangan :

p = indeks yang menunjukkan tingkat kesukaran butir soal b = jumlah subjek jawaban benar

n = jumlah seluruh subjek yang mengikuti

Sebelum menggunakan rumus di atas, harus ditempuh terlebih dahulu langkah-langkah yang ditempuh ialah :

a. Menyusun lembar jawaban peserta didik dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah.


(42)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Mengambil 27% lembar jawaban dari atas yang selanjutnya disebut kelompok atas (higher group), dan 27% lembar jawaban dari bawah yang selanjutnya disebut kelompok bawah (lower group). Sisa sebanyak 46% disisihkan.

c. Memasukannya ke dalam tabel hitung.

Kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut : 1) Jika persentase sampai dengan 27% maka termasuk mudah. 2) Jika persentase sampai dengan 28% - 72% maka termasuk sedang. 3) Jika persentase sampai dengan 73% ke atas maka termasuk sukar. Setelah diketahui tingkat kesukaran tiap butir soal, untuk memperoleh

prestasi belajar yang baik, menurut Zainal Arifin (2009:270) “sebaiknya

proporsi antara tingkat kesukaran tersebar secara normal.” Perhitungan proporsi tersebut dapat diatur sebagai berikut :

1) Soal sukar 25%, soal sedang 50%, soal mudah 25%, atau 2) Soal sukar 20%, soal sedang 60%, soal mudah 20%, atau 3) Soal sukar 15%, soal sedang 70% , soal mudah 15%.

Penyusunan instrumen soal dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran soal, sehingga hasil yang dicapai peserta didik dapat menggambarkan prestasi belajar yang sesungguhnya..

Berikut langkah-langkah dalam penyususunan tes hasil belajar sebagai instrumen penelitian ini :

1. Mempelajari silabus mata pelajaran TIK kelas VII SMP IT Baitul Anshor Kota Cimahi.

2. Menetapkan materi pelajaran TIK yang akan digunakan dalam penelitian yaitu materi perangkat keras komputer

3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dan indikator sesuai dengan materi pelajaran TIK yang sudah ditentukan.


(1)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang telah dilakukan peneliti merupakan aspek yang menuntut siswa agar mampu untuk menggunakan atau menerapkan materi pelajaran yang telah mereka pelajari ke dalam situasi yang baru dan menyangkut penggunaan aturan dan prinsip. Penerapan adalah kemampuan kognisi yang sangat mengharapkan para siswa agar mampu mendemonstrasikan pemahaman mereka. Setelah penggunaan pendekatanContextual Teaching and Learning (CTL) melalui media video dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuanmelihat dan mengetahui bagaimana menerapkan pemanfaatan perangkat keras komputer dalam kehidupan sehari-hari dan menggunakannya dalam pembelajaran.

3. Penggunaan pendekatanContextual Teaching and Learning (CTL) melalui media video efektif terhadap peningkatan hasil belajar yang signifikan pada ranah kognitif aspek menganalisis (C4). Hal ini dikarenakan dalam penggunaan pendekatanContextual Teaching and Learning (CTL) melalui media video pada mata pelajaran pelajaran TIK pada aspek menganalisis yang telah dilakukan peneliti merupakan aspek yang menuntut siswa untuk menguraikan atau memilih sebuah informasi kedalam bagian-bagian yang nantinya akan tersusun menjadi hal yang mudah mengerti. Setelah penggunaan pendekatanContextual Teaching and Learning (CTL) melalui media video dapat membantu siswa dalam meningkatkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna, dengan cara mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru yang dimilikinya. Siswa mendapat penjelasan dari guru mengenai fungsi dari masing-masing kompenen perangkat keras komputer dan menunjukan perangkat keras yang ada disekitarnya.

B. Saran

Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan yang diinginkan akan tercapai maka disarankan :


(2)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Guru harus lebih kreatif dalam mengkonsep pembelajaran dengan sebaik mungkin, harus lebih luas wawasannya dalam penguasaan materi pelajaran yang akan disampaikan saat proses pembelajaran.

2. Guru seharusnya lebih banyak menggunakan model pembelajaran yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan pelajaran atau materi pelajaran yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran.

