Analisis dan Refleksi Siklus I

rangkuman dari hasil kegiatan awal sampai akhir serta evaluasi. Hasil yang dicapai pada lembar kerja siswa dalam mendengarkan dan memahami cerita sandiwara mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat bahwa sebagian siswa sudah mulai berani maju ke depan kelas untuk membacakan hasil karya mereka, dan mampu memahami indikator-indikator yang sudah disampaikan guru.

d. Analisis dan Refleksi

Hasil kemampuan berbicara siswa kelas X.2 dengan pembelajaran mendengarkan cerita sandiwara pada rekaman , diperoleh dari penilaian proses dan penilaian melalui tes. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut: 1 Pembelajaran siklus I lebih baik jika dibandingkan dengan pembelajaran pada kondisi awal. Hal ini dapat dilihat meningkatnya nilai rata-rata siswa yaitu pada kondisi awal sebesar 64 meningkat pada siklus I menjadi 68. 2 Keaktifan siswa lebih meningkat bila dibandingkan pada kondisi awal, dimana siswa mulai aktif dalam pembelajaran, merespon pembelajaran mendengarkan cerita sandiwara dengan media rekaman dan sudah ada sebagian siswa yang berani untuk menceritakan secara lisan hasil pemahaman mereka ke depan kelas. Agar keaktifan siswa menyeluruh dalam proses pembelajaran, dan hasil pekerjaan siswa dapat meningkat untuk pembelajaran selanjutnya disepakati antara guru dan peneliti tetap menggunakan metode Uret Susu , akan tetapi perlu peningkatan komunikasi pembelajaran antara guru dan siswa agar pembelajaran menjadi lebih baik, perlu penambahan pemberian motivasi melalui bimbingan kepada siswa yang pemahamanya kurang agar lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan bimbingan guru kepada siswa harus menyeluruh, hal ini supaya siswa merasa diperhatikan dan tidak dibeda-bedakan. Berdasarkan hasil lembar kerja siswa dalam mendengarkan cerita sandiwara pada rekaman dan memberi tanggapan pada siklus I mengalami peningkatan, bahwa sebagian siswa sudah mampu mengembangkan ide mereka dan mulai berani untuk maju ke depan kelas membacakan hasil pemahaman mereka setelah mendengarkan cerita sandiwara pada rekaman. Hal ini dapat dilihat pada ketercapaian indikator dalam lembar kerja siswa. e. Ketercapaian Indikator pada Lembar Kerja Siswa Siklus I 1 Kemampuan Menuliskan Isi Cerita dengan Urutan yang Runtut Pada awalnya, siswa kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong kabupaten Boyolali belum mampu menggali ide mereka setelah mendengarkan cerita. Untuk memperbaiki kondisi ini, guru selalu memberi pengertian kepada siswa tentang materi yang akan disampaikan. Siswa yang awalnya bingung, akhirnya mulai paham. Terbukti, setelah siswa mendengarkan cerita sandiwara pada rekaman, banyak siswa yang sudah mampu menggali ide dan dapat menuliskan kembali isi cerita dengan urutan yang runtut. Seperti pada data kemampuan menulis isi cerita sandiwara berikut. a Siswa mulai menuliskan secara runtut dan jelas, dimulai dari upaya pasangan suami-istri Semah dan Bidin agar segera dikaruniai anak, Bidin bertemu dengan seorang malaikat yang akan mengabulkan permintaanya, setelah Badang lahir ia menjadi anak yang berbakti, pencuri ikan di empang, keinginan badang untuk merantau, berperang dengan perompak. Si Badang Hulubalang Bentan Di sebuah desa terpencil ada seorang pasangan yang meminta dikaruniai seorang anak, sang istri teres-menerus berdoa agar dikaruniai anak, dan pada suatu hari ia didatangi jin. Ia berkata “kamu mau anak”. Kalau kamu mau mempunyai anak, kamu tidak boleh memakan daging saat bulan purnama dan harus memakan sayur-sayuran. Kemudian sang istri mulai pusing dan mual-mual, itu pertanda istrinya hamil. Si bapak mengharapkan seorang anak laki-laki, akhirnya anak itu lahir dan benar seorang laki-laki. Setelah ia dewasa, dia pergi dari rumah untuk menemui jin bermata merah untuk meminta bantuan agar ia diberi ilmu tenaga 1000 ekor gajah. Setelah ia pulang, si badang ingin merantau dan meninggalkan ayah dan ibunya, si badang memberikan menyan kepada kedua orang tuanya, yaitu menyan yang di dalamnya terdapat jin mata merah. Akhirnya si badang pergi merantau naik kapal untuk menuju ke negeri bentan, di kapal ia bertarung dengan perompak dan akhirnya dia menjadi pemenang, kemudian dia bertemu dengan putri nilamsari. b Siswa mampu menceritakan kedalam beberapa kalimat dengan urutan yang runtut, akan tetapi belum sampai jalan cerita itu selesai dengan akhir Badang menikah dengan putri Nilamsari dan mereka hidup bahagia. 