Kemampuan Menyampaikan Secara Lisan Isi Cerita Sandiwara Kemampuan Menyampaikan Isi Cerita Sandiwara dengan Sopan

itu lahir berilah nama Badang dan istri itu hanya boleh makan sayur- sayuran saja. Dan beberapa bulan kemudian isteri hamil dan hampir melahirkan anak l aki” yg diberi nama Badang, setelah dia dewasa dia menjadi anak yang baik dan menghormati orang tuanya. Beberapa tahun kemudian Badang menjadi raja dan selalu ada pengawalnya yang mengikutinya kemana badang pergi. Pada suatu hari ada pencuri dan badang berjaga di empang. b Siswa pada umumnya hanya menyusun sebagian dari keseluruhan isi cerita sandiwara. c Cerita “ Pada suatu hari ada pencuri dan badang berjaga di empang ” Seharusnya bagian isi cerita tersebut disusun sebelum Badang memutuskan untuk merantau.

d. Kemampuan Menyampaikan Secara Lisan Isi Cerita Sandiwara

Kemampuan siswa kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong kabupaten Boyolali dalam menyampaiakan secara lisan hasil penuagan ide dan gagasan mereka ke depan kelas belum menunjukkan hasil yang baik. Seperti pada data kemampuan menyampaikan secara lisan isi cerita sandiwara berikut. a Siswa dalam menyampaikan isi cerita sandiwara terlalu terburu- buru “gugup” sehingga siswa lain yang mendengarkan merasa kurang nyaman. b Siswa kurang menguasai masalah isi rekaman sandiwara pada saat menceritakan di depan kelas, sehingga bunyi-bunyi bahasa yang dibicarakan terdengar kurang jelas. Si Badang Hulubalang Bentan Pada suatu hari ada sebuah keluarga yang tinggal di desa terpencil, keluarga itu belum juga dikaruniai seorang anak padahal mereka sudah menikah begitu lama kemudian istrinya memohon kepada allah semoga cepat dikaruniai anak. Suatu hari sang suwami bermimpi bertemu dengan malaikat dan maikat itu berkata jika kamu cepat dikaruniai seorang anak pada saat bulan purnama yang kesembilan kamu tidak boleh makan ikan, dan binatang yang berkaki 4 maupun 2. Kamu hanya dapat makan dengan sayur-sayuran dan jika anak itu lahir anak itu harus diberi nama badang. Setan itu suami istri itu menuruti kata malaikat itu, dan tidak lama kemudian istrinya mual-mual dan pusing-pusing ternyata istrinya hamil dan tidak lama kemudian juga sang istri melahirkan dan anak itu tumbuh menjadi anak yang dewasa, rajin dan pandai. Tapi dia ingin menambah ilmu karena dia kasihan terhadap keluarganya karena banyak ikan di empang yang hilang. Dan suatu hari dia diangkat menjadi bodigat atau pengawal pribadi dan menjadi suami salah seorang anak raja. Dan akhirnya mereka hidup bahagia.