3. PendekatanContextual Teaching and Learning (CTL) melalui media video lebih baik dikembangkan dan digunakan didalam proses pembelajaran karena model pembelajaran ini membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran dan membuat hasil belajar siswa menjadi sangat meningkat. 4. Media video ini sangat digemari oleh siswa karena kebanyakan siswa seringkali jenuh dengan model atau media pelajaran yang digunakan sangat membosankan. Namun, pola pikir atau daya tangkap setiap siswa berbeda, tugas seorang guru untuk menyesuaikan dengan kebutuhan siswa. 5. Penggunaan media video hanya menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi dalam pembelajaran, peran pendidik sangat melengkapi dalam proses pembelajaran dengan media video pada proses pembelajaran.

6. Penggunaan PendekatanContextual Teaching and Learning (CTL) melalui media video ini sangat membutuhkan waktu yang lebih lama, waktu peneliti saat melakukan penelitian sangat singkat sehingga penggunaan model pembelajaran ini kurang efektif dan efesien namun dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

7. Penggunaan PendekatanContextual Teaching and Learning (CTL) melalui media video ini nampak jelas antara siswa yang memiliki kemampuan kurang, yang kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri siswa yang kurang kemampuannya. Pendidik seharusnya menggunakan model pembelajaran tanpa harus membuat siswa minder/tidak percaya diri terhadap kemampuan yang dimilikinya, namun seharusnya pendidik


(3)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan rasa percaya diri siswa terhadap kemampuan yang dimilikinya.


(4)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. (2003). Statistik Untuk Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Parama Publishing.

Ali, Muhammad. (2006). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Ali, Muhammad. (2006). Metodelogi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Bandung : Pustaka Cendikia Utama.

Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran : Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT Remaja Posda Karya.

Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Asdi Mahasatya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekata Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Andriyanto, Ferry. (2009). Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning), KreatifitasBelajar, HasilBelajarAkuntansi.Thesis (Under Graduates).Semarang :UniversitasNegeri Semarang.

Darmadi, Hamid. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial : Konsep Dasar dan Implementasi. Bandung : Alfabeta.

Depdiknas.(2009). PanduanPembelajaranKontekstualSekolahMenengahPertama. Jakarta: Depdiknas.

Harismawan, Ahmad. (2009). Pengaruh Penerapan

PendekatanPembelajaranCTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar siswa Materi Taqsiimul Fi’li Bi’itibaari Zamanihi Pada Mata Pelajaran Nahwu. Skripsi. Tangerang, Banten : Universitas Pendidikan Indonesia

Johnson, B Elaine.(2007). Contextual Teaching and Learning. Bandung: MizanMediaUtama.


(5)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Latuheru. (1988). Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta: Depdikbud.

Moedjiono dan Dimyati, Moh. (1993). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan, Dirjen Dikti Depdikbud.

Ningsih, Kurnia. (2010). Model Pembelajaran ARIAS berbasiskontekstual, PencapaianKompetensiDasarSains.Pontianak

:FakultasKeguruandanIlmuPendidikan, UniversitasTanjungpura. Riduwan.(2011). Dasar – DasarStatistik.Bandung :Alfabeta.

Rusman. (2013). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran..Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Rusman.(2011). Model–Model Pembelajaran, MengembangkanProfesionalisme Guru. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran. Bandung : Mulia Mandiri Press.

Sudjana, Nana. (1990). Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar.Bandung : PT Remaja Rosada Karya.

Sudjana, Nana. (2000). Dasar–Dasar Proses BelajarMengajar.cet– 5. Bandung, SinarBaruAlgensindo

Sudjana, S. Djudju. (2005). Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production. Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran. Bandung : Kencana Prenada Media Group.

Santoso, Singgih. (2012). SPSS Statistika Parametrik. Jakarta : PT Elex Media Kumpotindo.

Sabil, Husni. (2011). Penerapan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Materi Ruang Tiga Dimensi Menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Maslah (MPBM). Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNJA : Jambi. Tidak diterbitkan.

Tim Pustaka Yustia. (2007:194). Panduan Penyususnan KTSP Lengkap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT. Buku Kita.


(6)

Muthmainnah Qonita Zahra, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Trianto. (2009). Mendesain Model PebelajaranInovatif-Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Jakarta:Kencana.

Udin, S Winataputradkk.(2007).

TeoriBelajardanPembelajaran.Jakarta:PusatPenerbitanUniversitas Terbuka.


Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 10 0

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATA

0 0 16