2 Kemampuan Mengungkapkan Isi Cerita Sesuai Sumber Aslinya Siswa kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong kabupaten Boyolali pada siklus I ini, dimana sebagian besar siswa sudah mampu untuk mengungkapkan isi cerita sandiwara dengan baik seperti pada data kemampuan mengungkapkan isi cerita sandiwara berikut. a Siswa terlihat mampu mengungkapkan isi cerita sandiwara secara detail dan jelas. Si Badang Hulubalang Bentan Ada sebuah desa yang terpencil, di sana hiduplah seorang suami-istri, mereka sudah lama menikah namun belum juga dikaruniai anak. Ketika wakyu malam pasangan suami-istri itu berdoa kepada allah agar mereka dikaruniai buah hati. Setiap hari sang suami pergi ke sungai untuk mencari ikan, suatu malam sang suami bertemu dengan lembaga putih dan sang suami memohon seorang anak, permintaan itu dapat dikabulkan tetapi ada persyaratan. Syaratnya adalah tidak boleh memakan ikan sungai atau daging, dia hanya boleh memakan sayur-sayuran dan buah-buahan. Setiap hari dua lakukan untuk memenuhi syarat itu, dia melakukan itu selama sembilan purnama. Persyaratan telah dilaksanakan kemudian dia mendapatkan apa yang diinginkanya. Mereka sangat senang sekali karena sudah mendapatkan buah hati yang diinginkanya sejak dulu, dia memiliki seorang putra yang diberi nama si Badang. Setelah beranjak dewasa si Badang menggantikan pekerjaan ayahnya yaitu mencari ikan di sungai, setelah lama mencari ikan tanpa di sadari ada makhluk yang berbeda dengan manusia yang mencuru ikan. Setelah diselidiki ternyata ada makhluk halus yang mencuri ikanya dan si Badang berhasil menangkapnya. Jin tersebut merasa tersiksa karena si Badang menarik janggutnya maka Badang telah menakhlukanya dan diberi kemenyan putih, yang kemudian diberikan kepada orang tuanya untuk membantu mencari nafkah. b Sumber asli pada cerita sandiwara tersebut mampu diungkapkan siswa dengan menceritakan kronoligis pada isi cerita sandiwara. 3 Kemampuan Menyusun Isi Cerita Sandiwara Kemampuan menyusun isi Siswa sandiwara kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong kabupaten Boyolali selalu mengalami peningkatan, dimana sebagian besar siswa sudah mampu menyusun isi cerita sandiwara dengan benar. Seperti pada data kemampuan menyusun isi cerita sandiwara berikut. a Siswa pada umumya mampu menyusun kembali isi cerita sandiwara sesuai dengan urutan alur cerita sandiwara yang sudah diperdengarkan. Si Badang Hulubalang Bentan Pada suatu hari ada sepasang suami-istri yang tinggal di pedesaan, yang jauh dari penduduk dan perkotaan. Pasangan suami-istri itu sudah lama menikah tetapi belum dikaruniai anak. Setiap hari mereka selalu berdoa kepada tuhan, agar mereka dikaruniai anak, mereka bernama Bidin dan Semah. Setiap hari Bidin dan Semah menagis karena sudah lama tidak diberi anak yang mereka inginkan. Beberapa hari kemudian Si Bidin bertemu seorang malaikat pada malam hari, malaikat berkata “ jika kamu ingin mempunyai anak janganlah kamu memakan hewan berkaki 2 maupun 4 saat bulan purnama, dan hanya boleh memakan sayur- sayuran dan jika anak itu lahir berilah nama Badang. Beberapa bulan kemudian Si Semah merasakan pusing-pusing dan mual, Bidin merasa itu pertanda kalau semah sudah hamil, dan ternyata semah hamil dan mereka melaksanakan syarat dari malaikat itu. Bebera bulan kemudian Semah melahirkan anak laki- laki dan mereka memberikan nama Badang, mereka