e. Kemampuan Menyampaikan Isi Cerita Sandiwara dengan Sopan

Kemampuan siswa kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong kabupaten Boyolali dalam menyampaikan isi cerita dengan sopan belum menunjukkan hasil yang baik. Seperti pada data kemampuan menyampaikan secara lisan isi cerita sandiwara berikut. a Siswa belum menggunakan kalimat salam ketika mereka menyampaikan isi cerita sandiwara di depan kelas. b Siswa belum menguasi berbagai bahasa yang akan digunakan untuk menceritakan isi cerita sandiwara. Si Badang Hulubalang Bentan Di sebuah desa yang terpencil dan jauh dari negeri kerajaan, hidup sebuah keluarga yang sudah bertahun-tahun menikah tetapi belum dikaruniai anak. Kemudian Bidin sang suami meminta kepada malaikat seorang anak, malaikat itu berkata “selama sembilan purnama kamu tidak boleh makan yang bernyawa seperti ikan, hewan berkaki empat maupun berkaki dua, dan hanya boleh memakan sayuran”. Setelah beberapa bulan Semah sang istri merasa pusing dan mual, ternyata lelahan itu pertanda kehamilan. Beberapa bulan kemudian lahir seorang anak laki-laki yang diberi nama Badang, saran dari sang malaikat setelah dewasa Badang menjadi anak yang rajin dan berbakti kepada orangtuanya. Tapi akhir-akhir ini badang curiga pada ikan di empangnya selalu hilang, Badang memutuskan untuk menjaganya dan ternyata yang mencuri jin mata merah. Badang memutuskan untuk memperkuat ilmunya di negeri seberang, setelah mendapatakan ijin dari orangtuanya kemudian Badang berlayar ke negeri itu dan ditengah perjalanan Badang bertemu dengan perompak jahat, dan Badang mampu mengalahkanya kemudian Badang dijadikan hulubalang raja dan menikah dengan putri sang raja c Siswa terlalu terburu-buru dalam menyampaikan isi cerita sandiwara sehingga para siswa lain yang mendengarkan merasa kurang nyaman. d Cara berdiri siswa saat berbicara di depan kelas pada umumnya dengan malu-malu dan menundukan kepala. e Sebagian siswa menyampaikan isi cerita sandiwara dengan cara berteriak. Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal No Nama Siswa KKM 1 2 3 4 5 Jumlah 1 Ahmad Rudianto 65 12 12 15 12 13 61 2 Ali Abdul Rosyid 65 12 15 10 6 10 53 3 Amni Anami 65 15 20 12 13 14 74 4 Ari Widayanti 65 10 12 15 12 11 60 5 Ayu Setyanita 65 18 15 15 12 10 70 6 Devi Dewi W 65 14 18 16 10 10 68 7 Dita Suhartoro 65 10 10 13 11 12 56 8 Eka Afif S.H 65 11 10 15 12 14 62 9 Eko Agus Setiyono 65 14 20 15 13 13 72 10 Fikiyanti Sholihah 65 8 15 15 10 10 58 11 Hesty Nurul A 65 11 15 10 12 12 60 12 Hidayati 65 13 15 7 8 10 53 13 Irham Pamungkas 65 12 10 12 11 11 56 14 Istiklaliyah 65 15 15 20 12 10 72 15 Lilies suryaningsih 65 20 15 20 12 8 74 16 Lina Vidayanti H.C.A 65 15 15 10 10 12 62 17 Muhammad Nurul H 65 20 15 15 10 10 70 18 Muhammad Basarudin 65 12 10 10 12 12 56 19 Muhammad Anang R 65 10 10 12 14 15 64 20 Muhammad Mufid 65 10 14 10 9 10 53 21 Muhammad Nur R 65 20 15 14 10 15 74 22 Paidika A 65 10 10 10 10 14 58 23 Riyanti Purwaningsih 65 15 10 10 10 15 60 24 Sarwendah 65 20 15 15 10 6 66 25 Siti Bakdiyah 65 10 20 15 15 15 75 26 Siti Fatimah 65 20 10 15 10 15 60 27 Siti Nur Aisyah 65 10 16 15 10 9 70 28 Sweety Purwanti 65 14 10 20 10 13 67 29 Siti Samsiyah 65 13 12 12 10 10 58 30 Sri Lestari 65 10 12 12 11 15 58 31 Yoda Adhi P 65 14 15 15 10 14 68 32 Zaimatul Umah 65 15 15 15 13 14 72 Jumlah Rata-rata 2040 63,75 Keterangan No Aspek Nilai 1 Keruntutan isi cerita 10-20 2 Kesesuaian dengan sumber asli 10-20 3 Menyusun isi dengan baik 10-20 4 Menyampaikan dengan sopan 10-20 5 Menyampaikan secara lisan 10-20 Penghitungan nilai akhir dalam skala 0-100 Pemerolehan Skor Nilai Akhir = ---------------------- X Skor Ideal 100 Skor Maksimum 100 Berdasarkan tabel di atas terdapat 14 siswa atau 44 yang nilainya sudah tuntas dan 18 siswa atau 56 siswa belum mencapai kriteria minimal ketuntasan. Nilai rata-rata yang diperoleh pada kondisi awal adalah 64. Berdasarkan hasil kondisi awal, maka peneliti dan guru bahasa Indonesia sepakat untuk mengidentifikasi masalah yaitu dengan mendiskusikan dengan kepala sekolah. Permasalahan yang perlu segara diatasi dalam tindakan penelitian ini adalah kurangnya kemampuan peserta didik dalam berbicara di depan kelas, hal ini disebabkan pembelajaran bahasa Indonesia yang kurang efektif dan bersifat monoton. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Uret Susu dalam pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi mendengarkan siaran dari media elektronika, tuturan langsung atau pembacaan teks, dan memberikan tanggapan.

2. Siklus I

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-2 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG

0 4 22

Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar biologi pada siswa kelas X SMA Muhammadiyah 9 Brondong

0 4 26

PENGGUNAAN SARANA BIDANG MIRING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR GULING DEPAN PADA PEMBELAJARAN SENAM DI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH GADINGREJO

3 38 43

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE.

0 5 26

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2014/2015.

0 2 36

PENERAPAN PEMBELAJARAN URET SUSU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DI DEPAN KELAS PADA SISWA KELAS X.2 Penerapan Pembelajaran Uret Susu Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Di Depan Kelas Pada Siswa Kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong Dengan Pembe

0 1 15

PENDAHULUAN Penerapan Pembelajaran Uret Susu Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Di Depan Kelas Pada Siswa Kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong Dengan Pembelajaran Mendengarkan Cerita Sandiwara Pada Rekaman.

0 4 7

LANDASAN TEORI Penerapan Pembelajaran Uret Susu Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Di Depan Kelas Pada Siswa Kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong Dengan Pembelajaran Mendengarkan Cerita Sandiwara Pada Rekaman.

0 3 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERTANYA:(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X SMA Negeri 16 Bandung Tahun Ajaran 2015/2016).

0 5 48

PENERAPAN TEKNIK BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 SMA Negeri 26 Bandung.

1 6 57