telah menjadi ayah dan ibu. Setelah Badang dewasa, ia ingin menjaga empangnya. Beberapa hari kemudian ada seorang pencuri ke empangnya untuk mencuri ikan, beberapa bulan kemudian Badang meminta kepada keluarganya untuk melepas kepergiannya. Badang akan merantau karena Badang merasa sudah merepotkan orangtuanya, dan orangtuanya merelakan Badang untuk merantau dan mencari uang. Beberapa hari kemudian Badang berangkat untuk merantau tetapi orangtuanya takut karena tidak ada yang membantu, Badang berkata kepada orangtuanya agar jin yang menggantikan membantu orangtuanya. b Beberapa bagian dalam cerita sandiwara yang disusun siswa mulai menunjukan keteraturanya. c Siswa mulai melengkapi bagian-bagian yang terdapat dalam isi cerita sandiwara dengan baik, akan tetapi belum spenuhnya menyusun sampai akhir isi cerita sandiwara “ Badang menikah dengan putri Nilamsari”. 4 Kemampuan Menyampaikan Secara Lisan Isi Cerita Sandiwara Siswa kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong kabupaten Boyolali mengalami peningkatan dalam menyampaikan secara lisan isi cerita sandiwara pada rekaman. Waktu pengerjaan yang mencukupi denga media rekaman membuat banyak siswa merasa terbantu dan lebih antusias dalam proses kegiatan belajar mengajar. Siswa mulai menyampaikan secara lisan isi cerita sandiwara dengan baik, tetapi masih ada sedikit kekurangan karena siswa belum sepenuhnya menyampaikan isi rekaman sandiwara dari awal hingga akhir. Seperti pada data kemampuan menyampaikan isi cerita sandiwara. a Siswa terlihat sudah mulai tenang dalam menyampaikan isi cerita sandiwara. b Siswa mampu menyampaikan isi cerita sandiwara dengan jelas, sehingga siswa lain yang mendengarkan merasa lebih nyaman dan kondisi di kelas terlihat sangat tenang. c Siswa mulai menguasai masalah isi cerita sandiwara yang disampaikan di depan kelas. Si Badang Hulubalang Bentan Pada suatu hari ada sepasang suami istri yang tinggal didesa terpencil, sepasang suami-istri yang belum juga dikaruniai seorang anak. Padahal mereka sudah menikah begitu lama, sang suami mencari ikan dan sang istri selalu berdoa kepada allah semoga mereka cepat dikaruniai anak. Suatu hari sang suami bermimpi bertemu deng an seorang malaikat, dan malaikat itu berkata “jika kamu ingin cepat dikaruniai seorang anak, dia harus menuruti kata- kata yang dibilang malaikat itu” Pada saat bulan purnama yang kesembilan, mereka tidak boleh memakan ikan dan binatang berkaki 2 maupun berkaki 4, mereka harus memakan sayur dan buah-buahan. Mereka menuruti semua itu dan jika anak itu lahir, anak itu harus diberi nama Badang. Setelah beberapa hari sang istri mengalami pusing dan mual-mual, ternyata tidak diduga sang istri hamil. Beberapa bulan kemudian sang istri melahirkan seorang anak yang tampan yang diberi nama badang “ seperti yang sudah dikatakan malaikat itu”. Badang tumbuh menjadi anak yang tampan dan rajin membantu orang tua, tetapi Badang belum puas dengan ilmu yang dimilikinya dan badang akhirnya Badang memutuskan untuk pergi ke negeri bentan untuk menambah ilmunya. Di sana Badang bertemu dengan seorang raja, dan ia dijadikan pengawal pribadinya. Raja itu mempunyai seorang anak yang sangat cantik, dan akhirnya Badang menikah dengan putri raja itu. 5 Mampu Menyampaikan Isi Cerita Sandiwara dengan Sopan Kemampuan Siswa kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong kabupaten Boyolali dalam menyampaikan isi cerita dengan baik, dimana sebagian besar siswa sudah mampu menyampaikan isi cerita sandiwara dengan sopan. Seperti data kemampuan menyampaikan dengan sopan isi cerita sandiwara berikut. a Siswa mulai menggunakan kalimat salam ketika mereka menyampaikan isi cerita sandiwara di depan kelas. b Siswa terlihat lancar, dan mulai menguasi berbagai macam bahasa yang digunakan ketika siswa manceritakan isi cerita sandiwara. Si Badang Hulubalang Bentan Di sebuah desa hidip sebuah keluarga yang belum dikaruniai seorang anak, pada suatu hari sang suami berjalan-jalan, dan bertemu lembaga putih. Sang suami meminta anak kepada lembaga putih, lembaga putih itu mau mengabulkan tetapi dengan syarat tidak boleh makan daging atau ikan selama sembilan purnama. Setelah beberapa bulan sang istri melahirkan anak laki-laki dan diberi nama Badang, dia menjadi anak yang rajin dan berbakti kepada orangtuanya. Badang selalu curiga karena ikanya selalu hilang dicuri orang, Badang berniat untuk menjaga ikanya dan dia tau yang mencuri ikanya adalah sesosok makhlik namun bukan manusia. Badang berperang dengan makhluk itu dan ia memenangkan pertarungan tersebut, Badang meminta kekuatan seribu gajah kepada makhluk itu. Sebelum pergi makhluk itu memberinya kemenyan putih untuk memanggilnya jika ia memerlukan bantuan. Dia ingin merantau ke negeri bentan, dengan berat hati orangtuanya menijinkanya. Ditengah perjalanan Badang bertemu dengan perampok dan dia mengalahkanya dengan mudah, di negeri bentan hidup seorang raja dan putrinya yang bernama putri Nilamsari. Raja itu menginginkan putrinya segera menikah, dengan sopan dan rendah diri Badang mengabdi kepada raja dan diangkat menjadi panglima perang, kemudian menikah dengan putri Nilamsari. c Cara berdiri siswa pada saat menceritakan isi cerita sandiwara terlihat lebih baik, siswa mulai bercerita dengan rasa percaya diri dan pandangan lurus ke depan untuk meyakinkan kepada teman- temanya. d Sebagian siswa masih ada yang menceritakan isi cerita sandiwara dengan nada tinggi berteriak. Hasil keseluruhan pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa, kemampuan menulis, mengungkap, menyusun menyampaikan secara lisan, dan bersikap sopan pada saat menceritakan isi cerita sandiwara, akan tetapi masih ada 10 siswa yang belum memperoleh kriteria ketuntasan minimal, sehingga perlu dilaksanakan siklus II. Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I No Nama Siswa KKM 1 2 3 4 5 Jumlah 1 Ahmad Rudianto 65 13 12 15 12 15 63 2 Ali Abdul Rosyid 65 12 15 10 14 15 66 3 Amni Anami 65 15 20 14 15 15 79 4 Ari Widayanti 65 10 12 10 14 15 61 5 Ayu Setyanita 65 18 15 15 16 12 76 6 Devi Dewi W 65 14 16 16 12 12 70 7 Dita Suhartoro 65 12 10 15 14 14 65 8 Eka Afif S.H 65 13 10 15 12 14 64 9 Eko Agus Setiyono 65 14 20 15 13 16 78 10 Fikiyanti Sholihah 65 8 15 15 10 12 60 11 Hesty Nurul A 65 15 15 15 13 14 72 12 Hidayati 65 13 15 15 15 10 68 13 Irham Pamungkas 65 12 13 12 11 11 59 14 Istiklaliyah 65 20 15 15 12 12 74 15 Lilies suryaningsih 65 20 15 20 12 13 80 16 Lina Vidayanti H.C.A 65 15 15 10 15 12 65 17 Muhammad Nurul H 65 18 17 10 10 11 71 18 Muhammad Basarudin 65 12 12 10 12 12 58 19 Muhammad Anang R 65 11 10 12 14 15 65 20 Muhammad Mufid 65 10 14 10 12 10 56 21 Muhammad Nur R 65 20 15 14 12 15 76 22 Paidika A 65 10 14 10 12 14 60 23 Riyanti Purwaningsih 65 15 13 10 10 15 63 24 Sarwendah 65 18 14 15 10 12 69 25 Siti Bakdiyah 65 20 15 20 15 18 77 26 Siti Fatimah 65 10 11 15 10 15 61 27 Siti Nur Aisyah 65 20 16 15 10 11 72 28 Sweety Purwanti 65 14 12 18 12 14 68 29 Siti Samsiyah 65 13 15 15 13 13 69 30 Sri Lestari 65 12 11 15 11 15 67 31 Yoda Adhi P 65 15 15 15 14 18 77 32 Zaimatul Umah 65 15 15 13 15 16 74 Jumlah Rata-rata 2178 68,06 Keterangan No Aspek Nilai 1 Keruntutan isi cerita 10-20 2 Kesesuaian dengan sumber asli 10-20 3 Menyusun isi dengan baik 10-20 4 Menyampaikan dengan sopan 10-20 5 Menyampaikan secara lisan 10-20 Penghitungan nilai akhir dalam skala 0-100 Pemerolehan Skor Nilai Akhir = ---------------------- X Skor Ideal 100 Skor Maksimum 100 Berdasarkan tabel pada kondisi awal terdapat 14 siswa atau 44 yang nilainya sudah tuntas, mengalami peningkatan pada siklus I yaitu terdapat 22 siswa atau 69, sehinga pada siklus I masih terdapat 10 siswa atau 31 yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal. Nilai rata-rata yang diperoleh pada kondisi awal adalah 64 dan pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 68.

3. Siklus II

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-2 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG

0 4 22

Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar biologi pada siswa kelas X SMA Muhammadiyah 9 Brondong

0 4 26

PENGGUNAAN SARANA BIDANG MIRING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR GULING DEPAN PADA PEMBELAJARAN SENAM DI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH GADINGREJO

3 38 43

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE.

0 5 26

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2014/2015.

0 2 36

PENERAPAN PEMBELAJARAN URET SUSU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DI DEPAN KELAS PADA SISWA KELAS X.2 Penerapan Pembelajaran Uret Susu Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Di Depan Kelas Pada Siswa Kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong Dengan Pembe

0 1 15

PENDAHULUAN Penerapan Pembelajaran Uret Susu Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Di Depan Kelas Pada Siswa Kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong Dengan Pembelajaran Mendengarkan Cerita Sandiwara Pada Rekaman.

0 4 7

LANDASAN TEORI Penerapan Pembelajaran Uret Susu Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Di Depan Kelas Pada Siswa Kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong Dengan Pembelajaran Mendengarkan Cerita Sandiwara Pada Rekaman.

0 3 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERTANYA:(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X SMA Negeri 16 Bandung Tahun Ajaran 2015/2016).

0 5 48

PENERAPAN TEKNIK BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 SMA Negeri 26 Bandung.

1 6 57